Anda di halaman 1dari 5

NAMA : UMI HARTINI

NIM : 12030119410001
ANGKATAN : MAKSI’41 (JSM) Pukul 10.00 WIB

FRAUD PRINCIPLES
DEFINISI : APA ITU FRAUD?
Fraud mempunyai banyak definisi. Fraud dapat diartikan sebagai penipuan, dapat juga
diartikan sebagai tindak kejahatan yang melukai orang lain. Beberapa definisi fraud :
 Fraud sebagai kriminal : hasil dari kecerdikan manusia untuk memikirkan sebuah cara
untuk mendapatkan keuntungan dengan cara-cara yang salah
 Corporate fraud : tindakan kejahatan yang dilakukan oleh, untuk atau melawan perusahaan.
 Management fraud : tindakan kejahatan berupa penyajian yang tidak benar
mengenaikinerja corporate atau departemen yangsengaja dilakukan oleh karyawan
dengan tujuanmemperoleh bonus, promosi jabatan, dan keuntungan ekonomi lainnya.
 Layperson fraud : ketidakjujuran dalam bentuk penipuan yang disengaja berupa salah
sajiyang menimbulkan kerugian yang material.
 Definisi fraud menurut ACFE : penggunaan posisi pekerjaan untuk memperoleh
keuntungan pribadi dengan cara menggunakan atau mencuri aset atau sumber daya perus
ahaan secarasengaja.
 Definisi Fraud sebagai kecurangan : menurut The U.S Supreme Court in 1887 ada 6
tahapan fraud:
Pertama : pelaku kejahatan telah membuat pernyataan yang material.
Kedua : pernyataan yang dibuat tersebut salah.
Ketiga : pelaku tidak mempercayai pernyataan tersebut salah, dan pada beberapa
alasanterkesan benar.
Keempat : pernyataan tersebut dibuat dengan sungguh-sungguh.
Kelima : pernyataan tersebut dituntut oleh pendakwa sebagai kesalahannya
Keenam : terdakwa membela bahwa itu bukan kesalahannya

SYNONIM FRAUD, THEFT, DAN EMBEZZLEMENT


Fraud merupakan general term, termasuk didalamnya pencurian, penggelapan aset,
penipuan,kejahatan kerah putih dan lain-lain.
Theft (pencurian) : mengambil dan membawa kabur properti atau aset dengan cara merampas
dari pemiliknya.
Embezzlement (penggelapan) : pelaku kejahatan mengambil aset atau properti dari pemilik
sahnya, kemudian mengubahnya menjadi miliknya dalam bentuk lain. Dalam proses
pengubahanaset tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara : dijual, digadaikan, atau
dipindahkan dalam bentuk harta yang lain.

CLASSIC FRAUD RESEARCH


Penelitian Jaspan and Black mengenai antifraud, dan merumuskan bahwa perusahaan jika
ingin mencegah terjadinya fraud harus melakukan hal berikut :
 Membayar karyawan dengan upah yang layak.
 Memperlakukan karyawan dengan sopan.
 Mendengarkan setiap permasalahan karyawan.

FRAUD TRIANGLE
Fraud triangle adalah segitiga kecurangan yang menggambarkan adanya 3 kondisi penyebab
terjadinya penyalahgunaan aset dan kecurangan dalam laporan keuangan. Cressey
mengungkapkan bahwa setiap kejahatan fraud mempunyai 3 komponen utama, yaitu
: pressure, rasionalisasi, dan kesempatan & pengetahuan.
1. Pressure (tekanan) : sesuatu yang terjadi dalam kehidupan pribadi pelaku fraud
yangmemberikan tekanan stress dan memotivasi dirinya untuk mencuri atau menipu.
Contoh : gayahidup glamour, kebutuhan keluarga, judi, hutang,dll
2. Rasionalisasi : pembenaran terhadap sesuatu yang salah dan mengabaikan efek dari
tindakankejahatannya. Contoh : tidak apa-apa mencuri, hanya mengambil sedikit.
3. Kesempatan : kondisi yang disebabkan karena lemahnya pengendalian dan
pengawasan sehinggamenimbulkan peluang terjadinya fraud. Contoh : lemahnya SPI.

RUANG LINGKUP FRAUD

Fraud terjadi di semua skala perusahaan, baik yang kecil,menengah maupun perusahaan
skala besar dan internasional. Tidak ada perusahaan yang aman dari fraud
bahkan perusahaan kecil sekalipun. Perusahaan dengan SPI kuat juga tidak bebas dari
ancaman fraud. Metode terbaik untuk mencegah fraud : pengendalian internal dan audit
internal.
PROFIL PELAKU FRAUD
Menurut Gwyn Netller ciri pelaku fraud adalah sebagai berikut :
 Orang yang mempunyai pengalaman kegagalan berpotensi melakukan fraud
 Orang yang tidak disukai dan tidak menyukai dirinya sendiri cenderung mudah
menipu
 Orang yang mudah terpengaruh, tidak punya pendirian, dan tidapat menolak
suapcenderung mudah terlibat dalam fraud
 Orang yang mempunyai pendirian kuat dan takut akan hukuman cenderung tidak
mudah tergoda melakukan fraud
 Orang dengan tingkat kecerdasan yang tinggi cenderung lebih jujur daripada yang
tidak
Semakin mudah untuk melakukan kecurangan/ fraud, semakin tinggi peluang terjadinyafraud.
Seseorang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda, dan berbeda motif untukmelakukan
fraud. Semakin tinggi pressure semakin tinggi peluang terjadinya fraud. Perjuangan untuk
bertahan di lingkungan perusahaan semakin memotivasi untuk melakukan fraud. Beberapa
aspek yang mendorong terjadinya fraud :
a) Variabel Personal
 Kemampuan
 Perilaku (attitude)
 Kebutuhan pribadi
 Nilai-nilai kepercayaan

