Anda di halaman 1dari 1

C.

Prosedur Kerja

1. Penentuan tetapan kalorimeter


Memasukkan air sebanyak 20 mL ke dalam kalorimeter dan mengukur
tempraturnya. Memaskan 20 mL air ke dalam gelas kimia dengan menggunakan hot
plate hingga tempraturnya ±10oC di atas tempratur air dingin. Mengukur tempratur
air yang telah di panaskan. Setelah itu, mencampurkan air yang telah dipanaskan ke
dalam kalorimeter kemudian dikocok. Selanjutnya, diamati tempraturnya selama 10
menit selang 1 menit.
2. Penentuan kalor reaksi Zn+Cu2+ ----Zn2++Cu
Memasukkan larutan CuSO4 1 M sebanyak 20 mLke dalam kalorimeter dan
mengukur tempraturnya selama 2 menit dengan selang waktu 30 detik. Kemudian
menimbang bubuk Zn sebanyak 0,3442 gram. Memasukkan bubuk Zn ke dalam
kalorimeter kemudian dikocok. Mencatat suhu pencampuran selama 4 menit dengan
selang waktu 30 detik.
3. Penempatan kalor HCl dan NaOH
Memasukkan HCl 20 mL 2 M ke dalam kalorimeter dan mengukur
tempraturnya. Memipet 20 mL NaOH dan mengukur tempraturnya. Mencampurkan
NaOH ke dalam kalorimeter kemudian dikocok. Mencatat tempratur campuran
selama 5 menit dengan selang waktu 30 detik.
4. Penentuan kalor pelarutan dalam air
Memasukkan 18 mL air ke dalam kalorimeter. Mengukur suhu air dalam
kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 30 detik. Mengukur suhu awal
etanol dalam gelas kimia 250 mL. Memasukkan dengan tepat 14 mL etanol dan air
dalam kalorimeter kemudian mencatat tempraturnya selama 4 menit dengan selang
waktu 30 detik.

Anda mungkin juga menyukai