Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

MAKALAH TEKNOLOGI BERSIH

PEMANFAATAN LIMBAH 3R PADA INDUSTRI

Oleh:

Ainun Rosa Muqaroroh 104116100000009/ Teknik Kimia Industri/ FV

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2015

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya kepada kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah ini disusun
sebagai tugas mata kuliah Teknologi Bersih. Di samping itu, makalah ini dapat memberikan
wawasan kepada mahasiswa-mahasiswi tentang Teknologi Bersih.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik,
saran, dan masukan dari pembaca dapat memperbaiki kesempurnaan makalah ini di masa
yang akan datang.

Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya
mahasiswa-mahasiswi Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Surabaya, 19 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................. i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1

C. Tujuan........................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Produksi Bersih................................................................................................................. 2

B. Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle.................................................. 2

BAB III PENUTUP

A. Simpulan................................................................................................................... 4

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingkat kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang menentukan tinggi
rendahnya risiko bencana di suatu kawasan, terutama di negera-negara kepulauan seperti
Indonesia. World Risk Report mencatat sepanjang 2002 hingga 2011, telah terjadi 4.130
bencana di seluruh dunia yang mengakibatkan lebih dari 1 juta meninggal dunia dan kerugian
material mencapai US$1,195 triliun. Laporan Risiko Dunia ini juga membuat World Risk
Index (Indeks Risiko Dunia) yang memeringkatkan 173 negara berdasarkan risiko menjadi
korban bencana sebagai akibat dari bencana alam.
Hal ini menunjukkan bahwa makhluk hidup khususnya merupakan pihak yang selalu
memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan,
papan dan lain-lain. Dan, manusia sebagai makhluk yang paling unggul di dalam
ekosistemnya, memiliki daya dalam mengkreasi dan mengkonsumsi berbagai sumber-sumber
daya alam bagi kebutuhan hidupnya. Kerusakan lingkungan yang terjadi juga di dominasi
dengan sampah- sampah yang tidak sepenuhnya dapat diolah oleh masyarakat Indonesia.
Untuk itu perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mencegah peningkatan kerusakan
lingkungan ini.
Penerapan sistemPenerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu
solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk dilakukan di
samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik
(Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Selain itu, penerapan 3R ini juga dapat dilakukan oleh
setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. 3R terdiri dari Reuse, Reduce,
dan Recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk
fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang
mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi
barang atau produk baru yang bermanfaat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam makalah ini sebagai
berikut.
1. Apa pengertian produksi bersih ?
2. Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle?

C. Tujuan Penulisan

Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan
makalah ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian produksi bersih.
2. Untuk mengetahui Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Produksi Bersih
Produksi bersih adalah strategi pengelolaan lingkungan yang berifat prefentive dan
terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup
produk dengan tujuan mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan (UNEP, 2003).
Prinsip pokok dalam produksi bersih antara lain:
1. Mengurangi atau meminimumkan penggunaan bahan baku dan energi serta menghindari
penggunaan bahan baku yang berpotensi untuk menghasilkan limbah berbahaya.
2. Melakukan perubahan pada pola produksi dan konsumsi sesuai dengan daur hidup
produk.
3. Menerapkan pola manajemen meliputi pola pikir, sikap dan tingkah laku di tingkat
industri maupun pemerintah.
4. Mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan dan SOP sesuai aturan yang berlaku.
Penerapan produksi bersih dapat dilakukan dalam lima bagian yaitu Good house-
keeping, perubahan material input, perubahan teknologi, perubahan produk, dan on-site
reuse. Kelima bagian tersebut secara langsung akan berpengaruh kepada proses produksi di
industri mancakup peningkatan efisiensi dan efektivitas pemakaian sumberdaya dan
mengurangi penggunaan bahan berbahaya sehingga limbah dan polusi yang dihasilkan bisa
diminimalkan. Produksi bersih juga dapat dijelaskan secara ringkas sebagai
metode reduce, reuse, dan recycle.
Polution Prevention Pencegahan munculnya polusi sama halnya dengan minimasi
limbah. Pencegahan kemunculan polusi tidak dapat dilakukan dengan serta merta namun
dengan pengurangan yang bertahap. Proses pencegahan dilakukan terhadap proses produksi
berupa efisiensi proses bukan pada penggunaan bahan baku seperti pada minimasi limbah.
Penanganan limbah diharapkan tidak menyebabkan polusi, yaitu dengan prinsip ekologi yang
dikenal istilah 4R :
1. Recycle (Pendaur-ulangan)
2. Reuse (Penggunaan Ulang)
3. Reduce
4. Repair

B. Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle


Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam
menjaga lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk dilakukan di samping
mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik
(Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Selain itu, penerapan 3R ini juga dapat dilakukan oleh
setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. 3R terdiri dari Reuse, Reduce,
dan Recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk
fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang
mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi
barang atau produk baru yang bermanfaat.

