1
BAB I
PENDAHULUAN
2
3. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
4. Untuk mengatur jumlah dan jarak anak yang diinginkan
5. Mencegah kehamilan di luar nikah
6. Mengurangi resiko terjangkit penyakit hubungan seksual
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kontrasepsi Hormonal
2. Kontrasepsi Kombinasi
3. Kontrasepsi Implant
4. AKDR dengan progestin
5. Kondom
6. Femindom
A. Non Farmakologi
B. Farmakologi
2.2 PENGOBATAN
4
c. Prolonged lactation/menyusui : selama 3 bulan setelah melahirkan.
Kelemahan : Ketika ibu menyusui < 6 jam/hari, kemungkinan terjadi
kehamilan cukup besar
2. Kontrasepsi Mekanik
a. Kondom
Kondom merupakan selaput/selubung/sarung karet yang dapat terbuat
dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan
alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis salama hubungan seksual.
Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan
muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau berbentuk
puting susu. Kondom dibuat dalam berbagai variasi baik dari segi bentuk,
warna, pelumas, ketebalan, maupun bahan pembuatnya. Kondom dapat
digunakan bersamaan dengan alat kontrasepsi lain. Selain itu, kondom juga
membantu mencegah penularan penyakit menular seksual, termasuk
AIDS.Efektif 75-80%.Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun
wanita serta berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma.Kegagalan pada
umumnya karena kondom tidak dipasang sejak permulaan senggama atau
terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga kondom terlepas dan
cairan sperma tumpah di dalam vagina.
5
pemakaian kondom menjadi tidak efektif karena tidak konsisten dalam
pemakaian.Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom
yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
b. Femindom
Alat ini seperti kondom, tapi dipakai oleh perempuan.Bentuknya
seperti topi yang menutupi mulut rahim.Terbuat dari bahan karet dan agak
tebal. Fungsinya sama dengan kondom laki-laki, tapi ukurannya lebih
besar. Bentuknya elastis dan fleksibel sehingga dapat mengikuti kontur
6
vagina, selain itu juga bisa dipakai beberapa jam sebelum melakukan
hubungan seksual.
c. Spermisida
Merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau
membunuh sperma.
Bentuknya : Aerosol (busa), tablet vaginal, suppositoria, dan krim.
Efek Samping : Menyebabkan alergi
Cara kerja : Spermisida menyebabkan sel membran sperma
terpecah, memperlambat gerakan sperma, dan
menurunkan kemampuan sperma untuk membuahi sel
telur
d. Vaginal Diafragma
Merupakan kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks yang
diinersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup
serviks.
Jenisnya : Flat spring (flat metal band), coil spring ( coiled wire),
arching spring (kombinasi metal spring)
Cara Kerja : menaham sperma agar tidak mendapat akses mencapai alat
reproduksi bagian atas (uterus & tuba falopi) dan sebagai alat tempat
spermisida.
7
memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi
ini. Ada berbagai macam AKDR antara lain adalah :
1. Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga halus
ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.
2. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm
dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas
permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus
pada jenis Coper-T.
3. Multi Load
KDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri
dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke
bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas
permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3
ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
4. Lippers Loop
KDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri
dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke
bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas
permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3
ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
8
- Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (misalnya PIL).
- Tidak mengganggu hubungan suami istri.
- Tidak ada efek samping hormonal.
- Tidak mengganggu laktasi (menyusui).
- Tidak berinteraksi dengan obat-obatan.
- Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman
terhadap risiko kehamilan.
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran.
- Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut / dibuka • Efek
sampingnya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "mengejutkan",
namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan
pola haid biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian.
- Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak.
- Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid.
- Siklus menjadi lebih pendek.
- Kadang-kadang nyeri haid lebih dari biasanya.
- Perlu tenaga terlatih untuk memasang dan membukanya.
- Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi
2.2.2 FARMAKOLOGI
1. Kontrasepsi Sterilisasi
9
Mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis pada pria
(vasektomi).
Kerugian : Menyebabkan infeksi dan komplikasi akibat pembedahan
dan kemungkinan kehamilan di luar kandungan.
Efek Samping : rasa nyeri di lokasi operasi
2. Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung
preparat estrogen dan progesterone.
Kontrasepsi mengandung kombinasi estrogen dan progesteron sintetik
atau hanya progestin. Estrogen menekan Follicle Stimulating Hormone (FSH)
dan mencegah perkembangan folikel dominant.Estrogen juga menstabilkan
bagian dasar endometrium dan memperkuat kerja progestin.Progestin
menekan peningkatan Luteinizing Hormone (LH) sehingga mencegah
ovulasi.Progestin juga menyebabkan penebalan mukus leher rahim sehingga
mempersulit perjalanan sperma dan atrofi endometrium sehingga menghambat
implantasi.
