METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan desain yang digunakan adalah
metode “Cross Sectional” yang mempelajari hubungan antara variabel bebas yaitu
yaitu penerapan program MTBS pada penanganan diare balita secara bersamaan.
Tentunya tidak semua objek penelitian harus diperiksa pada hari atau saat yang
sama, akan tetapi baik variabel bebas maupun variabel tergantung dinilai hanya
satu kali saja. Faktor efek tersebut diukur menurut keadaan atau statusnya pada
43
B. Kerangka Kerja
Populasi
petugas kesehatan (perawat & bidan) MTBS di puskesmas
dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Konawe Selatan
sejumlah 230 orang dari 22 puskesmas
Cluster sampling
Sampel
petugas kesehatan (perawat & bidan) MTBS
Puskesmas Andoolo Utama sejumlah 8 orang
Puskesmas Konda sejumlah 12 orang
dan Puskesmas Moramo sejumlah 12 orang
Pengumpulan data
-Variabel independent
- Pengetahuan
- Sikap
- Tindakan
- Variabel dependent :
- Penerapan program MTBS pada
penanganan diare balita
Analisis Data
dengan Uji Chi Square
Penyajian Data
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Analisis Hubungan antara Pengetahuan, Sikap dan
Tindakan Petugas Kesehatan dengan Penerapan Program MTBS pada
Penanganan Diare Balita di Puskesmas dalam Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
44
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah puskesmas dalam wilayah
Puskesmas Konda, dan puskesmas yang terjauh yaitu Puskesmas Moramo. Waktu
penelitian dilaksanakan mulai tanggal 20 April 2011 sampai tanggal 20 Mei 2011.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua petugas kesehatan (perawat dan
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan sebanyak 230 orang dari
22 puskesmas.
2. Sampel
Pada penelitian ini sampel diambil dari seluruh tenaga kesehatan yang telah
orang dan puskesmas dengan jarak jauh yaitu Puskesmas Moramo sebanyak
12 orang.
45
3. Teknik Sampling
Pada penelitian ini pengambilan sampel dengan cluster sampling yaitu peneliti
sedang yaitu puskesmas Konda dan puskesmas dengan jarak terjauh dari
tersebut.
E. Identifikasi Variabel
1. Variabel Independen
a. Pengetahuan petugas
b. Sikap petugas
MTBS.
46
c. Tindakan petugas
2. Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini adalah penerapan program MTBS pada
penanganan diare.
3. Variabel Moderator
Dalam penelitian ini variabel moderator meliputi sarana dan prasarana serta
kebijakan instansi.
47
F. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Definisi Alat
Variabel Parameter Skala Skore
Operasional Ukur
Independen
Pengetahuan Jawaban - Pengertian diare Kuesioner Ordinal B=1
tentang yang - Tanda dan gejala diare S =0
program diberikan - Klasifikasi diare pada Skor :
MTBS diare merupakan balita berdasarkan - Cukup = > 60%
hasil tahunya petunjuk bagan MTBS - Kurang= < 60%
petugas - Penatalaksanaan diare (Arikunto, S, 2000)
tentang diare pada balita berdasarkan
dan MTBS petunjuk bagan MTBS
diare - Akibat kalau diare
tidak ditangani dengan
baik
Sikap Respon - Memahami penyakit Kuesioner Ordinal Pernyataan positif
terhadap interen diare (soal no 1,2,4,6,7,9)
penerapan petugas - Menguasai cara Skor : SS = 4
program Puskesmas penanganan diare S =3
MTBS diare dalam - Melakukan klasifikasi TS = 2
menangani diare STS= 1
diare melalui - Melakukan Pernyataan Negatif
penerapan penanganan diare (Soal No 3,5,8,10)
program - Melakukan konseling Skor SS = 1
MTBS pada ibu balita S =2
TS = 3
STS =4
- Cukup = > 60%
- Kurang= < 60%
Tindakan Kegiatan - Indentifikasi tanda dan Observasi Ordinal Sesuai Bagan = 1
dalam yang gejala Tidak Sesuai = 0
penerapan dilakukan - Klasifikasi tanda dan Skor :
program untuk gejala - Patuh = > 60%
MTBS penanganan - Penatalaksanaan yang - Tidak Patuh
diare secara tepat = < 60%
dini melalui - Konseling pada ibu
penerapan balita cara penanganan
program diare di rumah
MTBS - Konseling pada ibu
balita kapan harus
kunjungan ulang
48
Definisi Alat
Variabel Parameter Skala Skore
Operasional Ukur
Dependen
Penerapan - Bagaimana Observasi Ordinal Dilakukan =1
program pelaksanaan Tidak dilakukan= 0
MTBS penerapan program Skor :
MTBS oleh petugas - Baik = > 60%
kesehatan (perawat - Kurang = < 60%
dan bidan)
- Kesesuaian
tatalaksana diare
dengan alur bagan
MTBS
G. Instrumen Penelitian
MTBS dan sesuai dengan kriteria inklusi. kuesioner yang digunakan untuk
Likert dan observasi tindakan petugas dan penerapan program MTBS dalam
Pengajuan surat ijin penelitian kepada Kepala Badan Riset Daerah Provinsi
persetujuan untuk menjadi responden kepada Perawat dan Bidan yang bertugas di
49
pembagian kuesioner pengetahuan dan sikap tentang pelaksanaan MTBS pada
penanganan diare kepada perawat dan bidan yang menjadi responden peneliti,
melatih satu orang perawat dan satu orang bidan yang senior untuk melakukan
a. Editing
b. Koding
Memberikan kode pada setiap data yang ada dengan maksud memudahkan
c. Skoring
Adalah proses penjumlahan untuk memperoleh total skor dari setiap butir
pertanyaan.
d. Tabulating
50
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
∑xi
X 100%
N
Keterangan :
b. Analisis Bivariat
dependen dalam bentuk tabulasi silang antara kedua variabel tersebut, dan
<0,05 dan tidak ada hubungan jika P value ≥0,05 atau X2 hitung > X2 tabel
maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan dan X2 hitung
< X2 tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada
hubungan.
51
Dengan menggunakan rumus Chi Square :
(f0 − fh)2
X2 = ∑
fh
Keterangan :
∑ = jumlah data
c. Analisis Multivariat
Keterangan:
X1 = pengetahuan
X2 = sikap
X3 = tindakan
52
J. Etik Penelitian
Tujuan adalah subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak
yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia diteliti, maka
2. Anonimity
subyek pada lembar pengumpulan data (quisioner) yang diisi oleh subyek
3. Confidentiality
Hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.
53
K. Keterbatasan
3. Sampel yang diambil hanya pada tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas
54