BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Kurikulum
tanpa berhenti, jalan kehidupan, peredaran waktu. Kata lain dari curere
adalah cursus (bahasa Indonesia) yang berarti hal lari cepat, perlombaan
berarti jalan terang, yakni jalan terang yang dilalui oleh manusia pada
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, menjadi lebih luas lagi. Seperti
1
Hendyat Soetopo dan Wasy Soemanto, Pengantar Operasional Administrasi.
(Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hal. 49
2
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam . (Jakarta: PT. Grafindo
Persada, 2005), hal.1
3
S. Nasution, Azas-Azas Kurikulum. (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 10
14
15
4
Anin Nurhayati, Inovasi Kurikulum, Telaah Terhadap Perkembangan Kurikulum
Pesantren. (Yogyakarta: Teras, 2010), hal. 10
5
Ibid., hal. 133
16
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
pada tahun ajaran 2013/ 2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari
sekolah”.7
7
https://sites.google.com/site/webipssmpdkijakarta/in-the-news/karakteristikdan
ujuankurikulum2013. Akses 4 juli 2017
7
Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013…, hal.16
18
dan efektif.
siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai mata
pelajaran.
Indonesia.
46.
Kesiapan guru ini akan tampak pada kegiatan guru dalam mendorong
materi pembelajaran.8
a. Landasan Filosofis
8
Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013..., hal. 22-23
9
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013), hal. 64
20
c. Aspek Konseptual
dari ketiga aspek ini maka kita dapat melihat dan juga menilai
10
Ibid., hal. 35
11
Ibid., hal. 37
21
dikatakan, bahwa:
12
Loeloek Endah Porwati dan Sofan A mir, Panduan Memahami Kurikulum 2013..., hal.
35
22
13
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi..., hal. 65-66
23
lebih banyak dan jumlah mata dan jumlah mata pelajaran lebih
pelajaran lebih sedikit dibanding banyak dibanding dengan
KTSP kurikulum 2013
4 Proses pembelajaran setiap tema Standar proses dalam pembelajaran
dilakukan dengan pendekatan terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi,
ilmiyah (saintific approach) yaitu dan Konfirmasi
standar proses dalam pembelajaran
terdiri dari Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
5 TIK (Teknologi Informasi dan TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) bukan sebagai mata Komunikasi) sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media pelajaran
pembelajaran
6 Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan pada
penilaian otentik, yaitu aspek pengetahuan
menggunakan menggunakan semua
kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan berdasar proses
dan hasil
7 Pramuka menjadi ekstra kulikuler Pramuka bukan menjadi ekstra
wajib kulikuler wajib
8 BK lebih menekankan, BK lebih pada menyelesaikan
mengembangkan potensi siswa masalah siswa
tidak dipilah per aspek (Al Quran, Akidah, Akhlak, Fiqh, SKI) artinya
antar KD PAI. Pada Kurikulum 2013 ini tugas guru untuk membuat
dalam RPP.
25
Kurikulum 2013 ini banyak hal dan Faktor yang bisa dikatakan
dilakukan sejak bulan Januari 2015 hingga akhir bulan Oktober 2015.
maupun isinya.
bawah naungan Kemenag, sampai saat ini belum ada kebijakan yang
dikatakan bahwa bagi madrasah yang telah ditunjuk dan atau memilih
dan integritas.
14
http://www.alfalahtalun.co m/2016/07/tentang-kurikulu m-nasional diakses pada 1
Desember 2017
28
(RPP) K13 revisi 2017, yang dibuat harus muncul empat macam hal
yaitu; PPK, Literasi, 4C, dan HOTS sehingga perlu kreatifitas guru
dalam meramunya.
ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi. Tetapi
15
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar-Kementrian Pendid ikan dan Kebudayaan Pedoman
Penyusunan RPP Kurikulum 2013 Revisi Tahun 2017 , (Jakarta).
30
21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis.
16
Ibid
31
daerah.17
17
Mulyasa, Pengembangan, hal. 24
32
dirancang.18
lapangan.
implementasi.
18
Imas Kurniasih ...hal. 5.
