Anda di halaman 1dari 24

1.

JELASKAN STRUKTUR, FUNGSI, JALUR METABOLISME,


TARGET ORGAN, EFEK PADA TUBUH, PENYAKIT YANG
BERKAITAN DENGAN PELEPASAN
a. DOPAMIN
b. SEROTONIN
c. GLUTAMAT
d. GABA
e. ASETILKOLIN
f. EPINEFRIN
g. NOREPINEFRIN
h. HISTAMIN
i. GLISIN
j. KATEKOLAMIN
DOPAMIN

A.Struktur

Nama kimianya adalah "4 - (2-aminoethyl) benzen-1 ,2-diol" dan singkatan adalah
"DA."

Sebagai anggota keluarga katekolamin, dopamin adalah prekursor norepinefrin


(noradrenalin) dan kemudian epinefrin (adrenalin) dalam jalur biosintesis untuk
neurotransmitter ini.

Dopamin diinaktifasi oleh reuptake melalui transporter dopamin, didegradasi


enzimatik oleh transferase katekol-O-metil (COMT) dan monoamine oksidase
(MAO). Dopamin yang tidak diuraikan oleh enzim, disimpan kembali ke dalam
vesikel untuk digunakan kembali.1

B.Fungsi

Dopamin memiliki banyak fungsi di otak, termasuk peran penting dalam perilaku
dan kognisi, gerakan dopamin, motivasi dan penghargaan, penghambatan
produksi prolaktin (yang terlibat dalam laktasi), tidur, mood, perhatian, dan
belajar. Neuron dopaminergik (yaitu, neuron yang utama adalah neurotransmitter
dopamin) yang hadir terutama di daerah tegmental ventral (VTA) dari otak tengah,
substantia nigra pars kompakta, dan nukleus arkuata dari hipotalamus.1

C.Jalur Metabolisme

-Mesokortikal dopamin pathways.

· Hipoaktivitas dari daerah ini menyebabkan simptom negatif dan gangguan


kognitif.

· Simptom negative dan kognitif disebabkan terjadi penurunan dopamine di


jalur mesokortikal terutama pada daerah dorsolateral prefrontal korteks.

· Defisit behavioral yang dinyatakan dalam suatu simptom negatif berupa


penurunan aktivitas motorik. Aktivitas yang berlebihan dari system glutamat yang
bersifat eksitotoksik pada system saraf (burn out) yang kemudian berlanjut
menjadi suatu proses degenerasi di mesokortikal jalur dopamin. Ini akan
memperberat simptom negatif dan meningkatkan defisit yang telah terjadi pada
penderita skizofrenia.

Penurunan dopamine di mesokortikal dopamine pathway dapat terjadi secara


primer maupun sekunder. Penurunan sekunder terjadi melalui inhibisi dopamine
yang berlebihan pada jalur ini atau melalui blockade antipsikotik terhadap
reseptor D2. Peningkatan dopamin pada mesokortikal dopamine pathway dapat
memperbaiki simptom negatif atau mungkin juga simptom kognitif. Keadaan ini
akan menjadi suatu dilemma karena peningkatan dopamin di jalur mesolimbik
akan meningkatkan simptom positif, sementara penurunan dopamine di jalur
mesokortikal akan meningkatkan simptom negatif dan kognitif.Hal tersebut dapat
diatasi dengan pemberian obat antipsikotik atipikal (antipsikotik generasi kedua)
pada penderita skizofrenia. Antipsikotik jalur kedua menyebabkan dopamine di
jalur mesolimbik menurun tetapi dopamin yang berada di jalur mesokorteks
meningkat. Mesolimbik dopamin pathways. Hiperaktivitas dari daerah ini
menyebabkan simptom positif dari skizofrenia. Jalur ini berperan penting pada
emosional, perilaku khususnya halusinasi pendengaran, waham dan gangguan
pikiran. Psikostimulan seperti amfetamin dan kokain dapat menyebabkan
peningkatan dari dopamin melalui pelepasan dopamine pada jalur ini sehingga hal
ini menyebabkan terjadinya simptom positif dan menimbulkan psikosis paranoid
jika pemberian zat ini dilakukan secara berulang. Antipsikotik bekerja melalui
blockade reseptor dopamine khususnya reseptor D2 sehingga simptom positif
dapat menurun atau menghilang. Hipotesis hiperaktif mesolimbik dopamine
pathways menyebabkan simptom positif psikotik meningkat. Keadaan ini dapat
merupakan bagian dari skizofrenia, atau psikosis yang disebabkan oleh zat, mania,
depresi tau demensia. Hiperaktivitas mesolimbik dopamin pathways mempunyai
peranan dalam simptom agresivitas dan hostilitas pada penderita skizofrenia
terutama bila terjadi penyimpangan control serotonergik dari dopamin.
Nukleus akumbens adalah bagian dari sistem limbik yang mempunyai peranan
untuk mempengaruhi perilaku, seperti pleasurable sensation (sensasi yang
menyenangkan), powerful euphoria pada individu yang memiliki waham,
halusinasi serta pengguna zat. Mesolimbik dopamin pathways selain dapat
menyebabkan simptom positif , juga mempunyai peranan dalam pleasure, reward
dan reinforcing behavior. Pada kasus penyalahgunaan zat dapat menimbulkan
ketergantungan karena terjadi aksi di jalur ini.