2
1. Reduce reduce adalah meminimalisasi limbah, terutama hasil akhir proses produksi.
Meski demikian, bukan tidak mungkin tahap ini juga dapat dilakukan sedari awal yaitu bahan
baku dan proses produksi. Hal ini menunjukan semua proses produksi pada dasarnya mampu
diupayakan untuk menghasilkan limbah seminimal mungkin. Tahapan ini biasanya dilakukan
dengan sistem filterisasi sehingga semakin tinggi dari tingkatan filterisasi maka secara
otomatis limbah yang dihasilkan semakin berkurang, begitu juga sebaliknya.
Persoalan riil tahapan reduce yaitu minimnya etos pengusaha terhadap hal ini. Selain itu,
harapan terhadap optimalisasi kapasitas produksi juga terkadang memicu sentimen negatif
terhadap niat untuk mereduksi limbah hasil produksi. Oleh karena itu, kesadaran untuk
mencapai tahapan ini adalah sangat penting. Faktor yang mendukung hal ini adalah
minimnya permodalan dan keterbatasan lahan, termasuk juga minimnya ruang gerak dari
proses produksi yang dimiliki industri tahu di berbagai daerah.
2. Reuse adalah upaya pemanfaatan kembali limbah yang dihasilkan selama proses
produksi. Yang dimaksud pemanfaatan bisa dalam bentuk proses lanjutan atau pemanfaatan
untuk kegiatan di bidang yang lain, misalnya pakan ternak atau pemanfaatan lainnya. Terkait
hal ini inovasi dan eksplorasi terhadap pemanfaatan lain dari hasil proses produksi tahu
menjadi sangat penting karena jumlah industri tahu di Indonesia cukup banyak. Artinya, ini
menjadi peluang mencari potensi kemanfaatan dari melimpahnya limbah hasil produksi
industri tahu. Persoalan reuse banyak disebabkan karena tidak adanya kepentingan yang
bersinergi antara limbah yang dihasilkan dengan tujuan pemanfaatan. Hal ini
mengindikasikan pentingnya mata rantai industri yang terbangun dari semua aspek, terutama
hulu sampai hilir.
Sinergi industri dari hulu ke hilir memberikan peluang yang sangat besar terhadap
pemanfaatan semua limbah yang dihasilkan sehingga nilai potensi dari setiap limbah bisa
diserap dan dimanfaatkan bagi kepentingan industri lanjutan tanpa mengurangi kuantitas dan
kualitasnya. Oleh karena itu, semua industri seh.arusnya memikirkan pola seperti ini sehingga
persoalan limbah industri bisa direduksi dan secara tidak langsung model sinergi ini mampu
menciptakan zero waste di level industri apapun. Implikasi jangka panjang dari model sinergi
ini mampu menciptakan green production.
3. Recycle adalah proses daur ulang dari limbah yang telah dihasilkan sehingga bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan lain tanpa mengurangi produksi. Pemahaman recycle tidak
bisa lepas dari kepentingan untuk optimalisasi semua hasil akhir proses produksi, baik itu
berupa limbah padat, cair atau gas. Hal ini dapat dilakukan dengan proses kimia atau non-
kimia. Selain itu, proses recycle juga bisa dilakukan dengan cara alamiah, meski ini
membutuhkan waktu yang lebih lama terutama jika dibandingkan dengan cara yang
menggunakan proses percepatan. Selain itu, proses ini juga dimungkinkan dengan
pemanfaatan yang bersifat non-ekonomi.
Pemahaman daur ulang selama ini lebih menekankan aspek kepentingan ekonomi
semata, padahal persepsian daur ulang tidak hanya terfokus kepada kepentingan ekonomi tapi
juga kemanfaatan untuk aspek yang lebih luas. Oleh karena itu, pemanfaatan yang masih
mengacu mata rantai industri tahu tentu memberikan nilai positif, meski hal ini juga bisa
berkaitan dengan pemanfaatan di luar mata rantai industri tahu itu sendiri. Potensi daur ulang
semua limbah hasil industri pada dasarnya mampu memberikan peluang sehingga hal ini
perlu dikaji lebih lanjut.

3
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Meminimalisi limbah adalah adalah upaya untuk mengurangi tingkat bahaya limbah
yang berasal dari proses produksi dengan jalan reduksi pada sumbernya atau pemanfaatan
limbah 3R. problem tentang limbah tidak hanya terkait proses produksi tetapi juga
Pemanfaatan yang memberikan nilai tambah dan nilai ekonomi. Oleh karena itu, temuan
persoalan keterbatasan modal, luas areal usaha, edukasi produksi ramah lingkungan dan
kemanfaatan dari limbah menarik dicermati. Hal ini tidak saja untuk kepentingan
industrialisasi tapi juga nilai keseimbangan lingkungan ekosistem. Artinya, temuan ini
menjadi acuan membangun model industri yang lebih ramah lingkungan

Anda mungkin juga menyukai