Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

“ ANALISIS KELUARGA SEJAHTERA III ”

KELOMPOK 4

Dosen Pembibing:
Oktaviana Cahyaningsih,S.SiT,S.Pd,M.Kes

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES AKPER AKFIS WIDYA HUSADA
SEMARANG
2018
LAPORAN ANALISIS KELUARGA SEJAHTERA III

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

OLEH

KELOMPOK 4

1. I Made Widnya Maulana ( 1804046 )


2. Ahmad Taufik Iqbal Maulana ( 1804015 )
3. Glorya Elsyana Angelia Taneo ( 1804041 )
4. Fadlika Bagus A.K ( 1804030 )
5. Arsa Novandi ( 1804023 )
6. Fareel Roshan Imandi ( 1804033 )
7. Alberto Aryan W ( 1804015 )
8. Fauzi Firman Alam Prayitno ( 1804035 )
9. Ahmad Faiq Haikal ( 1804013 )
10. Ilhad Aulia Qudratullah ( 1804047 )
11. M Aji Kurniawan ( 1804054
12. Fahmi Nurul Faqih ( 1804031 )
13. Fenny George Cristovel . K ( 1804036 )
A. PENGETIAN KELUARGA SEJAHTERA
“Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, aman, selamat, dan tentram”.
(Depdiknas, 2001:1011)
“Keluarga Sejahtera adalah Keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi yang layak, bertaqwa kepada Tuhan
Yang /maha Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antar anggota dan antar
keluarga dengan masyarakat dan lingkungan”. (BKKBN,1994:5)
Keluarga sejahtera adalah dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah mampu
memenuhikebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada tuhan yang maha
esa,memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga dengan
masyarakat dan lingkungan.
Kesejahteraan keluarga tidak hanya menyangkut kemakmuran saja, melainkan juga harus
secara keseluruhan sesuai dengan ketentraman yang berarti dengan kemampuan itulah dapat
menuju keselamatan dan ketentraman hidup.
Dalam rencana pembangunan nasional memberikan petujuk bahwa
pembangunan keluarga sejahtera diarahkan pada terwujudnya keluarga sebagai wahana
persmian nilai-nilai luhur budaya bangsa guna meningkatkan kesejahteraan keluarga serta
membina ketahanan keluarga agar mampu mendukung kegiatan pembangunan.
UU No.10/1992 pasal 3 ayat 2 menyebutkan bahwa pembangunan keluarga sejahtera
diarahkan pada pembangunan ku kualitas keluarga yang bercirikan kemandirin, ketahanan
keluarga dan kemandirian keluarga .
B. TUJUAN KELUARGA SEJAHTERA
Bertujuan untuk mengembangkan keluarga agar timbul rasa aman, tentram dan harapan
masa depanyang lebih baik merupakan salah satu pembentuk ketahanan keluarga dalam
membangun keluarga sejahtera.
Pelaksanaan pembangunan dalam keluarga sejahtera
Dalam PP No. 21 Th 1994, pasal 2: pembangunan keluarga sejahtera diwujudkan melalui
pengembangan kualitas keluarga diselenggarakan secaramenyeluruh, terpadu oleh masyarakat
dan keluarga.Tujuan :Mewujudkan keluarga kecil bahagia, dejahtera bertakwa kepada Tuhan
YangMaha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan untuk membangun dirisendiri dan
lingkungannya.

