KELOMPOK 4
Dosen Pembibing:
Oktaviana Cahyaningsih,S.SiT,S.Pd,M.Kes
OLEH
KELOMPOK 4
PENGELOMPOKAN KELUARGA
Pengelompokan Keluarga berdasarkan kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan
psikososial, kebutuhan ekonomi, dan aktualisasi keluarga dalam masyarakat :
1. Keluarga Prasejahtera : keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal
yaitu kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan atau
keluarga belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator Keluarga Sejahtera
Tahap 1.
2. Keluarga Sejahtera tahap 1 (KS 1) : keluarga yang sudah dapat memenuhi kebutuhan
dasar minimal tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial
psikologisnya yaitu kebutuhan pengajaran, Keluarga Berencana (KB),interaksi dalam
keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
Indikator Keluarga Sejahtera 1 :
a. Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang dianut
b. Makan 2 kali sehari atau lebih
c. Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan
d. Lantai bukan dari tanah
e. Kesehatan (anak sakit atau PUS ingin ber KB dibawa ke sarana/petugas kesehatan)
3. Keluarga Sejahtera Tahap II (KS II) : keluarga yang sudah dapat memenuhi
kebutuhan dasar minimal dan memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya
tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan yaitu kebutuhan untuk
menabung dan memperoleh informasi.
Indikator Keluarga Sejahtera tahap II :
a. Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang dianut
b. Makan 2 kali sehari atau lebih
c. Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan
d. Lantai bukan dari tanah
e. Kesehatan (anak sakit atau PUS ingin ber KB dibawa ke sarana/petugas
kesehatan)
f. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama masing-
masing yang dianut
g. Makan daging/ikan/telur/sebagai lauk paling tidak seminggu sekali
h. Memperoleh pakaian baru setahun sekali
i. Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 per orang
j. Anggota keluarga tidak sakit dalam tiga bulan terakhir sehingga tidak dapat
melaksanakan fungsi masing-masing
k. Keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap
l. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggoat keluarga dewasa yang berumur 10 s/d
60 tahun
m. Anak usia sekolah (7 s/d 15 tahun) bersekolah
n. Anak hidup dua atau lebih keluarga masih PUS saat ini memakai kontrasepsi
4. Keluarga Sejahtera Tahap III (KS III) : keluarga yang sudah dapat memenuhi
kebutuhan dasar minimal, kebutuhan sosial psikologisnya dan dapat memenuhi
kebutuhan pengembangan tetapi belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi)
yang maksimal terhadap masyarakat secara teratur (dalam waktu tertentu) dalam
bentuk material dan keuangan untuk sosial kemasyarakatan juga berperan serta secara
aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan sosial,
keagamaan, kesenian, olah raga, pendidikan dan lain sebagainya.
Indikator Keluarga Sejahtera tahap III :
a. Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang dianut
b. Makan 2 kali sehari atau lebih
c. Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan
d. Lantai bukan dari tanah
e. Kesehatan (anak sakit atau PUS ingin ber KB dibawa ke sarana/petugas
kesehatan)
f. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama masing-
masing yang dianut
g. Makan daging/ikan/telur/sebagai lauk paling tidak seminggu sekali
h. Memperoleh pakaian baru setahun sekali
i. Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 per orang
j. Anggota keluarga tidak sakit dalam tiga bulan terakhir sehingga tidak dapat
melaksanakan fungsi masing-masing
k. Keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap
l. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggoat keluarga dewasa yang berumur 10 s/d
60 tahun
m. Anak usia sekolah (7 s/d 15 tahun) bersekolah
n. Anak hidup dua atau lebih keluarga masih PUS saat ini memakai kontrasepsi
o. Upaya keluarga untuk meningkatkan/menambah pengetahuan agama
p. Keluarga mempunyai tabungan
q. Makan bersama paling tidak sehari sekali
r. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat
s. Rekreasi bersama/penyegaran paling tidak dalam 6 bulan sekali
t. Memperoleh berita dari surat kabar,radio, televisi, dan majalah
u. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi
5. Keluarga Sejahtera tahap III plus (KS III Plus) : keluarga yang sudah dapat memenuhi
seluruh kebutuhannya baik yang bersifat dasar, sosial psikologis, maupun kebutuhan
pengembangan serta dapat memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi
masyarakat.