D.Target Organ

v Sistem pertama, yang paling terkait dengan perilaku adalah mesolimbik-


mesokortikal, yang berawal dari badan-badan sel dekat substantia nigra menuju
sistem limbik dan neokorteks.

v Sistem yang kedua, alur nigrostriatal, terdiri dari neuron-neuron yang berawal
dari substantia nigra ke nukleus kaudatus dan putamen; yang berperan dalam
koordinasi pergerakan di bawah kesadaran.

v Sistem ketiga, sistem tuberoinfundibuler menghubungkan nukleus arkuatus dan


neuron preifentrikuler ke hipotalamus dan pituitary posterior. Dopamin yang
dilepaskan oleh neuron-neuron ini secara fisiologis menghambat sekresi prolaktin.

v Sistem dopaminergik keempat, alur medulari-periventrikuler, terdiri dari


neuron-neuron di nukleus Vagus yang proyeksinya tidak diterangkan dengan jelas.
Sistem ini mungkin berperan dalam perilaku makan.

v Sistem kelima, alur insertohipotalamus, membentuk hubungan di dalam


hipotalamus dan dengan nukleus septum lateralis. Fungsinya belum diketahui.

E.Efek pada tubuh

Dopamin ini umumnya terkait dengan sistem kesenangan otak, memberikan


perasaan senang dan sumber motivasi seseorang secara proaktif untuk melakukan
kegiatan tertentu. Dopamin dilepaskan (terutama dari daerah seperti nukleus
akumbens dan korteks prefrontal) yang mana secara alami bertanggungjawab
terhadap pengalaman berharga seperti makanan, seks, obat-obatan, dan netral
rangsangan yang menjadi terkait dengan mereka.1

F.Penyakit yang berkaitan

Kekurangan dopamine di dalam tubuh dapat menyebabkan stress, gangguan pola


tidur, nafsu makan menurun, serta gangguan seksual, mood, dan susunan saraf
pusat.Depresi,Gejala-gejala depresi pada seseorang meliputi kehilangan rasa
senang, merasa tidak memiliki tenaga dan menjadi apati (lebih pasif).Restless legs
syndrome,Timbul rasa tidak nyaman pada kaki saat tidak beraktivitas, kemudia
menghilang dengan pergerakan, gejala dirasakan lebih berat saat sore hari. Pada
sindrom ini timbul gerakan kaki yang tidak disadari saat tidur. Gangguan fokus
dan ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder),Kadar dopamine yang
rendah menyebabkan gangguan berpikir, berkonsentrasi dan fokus. ADHD
merupakan suatu kelainan yang umumnya terjadi pada anak kecil dimana terdapat
gangguan berkonsentrasi dan sangat hiperaktif.Penyakit Parkinson dan kehilangan
kontrol motorik,Gejala yang muncul seperti kekakuan otot, kehilangan
keseimbangan, pergerakan menjadi lambat, gemetar (tremor), dan gangguan
bicara.

