Anda di halaman 1dari 10

Lahirnya Teori Konsolidasi dari perselisihan

Terzaghi-Fillunger
Pengantar
Karl Terzaghi
[masih dikertas]

Paul Fillunger (1883-1937)


 Memperoleh Gelar diploma Teknik Mesin dari Technische Hochshule, Vienna.
 Sesudah beberapa tahun di industri, Fillunger menjadi seorang Prof di Technologische
Gewerbemuseum, Vienna. Pada saat ini, Fillunger tertarik pada mekanika beton sebagai pori
sedang dan spesifik mengenai gaya angkat (uplift) pada beton dan bendungan batuan.
 Pada Perang Dunia Pertama (1915-1918) melayani Angkatan Udara Austria pada unit yang sama
dengan Frohlich dan Terzaghi. (Tidak ada informasi yg valid mengenai Terzaghi dan Fillunger
telah mengetahui satu sama lain)
 Di 1923, Fillunger ditetapkan sebagai Proffesor di Technische Hochschule, Vienna. (Disini sangat
beralasan untuk bisa berasumsi bahwa berhubungan pertama kali dengan Terzaghi di 1929 /
1930 ketika Terzaghi pindah ke Vienna)
 Kepribadian Fillunger sedikit diketahui kecuali melihatnya pada masa lampau. Dari tulisannya,
terlihat bahwa dia kaku, keras kepala, dan sulit menerima opini. Fillunger sangat mahir dalam
teori. Fillunger mengembangkan dasar matematika untuk pertama kalinya memecahkan
masalah.

Perselisihan Pertama: Uplift pada Bendungan


Pada akhir era 1900 dan awal tahun 2000, desain bendungan beton dan bendungan batuan disarkan
prinsip bahwa struktur monolit dengan normal dan shear stress yang kemudian dapat ditentukan dari
teori elastisitas (Leivy, 1898).

Bendungan diasumsikan tahan air dan mengalami tekanan hidrostatik (hydrostatic water-pressure).
Gaya uplift pada bendungan dihitung dengan asumsi dari sebuah hipotesis crack (Fig. 2(a) (Leilavsky,
1981). Model ini membuat sadar bahwa beton dan bautuan adalah matrial berpori. Tekanan air yang
bekerja pada permukaan bendungan menjadi bekerja pada material pendungan (Fig. 2(b)).
Konstribusi Fillunger
 Pada salahsatu abstrak paper berbahasa Inggris, Fillunger menyatakan bahwa bendungan batu
tidak pernah cukup kedap. Sehingga air akan mengisi rongga kosong (void) pada batu tersbut.
Karena air mengalir melalui tubuh batuan, berat bendungan batu menurun akibat gaya yang
bekerja secara horizontal (aliran air) yang mengurangi stabilitas bendungan. Metode ini
mengelakkan asumsipada masa itu yang menyatakan bahwa rongga kosong terpenuhi oleh air
kemungkian terdapat di setiap bagian horizontal sebuah bendungan (Fillunger, 1930b).
 Dalam dua paper Fillunger (1913,1914) menganalisis tekanan dalan beton dan batuan dalam

bendungan.
dengan: .
Kemudian Fillunger membuat percobaan dengan pasir:semen:air dengan rasio 9:3:2 dengan
kesimpulan bahwa
 Dalam paper tahun 1914, Fillunger juga menyatakan bahwa pwp pada bendungan tidak akan
terpengaruhi oleh kekuatan dari beton. Hal ini telah dibuktian dengan beberapa percobaan
triaxial dalam beton yang tersaturasi (Fillunger 1915).
 Penemuan lainnya ditemukan Fillunger pada 1915 ketika Ia mempublikasikan hasil tension tes
dari sampel semen Portland yang tidak didongkrak dilakukan didalam air dengan tekanan air
yang dapat bervariasi. Dengan cermat, dilkakukan untuk membuat rongga kosong penuh terisi
air (tersaturasi). Kesimpulan: tensile strength tidak beruhubungan dengan water pressure. Hal
ini merupakan hal yang wajar dalam kasus dan pertimbangan tertentu.
 Penelitian Fillunger ini terbengkalai hingga akhirnya muncul sebuah paper yang mengkritisinya
(Hoffman, 1929). Hoffman dengan tegas mengkritisi nilai na yang tidak menguntungkan untuk
ga, sehingga meningkatkan FK melawan ketidakstabilan dari struktur tsb. Respon tersebut
menjadi sebuah polemik, dan Fillunger mengambil kritik tersebut secara personal.