Indikator Keluarga Sejahtera tahap III Plus :
a. Melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing yang dianut
b. Makan 2 kali sehari atau lebih
c. Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan
d. Lantai bukan dari tanah
e. Kesehatan (anak sakit atau PUS ingin ber KB dibawa ke sarana/petugas
kesehatan)
f. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama masing-
masing yang dianut
g. Makan daging/ikan/telur/sebagai lauk paling tidak seminggu sekali
h. Memperoleh pakaian baru setahun sekali
i. Luas lantai tiap penghuni rumah 8 m2 per orang
j. Anggota keluarga tidak sakit dalam tiga bulan terakhir sehingga tidak dapat
melaksanakan fungsi masing-masing
k. Keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap
l. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggoat keluarga dewasa yang berumur 10 s/d
60 tahun
m. Anak usia sekolah (7 s/d 15 tahun) bersekolah
n. Anak hidup dua atau lebih keluarga masih PUS saat ini memakai kontrasepsi
o. Upaya keluarga untuk meningkatkan/menambah pengetahuan agama
p. Keluarga mempunyai tabungan
q. Makan bersama paling tidak sehari sekali
r. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat
s. Rekreasi bersama/penyegaran paling tidak dalam 6 bulan sekali
t. Memperoleh berita dari surat kabar,radio, televisi, dan majalah
u. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi
v. Memberikan sumbangan secara teratur(waktu tertentu) dan sukarela dalam
bentuk material kepada masyarakat
w. Aktif sebagai pengurus yayasan/panti
FORMULIR PENGKAJIAN PADA KELUARGA
A. IDENTITAS KELUARGA
b. Tempat tinggal
Sudah memiliki rumah sendiri
7. DATA LINGKUNGAN
1. Perumahan
Ventilasi : Baik Cukup Kurang
Lantai Rumah : Tanah Ubin / Keramik Semen
2. Sumber air bersih : Sumur/ pompa Mata Air
Sungai
Kondisi air : Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
3. SPAL
Selokan / Got Empang Sembarangan
4. Pembuangan Tinja
Septik tank Cubluk Cemplung
Sungai / Selokan Sembarangan tempat
5. Jarak pembuangan tinja dengan sumber air bersih
≤ 10 m > 10 m
6. Jumlah penggunaan minyak jenuh
≤ 3 kali > 3 kali
7. Apakah ada anggota keluarga yang melakukan kebiasaan merokok
Ya Tidak
Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa keluarga tersebut masuk
dalam keluarga sejahtera tahap III.Keluarga sejahtera tahap III yaitu jenis keluarga yang sudah
dapat memenuhi kebutuhan dasar minimal,kebutuhan dasar psikologisnya dan dapat memenuhi
kebutuhan pengembangan tetapi belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang
maksimal terhadap masyarakat secara teratur (dalam waktu tertentu) dalam bentuk material dan
keuangan untuk social kemasyarakatan juga berperan serta secara aktif dengan menjadi
pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan sosial,keagamaan,kesenian,olah
raga,pendididkan dan lain sebagainya.
Dengan kata lain,Keluarga sejahtera tahap III merupakan keluarga yang telah dapat memenuhi
seluruh kebutuhan dasar,kebutuhan sosial psikologis dan perkembangan keluarganya,tetapi
belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat seperti sumbangan materi
dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
1. Bidang Ekonomi
2. Bidang Kesehatan
3. Bidang Pendidikan
4. Bidang Sosial Budaya
1.1 Bidang Ekonomi
Pada dasarnya Ekonomi merupakan salah satu aspek yang terjadi dalam keseharian
manusia. Aspek ini mengakibatkan adanya transaksi antara satu individu dan individu
lainnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya untuk
memenuhi kebutuhan pangan, maka seseorang dapat memperolehnya melalui aspek kegiatan
ekonomi ini. Secara harfiah pengertian ekonomi adalah segala upaya dan daya manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya guna mencapai suatu tingkatan kemakmuran.