Kadar dopamine yang berlebihan juga tidak baik bagi tubuh dan menyebabkan
beberapa gangguan. Gangguan yang dapat timbul antara lain:Perilaku yang
berbahaya,Perilaku yang timbul akibat dopamine berlebih adalah gelisah, psikosis,
dan suka mengambil risiko seperti berjudi.Skizofrenia,Skizofrenia merupaka
penyakit kejiwaan yang ditandai dengan adanya gangguan perilaku, waham
(keyakinan yang salah), halusinasi, dan gangguan pikiran serta bicara.Kelebihan
dopamine akibat pemakaian obat terlarang Pemakaian obat terlarang jenis tertentu
dapat menyebabkan peningkatan dopamine. Bila obat dihentikan dan kadar
dopamine menurun, akan timbul gangguan mood (manik dan depresi). Gejala
putus obat ini yang menyebabkan seseorang sulit lepas dari kecanduan3
Referensi :

1. http://www.news-medical.net/health/Dopamine-Biochemistry.aspx

2 Benhard Rudyanto Sinaga, Skizofrenia & Diagnosis Banding; Balai Penerbit


FKUI Jakarta; 2007

3.Parkinson’s disease and related disorders. In: Longo DL, Kasper DL, Jameson
JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J, editors. Harrison’s principles of internal
medicine. 18th ed. New York: McGraw-Hill; 2012.

SEROTONIN

A. Struktur

B. Fungsi
Fungsi utama serotonin yaitu dalam pengaturan tidur, bangun, libido,
nafsu makan, perasaan, mengatur status mood, agresi persepsi nyeri,
koordinasi dan penilaian.

C. Jalur metabolisme
Setelah terjadinya hidroksilasi triptifan menjadi 5-hidroksitriptofan oleh
tirosin hidroksilase di hati, dekarboksilasi selanjutnya menghasilkan
serotonin (5-hidroksitriptamin). Katabolisme serotonin diawali oleh
deaminasi oksidatif menjadi 5-hidroksiindol-3-asetat yang dikatalisis oleh
monoamine oksidase. Serotonin dan 5-metoksitriptamin dimetabolisme
menjadi asam-asam turunannya dan monoamine oksidase. Nasetilasi
serotonin, yang diikuti oleh O-metilasi di korpus pineale, membentuk
melatonin.melatonin dalam darah di serap oleh semua jaringan termasuk
otak, tetapi cept dimetabolisme melalui hidroksilasi diikuti oleh konjugasi
dengan sulfat atau dengan glukonat.

D. Target organ
Hipotalamus, thalamus, sistem limbic, korteks serebral, serebellum,
medulla spinalis.

E. Efek pada tubuh


Serotonin yang diekskresikan pada ujung serabut medulla memiliki
kemampuan untuk menekan rasa nyeri. Serotonin yang dilepaskan
kedalam diensefalon dan serebrum hampir pasti berperan sebagai inhibitor
penting untuk membantu menghasilkan tidur yang normal.

F. Penyakit yang berkaitan


Psikosis depresi dan manik depresi
Dari banyak bukti yang telah dikumpulkan, terlihat bahwa psikosis dengan
depresi mental mungkin disebabkan oleh berkurangnya pembentukan
norepinefrin atau serotonin atau keduanya diotak. Pasien depresi
mengalami gejala-gejala rasa sedih, tidak bahagia, putus asa dan sengsara.
Selain itu pasien tersebut kehingan nafsu makan dan dorongan seksual
serta mengalami insomnia yang kuat. Beberapa pasien menderita depresi
mental bentuk lain, yaitu depresi dan mania secara bergantian, yang
disebut gangguan bipolar atau psikosis manik-depresif.

GLUTAMAT

A. Struktur : O

COO--CH-CH2-CH2-C

NH3+ O-

B. Fungsi :

Sebagai pengaturan kemampuan memori dan memelihara fungsi automatic

C. Jalur metabolisme

1. Sintesis molekul glutamate di dalam sel eukariotik

2. Glutamat menjadi glutamin di katalisis oleh glutamine sintase, yang


berlangsung di sejumlah jaringan mammalia. BCCA C rantai cabang asam amino
merupakan sumber penting dari gugus amino dalam sintesis glutamine

Target organ :
-Sel saraf

D. Efek pada tubuh :

Merusak keseimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam


otak

E. Penyakit yang berhubungan :

-epilepsi

-Penyakit bipolar afektif

Gamma Aminobutirat (GABA)