Kontribusi Terzaghi
 Mengenai penelitian Fillunger sebelumnya, Terzaghi mengalamatkannya pada judul “uplift pada
bendungan yang ditemukan pada tanah berbutir” dalam bukunya Erdbaumerchanic (pp. 264-
247).
 Di 1933, Terzaghi belajar menyenai hydrostatic uplift tanpa rongga berpori semen dan beton.
Perhitungan ini dibatasi dengan gagasan bahwa efek gaya uplift pada beton tergantung dari
rasio mortar hingga agregat. Pada semen mortar, uplift tiadak ada. Hal ini dikembangkan oleh
proffesornya Terzaghi yaitu Fillunger (1913) dan diikuti oleh beberapa rangkaian paper. Semen
mortar sama seperti beton adalah material berpori dan berbeda dari beton hanya karena
ukurannya lebih kecil dari agregat.

 Keraguannya, Terzaghi mengemukakan postulat dimana

dalam mennentukan nilai nw, Terzaghi


dibiimbing oleh Rendaulic dengan menguji Triaxial dalam beton yang tersaturasi. Pengujian
tersebut menghasilkan bahwa nw mendekati nilai kesatuan, da bendungan harus didesain
dengan full uplift.

Perselisihan
Kronologi perselisihan karenan beberapa pertanyaan mengenai uplift dalam bendungan yaitu:

 Pada Musim Semi 1932, terzaghi telah mempelajari paper yang berhubungan dengan penelitia
Fillunger, dengan kesimpulan bahwa tesis Fillunger mengenai partial uplift adalah salah.
 Pada 21 Nov 1932 & 14 Des 1932 Terzaghi bertemu Fillunger untuk mendiskusikan hal tersebut.
Fillunger menolak bukti yang diberikan oleh Terzaghi.
 Terzaghi dan Rendaulic melakukan pengujian Triaxial pada 1933. Pengujian ini telah
terkonfimasi dalam pandangan Terzaghi sebelumnya.
 Pada September 1933, Terzaghi memeprlihatkan catatan paper Terzaghi dan Rendaulic keapada
Fillunger. Dengan tujuan supaya publik tidak terprovokasi mengenai perselisihan antara kolega
dalam satu universitas. Terzaghi menjelaskan bahwa mereka berdua (Terzaghi dan Fillunger)
mempresentasikan bahan kuliah dimana mereka berdua akan menyatakan pandangan mereka,
dan mempublikasikan dalam paper yang mana perbedaan pandangan tersebut akan dibuat
secara objektif.
 Pada 31 Desember 1933, Fillunger menelepon Terzaghi dan meminta bahwa skrip tersebut tidak
diajukan untuk dipublikasikan sebelum mereka berdua dapat bertemu. Akhirnya mereka
bertemu pada 10.30 pagi di kafe Kuhnhof. Pada pertemuan ini, Fillunger dengan kasar meminta
Terzahi untuk tidak mengajukan papernya jika tidak dia mengancam akan membuat Tezgahi
‘terbelah dua’
 Dengan tujuan menghindari kemarahan secara personal, Terzaghi menulis kepada Fillunger
denan tambahan proposan (Feb 1934). Fillunger menolak kesempatan ini melalui telepon.
 Paper oleh Terzaghi dan Rendaulic (1934) akhirnya dipublikasikan. Hal ini dibalas secara kasar
ole Fillunger.

Pembalasan ini jelas menyatakan bahwa skandal terjadi pada 1936-1937 dengan hubungan publikasi
dari Theorie der Setzung von Tonschicten; eine Einfuhrung in die Alalytische Tonmechanik (Terzaghi
& Frolich, 1936). Dengan hal tersebut, beberapa orang mungkin menyimpulan bahwa Fillunger telah
berbohong untuk menunggu kesempatan mengkhianati Terzaghi.