A. PIL KB
Dalam satu pil terdapat baik estrogen maupun progesteron sintetik.Pil
diminum setiap hari selama tiga minggu diikuti dengan satu minggu tanpa
pil atau plasebo. Estrogennya adalah etinil estradiol atau mestranol dalam
dosis 0,05; 0,08 ; 0,1 mg pertablet. Progestinnya bervariasi.
10
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
Contohnya : MICROGYNON
Komposisi : 21 tablet masing-masing mengandung 0.15 mg
Levonorgestrel dan 0.03 mg Etinilestradiol serta 7
tablet plasebo.
Dosis : Tiap hari 1 tablet mulai hari pertama haid, tablet
pertama diambil dari bagian bungkus berwarna
merah/biru disesuaikan dengan harinya.
Caranya : Satu tablet diminum tiap hari selama 28 hari berturut-
turut. Kemasan berikutnya dimulai setelah tablet pada
kemasan sebelumnya habis. Tidak menggunakan
kontrasepsi hormon sebelumnya (pada bulan yang lalu).
Pemakaian tablet harus dimulai pada hari ke-1 dari
siklus alami wanita (yaitu hari pertama menstruasi)
dimulai dari bidang biru dari kemasan dan pilih tablet
sesuai dengan harinya (seperti "Sen" untuk Senin).
Mulai pada hari ke 2-5 diperbotehkan, akan tetapi
selama siklus pertama dianjur¬kan untuk menggunakan
metoda pencegahan tambahan selama 7 hari pertama
minum tablet.
2. BIFASIK
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam dua dosuis yang berbeda, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif.
Contohnya : CLIMEN
Komposisi : Terdiri dari 16 tablet putih berisi estradiol valerate 2
11
mg dan 12 tablet pink berisi estradiol valerate 2 mg dan
cyproterone acetate 1 mg.
Dosis : Wanita yang masih menstruasi, dimulai pada awal
menstruasi. Wanita yang menstruasinya tidak teratur
dapat dimulai kapan saja asal tidak hamil.Tablet putih
1x sehari selama 16 hari diikuti tablet merah muda 1x
sehari selama 12 hari.
Caranya : Minumkan tablet putih satu kali sehari selama 16 hari
dilanjutkan dengan tablet pink satu kali sehari hingga
habis.
3. TRIFASIK
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam 3 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
Contohnya : TRINORDIOL
Komposisi : Tiap kemasan Trinordiol*-28 berisi 28 tablet. Tablet-
tablet ini disusun dalam kemasan menurut urutan
sebagai berikut: 6 tablet kuning tua dari 0.03 mg
etinilestradiol dan 0.05 mg levonorgestrel, 5 tablet
putih dari 0.04 mg etinilestradiol dan 0.075 mg
levonorgestrel, 10 tablet kuning dari 0.03 mg
etinilestradiol dan 0.125 mg levonorgestrel, 7 tablet
innert merah dari 31.835 mg laktosa.
Dosis : 1 tablet sebelum tidur setiap hari
12
urutan yang tepat seperti diuraikan di atas. Tablet-
tablet diminum terus menerus tanpa dihentikan.
Segera setelah satu kemasan habis, mulailah dengan
kemasan yang baru dan diminum seperti diuraikan di
atas. Dianjurkan tablet Trinordiol*-28 diminum setiap
hari pada waktu yang sama, sebaiknya setelah makan
atau pada waktu mau tidur. Bila pemakai merasa mual,
sebaiknya tablet diminum dengan susu.
Siklus pertama :
Selama pemakaian siklus pertama, pasien dianjurkan
meminum satu tablet setiap hari selama 28 hari
berturut-turut, dimulai dari hari pertama dari siklus haid
(hari kesatu datangnya haid adalah hari pertama).
Perdarahan akan terjadi sebelum tablet Trinordiol*-
28terakhir diminum.
Siklus Lanjutan :
Pemakai hendaknya segera mulai kemasan berikutnya
walaupun perdarahan masih berlangsung. Tiap 28 hari
penggunaan Trinordiol*-28 dimulai pada hari yang
samaseperti pada pemakaian pertama kalinya pada
bagian foil berwarna merah dan mengikuti jadual yang
sama. Meskipun terjadinya kehamilan sangat kecilbila
tablet digunakan sesuai petunjuk bila perdarahan tidak
terjadi setelah tablet terakhir diminum, kemungkinan
hamil harus dipertimbangkan. Bila pasien tidak
menuruti cara penggunaan yang tertera (lupa satu atau
lebih tablet atau mulai minum tablet yang terlupa pada
hari terlambat daripada seharusnya) kemungkinan
hamil harus dipertimbangkan pada saat tidak terjadi
13
haid dan dilakukan cara-cara dianostik yang tepat
sebelum pengobatan dilanjutkan.