A. Struktur
GABA adalah nama singkatan salah satu jenis asam amino yang bernama
Gamma-Amino Butyric Acid atau ditulis sebagai g-asam amino. Zat ini
tersebar luas di alam tidak hanya pada binatang tetapi juga pada tumbuhan.
Zat ini terdapat di dalam otak dan spinal (tulang belakang) berperan sebagai
zat neurotransmitter dan merupakan zat neurotransmitter yang bersifat
merangsang, GABA adalah zat neurotransmitter yang bersifat
menekan/menahan. Orang-orang masa kini yang banyak hidup dalam stress,
pelepasan asam glutamine\dalam otaknya semakin bertambah dan apabila
menjadi terlalu banyak maka syaraf akan selalu dalam kondisi tegang serta
dipandang membahayakan fisik. Salah satu perwujudannya adalah kenaikan
tekanan darah.

Struktur GABA yaitu

B. Fungsi
-aminobutirat (GABA) berfungsi dijaringan otak sebagai neurotransmiter
inhibitorik dengan mengubah perbedaan potensial membran. Fungsi Utama
adalah menurunkan arousal dan mengurangi agresi, kecemasan dan aktif
dalam fungsi eksitasi.
C. Jalur metabolisme
Zat ini dibentuk melalui dekarboksilasi L-Glutamat, suatu reaksi yang
dikatalis oleh L-glutamat dekarboksilase. Transaminasi - aminobutirat
membentuk suksinat semialdehida yang kemudian dapat mengalami reduksi
menjadi -hidroksibutirat, dalam reaksi yang dikatalis oleh L-laktat
dehidrogenase, atau oksidasi menjadi suksinat kemudian melalui siklus asam
sitrat menjadi CO2 dan H2O. Suatu kelainan genetik yang langkah pada
metabolisme GABA adalah kelainan GABA Aminotransferase, yakni suatu
enzim yang ikut serta dalam katabolisme GABA setelah pelepasan
pascasinaps di jaringan otak. Defek suksinat semialdehida dehidrogenase
merupakan penyebab gangguan metabolik jarang lainnya pada katabolisme -
aminobutirat yang ditandai oleh asiduria 4-hidroksibutirat.
D. Target Organ
Adapun lokasi dari -aminobutirat yaitu :
1. Serebellum
2. Korteks serebri
3. Neuron perantara inhibisi prasinaps
4. retina
E. Efek pada tubuh
GABA adalah bahan kimia yang dibuat di otak. GABA diminum untuk
menghilangkan kecemasan, meningkatkan mood, mengurangi gejala sindrom
pramenstruasi (PMS), dan mengobati gangguan perhatian defisit hiperaktif
(ADHD). Hal ini juga digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan otot,
membakar lemak, menstabilkan tekanan darah, dan mengurangi rasa sakit.
GABA digunakan di bawah lidah untuk meningkatkan rasa kesejahteraan,
mengurangi cedera, meningkatkan toleransi latihan, penurunan lemak tubuh,
dan meningkatkan berat badan ramping.
F. Penyakit yang berkaitan
GABA terdapat dalam kadar yang tinggi pada berbagai Defisiensi GABA
dapat menyebabkan pikiran terhalusinasi, delusional, histeria, emosional,
hipotonia, ataksia, keterbelakangan mental, dan peningkatan rasio asam 4-
OH-butirat di dalam urin.
a. Epilepsi
Gamma Amino Butyric Acid (GABA) atau peningkatan neurotransmiter
eksitatori seperti glutamat menyebabkan aktivitas neuron tidak normal.
Neurotransmiter eksitatori (aktivitas pemicu kejang) yaitu, glutamat,
aspartat, asetil kolin, norepinefrin, histamin, faktor pelepas kortikotripin,
purin, peptida, sitokin dan hormon steroid. Neurotransmiter inhibitori
(aktivitas menghambat neuron) yaitu, dopamin dan Gamma Amino
Butyric Acid (GABA). Serangan kejang juga diakibatkan oleh
abnormalitas konduksi kalium, kerusakan kanal ion, dan defisiensi
ATPase yang berkaitan dengan transport ion, dapat menyebabkan ketidak
stabilan membran neuron.
b. Skizofrenia
Dalam studi dasar, pengurangan GABAergic kepadatan neuronal dan
kelainan pada reseptor dan situs reuptake telah diidentifikasi dalam
beberapa sistem GABA kortikal dan subkortikal. Sebuah model telah
dikembangkan menunjukkan peran GABA (termasuk interaksi GABA-
dopamin) dalam skizofrenia. Dalam beberapa studi klinis, penggunaan
agonis GABA ajuvan dikaitkan dengan peningkatan yang lebih besar
dalam gejala skizofrenia inti
c. Gangguan ansietas
Saraf mengandung gamma-amino butyric acid (GABA) merupakan
sistem inhibisi utama di otak. Ia menurunkan aktivitas neuron lain
termasuk neuron monoamin. Obat yang meningkatkan fungsi GABA
(barbiturat dan benzodiazepin) merupakan anxiolitik yang poten.
Benzodiazepin, bekerja melalui reseptor yang berada di lobus limbik dan
neurokorteks, memodulasi reseptor GABA-A postsinaps sehingga
meningkatkan efek GABA.