Buntut Perselisihan
Semenjak insiden terebut, Fillunger menginvestigasi dengan tujuan mencari ‘kesalahan’. Setiap kali ada
pencerahan dipublikasikan untuk membuat sakit hati dibelakang Terzaghi. Dengan kesempatan,
Fillunger mempublikasikan gambaran baru dari teori lamanya dengan ‘menabrak dari samping’ Terzaghi.
Di 1935, dengan alasan keahlian Terzaghi, perlu merubah proyek untuk dikonstruksi kembalinya
jembatan Reichbrucke dengan permintaan untuk mengurangi kecacatan struktur oleh tambahan kerjaan
yang mahal. Musuh Terzaghipun semakin banyak. Hal tersebut demikian diatur untuk serangan Fillunger
dalam teori Konsolidasi dan karakter Terzaghi secara umum.

Perselisihan Teori Konsolidasi


 Pada 1936, Terzaghi dan O.K. Frohlich mempublikasikan Theorie der Setzung von Tonschichten:
eine Einfuhrung in die Analytische Tonmechanik (Fig. 4). Buku ini merupakan penjeasan yang
rinci, kemudian populer mengenai teori konsolidasi satu arah.
 Karena buku itu tidak mengandung fitnah, kepicikan dan komentar-komentar rahasia. Fillunger
melihat kesempatan untuk menjelek-jelekkan Terzaghi dan lainnya. Dia mempublikasikan secara
diam-diam dan mendistribusikan pamflet secara luas (Fig. 5), yang menyerang teori konsolidasi
dan Terzaghi secara personal maupun profesional. Dia mengatakan bahwa Terzaghi telah
mengajarkan ilmu yang salah dengan tujuan untuk meningkatkan layana konsultasinya.
Mulainya Pamflet
 Teori tekanan tanah hanya memprediksi bahwa gaya dorong dapat diaplikasikan dengan dinding
penahan tanah. Tidak seperti usaha sederhana ini, peneletian terbaru memliki tujuan yang
besar, bahwa penurunan (settlement) terjadi akibat adanya fisik struktur, ekperimen
laboratorium, dan perhitungan, sehingga dapat memprediksi besarnya penurunan tanpa
mengandalkan pengalaman (Fillunger 1936).
 Dalam diskusi tes laboratorium Fillunger mengatakan: dalam laboratorium mekanika tanah
tidak hanya pengujian yang disebutkan di atad dilakukan, tetapi yang lainya seperti analisis
areometer, plastic dan liquid limit ditentukan untuk tanah clay, dan eksperimen dengan tanah
pasir tersaturasi dilakukan. Untuk menjangkaunya, eksperimen tersebut dimaksudkan untuk
menolong investigasi kesesuaian ilmu pengetahuan tanah untuk membudidayakan tumuhan,
mereka dapat menggunakan dengan baik penghubung dengan penelitian kimia dan penelitian
botani; baru setelah itu dapat dilkukan – bukan hanya di laboratorium mekanika tanah, tapi di
pusat tes agrikultur. Mereka tidak punya makna untuk teknik pondasi… Semua orang yang
masuk akal akan melihat itu, sejauh lapisan atas dan permukaan dihubungkan, akar pohon yang
kuat lebih bernilai dari koefisien terbaik dari shear ataupun friksi yang ditentukan
dilaboratorium (Fillunger, 1936, p.37-38)

 Sepanjang pamflet, Fillungers membuat Terzaghi dengan lelucon dan mengomentari


kemampuan matematika Terzaghi secara kasar. “Jika pesulap / penghibbur berharap untuk
sukses, jenuhkan dan alihkan perhatian pendengar mereka. Salah satu dari ilmu peenghibur
adalah kebahagiaan -Matematika Terzaghi” (Fillunger, 1936, p.34)

 Juga membuat pernyataan politik picik “Terzaghi adalah mantan anggota Imperial Academy of
Sciences in Vienna. Karena polemik dengan penulis dua tahun yang lalu, dia tidak bisa dipilih
sebagai anggota penuh dari Akademik” (Fillunger, 1936, p.34)