C. TAHAPAN KELUARGA SEJAHTERA

PENGELOMPOKAN KELUARGA
Pengelompokan Keluarga berdasarkan kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan
psikososial, kebutuhan ekonomi, dan aktualisasi keluarga dalam masyarakat :
1. Keluarga Prasejahtera : keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal
yaitu kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan atau
keluarga belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator Keluarga Sejahtera
Tahap 1.
2. Keluarga Sejahtera tahap 1 (KS 1) : keluarga yang sudah dapat memenuhi kebutuhan
dasar minimal tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial
psikologisnya yaitu kebutuhan pengajaran, Keluarga Berencana (KB),interaksi dalam
keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
Indikator Keluarga Sejahtera 1 :
a. Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang dianut
b. Makan 2 kali sehari atau lebih
c. Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan
d. Lantai bukan dari tanah
e. Kesehatan (anak sakit atau PUS ingin ber KB dibawa ke sarana/petugas kesehatan)
3. Keluarga Sejahtera Tahap II (KS II) : keluarga yang sudah dapat memenuhi
kebutuhan dasar minimal dan memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya
tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan yaitu kebutuhan untuk
menabung dan memperoleh informasi.
Indikator Keluarga Sejahtera tahap II :
a. Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang dianut
b. Makan 2 kali sehari atau lebih
c. Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan
d. Lantai bukan dari tanah
e. Kesehatan (anak sakit atau PUS ingin ber KB dibawa ke sarana/petugas
kesehatan)
f. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama masing-
masing yang dianut
g. Makan daging/ikan/telur/sebagai lauk paling tidak seminggu sekali
h. Memperoleh pakaian baru setahun sekali
i. Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 per orang
j. Anggota keluarga tidak sakit dalam tiga bulan terakhir sehingga tidak dapat
melaksanakan fungsi masing-masing
k. Keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap
l. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggoat keluarga dewasa yang berumur 10 s/d
60 tahun
m. Anak usia sekolah (7 s/d 15 tahun) bersekolah
n. Anak hidup dua atau lebih keluarga masih PUS saat ini memakai kontrasepsi

4. Keluarga Sejahtera Tahap III (KS III) : keluarga yang sudah dapat memenuhi
kebutuhan dasar minimal, kebutuhan sosial psikologisnya dan dapat memenuhi
kebutuhan pengembangan tetapi belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi)
yang maksimal terhadap masyarakat secara teratur (dalam waktu tertentu) dalam
bentuk material dan keuangan untuk sosial kemasyarakatan juga berperan serta secara
aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan sosial,
keagamaan, kesenian, olah raga, pendidikan dan lain sebagainya.
Indikator Keluarga Sejahtera tahap III :
a. Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang dianut
b. Makan 2 kali sehari atau lebih
c. Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan
d. Lantai bukan dari tanah
e. Kesehatan (anak sakit atau PUS ingin ber KB dibawa ke sarana/petugas
kesehatan)
f. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama masing-
masing yang dianut
g. Makan daging/ikan/telur/sebagai lauk paling tidak seminggu sekali
h. Memperoleh pakaian baru setahun sekali
i. Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 per orang
j. Anggota keluarga tidak sakit dalam tiga bulan terakhir sehingga tidak dapat
melaksanakan fungsi masing-masing
k. Keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap
l. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggoat keluarga dewasa yang berumur 10 s/d
60 tahun
m. Anak usia sekolah (7 s/d 15 tahun) bersekolah
n. Anak hidup dua atau lebih keluarga masih PUS saat ini memakai kontrasepsi
o. Upaya keluarga untuk meningkatkan/menambah pengetahuan agama
p. Keluarga mempunyai tabungan
q. Makan bersama paling tidak sehari sekali
r. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat
s. Rekreasi bersama/penyegaran paling tidak dalam 6 bulan sekali
t. Memperoleh berita dari surat kabar,radio, televisi, dan majalah
u. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi

5. Keluarga Sejahtera tahap III plus (KS III Plus) : keluarga yang sudah dapat memenuhi
seluruh kebutuhannya baik yang bersifat dasar, sosial psikologis, maupun kebutuhan
pengembangan serta dapat memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi
masyarakat.
Indikator Keluarga Sejahtera tahap III Plus :
a. Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang dianut
b. Makan 2 kali sehari atau lebih
c. Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan
d. Lantai bukan dari tanah
e. Kesehatan (anak sakit atau PUS ingin ber KB dibawa ke sarana/petugas
kesehatan)
f. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama masing-
masing yang dianut
g. Makan daging/ikan/telur/sebagai lauk paling tidak seminggu sekali
h. Memperoleh pakaian baru setahun sekali
i. Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 per orang
j. Anggota keluarga tidak sakit dalam tiga bulan terakhir sehingga tidak dapat
melaksanakan fungsi masing-masing
k. Keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap
l. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggoat keluarga dewasa yang berumur 10 s/d
60 tahun
m. Anak usia sekolah (7 s/d 15 tahun) bersekolah
n. Anak hidup dua atau lebih keluarga masih PUS saat ini memakai kontrasepsi
o. Upaya keluarga untuk meningkatkan/menambah pengetahuan agama
p. Keluarga mempunyai tabungan
q. Makan bersama paling tidak sehari sekali
r. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat
s. Rekreasi bersama/penyegaran paling tidak dalam 6 bulan sekali
t. Memperoleh berita dari surat kabar,radio, televisi, dan majalah
u. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi
v. Memberikan sumbangan secara teratur(waktu tertentu) dan sukarela dalam
bentuk material kepada masyarakat
w. Aktif sebagai pengurus yayasan/panti
FORMULIR PENGKAJIAN PADA KELUARGA