Referensi :

Murray, Robert K dkk. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta : EGC

Ganong, WF. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Nordli, D.R., Pedley, De Vivo. 2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph volume 3.
EGC:Jakarta/.

ASETILKOLIN

A. Struktur : CH3

-O-CH2-CH2-N+ CH3

CH3

B. Fungsi :

-Regulasi mood

-Memori

-Rasa Haus

-Perilaku

-Tonus Otot

Jalur Metabolisme :

1. Sintesa asetilkolin oleh kolin asetiltransferase


2. Asetilkolin disimpan di dalam vesikel sinaps

3. Pelepasan asetilkolin dari vesikel sinaps menuju ke celah sinaps

4. Ach yang lepas berdesposisi dengan cepat melintas celah sinaps menuju ke
dalam reseptor yang berada di dalam lipat sambungan

Jika 2 mol Ach berikatan dengan reseptor, reseptor akan menjadi berubah bentuk
dengan cara membuka saluran di dalamnya sehingga menyebabkan fleksus kalion
melintas membran. Masuknya ion Na+ akan menyebabkan kontraksi otot

5. Jika sel menutup, Ach akan terurai kembali

6. Daur ulang kolin ke dalam terminal saraf, tempat protein tersebut dapat kembali
digunakan untuk sintesa Ach kembali.

D. Penyakit yang berkaitan :

Apabila terjadi penurunan Ach :

-Alzheimer

-Gangguan memori

Apabila terjadi peningkatan Ach :

-Anxiesta

-Depresi

E. Target Organ :

1. Basalis Ganglia

2. Korteks Motorik

Efek terhadap tubuh :

Apabila Ach menurun :


-Penurunan fungsi memori

-Penurunan fungsi Bicara

EPINEFRIN.

A. Struktur

B. Jalur metabolisme
Untuk jalur metabolism dari tirosin → dopa → dopamine → norepinefrin →
epinefrin. Epinefrin disintesis dari norepinefrin dalam sebuah jalur sintesis yang
terbagi atas keseluruhan katekolabmmin, termasuk 84 dopa, dopamin,
norepinefrin, dan epinefrin. Epinefrin atau adrenalin disintesis dengan cara
berikut : di dalam hati, asam amino tirosin akan dibentuk dari fenilalanin.
Senyawa ini akan diambil dari darah masuk kedalam aksoplasma disini dengan
bantuan tirosin hidroksilase akan dihidroksilasi pada cincin aromatisnya menjadi
dihidroksifenilalanin ( Dopa ) dan akhirnya senyawa ini oleh dopa-dekarboksilase
didekarboksilasi menjadi dopamine. Dengan cara transport aktif, dopamine
kemudian akan dibawa ke organel sel yang khusus ( granula cadangan, vesikel )
dan disini dengan bantuan dopamin-β-hidroksilase akan dihidroksilasi pada rantai
sampingnya menjadi noradrenalin ( norepinefrin ). Sedangkan perubahan
selanjutnya menjadi adrenalin, hanya dapat terjadi didalam otak dan tidak
mungkin terjadi pada ujung saraf simpatis, karena enzim N-metiltransferase yang
mengubah noradrenalin menjadi adrenalin tidak ada. Sebaliknya dalam sel
kromafin medulla adrenal, tempat N-metiltransferase ada, maka dari noadrenalin
dengan metilasi pada N akan terbentuk adrenalin.