14
1. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya tiap hari.
2. Mual terutama pada 3 bulan pertama.
3. Perdarahan bercak atau perdarahan sela terutama 3 bulan pertama.
4. Pusing dan nyeri payudara.
5. Berat badan naik sedikit tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat
badan, justru memiliki dampak positif
6. Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI).
7. Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi dan
perubahan suasana hati sehingga keinginan untuk melakukan
hubungan seksual berkurang.
8. Dapat meningkatkan tekanan darah dan terensi cairan, sehingga risiko
stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit
meningkat. Pada perempuan usia>35 tahun dan merokok perlu hati-
hati.
B. Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo medroksiprogesteron
asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali,
dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan
injeksi IM. Sangat efektif 0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama penggunaan. Secara umum mekanisme kerjanya adalah menekan
ovulasi, mengentalkan lendir serviks, atrofi endometrium, dan Menghambat
transportasi ovum lewat tuba.
3. Kontrasepsi Implant
15
a. Jenis
- Norplant.
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
diameter 3,4 mm, yang diisi dengan 36 mg.Levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
- Implanon.
Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 4 mm, dan
diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-keto-dosegestrel dan lamam
kerjanya 3 tahun.
- Jadena dan Indoplan.
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg. Levonorgestrel dengan
lamam kerja 3 tahun.
b. Cara kerja
Secara umum bekerja dengan menekan ovulasi, Mengentalkan lendir
serviks, Atrofi endometrium, dan menghambat transportasi ovum lewat tuba.
Efektivitas sangat efektif 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan.
16
BAB III
KASUS
Dokter mengatakan, klaim orang tuanya, kondisi tersebut disebabkan oleh pil
kontrasepsi yang telah dikonsumsinya selama 25 hari.
17
nahas sudah menimpanya, seperti dilansir dari laman Telegraph.
“Brian dan saya hanya saling melihat satu sama lain, kami tidak bisa percaya
ini,” kata sang ibu. Scan mengungkapkan Kurek mengalami bekuan besar di
paru-paru yang menyebabkan sisi kanan jantungnya meradang. Tak lama
kemudian, otaknya mati secara klinis setelah kekurangan oksigen.
18
Mereka juga berharap profesional medis akan menjelaskan efek serius pil
kontrasepsi pada semua perempuan, bukan hanya pada kelompok berisiko
tinggi, seperti perempuan perokok atau kelebihan berat badan.
19
3.2 PEMAKAIAN SALAH KONTRASEPSI
1. Kondom Tertinggal di Vagina dan Anus
Sumber : DetikHealth, Rabu (25/9/2013)
Ini salah satu contoh bagaimana penggunaan kondom yang tak benar dapat
menyebabkan risiko infeksi. Ketika seorang pria melakukan hubungan seks,
segera setelah ejakulasi atau segera setelah ia mulai kehilangan ereksinya, dia
harus mundur, memegang pangkal kondom saat ia menarik penis dari
kemaluan pasangan.
Pada tahun 2004, seorang wanita 27 tahun dilaporkan mengalami batuk terus-
menerus, dahak dan demam selama 6 bulan.Kendati diobatu dengan
menggunakan antibiotik dan anti-TB (tuberkulosis), gejala tidak juga
membaik.
20
DAFTAR PUSTAKA
Manjoer, Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta : Media
Aesculapius FKUI Jakarta. 2001
Terapi Janin. Pil KB (Kontrasepsi Oral). Diakses tanggal 04 Mei 2017. Dari
http://www.terapijanin.com/pil-kb-kontrasepsi-oral.htm
21
22
TUGAS FARMAKOLOGI II
“KONTRASEPSI”
Disusun Oleh :
Kelompok VII
1. Bahrul Azmi (15.4101.48401.0.013)
2. Indah Permata Sari (15.4101.48401.0.031)
3. Maulida Yulia Rahmi (15.4101.48401.0.044)
4. Melia Digna (14.4101.48401.0.075)
5. M. Noor Rafii (15.4101.48401.0.055)
6. Nur Fariza (15.4101.48401.0.069)
7. Rezki Norhafiza S A (15.4101.48401.0.083)
8. Siti Noor Khairah (15.4101.48401.0.096)
23