SCALE
Oleh :
BALIKPAPAN
2019
1
KATA PENGANTAR
Tim penulis
2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
1.1. LATAR BELAKANG…………………………………………...1
1.2. RUMUSAN MASALAH………………………………………..2
1.3. TUJUAN…………………………………………………………2
1.4. FLOW CHART………………………………………………….2
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………3
2.1. PENGERTIAN SCALE…………………………………………3
2.2. MEKANISME PEMBENTUKAN SCALE……………………..4
2.2.1.SCALE CALCIUM SULFITE (CaCO3)4…………………4
2.2.2.SCALE CALCIUM SULFITE (CaSO4)…………………..5
2.2.3.SCALE BARIUM SULFITE (BASO3)……………………6
2.3. PENYEBAB DARI SCALE……………………………………..9
2.4. PENANGGULANGAN SCALE………………………………...9
2.4.1.PENCENGAHAN SCALE DENGAN SCALE
INHIBITOR.……………………………………………….9
BAB 3 PENUTUPAN…………………………………………………………..13
3.1.KESIMPULAN……………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Proses produksi juga kita mengenal air formasi dimana air formasi ini
terdapat di dalam formasi yang ketika kita produksikan air formasi ini dapat ikut
terproduksikan bersamaan dengan minyak dan gas. Air formasi ini umumnya
mengandung kandungan garam dan asam. Terutama NaCl, sehingga air formasi
akan bersifat asam atau bahkan asam sekali. Air formasi biasanya disebut dengan
oil field water atau connate water atau intertial water.
Salah satu problem yang berasal dari air formasi adalah scale. Scale adalah
suatu problema yang umum dijumpai pada operasi lapangan migas. Scale adalah
problema produksi yang berhubungan dengan air formasi, karena perubahan
tekanan ,suhu dan pH sehingga membentuk endapan atau padatan baik direservoir
ataupun sepanjang pipa alir produksi minyak dan gas bumi baik di bawah atau di
permukaan. Demikian pula jika terjadi dua pencampuran dari dua jenis air yang
incompatible (berlainan sifat) sehingga batas kelarutan senyawa yang ada dalam
campuran air formasi tersebut terlampaui maka akan terbentuk endapan scale.
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan scale ?
2. Bagaimana proses terbentuknya scale ?
3. Apa pengaruh scale terhadap laju produksi ?
4. Bagaimana cara mengatasi scale ?
1.3. Tujuan
1. Agar pembaca dapat memahami apa itu scale
2. Pembaca dapat mengetahui bagaimana proses terbentuknya scale
3. Pembaca mengetahui pengaruh-pengaruh scale terhadap laju produksi
4. Pembaca dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi jika terjadi scale
1.4. Flow Chart
Pengertian Scale
Proses terbentuknya
Scale
Cara Menanggulangi
Scale
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1.Pengertian Scale
Problema yang umum sering ada dalam Industri Perminyakan pada saat
produksi minyak dan gas adalah masalah “scale”. Scale merupakan suatu endapan
mineral yang terdefosit dan biasanya terbentuk dari air garam. Endapan tersebut
terbentuk karena adanya perubahan tekanan, suhu dan pH sehingga keseimbangan
ion-ion melebihi kelarutannya dan membentuk endapan di reservoir, formasi
produktif, sepanjang pipa alir produksi minyak dan gas bumi baik di atas
permukaan maupun dibawah permukaan. Demikian pula jika terjadi dua
pencampuran dari dua jenis air formasi yang incompatible sehingga batas
kelarutan senyawa yang ada dalam campuran air formasi tersebut terlampaui
maka akan terbentuk endapan scale. Macam – macam scale yang terjadi
tergantung pada komposisi air formasi (kandungan ion dalam air formasi). Dari
hasil analisa air formasi dapat diperoleh besaran atau kadar tiap – tiap ion
penyusun air formasi, sehingga dengan beberapa metode perhitungan dapat
dihitung kecenderungan air membentuk scale yang dapat dilakukan dengan
beberapa metoda antara lain : Scaling Index (SI) oleh Stiff dan Davis. (Sumber:
Lestari, MG Sri Wahyuni.2007) Adanya scale atau padatan di dalam reservoir
dapat menurunkan permeabilitas batuan sehingga menurunkan produksi minyak.
Jika scale menempel pada pipa alir akan menyebabkan kerusakan pipa selain
menghambat laju produksi minyak dan gas bumi. Identifikasi kemungkinan
terbentuknya scale sangat perlu dilakukan. (Sumber: Lestari, MG Sri
Wahyuni.2007). Dengan mengetahui jenis scale dan cara pencegahan dan
penanggulangan scale dari beberapa lapangan migas dapat digunakan sebagai data
base untuk menangani masalah scale di lapangan minyak dan gas yang lain.