C. Fungsi
Epinefrin sendiri bagian dari katekolamin yang berfungsi sebagai neurotransmitter
sekaligus sebagai hormone bagi tubuh. Dan kebanyakan bekerja pada sistem saraf
sympatis.

D. Organ target serta efek pada tubuh


memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh. Reaksi yang sering
dirasakan adalah frekuensi detak jantung meningkat, keringat dingin dan
keterkejutan/shok. Hormon epinefrin timbul sebagai stimulasi otak, menjadi
waswas dan siaga. Dan secara tidak langsung akan membuat indra kita menjadi
lebih sensitif untuk bereaksi

E. Penyakit yang berhubungan terhadap pelepasannya


Penyakit yang berhubungan ialah penyakit jantung, paru-paru serta pada otak
yaitu apabila berkurang dapat menyebabkan otak tak terstimulasi.
NOREPINEFRIN

Rumus kimia: C8H11NO3

Transmitter class: Monoamine

Derivat: Tyrosine

A. Jalur metabolisme

Neurotransmitter dan hormon katekolamin; berikatan pada reseptor α- dan β-


adrenergik (GPRCs); di produksi di CNS oleh saraf simpatis; fungsi utama
sebagai neurotransmitter ialah dalam regulasi dari fungsi kronotropik jantung
(rate); bersama dengan epinefrin berfungsi dalam respon “fight-or-flight”;
berperan dalam pengaturan suhu tubuh dengan brown adipose tissue (BAT).

Gejala defisit: ketumpulan, kurang energi (fatique), depresi.

Gejala berlebihan: Anxietas, kesiagaan berlebih, penurunan rasa awas, paranoia,


kurang nafsu makan, dan paranoid.

Referensi: http://themedicalbiochemistrypage.org/nerves.ph
HISTAMIN

A. Struktur histamin :

C5H9N3 , 2-( 4-imidazol) etilamin

B. Fungsi :
Histamin merupakan amin biogenik yang tersebar di seluruh tubuh dan
berfungsi sebagai mediator utama reaksi inflamasi dan alergi, sebagai
pengatur fisiologis sekresi asam lambung, sebagai neurotransmiter di
SSP, serta juga berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
C. Jalur metabolisme:
Histamin berasal dari dekarbosilasi dari asam amino histidin, reaksi dikatalisasi
oleh enzim histidin dekarbosilase. Setelah terbentuk histamin baik disimpan atau
cepat tidak aktif oleh enzim utama degradatif, histamin-N-methyltransferase atau
diamina oksidase. Didalam sistem saraf pusat, histamin dilepaskan ke sinaps
terutama dipecah oleh histamin-N-methyltransferase. Histamin berikatan dan
mengaktifkan permukaan sel reseptor. Telah diidentifikasi empat jenis reseptor
histamin, yaitu H1, H2, H3, dan H4. Keempat jenis reseptor histamin merupakan
reseptor terkopling protein-G dan respon fungsionalnya dihasilkan dari aktivasi
spesifik protein-G. Pada sistem neurologi reseptor histamin yang berperan adalah
H1, dan H3. Dimana reseptor H1 ditemukan pada otot polos, endotel dan sistemm
sarf pusat. Merupakan penyebab bronkokonstriksi, nyeri, gatal-gatal, serta
regulasi tidur. Reseptor H3 ditemukan pada sistem saraf pusat dan tingkat yang
lebih rendah yaitu sistem darah singkat. Penurun neurotransmitter: histamin, asetil
kolin dan norepinefrin dan serotonin.
D. organ target :
1 ujung-ujung saraf
2. Sistem kardiovaskular
3. otot polos saluran gastro intestinal
4. otot polos bronkus
5. jaringan sekretorik