A. IDENTITAS KELUARGA

1. IDENTITAS KEPALA KELUARGA


Nama KK : Ignatius Johanes Rinenggo
Umur : 64 Tahun
Agama : Roma-Katolik
Pendidikan : SLTA / D1 Telkom
Pekerjaan : Pensiunan
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : JL.Sugriwo VI / 9-10 Semarang 6

2. BIODATA ANGGOTA KELUARGA


NO NAMA UM L/P HUB.KLG PENDIDIKAN PEKERJAAN AGAMA
UR
1. Rinenggo 64 L Suami SLTA / D1 Pensiunan Katolik
2. Sugiarti 57 P Istri D3 / AKPER Purna Katolik
3. Asa 19 L Anak SMK – 12 - Katolik
4. Jolenta 14 P Anak SLTP / 9 - Katolik

3. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA


1) Anggota keluarga yang mencari nafkah yaitu kepala keluarga
2) Penghasilan : > 5 juta
3) Kebutuhan keluarga yang dikeluarkan setiap bulan : > 4 juta s/d 5 juta
4) Keluarga termasuk dalam keluarga tahap III
5) Bagaimana upaya pemenuhan gizi keluarga dalam menyediakan kebutuhan :
a. Pangan, dengan menu yang sehat dan bergizi tidak harus dengan biaya yang
mahal
b. Sandang, mencukupkan sesuai dengan kebutuhan
4. Riwayat kesehatan keluarga dalam 6 bulan terakhir :
1) Riwayat Kesehatan pada keluarga dalam 6 bulan terakhir (semua jenis
penyakit)
No Nama Umur JK Jenis Penyakit Tempat Berobat
1 Jolenta 14 P Malaria Rumah sakit

2) Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan dan Imunisasi pada anggota


keluarga (terutama jika mempunyai anak balita) sebutkan -

3) Kematian dalam 6 bulan terakhir

NO NAMA UMUR JK BULAN DAN SEBAB KETERANGAN


TAHUN KEMATIAN
KEMATIAN
-
-
-
-

5. DATA SOSIAL BUDAYA


a. Karakteristik tetangga dan komunitas rumah tangga
Belum perna ada budaya masyarakat sekitar yang mempengaruhi kesehatan
masyarakat

b. Tempat tinggal
Sudah memiliki rumah sendiri

c. Mobilitas geografis keluarga


Sudah menetap pada tempat tinggal
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga selalu punya waktu untuk berinteraksi dengan masyarakat
disekitar,berkumpul saling bergotong-royong membersihkan lingkungan
disekitar,saling bertegur sapa layaknya seperti keluarga-keluarga yang lain.

e. Pendukung dalam pendidikan


Harapan keluarga dalam yaitu yang terpenting bisa terjangkau
6. STRUKTUR KELUARGA
1) Pengambil Keputusan dalam keluarga :
1) Boleh Ibu
2) Anak
2) Komunikasi
Sarana Komunikasi yang digunakan keluarga dalam menerima informasi :
1) HP
2) TV
3) Majalah
4) Surat Kabar
3) Transportasi :*
a. Angkutan Umum
b. Kendaran Pribadi

7. DATA LINGKUNGAN
1. Perumahan
Ventilasi : Baik Cukup Kurang
Lantai Rumah : Tanah Ubin / Keramik Semen
2. Sumber air bersih : Sumur/ pompa Mata Air
Sungai
Kondisi air : Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
3. SPAL
Selokan / Got Empang Sembarangan
4. Pembuangan Tinja
Septik tank Cubluk Cemplung
Sungai / Selokan Sembarangan tempat
5. Jarak pembuangan tinja dengan sumber air bersih
≤ 10 m > 10 m
6. Jumlah penggunaan minyak jenuh
≤ 3 kali > 3 kali
7. Apakah ada anggota keluarga yang melakukan kebiasaan merokok
Ya Tidak