Dalam ekonomi dikenal juga dengan ilmu ekonomi, Menurut Ensiklopedia Indonesia,
ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk
mencapai kemakmuran serta gejala-gejala dan hubungan yang timbul dari usaha tersebut.
jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa pengertian ilmu ekonomi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia senantiasa sibuk atau giat bekerja. Petani sibuk mengerjakan
sawa atau ladangnya. Pedagang sibuk mengurusi barang dagangannya. Pegawai kantor sibuk
bekerja mengerjakan pekerjaan kantornya. Dokter sibuk melayani dan merawat pasiennya.
Dari hasil wawancara yg dilakukan dapat simpulkan bahwa anggota keluarga yang
mencari nafkah adalah suami atau kepala keluarga itu sendiri,penghasilan yang didapat yaitu
lebih dari 5 juta perbulan sedangkan kebutuhan keluarga yang dikeluarkan setiap bulan yaitu
lebih dari 4 juta atau sama dengan 5 juta, keluarga ini termasuk dalam keluarga sejahtera
tahap 3.Dalam kehidupan berkeluarga, setiap anggota pastinya akan memperhatikan upaya
pemenuhan gizi dalam kehidupan sehari-hari yaitu pangan,keluarga ini memenuhi
kebutuhan gizi pangannya dengan menu yang sehat dan bergizi dalam hal ini 4 sehat 5
sempurna.Adapula kebutuhan sandang yang juga diperhatikan oleh keluarga ini yaitu
pakaian dengan mencukupkan sesuai apa yang dibutuhkan.
Ada juga yang mengatakan definisi pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
secara sistematis dalam mewujudkan suasana belajar-mengajar agar para peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya. Dengan adanya pendidikan maka seseorang dapat memiliki
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, kekuatan spiritual, dan keterampilan yang bermanfaat
bagi diri sendiri dan masyarakat.
Dalam bahasa Inggris, kata pendidikan disebut dengan Education dimana secara
etimologis kata tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu Eductum. Kata Eductum terdiri dari
dua kata, yaitu E yang artinya perkembangan dari dalam keluar, dan Duco yang artinya
sedang berkembang. Sehingga secara etimologis arti pendidikan adalah proses
mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Jadi, secara singkat pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada
peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang
manusia yang kritis dalam berpikir.
Dalam keluarga pastinya orang tua akan mengharapkan anaknya berhasil di bidang
pendididkan Harapan dari keluarga ini dalam pemenuhan pendidikan yaitu terjangkaunya
fansilitas pendidikan,pendidikan yang bermutu,dan adanya keterjaminan pendidikan yang
terjangkau.
1.4 Bidang Sosial Budaya
Sosial budaya terdiri dari dua kata yaitu sosial dan budaya. Sosial berarti segala sesuatu
yang berhubungan dengan masyarakat sekitar. Sedangkan budaya berasal dari kata bodhya
yang artinya pikiran dan akal budi. Budaya juga diartikan sebagai segala hal yang dibuat
manusia berdasarkan pikiran dan akal budinya yang mengandung cinta dan rasa. Jadi
kesimpulannya adalah sosial budaya merupakan segala hal yang di ciptakan manusia dengan
pikiran dan budinya dalam kehidupan bermasyarakat. Terciptanya sebuah kebudayaan bukan
hanya dari buah pikir dan budi manusia, tetapi juga dikarenakan adanya interaksi antara
manusia dengan alam sekitarnya. Suatu interaksi dapat berjalan apabila ada lebih dari satu
orang yang saling berhubungan atau komunikasi. Dari interaksi itulah terjadi sebuah
kebudayaan yang menyangkut lingkungan sekitar dan oleh sebab itu pula kita mempunyai
beragam kebudayaan.
Perubahan kebudayaan bisa saja terjadi akibat perubahan sosial dalam masyarakat, begitu
pula sebaliknya. Manusia sebagai pencipta kebudayaan dan pengguna kebudayaan, oleh
karena itu kebudayaan akan selalu ada jika manusia pun ada.