E. efek pada tubuh:


Histamin dilepaskan sebagai neurontransmitter, sel tubuh dari histaminergics,
neuron yang melepaskan histamin terdapat di posterior hipotalamus dalam
berbagai inti tuberomammilary. Kemudian ke korteks. Histaminergic untuk
memodulasi tidur. Demikian juga, jika tterjadi kerusakan neuron yang melepaskan
histamin atau penghambatan sintesis histamin menyebabkan ketidakmampuan
untuk mempertahankan kewaspadaan . Akhirnya antagonis reseptor H3
meningkatkan terjaga. efek supresif: selain memiliki efek stimulasi, histamin juga
memiliki penekan yang melindungi terhadap kerentanan terhadap kerjang,
supersensivitas denervasi, lesi iskemik dan stres.
F. penyakit :
skizofrenia: metabolit histamin meningkat dalam cairan serebrospinal penderita
skizofrenia sedangkan efisiensi H1 reseptor mengikat sudah menurun. Banyak
obat memiliki efek menignkatkan omset histamine
GLISIN

A. Struktur
B. Fungsi
1. Sebagai neurotransmiter inhibitor bersama GABA dan taurin pada
sistem saraf pusat terutama medulla spinalis, menghambat sintesis
glutamin, merangsang pelepasan hormon pertumbuhan, membantu
perkembangan dan pertumbuhan otot dan penyembuhan luka.

C. Jalur Metabolisme
Jalur degradasi glisin di bagi menjadi 3 tahap :
1. Tahap 1
Tahap ini di katalis oleh glysin cleavage enzyme yang merupakan
kompleks multienzim dengan komponen P,H,T, dan L . reaksi
keseluruhannya bersifat reversibel mengkonversi glisin menjadi CO2
dan NH4+ dengan carbon kedua dari glisin di ambil oleh
tetrahidrofolate untuk membentuk N5, N 10-
methyleenetetrahydrofolate. Tahap ini tidak masuk kedalam siklus
TCA.
2. Tahap 2
Pada tahap 2, glisin di konversi menjadi serine dengan adanya enzime
serine hydromethyl transferase. Selanjutnya aserine akan di konversi
menjadi piruvat oleh serine dehidratase.
3. Tahap 3
Tahap ke tiga yaitu glisin di konversi menjadi glioksilat oleh D-amino
acid oxidase, kemudian di oksidasi menjadi oksalat oleh laktat
dehidrogenase.

Enzim yang jika tidak ada, dapat menyebabkan kelainan metabolisme.

D. Target Organ
1. Medulla Spinalis
2. Batang Otak
3. Retina
E. Efek Pada Tubuh
Glisin bekerja sebagai transmitter inhibisi pada sistem saraf pusat,
terutama pada medulla spinalis, brainstem, dan retina. Jika reseptor glisin
teraktivasi, korida memasuki neuron melalui reseptor inotropik,
menyebabkan terjadinya potensial inhibisi post sinaps.

F. Penyakit yang berkaitan dengan pelepasannya


Enzim glycine cleavage enzyme = defisiensi hyperglycinemia ( kenaikkan
kadar glisin, yang menuju ke gangguan mental dan kematian di awal masa
kanak-kanak).
KATEKOLAMIN

A. Struktur :

Katekolamin (Epinefrin, nor-epinefrin) Hormon yang berperan dalam sistem saraf


adalah katekolamin dalam bentuk epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin
(noradrenalin). Medula adrenal mengandung granula kromafin (organel dalam sel)
yang berfungsi untuk biosintesis, uptake, penyimpanan dan sekresi katekolamin.
Senyawa lain yang terdapat dalam granulai ini adalah ATPMg2+, Ca2+,
Dopamin-β-hidroksilase (DBH), dan protein kromogranina. Katekolamin masuk
ke dalam granula dengan mekanisme transport dengan ATP dependent ratio
katekolamin : ATP = 4 : 1. Norepinefrin disimpan dalam granula, dapat keluar
serta mengalami metilasi ujung terminal-N proteinnya sehingga membentuk nor-
epinefrin dan selanjutnya masuk ke granula baru. Katekolamin tidak menfasilitasi
respon stress sendiri tetapi dibantu oleh hormon glukokortikoid, growth factor,
vasopressin, angiotensin II dan glukagon. Katekolamin merupakan derivat 3,4-
dihidroksi feniletilamin (dalam 115 | H o r m o n p e n g a t u r p e r t u m b u h a n
d a n d i f e r e n s i a s i bentuk dopamin, epinefrin, norepinefrin dalam medulla
adrenal (sel-sel kromafin).