Keberhasilan penanggulangan scale adalah dengan cara membandingkan laju
produksi sebelum dilakukannya treatment dengan laju produksi setelah treatment.
Apabila laju produksi setelah treatment mengalami kenaikkan maka berarti
penanggulangan scale berhasil. (Sumber: Lestari, MG Sri Wahyuni.2007).
3
2. 2.Mekanisme Pembentukan Scale
4
A. Pengaruh Ph
Jumlah CO2 yang ada dalam air mempengauhi kelarutan dari
kalsium karbonat. Namun, kenyataannya tidak menyebabkan
keasaman atau alkalinitas pada air. Dengan pH yang tinggi akan lebih
mungkin terjadinya pengendapan (Sumber: Patton,1995).
B. Pengaruh Tekanan
Peningkatan tekanan meningkatkan tekanan parsial CO2 dan
meningkatkan kelarutan CaCO3 dalam air. Maka peningkatan tekanan
juga meningkatkan kelarutan dari kalsium karbonat tersebut.
Penurunan tekanan merupakan penyebab utama terdeposisinya scale
calcium carbonate dalam sistem produksi.
C. Pengaruh Temperatur
Kelarutan kalsium karbonat akan semakin berkurang dengan
bertambahnya temperatur, sehingga semakin besar temperatur air
maka tingkat kecenderungan terbentuknya scale CaCO3 akan semakin
besar. Pengaruh tersebut dapat terjadi karena kenaikan temperatur air
akan menyebabkan adanya penguapan sehingga jumlah dalam air akan
berkurang.
5
Faktor atau kondisi yang berpengaruh dalam pembentukkan kalsium
sulfat antara lain perubahan kondisi reservoir serta kandungan garam yang
terlarut dalam air.
A. Pengaruh Ph
pH memiliki sedikit pengaruh dan hampir tidak memiliki efek
terhadap kelarutan dari CaSO4.
B. Pengaruh Tekanan
Kadar kelarutan kalsium sulfat dalam air akan bertambah dengan
adanya kenaikan tekanan. Hal ini akan terjadi karena kenaikkan
tekanan akan menyebabkan ukuran molekul kalsium sulfat akan
semakin kecil.
C. Pengaruh Temperatur
Pengaruh tekanan dalam kelarutan dari kalsium sulfat akan
meningkat dengan adanya pengaruh temperatur dari reservoir.
6
A. Pengaruh pH
pH memiliki sedikit pengaruh dan hampir tidak memiliki efek
terhadap kelarutan dari BaSO4
B. Pengaruh Tekanan
Penurunan tekanan merupakan salah satu penyebab utama dalam
terdeposisinya scale barium sulfat di sistem produksi. Menurunnya
kelarutan karena penurunan tekanan di 21 choke dan valve dapat
menyebabkan turbulensi dalam air yang membantu untuk mengatasi
efek supersaturasi dan memulainya pengendapan. Peningkatan
tekanan meningkatkan kelarutan dari BaSO4.
Gambar 2.3. Pengaruh Tekanan dan Temperatur dalam kelarutan Barium Sulfat
dalam Air
C. Pengaruh Temperatur
Kelarutan barium sulfat meningkat dengan temperatur sampai
dengan 212ºF [100ºC]. Kelarutan dalam distilasi air meningkat dari
2,3 mg/L pada 77ºF [25ºC] sampai 3,9 mg/L pada 203ºF [95ºC].
Presentase peningkatannya lumayan besar, namun BaSO4 masih tidak
dapat dilarutkan walaupun dengan temperatur yang tinggi. Diatas
temperatur 212ºF [100ºC] kelarutannya meningkat di dalam air
dengan nilai TDS yang kurang dari 50.000 ppm. Kelarutan dalam
7
salinitas air yang tinggi 22 menunjukkan kelarutan yang normal
biasanya dan dengan meningkatnya temperatur. Karena kelarutan
meningkat pada temperatur diatas normal, biasanya BaSO4
menunjukkan tidak adanya problem scale di dalam sumur pada sumur
injeksi jika tidak terdapat pengendapan di kondisi permukaan.
Biasanya problem ini sering terdapat di sumur produksi atau sumur
penyedia air. Gambar 2.4 Kelarutan Barium Sulfat.