8. FASILITAS / SARANA KESEHATAN


1. Apakah keluarga anda menggunakan jaminan kesehatan?
Ya Tidak
2. Apakah di ada fasilitas kesehatan? Ada Tidak
3. Jika ada apakah keluarga memanfaatkan
Ya, sebutkan Yakes Telkom Tidak,alasan ……………………
4. Jarak rumah dengan fasilitas kesehatan 7 km
5. Jenis transportasi yang digunakan ke pelayanan kesehatan
Angkutan kota Ojek
Jalan kaki Lain - Lain, Sepeda motor / Mobil

9. DERAJAT KESEHATAN KELUARGA


1. Perilaku keluarga dalam penanggulangan penyakit
a. Periksa ke fasilitas kesehatan
2. Pengetahuan keluarga tentang
a. Promotif merupakan kegiatan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
kegiatan yang bersifat promosi
b. Preventif merupakan kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
c. Kuratif merupakan serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit,pengendalian penyakit,atau pengendalian
kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin
d. Rehabilitatif merupakan serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas
penderita kedalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai
anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
3. Informasi kesehatan yang pernah diperoleh yaitu penyuluhan dari dinas
kesehatan tentang kebersihan lingkungan,dan menerapkan pola hidup sehat
4. Kebiasaan kesehatan keluarga yaitu selalu menjaga kebersihan,makan makanan
bergizi dan menerapkan pola hidup sehat
ANALISA

Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa keluarga tersebut masuk
dalam keluarga sejahtera tahap III.Keluarga sejahtera tahap III yaitu jenis keluarga yang sudah
dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal,kebutuhan dasar psikologisnya dan dapat memenuhi
kebutuhan pengembangan tetapi belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang
maksimal terhadap masyarakat secara teratur (dalam waktu tertentu) dalam bentuk material dan
keuangan untuk social kemasyarakatan juga berperan serta secara aktif dengan menjadi
pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan sosial,keagamaan,kesenian,olah
raga,pendididkan dan lain sebagainya.

Dengan kata lain,Keluarga sejahtera tahap III merupakan keluarga yang telah dapat memenuhi
seluruh kebutuhan dasar,kebutuhan sosial psikologis dan perkembangan keluarganya,tetapi
belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat seperti sumbangan materi
dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

Ada beberapa bidang yang akan di analisa yaitu:

1. Bidang Ekonomi
2. Bidang Kesehatan
3. Bidang Pendidikan
4. Bidang Sosial Budaya
1.1 Bidang Ekonomi
Pada dasarnya Ekonomi merupakan salah satu aspek yang terjadi dalam keseharian
manusia. Aspek ini mengakibatkan adanya transaksi antara satu individu dan individu
lainnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya untuk
memenuhi kebutuhan pangan, maka seseorang dapat memperolehnya melalui aspek kegiatan
ekonomi ini. Secara harfiah pengertian ekonomi adalah segala upaya dan daya manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya guna mencapai suatu tingkatan kemakmuran.

Dalam kehidupan sehari-hari, ekonomi sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan,


oleh karenanya ekonomi merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Selain itu, ekonomi sebagai alat untuk mengukur tingkat kemajuan dalam suatu
negara, apakah keadaan ekonomi yang baik atau semakin memburuk.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa Pengertian Ekonomi adalah sebuah bidang kajian ilmu
yang berhubungan tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan
negara untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia. Karena itulah, ekonomi
merupakan salah satu ilmu yang berkaitan tentang tindakan dan perilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya yang berkembang dengan sumber daya yang ada melalui
kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi.

Dalam ekonomi dikenal juga dengan ilmu ekonomi, Menurut Ensiklopedia Indonesia,
ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk
mencapai kemakmuran serta gejala-gejala dan hubungan yang timbul dari usaha tersebut.
jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa pengertian ilmu ekonomi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia senantiasa sibuk atau giat bekerja. Petani sibuk mengerjakan
sawa atau ladangnya. Pedagang sibuk mengurusi barang dagangannya. Pegawai kantor sibuk
bekerja mengerjakan pekerjaan kantornya. Dokter sibuk melayani dan merawat pasiennya.
Dari hasil wawancara yg dilakukan dapat simpulkan bahwa anggota keluarga yang
mencari nafkah adalah suami atau kepala keluarga itu sendiri,penghasilan yang didapat yaitu
lebih dari 5 juta perbulan sedangkan kebutuhan keluarga yang dikeluarkan setiap bulan yaitu
lebih dari 4 juta atau sama dengan 5 juta, keluarga ini termasuk dalam keluarga sejahtera
tahap 3.Dalam kehidupan berkeluarga, setiap anggota pastinya akan memperhatikan upaya
pemenuhan gizi dalam kehidupan sehari-hari yaitu pangan,keluarga ini memenuhi
kebutuhan gizi pangannya dengan menu yang sehat dan bergizi dalam hal ini 4 sehat 5
sempurna.Adapula kebutuhan sandang yang juga diperhatikan oleh keluarga ini yaitu
pakaian dengan mencukupkan sesuai apa yang dibutuhkan.