b) Variabel Organisasi
 Lingkup pekerjaan
 Pelatihan yang diberikan
 Sistem reward/ pengakuan terhadap kinerja karyawan
 Kualitas manajemen dan pengawasan
 Kejelasan tanggung jawab pekerjaan
 Kejelasan tujuan dari pekerjaan
 Kepercayaan terhadap individu
 Iklim kerja yang memotivasi dan beretika.
c) Variabel Eksternal
 Tingkat persaingan dengan perusahaan lain
 Kondisi ekonomi secara umum
 Nilai-nilai social

SIAPA YANG MENJADI KORBAN FRAUD

Ancaman fraud dapat berasal dari dalam dan luar entitas. Dalam entitas adalah jajaran
manajemen dan karyawan. Sedangkan luar entitas adalah supplier, vendor, kontraktor dan
lain-lain. Fraud terjadi pada perusahaan yang tidak mempunyai kontrol pengendalian, tidak
ada kepercayaan, tidak ada standar etika, tidak profit, dan tidak mempunyai masa depan.
Entitas bisnis yang kecil mempunyai resiko fraud lebih tinggi daripada entitas bisnis yang
besar, karena biasanya mereka hanya mempunyai satu akuntan, tidak ada pemisahan fungsi,
dan tidak ada pengendalian atau kontrol dari atasan. Sehingga membuka peluang yang lebih
besar untuk melakukan kejahatan fraud.

FRAUD TAXONOMIES

Beberapa klasifikasi fraud diataranya :

a. Customer and Investor Fraud


Tindakan menipu yang disengaja yang dilakukan oleh perusahaan dan merugikan pihak
luar seperti : customer, investor, asuransi, pemerintah, kreditur bank, dll
b. Criminal and Civil Fraud Menurut ACFE
Kriminal fraud adalah penyajian informasi yang tidak benar dan nilainya material dari
pihak satu ke pihak lainnya dan secara sengaja berniat untuk menipu, dengan tujuan agar
pihak lain melepaskannya dari tanggung jawab tertentu. Contoh : tanggung jawab
kerugian atau kecelakaan atas kesalahannya.
c. Fraud untuk melawan perusahaan

Ada 2 jenis corporate fraud : fraud yang langsung merugikan perusahaan, dan fraud yang
memberikan keuntungan bagi perusahaan.

 Fraud yang merugikan perusahaan Contoh : penghindaran pajak, perjanjian penetapan


harga (price fixing), kejahatan hukum, pencemaran lingkungan, iklan palsu,dll
 Fraud yang menguntungkan perusahaan
Contoh : manipulasi catatan akuntansi dengan meninggikan laba dan merendahkan
biaya supaya mendapatkan bonus.
d. Fraud Internal dan Eksternal Kejahatan fraud yang dilakukan oleh pihak internal :
dilakukan oleh pihak karyawan dan jajaran manajemen Fraud yang dilakukan oleh pihak
eksternel : dilakukan oleh supllier dan vendor seperti melebihkan jumlah tagihan
e. Fraud oleh manajemen dan Non manajemen Fraud yang dilakukan oleh high level
manajemen karena mempunyai akses wewenang dan mengetahui kelemahan sistem.
Contoh : white collar crime Fraud yang dilakukan oleh non manajemen, dilakukan oleh
karyawan biasa yang tidak menduduki jabatan pada level manajemen. Contoh :
penggelapan aset, pencurian kas. Nilai kerugian high level manajemen lebih besar dari
pada non manajemen.

FRAUD TREE

ACFE membangun model untuk mengkategorikan fraud kedalam 49 jenis fraud yang
dilakukan individu, yang disebut fraud tree. 3 komponen utama dalam fraud tree :

1. Fraud laporan keuangan : tipe fraud yang dilakukan oleh top eksekutif. Contoh :
Manipulasi laporan keuangan untuk menarik investor. Efek dari fraud laporan keuangan
sangat pervasif dan dapat memakan banyak korban,bahkan bisa memicu terjadinya
gejolak perekonomian seperti inflasi.
2. Penggelapan aset : merupakan jenis fraud yang paling sering dilakukan. Efeknya tidak
material. Biasanya dilakukan oleh individu, sehingga kesulitan untuk diungkap jika
menggunakan metode general auditing. Karena mudah dilakukan, jenis fraud ini
merupakan yang paling banyak jenisnya.
3. Korupsi : fraud yang dilakuakn berdasarkan hubungan antar pihak internal dengan
eksternal, dan bahkan hubungan tersebut tidak dapat diketahui oleh perusahaan

Anda mungkin juga menyukai