33
a. Pengembangan
Pengembangan kurikulum mencakup pengembangan
konseling.
b. Pelaksanaan pembelajaran
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga
19
E.Mulyasa, Implementasi Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, (Jakarta:PT. Bu mi
Aksara, 2008), hl. 178
34
20
Ibid..,180
21
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran,(Bandung:
Remaja Rosdakarya.1994), hal.3
22
Amirono & Daryanto, Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013, (Gava
Media), hal 45.
23
Direktur Pemb inaan Sekolah Dasar-Kementrian Pendid ikan dan Kebudayaan,
Panduaan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD) , (Jakarta), hal. 8
35
penilai.
pembelajaran.
yang berkepentingan.
didik.
1. Penilaian Sikap
24
Ibid, hal. 9
37
2. Penilaian Pengetahuan
penilaian.
3. Penilaian Keterampilan
25
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, hal. 21
38
satuan pendidikan.
sekolah.26
26
Ibid, hal. 26
39
3. Ujian Sekolah
satuan pendidikan.
27
Ibid, hal 21
28
Pedoman Penyusunan RPP Kurikulum 2013 Revisi PDF.
40
induktif.
pesan.
d. Karakter
Didalam UUSPN No. 2/1989 pasal 39 ayat (2) ditegasan bahwa isi
kuriulum setiap jenis, alur, dan jenjang pendidikan wajib memuat, antara
29
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam,(Bandung: PT REMAJA ROSDAKA RYA,
2012), hal. 76.
42
mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dai sumber utamanya kitab
persatuan bangsa.30
Islam pada tingkat yang rinci. Jadi, pendidikan Agama Islam adalah usaha
30
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam , (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), hal. 11
43
31
Muhaimin, d kk, Strategi Belajar Mengajar, Penerannya dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama (Surabaya: Citra Media, 1996), hal.1
32
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal.130
44
diri manusia yang dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT.
Tiga inti ajaran pokok ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun
iman, rukun Islam dan akhlak. Dari ketiga hal tersebut lahirlah beberapa
keilmuan agama yaitu: ilmu tauhid, ilmu fiqh dan ilmu akhlaq. Tiga
Islam dan materi pendidikan agama Islam yaitu: al- Qur’an dan Hadits,
(1) ilmu tauhid atau ketuhanan, (2) ilmu fiqih, (3) al- Qur’an, (4) hadits,
33
Zuhairin i, d kk, Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya: saha Nasional, 1981),
h.60-61
45
sekolahan umum.
tidak bisa terlepas dari diskusi tentang tujuan hidup manusia. Sebab,
penciptaannya.
yang hendak dicapai dalam proses pendidikan itu. Tujuan itu merupaka
tujuan antara dalam mencapai tujuan akhir yang lebih jauh. Tujuan antara
yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt serta berakhlak mulia dalam
1994).34
lepas dari tujuan hidup seorang muslim. Pendidikan Islam itu sendiri
hanyalah suatu sarana untuk mencapai tujuan hidup Muslim agar pada
nantinya seorang muslim dapat menjadi seorang muslim yang kaffah, dan
34
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012), hal. 78
35
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam , (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), hal. 16
47
yang diperoleh dalam proses pendidikan Islam itu tidak lain termasuk
indikatornya.
tercapai, maka tugas guru pendidikan agama islam adalah berusaha secara
dicapai. Tindakan apa yang akan diambil dalam rangka pencapaian tujuan
proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan
jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan
apa yang akan dicapai, kegiatan yang harus dilakukan, langkah- langkah,
alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai
belajar, dan sumber belajar. Seorang guru yang baik haruslah mampu
36
Baharuddin dan Moh. Makin, Manajemen Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Maliki
Press, Anggota IKAPI), 2010, h. 99.
37
Ibid, hal. 7
49
baik lagi.38
Adapun hasil penelitian yang relevan dengan judul skripsi ini adalah:
pembelajaran PAI.
PAI.
38
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru),(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 17
50
sekarang meneliti
kurikulum 2013
Revisi tahun 2017.
4. Penelitian pada
tahun 2014.
pada tentang wacana fenomena, fokus penelitian, serta subjek penelitian yang
memenuhi unsur kebaruan dan layak untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.