Gambar 2.6. Pengaruh Temperatur dan Salinitas Terhadap Kelarutan Barium Sulfat
8
2. 3.Penyebab Dari Adanya Scale
2. 4.Penanggulangan Scale
Istilah scale dipergunakan secara luas untuk deposit keras yang terbentuk
pada peralatan yang kontak atau berada dalam air. Dalam operasi produksi
minyak bumi sering ditemui mineral scale seperti CaSO4, FeCO3, CaCO3, dan
MgSO4. Senyawa-senyawa ini dapat larut dalam air. Scale CaCO3 paling sering
ditemui pada operasi produksi minyak bumi. Akibat dari pembentukan scale pada
operasi produksi minyak bumi adalah berkurangnya produktivitas sumur akibat
tersumbatnya penorasi, pompa, valve, dan fitting serta aliran.
Penyebab terbentuknya deposit scale adalah terdapatnya senyawa – senyawa
tersebut dalam air dengan jumlah yang melebihi kelarutannya pada keadaan
kesetimbangan. Faktor utama yang berpengaruh besar pada kelarutan senyawa –
senyawa pembentuk scale ini adalah kondisi fisik (tekanan, temperatur,
konsentrasi ion – ion lain dan gas terlarut).
2.4.1. Pencegahan Scale dengan Scale Inhibitor
9
dapat menutupi kristal yang kecil dan menghalangi pertumbuhan
selanjutnya.
2. Dalam banyak hal bahan kimia dapat dengan mudah mencegah
menempelnya suatu partikel-partikel pada permukaan padatan.
A. Tipe Scale Inhibitor
10
banyak padatan terlarut maka semakin tinggi konsentrasi inhibitor yang
digunakan. Kesesuaian dengan kondisi air, kandungan ion ion kalsium,
barium, dan magnesium yang ada dalam air akan menyebabkan terjadinya
reaksi dengan beberapa jenis inhibitor sehingga menimbulkan masalah
baru yaitu terbentuknya endapan. Sehingga jenis inhibitor harus dipilih
sesesuai mungkin. lklim, setiap inhibitor mempunyai titik lebur tertentu
dan cara menginjeksikan ke dalam sistem, sehingga untuk menghindari
terjadinya pembekuan ataupun perubahan komposisi dari inhibitor.
C. Beberapa Jenis Scale Inhibitor
A. Hidrokarbon
Hidrokarbon diperlukan sebagai pelarut hidrokarbon digunakan
untuk menghilangkan minyak, parafin, atau asphaltic materials
yang menutupi scale yang terbentuk, karena apabila digunaka asam
sebagai penghilang scale makaasam ini tidak akan bereaksi dengan
scale yang tertutupi oleh minyak (oil coated scale), oleh sebab itu
minyak harus dihilangkan terlebih dahulu dari scale dengan
menggunakan hidrokarbon.
B. Asam klorida
Asam klorida adalah bahan yang banya digunakan untuk
membersihkan scale yang telah terbentuk. Bahan ini dapat
digunakan pada berbagai kondisi. Asam klorida digunakan dengan
konsentrasi 5%, 10%, atau 15% Hcl. Reaksi yang terjadi: CaCO3 +
2 HCI H2O + CO2 + CaCl2 Corrotion inhibitor harus ditambahkan
dalam Hcl untuk menghindari efek keasaman pada pipa yang dapat
menyebabkan korosi.
C. Inorganic Converters
Inorganic converters biasanya merupakan suatu karbonat atau
hidroksida yang akan bereaksi dengan kalsium sulfat dan
membentuk acid soluble calcium carbonate. Kemudian diikuti
dengan penambahan asam klorida untuk melarutkan karbonat atau
kalsium hidroksida yang terbentuk.
CaSO4 + (NH4)2CO3 (NH4)2S04 + CaCO3
11
CaCO3 + 2 Hcl H2O + CO2 + CaCl2
CO2 yang terbentuk dari reaksi dengan asam ini akan membantu
mengeluarkan secara mekanis scale yang mungkin tersisa.
Inorganic converters sebaiknya tidak digunakan pada scale yang
keras.
D. Organic Converters
Organic converters seperti natrium sitrat, potassium asetat
sering digunakan. Reaktan ini akan bereaksi dengan scale kalsium
sulfat, sehingga scale akan menjadi lebih lunak dan mudah
dibersihkan dengan melewatkan air.
E. Natrium Hidroksida
Larutan 10% natrium hidroksida dapat melarutkan hingga
12,5% berat dari scale kalsium karbonat
12
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Pencegahan Scale dapat dengan Scale Inhibitor, Scale inllibitor adalah bahan
kimia yang menghentikan atau mencegah terbentuknya scale bila ditambahkan
pada konsentrasi yang kecil pada air.
13
DAFTAR PUSTAKA
14