Pembangkitan Tegangan Pada Generator 3 F
Pembangkitan Tegangan Pada Generator 3 F
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dinamo
Dinamo menggunakan prinsip elektromagnet untuk mengubah putaran
mekanik menjadi listrik arus bolak-balik. Dinamo pertama berdasarkan
prinsip Faraday dibuat pada 1832 oleh Hippolyte Pixii, seorang pembuat
peralatan dari Perancis. Alat ini menggunakan magnet permanen yang
diputar oleh sebuah "crank". Magnet yang berputar diletakaan sedemikian
rupa sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah besi yang
dibungkus dengan kawat. Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar
memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah kutub
melewati kumparan. Lebih jauh lagi, kutub utara dan selatan magnet
menginduksi arus di arah yang berlawanan. Dengan menambah
sebuah komutator, Pixii dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus
searah. Dinamo Gramme dengan kumparan berputar dengan yang
"toroidal". Sebagian dari kumparan terus melewati magnet, membuat arus
menjadi lancar.
3
2. Generator Arus Searah (DC)
Jenis-Jenis Generator DC
1. Penguat elektromagnetik
Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor
(A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada
medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan
4
tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan
nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur
oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat
shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai
tegangan nominalnya. Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka
sisa megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika
arah putaran terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan
atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.
Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang
sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan
penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon. Pengatur medan magnet (D1-
D2) terletak di depan belitan shunt.
1. Generator 1 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya hanya terdiri dari satu
kumpulan kumparan yang hanya dilukiskan dengan satu garis dan dalam hal ini
tidak diperhatikan banyaknya lilitan. Ujung kumparan atau fasa yang satu
dijelaskan dengan huruf besar X dan ujung yang satu lagi dengan huruf U. Jika
dua belitan stator dengan impedansi yang tidak sama dipisahkan sejauh 90 derajat
listrik dan terhubung secara parallel ke sumber satu fasa, medan yang dihasilkan
akan tampak berputar. Ini disebut dengan pemisahan fasa (phase splitting).
5
Pada motor fasa terpisah (split-phase motor), dipergunakanlah lilitan starting
untuk penyalaan. Belitan ini mempunyai resistansi yang lebih tinggi dan reaktansi
yang lebih rendah dari belitan utama. Jika tegangan yang sama VT dikenakan
pada belitan starting dan utama, arus pada belitan utama (IM) tertinggal
dibelakang arus pada belitan starting (IS). Sudut antara kedua belitan mempunyai
beda fasa yang cukup untuk menimbulkan medan putar untuk menghasilkan
torque awal (starting torque). Ketika motor mencapai 70 hingga 80% dari
kecepatan sinkron, saklar sentrifugal pada sumbu motor membuka dan
melepaskan belitan starting. Motor satu fasa biasanya digunakan untuk aplikasi
kecil seperti peralatan rumah tangga (contoh mesin pompa).
2. Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan
kumparan yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa.
Jadi pada statornya ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U – X;
lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya
ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W – Z. Untuk lebih
memperjelas lagi, akan di jelaskan mengenai rangkaian 3 fasa itu sendiri.
6
Pada grafik pertama merupakan grafik untuk arus 3 fasa sedangkan pada grafik
kedua merupakan grafik arus dan v biasa untuk satu fasa. Pada kedua grafik juga
terlihat bahwa amplitudo ketiga gelombang tersdebut sama. Hal ini kemudian
menunjukkan bahwa beban yang diberikan pun pada arus fasa simetri. Dari grafik
pertama juga terlihat bahwa beda fasa pada gelombang yang sejajar memiliki
selisih jarak sebesar teta yang merupakan besarnya 120 derajat. Dari grafik juga
dapat disimpulkan bahwa grafik tiga fasa tersebut lebih stabil dan efektif.
Dikarenakan adanya gelombang sinusidal yang saling mengkover satu sama lain
akibat beda fasa yang ada. Hal ini kemudian dapat diandaikan sebagai rangkaian
arus DC yang dimulai dari nol. Atau lebih jelas, memiliki loose yang sama seperti
arus dc dan tidak seperti AC, namun karena sebenarnya dia merupakan arus AC
yang saling mengkover, arus 3 fasa lebih efektif dan tahan lama atau tidak cepat
panas dan lebih awet.
Sehingga kemudian ketika ditinjau lebih mendalam, rangkaian tiga fasa memiliki
beberapa kelebihan yaitu :
- Transmisi rangkaian tiga fasa dibagi menjadi 3 terminal, dimana satu
terminal membutuhkan satu kawat konduktor, sehingga arus yang
mengalir di tiap kawat akan menjadi sepertiga dari rangkaian satu fasa
untuk daya yang sama.
- Lebih ekonomis, disebabkan arus yang mengalir di dalam tiap kawat lebih
kecil daripada kawat rangkaian satu fasa, sehingga kawat yang dibutuhkan
pun akian lebih kecil.
- Lebih efisien, disebabkan daya disipasi yang lebih kecil
- Lebih stabil
7
Sedangkan dari sisi kerugian, biasanya ditinjau dari kerumitan penyusunan
rangkaian dan mahalnya perawatan. Oleh karena kelebihan diatas, mulai
banyaklah digunakannya pembangkitan tiga fasa atau biasa kita sebut sebagai
generator tiga fasa.
8
- Memiliki nilai hambatan total yang lebih kecil
- Lebih mudah dalam analisi arus dikarenakan arus fasa yang sama dengan
arus Line
Hubungan delta biasa digunakan untuk beban karena tidak adanya kawat netral
untuk mengalirkan arus berlebih. Dan karena hubung ini, beban dapat dilepas
secara bebas tanpa mengganggu rangkaian secara keseleruhuan. Pada hubung
delta, berlaku bahwa besar tegangan line sama dengan tegangan fasa.
9
- Membutuhkan kawat yang lebih kecil dibanding hubung wye akibat arus
fasa yang lebih kecil
10
2.3 Hukum-Hukum pada proses pembangkitan tegangan 3 fasa
Hukum ohm
Hukum utama yang digunakan pada prinsip kerja generator adalah Hukum
Induksi Faraday. Menurut Hukum Induksi Faraday, maka integral garis
suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang tertutup adalah berbanding
lurus dengan perubahan tersebut.
Dimana:
11
N = jumlah lilitan
Hukum Lenz
Hukum Lenz menyatakan bahwa “Arus imbas akan muncul di dalam arah
yang sedemikian rupa sehingga arah tersebut menentang perubahan yang
menghasilkannya”. Hukum inilah yang menyebabkan tanda negatif pada
hukum induksi faraday.
12
2.4 Proses pembangkitan tegangan pada generator 3 fasa
V= I x R
13
Rotor tersebut kemudian akan digerakkan oleh turbin yang digerakkan dari
energy luar seperti energy kinetis dari air terjun, energy panas matahari, atau
energy nuklir, dan energy lainnya. Di sini sesuai dan membuktikan prinsip dari
generator itu sendiri yaitu untuk mengubah energi mekanik menjadi energy listrik.
Selanjutnya dari gaya gerak listrik induksi tersebut, akan timbul tegangan
dengan beda fasa sebesar 120 derajat. Di sinilah mengapa disebutkan sebagai
pembangkit 3 fasa.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan
(tegangan out put ) berupa tegangan bolak-balik. Hampir semua tenaga listrik
yang dipergunakan saat ini bekerja pada sumber tegangan bolak balik (ac),
karenanya, generator ac adalah alat yang paling penting untuk menghasilkan
tenaga listrik. Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum
Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet
yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak
listrik.
Proses kerja generator arus bolak-balik adalah pertama, rotor
menghasilkan medan magnet dengan diberikan arus DC yang dihasilkan dari catu
daya. Kemudian rotor akan diputar dengan menggunakan sumber-sumber energi
seperti air, uap, nuklir dan lain-lain. Karena perputaran ini, medan magnet yang
dihasilkan oleh rotor akan ikut bergerak dan akan memotong stator yang ada
disekitar rotor. Karena perpotongan flux magnet ini, akan timbul tegangan pada
stator sesuai dengan hukum Faraday. Dalam generator tiga fasa, tiga buah stator
akan dipasang dalam generator dan setiap stator akan diatur sedemikian rupa
sehingga tegangan yang dihasilkan di setiap stator memiliki beda fasa 120ᵒ.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sumber bahan:
Sunarlik Wahyu, Prinsip Kerja Generator Sinkron.universitas pawyatan daha
kediri. Jakarta
http://dosen.narotama.ac.id
Sumber gambar:
www.google.com
16