B. Metabolisme :
C. Organ target :
a. jantung,
b. hepar,
c. ginjal dan
d. gonad
e. neuronneuron adrenergik system simpatetik postganglion dari susunan
saraf pusat.

Produk terbesar dalam bentuk epinefrin. Katekolamin dibuat dari tirosin,


dikatalisis oleh enzim tirosin hidroksilase dengan kofaktor tetrahidropteridin.
Enzim bekerja sebagai enzim oksidoreduktase yang bersifat rate limiting dengan
cara feedback inhibition oleh katekolamin dan hambatan kompetitif oleh beberapa
senyawa lain antara lain metil tirosin untuk feokromositom dan dipiridil (kelasi Fe
yang menyebabkan kofaktor hilang). Katekolamin disintesis dari jaringan saraf
medula adrenal. Kelenjar ini merupakan sumber utama dari epinefrin pada
sirkulasi darah sirkulasi. Katekolamin disintesis dari tirosin dan kemudian
disimpan dalam granula sel medula adrenal. Tirosin diubah menjadi
dihidroksifenilalanin (DOPA) oleh hidroksilase tirosin, lalu DOPA diubah
menjadi dopamin dalam sitoplasma oleh enzim dekarboksilase. Dopamin
kemudian diankut ke dalam membran granula, selanjutnya diubah menjadi
norepinefrin, produk akhir katekolamin. Namun, pada lokasi lain dalam medula
adrenal ditemukan feniletanolaminOmetiltransferase (PNMT); dimana pada lokasi
ini norepinefrin meninggalkan vesikel untuk kembali ke sitoplasma, selanjutnya
PNMT mengubah norepinefrin menjadi epinefrin untuk disekresi. Katekolamin
disimpan dalam granula pada kromogranin A dan membuthkan ATP dalam
sekresinya. Katekolamin ini pula segera dibersihkan dengan cepat, dengan waktu-
paruh 1-2 menit. Dimanfaat dalam metabolisme selular secara tidak berlebihan,
dan hanya sekitar 2-3% dari norepinefrin diekskresikan dalam urin. Katekolamin
segera didegradasi melalui katekol-Ometiltransferase (COMT) dan monoamin
oksidase (MAO) guna mencegah produksi katekolamin yang berlebihan. Tirosin
menjadi DOPA disitoplasma dibantu olen enzim tirosin hidroksilase, dan enzim
ini dapat dihambat oleh metil-P-tirosin, dopamin dan norepinefrin secara feedback.
Enzi mini dapat diaktifkan oleh cAMP-protein kinase. Dopa menjadi dopamin
juga disintesis di sitoplasma dengan bantuan enzim DOPA dekarboksilase dan
koenzim B6 fosfat (bukan regulator). Dopamin masuk ke vesikel medulla adrenal
dan ke dalam sel-sel neuron. Yang selanjutnya disimpan. Dopamin menjadi
norepinefrin dalam granula kromafin dalam vesikel oleh batuan enzim dopamine
oksidase. Dalam medulla adrenal norepinefrin menjadi epinefrin dibantu oleh
enzim fenil etanolamin-N-metil transferase dan terjadi donor S-adenosil metionin.
Dalam vesikel, katekolamin ini disimpan dalam bentuk kompleks dengan ATP
dan proteinnya disebut kromogranin. Sifat epinefrin adalah disintesis dan
disimpan dalam medulla adrenal, bekerja di jaringan lain dan diangkut oleh darah.
Efek epinefrin menyerupai perangsangan simpatik pada organ. Epinefrin penting
untuk respon fisiologi yang cepat terhadap dingin (temperature rendah), capek,
shock dan lain-lain.

D. Efek katekolamin pada tubuh:

sistem saraf pusat yang mengendalikan adalah gerakan, kognisi, emosi,


pembelajaran dan memori.

E. Penyakit yang berkaitan :

pheochromocytoma. Ini adalah jenis tumor yang biasanya tumbuh pada kelenjar
adrenal yang menghasilkan katekolamin.
Referensi :

1. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/10/%288
%29%20BAB%20V%20Hormon%20Pengatur%20Pertumbuhan%20dan
%20Diferensiasi.pdf
2. https://id.thpanorama.com/articles/neuropsicologa/catecolaminas-sntesis-
liberacin-y-funciones.html

Anda mungkin juga menyukai