Pendirian partai politik, sesuai dengan aturan perundang-undangan, pada dasarnya memiliki tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum partai politik adalah sebagai berikut (Bastian, 2007; Hafild,
2008):
Sedangkan tujuan khusus partai politik adalah memperjuangkan cita-cita para anggotanya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diwujudkan secara konstitusional.
Sebagai salah satu lembaga demokrasi, partai politik berfungsi sebagai berikut :
1. Partai politik berfungsi untuk mengembangkan kesadaran atas hak dan kewajiban poliril rakyat.
Dalam hal ini partai politik berperan sebagai sarana sosialisasi politik masyarakar dalam rangka
melakukan pendidikan politik bagi rakyat. 2. Partai politik berfungsi menyalurkan kepentingan
masyarakat dalam pembuatan kebijakan negara. Dalam hal ini partai politik berperan sebagai sarana
komunikasi politik yang mana partai politik menyalurkan aneka ragam pendapai, aspirasi, dan
kepentingan masyarakat dalam pembuatan kebijakan negara. 3. Partai politik berfungsi untuk
membina dan mempersiapkan anggota masyarakat untuk mengisi jabatan-jabatan poltik sesuai
dengan mekanisme demokrasi. Partai poliri merupakan juga sebagai sarana untuk melakukan
rekrutmen politik dengan mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam
kegiatan politik dalam rangka memperluas partisipasi politik masyarakat. 4. Partai politik sebagai
sarana pengatur konflik dengan mengatasi persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat.
Karakteristik Aktivitas Partai Politik Pada dasarnya aktivitas politik adalah aktivitas untuk
Karakteristik Aktivitas Partai Politik Pada dasarnya aktivitas politik adalah aktivitas untuk
memperoleh, mengelola, dan mengatur kekuasaan sebagai amanat dan mandat dari konstituennya
dengan cara-cara yang demokratis Untuk itu partai politik memiliki karakteristik utama yaitu faktor
kekuasaan yang dimilikinya dan perannya dalam mewakili rakyat. Tujuan akhir dari partai politik
adalah mendapatkan mandat dari konstituennya untuk memegang kekuasaan lewat cara-cara
demokratis, yaitu lewat pemilihan umum. Dengan demikian, partai politik dapat menempatkan
anggota maupun kadernya di parlemen (legislatif) atau di pemerintahan (eksekutif), dan mereka
melaksanakan kekuasaan yang dipegangnya sesuai dengan ideologi yang dianutnya serta program-
program yang telah dibuatnya. Setiap keputusan yang dibuat oleh partai politik akan memiliki
dampak yang sangat luas terhadap harkat hidup orang banyak. Dengan demikian partai politik harus
sangat berhati-hati dalam setiap gerak langkahnya dan harus memastikan bahwa setiap tindakan
uang dan pengaruh kelompok kepentingan (vested interest group). Keberhasilan suatu partai politik
diukur dengan banyaknya jumlah suara yang direbutnya lewat pemilihan umum. Hal ini menjadikan
salah satu karakteristik partai politik yang membedakannya dengan organisasi nirlaba lainnya, yaitu
bahwa partai politik yang dilakukan adalah demi masyarakat banyak, bebas dari politik
memperjuangkan kepentingan baik anggota, bangsa, dan negaca meialui kegiatan pemilu Kegiatan
berpartisipasi dalam pemilu merupakan kegiatan paling besar yang dilakukan olch partai politik,
sehingga pertanggungjawaban keuangan atas kegiatan ini perlu dilakukan tersendiri, terpisah dari
laporan keuangan yang disajikan secara periodik. para kan Struktur dan Mekanisme dalam
Organisasi Partai Politik Setiap partai politik memiliki kepengurusan yang tersebar di berbagai tingkat
di dacrah. Pada umumnya, partai politik membentuk kepengurusan tingkat pusat yang disebut
dengan Dewan Pengurus Pusat (DPP) yang berkedudukan di ibukota negara Republik Indonesia.
Begitu juga dibentuk untuk tingkar provinsi vang disebut dengan Dewan Pengurus Wilayal: (DPW)
yang berkedudukan di ibukota provinsi, dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) yang berkedudukan di
kabupaten atau kota. Sedangkan kepengurusan tingkat kecamatan disebu: dengan pengurus ranting,
dan tingkat desa atau kelurahan disebut anak ranting. Struktur organisasi partai politik yang meliputi
beberapa tingkat di daerah ini menyebabkan perlunya ditentukan entitas pelaporan keuangan untuk
menunjukkan entitas akuntansi yang menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban keuangan partai
politik. Oleh karena itu, dari sisi konsep entitas, mungkin perlu dipertimbangkan mengatur sistem
akuntansi untuk entitas partai politik ini seperti halnya pada sistem akuntansi pemerintahan. Entitas
pelaporan dapat diperlakukan pada DPP, kecuali untuk laporan dana kampanye harus dilakukan
pada tingkat DPP DPW, dan DPC secara terpisah, karena sesuai dengan pembagian pada Pemilu
Legislatif yaitu, pemilihan anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Sedangkan,
entitas akuntansi yang berwenang menyusun laporan keuangan adalah untuk tingkat bidang pada
DPP, DPW, dan DPC Seperti halnya organisasi-organisasi nirlaba, maka partai politik mempunyai
mekanisme keorganisasian yang memerlukan mekanisme dan manajemen seperti halnya organisasi
nirlaba lainnya. Perangkat organisasi umum pasti ada dalam partai politik. Perangkat-perangkat
atan-kegiatannya ini antara lain: kecamatan,