 Dalam aplikasi mekanika tanah hingga penerapan ilmu engineering, Flunger menulis: “Tidak ada
untuk aplikasi praktisi teknik sipil. Dan tidak akan pernah ada sepanjang gedung, jalan tol, dan
jemabatan dibangun di atas lahan yang kaku dari lapisan kerak bum. Apapun yang mendasari
tanah, tegangan terbesar akan terjadi secara langsung di permukaan yang dapat dilihat tetapi
sulit atau tidak bisa pernah dihitung. Bagaimanapun, jika seseorang konsultasi dalam mekanika
tana, satu atau dua hal dapat terjadi: satu akan mendengarnya baik cara yang sudah matang,
engineer berpengalaman dapat meberi tahu kita dengan otoritas yang jauh lebih besar, atau –
sesuatu yang menyesatkan dan keliru. Dan bagaimana ini dapat terjadi sebaliknya, ketika teori
tidak masuk akal dan sayat-syarat tes laboratorium cukup tidak mungkin?” (Fillunger, 1936,
p.38-40)

Teori Fillunger
Untuk terus menyerang Terzaghi secara profesioan, Fillunger mencoba merumuskan teori konsolidasi
yang benar berdasarkan saran gagasan sebelumnya oleh Delesse (1848) “Air mengalir ke atas dan tanah
bergerak ke bawah dengan nilai pnurunan. Jika kita, seperti penulis lainnya, mengabaikan efek dari
berat sendiri, nantinya untuk setiap gaya eksternal hanya terdiri dari ketahanan terhadap aliran oleh
yang lainnya, dan kedua gerakan berdasarkan hal terebut. Hal ini selanjutnya merekomendasikan bahwa
gaya eksternal tidak lagi berubungan dengan massa, tapi lebih massa jenis, dan itu dapa dibayangkan
bahwa pore-water adalah konstan, tetapi dengan memvariasikan density. Dan jika aliran ada dalam
tempat yang sama; dua aliran dapat mempengaruhi satu sama lain hanya melalui resistance
(ketahanan), tetapi tidak sesuai dengan hukum volume displacement.” (Fillunger, 1936,p. 9; de Boer &
ehlers, 1990b).
Kemudian
Dalam setiap potongan memanjang z dari dua aliran, ada tegangan  yang terdistribusi dalam material
tersebut. Jika n adalah rongga pori per unit volume (mengikuti Hukum Deleese)

Untuk Pore water:

Untuk Tanah (Clay) – tegangan parsial:

Faktanya Jika kita menunjukkan massa jenis air dengan pw, berat air dengan gw, dan
massa jenis tanah dengan ps, dan berat tanah dengan gs, (percepatan=g)

Dalam keadaan terdistribusi, dihubbungkan dengan rongga pori, makan kita mempunyai:

Maka, dengan mempertimbangan s dan n adalah fungsi dari t dan z tegangan parsial kita dapatkan:
(Fillunger, 1936, p. 9-10, de Boer & Ehlers, 1990b)

Dengan menggunakan Hukum Darcy dan hubungan untuk aliran Poiseuille dalam tabung yang tipis,
Fillunger memberikan persamaan:

Hal ini menjelaskan bahwan pengembangan yang saat itu deketahui sebagai mekanika porus
(rongga/pori) selama 30 tahun dimasa itu. Dua hal ditekankan:

1. Fillunger mencatat bahwa rumus aliran Darcy seharusnya ditentukan dari kecepatan pore-
pressure hingga kecepatan benda padat (tanah). Prinsip ini pertama kali dikembankan oleh
Geresevanov (1931), tetapi ada alasan untuk mempercayai bahwa Fillunger mengembangkan
konsep ini sendirian.
2. Nilai Z adalah given, dalam beberapa teori yang dikembangkan disebut diffusive force (gaya
sebaran) (Bowen, 1976) dan hal itu adalah dasar interaksi antara komponen dari porus.

Bagaimanapun, persamaan Fillunger (yg dikotakin merah) tidak dapat mendefinisikan beberapa hal
umum dan spesifik initial boundary conditions. Dalam penelitian ini, Ia menyimpulkan:

“… tidak mungkin untuk menemukan alasan dari nilai n0 dan k’ dari hasil eksperimen. Yang pasti, semua
orang yang mengusahakan ini pada ilmu pengetahuan yang jelas, menghindarinya dan menjadi terjerat
dalam eksperimen yang mereka tahu bahwa itu sangat tidak berguna” (Fillunger, 1936, p.16)

Anda mungkin juga menyukai