1.2 Bidang Kesehatan


Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah
upaya penaggulangan, dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan, dan persalinan. Pengertian Kesehatan
menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian
kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan
hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.
Riwayat kesehatan dari keluarga yang diwawancarai dalam 6 bulan terakhir yaitu ada
anggota keluarga yang beberapa hari ini menderita penyakit,jenis penyakit yang diderita
yaitu malaria cara penangggulangannya dengan dibawa ketempat berobat yaitu rumah sakit
untuk segera mendapatkan penanganan yang lebih akurat.Demikian juga penanganan yang
sama jika terdapat anggota keluarga yang sakit.
1.3 Bidang Pendidikan

Secara umum, pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan,


keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu genereasi ke
generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian.

Ada juga yang mengatakan definisi pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
secara sistematis dalam mewujudkan suasana belajar-mengajar agar para peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya. Dengan adanya pendidikan maka seseorang dapat memiliki
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, kekuatan spiritual, dan keterampilan yang bermanfaat
bagi diri sendiri dan masyarakat.

Dalam bahasa Inggris, kata pendidikan disebut dengan Education dimana secara
etimologis kata tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu Eductum. Kata Eductum terdiri dari
dua kata, yaitu E yang artinya perkembangan dari dalam keluar, dan Duco yang artinya
sedang berkembang. Sehingga secara etimologis arti pendidikan adalah proses
mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.

Jadi, secara singkat pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada
peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang
manusia yang kritis dalam berpikir.

Dalam keluarga pastinya orang tua akan mengharapkan anaknya berhasil di bidang
pendididkan Harapan dari keluarga ini dalam pemenuhan pendidikan yaitu terjangkaunya
fansilitas pendidikan,pendidikan yang bermutu,dan adanya keterjaminan pendidikan yang
terjangkau.
1.4 Bidang Sosial Budaya

Sosial budaya terdiri dari dua kata yaitu sosial dan budaya. Sosial berarti segala sesuatu
yang berhubungan dengan masyarakat sekitar. Sedangkan budaya berasal dari kata bodhya
yang artinya pikiran dan akal budi. Budaya juga diartikan sebagai segala hal yang dibuat
manusia berdasarkan pikiran dan akal budinya yang mengandung cinta dan rasa. Jadi
kesimpulannya adalah sosial budaya merupakan segala hal yang di ciptakan manusia dengan
pikiran dan budinya dalam kehidupan bermasyarakat. Terciptanya sebuah kebudayaan bukan
hanya dari buah pikir dan budi manusia, tetapi juga dikarenakan adanya interaksi antara
manusia dengan alam sekitarnya. Suatu interaksi dapat berjalan apabila ada lebih dari satu
orang yang saling berhubungan atau komunikasi. Dari interaksi itulah terjadi sebuah
kebudayaan yang menyangkut lingkungan sekitar dan oleh sebab itu pula kita mempunyai
beragam kebudayaan.

Perubahan kebudayaan bisa saja terjadi akibat perubahan sosial dalam masyarakat, begitu
pula sebaliknya. Manusia sebagai pencipta kebudayaan dan pengguna kebudayaan, oleh
karena itu kebudayaan akan selalu ada jika manusia pun ada.

Setiap keluarga pastinya akan selalu berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya.Namun,


adakalanya budaya disekitar keluarga dapat mempengaruhi kesehatan anggota
keluarga.Dalam keluarga ini tidak ditemukan budaya disekitar masyarakat yang
mempengaruhi kesehatan keluarganya,keluarga ini telah bertempat tinggal sendiri dan
menetap dan juga saling berinteraksi dengan masyarakat disekitarnya,saling membatu
misalnya bergotong royong membersihkan halaman dan keluarga ini juga sering dikunjungi
oleh keluarganya yang jauh.Layaknya seperti keluarga yang lain.
1.4 Bukti Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai