Makalah Hero
Makalah Hero
Dosen :
1. Drs. Acep Muhib, MMA
2. Rahmah Farahdita S.P, M.Si
A. Relationship Marketing
1. Pengertian
Relationship Marketing merupakan suatu komitmen peusahaan untuk
mengembangkan dan memperkuat hubungan jangka panjang yang saling
menguntung dengan pelanggan. (levens:2010)
Relationship marketing is “the process of creating, maintaining
andenchanging strong, value laden relationships with customers and other
stockholder”,(Kotler dan Amstrong:2006)
2. Tujuan Relationship marketing
Tujuan utama relationship marketing sebenarnya adalah untuk
menemukan lifetime value dari pelanggan. Setelah lifetime value didapat,
tujuan selanjutnya adalah bagaimana agar lifetime value masing-masing
kelompok pelanggan dapat terus diperbesar dari tahun ketahun. Setelah itu,
tujuan ketiganya adalah bagaimana menggunakan profit yang didapat dari
dua tujuan pertama untuk mendapatkan pelanggan baru dengan biaya yang
relatif murah. Dengan demikian, tujuan jangka panjangnya adalah
menghasilkan keuntungan terus menerus dari dua kelompok pelanggan :
pelanggan yang sekarang dan pelanggan baru (Chan S, 2003).
3. Manfaat Relationship marketing
Menurut Kotler dan Amstrong (1996, p.579-582) relationship marketing
mengandung tiga manfaat, yaitu :
a. Manfaat ekonomi
Pendekatan pertama untuk membangun suatu hubungan nilai dengan
pelanggan adalah menambah manfaat-manfaat keuangan atau ekonomis
manfaat ekonomis dapat berupa penghematan biaya yang dikeluarkan
oleh pelanggan, potongan-potongan khusus
b. .Manfaat Sosial
Meskipun pendekatan dengan menambah manfaat ekonomis seperti di
atas dapat membangun preferensi konsumen, namun hal ini dapat mudah
ditiru oleh para pesaing satu badan usaha dengan yang lainnya. Sehingga
dalam pendekatan ini, badan usaha harus berusaha meningkatkan
hubungan sosial mereka yaitu dengan memberikan perhatian kepada para
pelanggan dengan mempelajari kebutuhan dan keinginan pelanggan
secara individual.
c. Manfaat Striktural
Pendekatan ketiga untuk membangun hubungan yang kuat dengan
pelanggan adalah menambah ikatan struktural. Maksudnya bahwa badan
usaha - badan usaha memberikan pendekatan atau program yang
terstruktur yang dapat menarik minat konsumen untuk mau terlibat
menjadi anggota kartu keanggotaan, misalnya menjadi anggota member
privilege
4. Dimensi Hubungan
Dimensi – dimensi hubungan menurut Barnes (2003) :
a. Kepercayaan
Kepercayaan adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya. Kepercayaan
akan terjadi jika satu pihak memiliki kepercayaan terhadap reliabilitas dan
integritas mitra hubungannya.
b. Kedekatan
Komunikasi adalah dimensi aksi atabu perilaku dari sebuah hubungan,
sedangkan perasaan dekat lebih bersifat emosional. Hubungan yang dekat
ditandai dengan perasaan yang tulus terhadap pihak lain. Pelanggan
berhubungan dengan sebuah perusahaan karena mereka menyukai
perusahaan tersebut atau orang-orang yang bekerja disana; merasakan
kedekatan tertentu terhadap mereka atau memiliki nilai dan tujuan yang
sama.
c. Hubungan timbal balik
Hubungan yang penting bagi kedua belah pihak dan ingin diteruskan oleh
keduanya, haruslah memberikan keuntungan timbal balik bagi kedua belah
pihak. Dengan mendekatkan diri pada pelanggan diharapkan perusahaan
dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, karena semakin baik
perusahaan mengenal pelanggan, maka akan semakin baik pula perusahaan
memasarkan produknya.
5. Program Relationship Marketing
Winer (2004) berpendapat jika perusahaan dapat mengkombinasikan
kemampuan untuk merespon dan menyediakan permintaan pelanggan
dengan baik, serta melakukan hubungan yang lebih intensif dengan
pelanggan melalui peningkatan kualitas layanan pelanggan sesuai dengan
permintaan pelanggan maka perusahaan tersebut dapat mempertahankan
pelanggannya untuk jangka panjang. Dikatakan bahwa program relationship
marketing terdiri dari: (p. 396)
a. Customer Service
Customer Service merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
setiap usaha baik dalam bidang jasa maupun barang. Definisi dari Customer
service adalah pelayanan tambahan yang diberikan untuk mendukung
produk utama, juga merupakan komponen penting dari customer
satisfaction. Customer service sangat diperlukan untuk membina hubungan
jangka panjang dengan cara memberikan pelayanan tambahan sehingga
membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Dengan
bertambahnya saingan di dalam dunia ritel, maka tidak salah jika customer
service sangat diperlukan untuk mempertahankan pelanggan. Dengan
memberikan pelayanan yang baik maka pelanggan akan datang kembali dan
akan menjadi loyal. Winer (2004) juga menyebutkan bahwa service
dibedakan menjadi dua tipe yaitu: Reactive service, dimana jika pelanggan
punya masalah (misalnya product failure, pertanyaan seputar bill, product
return, dan lain-lain) pelanggan akan menghubungi perusahaan untuk
menyelesaikannya. Dan Proactive service adalah situasi dimana manajer
dari sebuah perusahaan tidak lagi menunggu komplain dari pelanggan, tetapi
manajer yang memulai percakapan dengan pelanggan untuk menanyakan
apakah pelanggan merasa puas, atau apakah pelanggan mempunyai
komplain terhadap perusahaan.
b. Program loyalitas kini telah banyak diterapkan oleh perusahaan-
perusahaan diseluruh dunia, program ini dilakukan agar pembeli melakukan
pembelian kembali dan menjadi pelanggan bagi perusahaan tersebut.
Menurut Winer (2004, p. 400), ”Loyalty Programs also called frequency
marketing, programs that encourage repeat purchasing through a formal
program enrollment process and the distribution of benefits”. Artinya
loyalty programs juga disebut frequency marketing, program yang
mendorong repeat buying (pembelian ulang) melalui program formal dan
pendistribusian atau penyaluran keuntungan. Lamb (2003, p.475) juga
menyebutkan “Loyalty programs adalah program promosi yang dirancang
untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan
antara perusahaan dan pelanggan, kuncinya untuk menciptakan pembelian
yang terus menerus dari sebuah produk atau jasa tertentu”. Dari definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa loyalty program diadakan agar pelanggan
melakukan pembelian berulang kali kepada perusahaan sehingga
perusahaan akan mendapatkan keuntungan.
c. Community Building
Community building ini dimaksudkan untuk membangun hubungan antara
pelanggan agar memberikan informasi atau saran dan untuk menciptakan
suatu hubungan yang baik antara pelanggan dengan perusahaan. Misalnya
dengan memberikan websites khusus untuk pelanggan yang ingin
memberikan saran dan kritik, dimana dalam websites tersebut pelanggan
juga bisa melihat produk terbaru dari perusahaan itu. Hal itu dilakukan
dengan harapan akan ada hubungan yang baik antara pelanggan maka akan
terjadi ikatan emosional yang semakin baik dan hal ini akan membantu
untuk menciptakan ikatan yang semakin harmonis dengan pelanggan
B. Costumer Relationship Management
Customer Relationship Management (CRM) merupakan fungsi yang harus
membina hubungan dengan para pelanggan, antara lain selalu mengingatkan
kepada pelanggan akan produk yang disediakan atau diproduksi oleh
perusahaan. Pemeliharaan hubungan dapat di bangun melalui hubungan
korespondensi (surat berwakat, e-mail, atau melalui situs internet), atau melalui
acara jamuan makan dengan para pelanggan utama perusahaan, pameran, dan
kegiatan hubungan masyarakat (Haming dan Nurnajamuddin 2007).
CRM diklasifikasikan menjadi (Dyche 2002)
1. CRM strategi
Pandangan ‘top-down’ tentang CRM sebagai strategi bisnis paling penting
yang mengutamakan konsumen dan bertujuan memikat dan
mempertahanankan konsumen yang menguntungkan.
a. Customer Centric
b. Merebut hati dan menjaga loyalitas konsumen dengan menciptakan
serta memberikan nilai bagi pelanggan yang menggunguli para pesaing.
c. Perusahaan menciptakan kultur di dalam perusahaan dimana semua
sumber daya akan dialokasikan untuk meningkatkan nilai perusahaan di
mata pelanggan
2. CRM Operasional
Pandangan tentang CRM yang berfokus pada proyek-proyek
otomatisasi seperti otomatisasi layanan, otomatisasi armada penjualan dan
otomatisasi pemasaran.
a. Otomatisasi Pemasaran
1) Segmentasi Pasar
2) Manajemen Kampanye Komunikasi
3) Event Based Marketing
b. Otomatisasi Armada Penjualan
1) Opportunity Management / Lead Management
2) Pembuatan Proposal
3) Konfigurasi Produk
c. Otomisasi Layanan
1) Operasi Contact Center atau Call Center
2) Layanan Berbasis Web
3) Layanan di Lapangan
Karena kekuatan utama dari CRM adalah database dari kostumer, maka
yang paling bertanggung jawab dalam penyediaan data ini tak lain adalah
front office, yaitu tak lain adalah sales, marketing, dan juga tak ketinggalan
service. Setiap interkasi dengan kostumer akan dicatat dan masuk dalam
sistem kontak history kostumer.
3. CRM Analitis
Pandangan ‘bottom-up’ tentang CRM yang terfokus pada kegiatan
penggalian data konsumen untuk tujuan-tujuan strategis dan taktis.
a. Digunakan untuk mengeksploitasi data konsumen demi meningkatkan
nilai perusahaan.
b. Sistem dikembangkan berdasarkan informasi mengenai konsumen.
c. Salah satu tools untuk melakukan analisa data adalah dengan
menggunakan Data Mining Tools.
d. CRM analitis merupakan bagian penting dari penerapan CRM yang
efektif.
e. Nilai pelanggan dalam CRM Analitis dapat digunakan untuk membuat
berbagai keputusan CRM operasional, seperti :
f. Konsumen mana yang harus dibidik dengan penawaran ini ?
g. Konsumen mana yang harus diprioritaskan dalam daftar tunggu dan
level pelayanan mana yang cocok buat mereka ?
h. Ke mana harus memfokuskan jurus-jurus penjualan ?
Menurut Kalakota dan Robinson (1999, p133), terdapat 3 fase dalam siklus
hidup CRM yaitu:
1. Mengakuisisi pelanggan baru
Merupakan strategi untuk menarik pelanggan baru melalui promosi
terhadap produk barang dan jasa. Tujuan utama dari fase ini adalah
membangun basis awal yang kuat bagi pelanggan yang setia kepada produk
dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Tidak akan ada fase selanjutnya
bila fasi ini gagal dan tidak memberikan basis yang kuat dalam pemikiran
pelanggan
2. Menambahkan nilai tambah pada pelanggan yang sudah ada
Nilai tambah yang diberikan dapat berupa penawaran produk atau jasa
dengan kualitas yang baik. Menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan
pada fase ini menjadi sangat krusial karena pada fase ini pelanggan sedang
menggunakan semua yang menjadi produk barang dan jasa dari perusahaan
tersebut. Fase ini merupakan tindak lanjut penting dari fase pertama, dengan
memberikan pelayanan yang memuaskan pada saat pelanggan berinteraksi
dengan perusahaan. Hal ini meningkatkan perusahaan dengan mengurangi
biaya akuisisi pelanggan baru.
3. mempertahankan pelanggan
Merupakan sebuah strategi untuk mempetahankan pelanggan untuk tetap
setia menggunakan produk barang dan jasa perusahaan serta membawa
relasi pleanggan untuk ikut serta untuk mencoba produk barang dan jasa
perusahaan tersebut.Mempertahankan pelanggan lebih dipusatkan pada
kemampuan untuk beradaptasi dengan pelayanan unutk memenuhi
kebutuhan pelanggan bukan kebutuhan pasar.
C. Supply Chains Management
Manajemen rantai pasok (SCM) adalah proses perencanaan, penerapan, dan
pengendalian operasi dari rantai pasok dengan tujuan untuk mencukupi
kebutuhan kebutuhan pelanggan efisien mungkin. Manajemen Rantai Pasok
mencangkup semua pergerakan dan gudang penyimpanan dari bahan baku,
persediaan barang dalam pengolahan, dan barang sejak jadi dari titik produksi
ke titik konsumsi. Menurut Dewan Profesional Manajemen Rantai Pasok
(CSCMP) - suatu asosiasi professional yang mengembangkan definisi pada
tahun 2004 - bahwa Manajemen Rantai Pasok meliputi perencanaan dan
manajemen dari semua aktivitas yang dilibatkan dalam sumber dan pengadaan,
konversi, dan semua aktivitas manajemen logistik. Hal penting ialah SCM juga
meliputi kolaborasi dan koordinasi dengan mitra saluran, dapat berupa penyalur,
para perantara, pihak ketiga selaku penyedia jasa.
Adapun area kompetitif dan strategis berikut ini dapat digunakan sebagai
penyumbang manfaat yang sempurna bagi penerapan sistem manajemen rantai
pasok dengan baik. Dalam bukunya, Haming dan Nurnajamuddin (2007)
menuliskan beberapa faktor kompetitif dan strategis seperti yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
1. Fulfillment (Pemenuhan kebutuhan)
Aktivitas yang berhubungan dengan kepastian kecukupan kuantitas dari
komponen yang diperlukan dalam menjalankan produksi atau produk yang
akan dijual, dan tiba pada waktu yang tepat sesuai jadwal. Hal itu
dimungkinkan melalui adanya komunikasi efisien, yang memastikan bahwa
pesanan ditetapkan pada sejumla hjadwal yang sesuai dan siap untuk
dipenuhi. Sistem manajemen rantai pasok juga memungkinkan suatu
perusahaan untuk secara tetap melihat apa yang ada di gudang persediaan
dan meyakinkan bahwa jumlah yang dipesan sesuai dengan kebutuhan yang
dimaksud dalam order dan jadwal untun menggantikan sediaan yang sudah
dipakai.
2. Logistics (Logistik)
Aktivitas yang berhubungan dengan pengadaan sediaan bahan atau
komponen yang diperlukan. Aktivitas tersebut perlu dijaga agar biaya
angkutan material serendah mungkin, konsisten dengan waktu penyerahan
yang dijanjikan, dan dilakukan secara tepat dan aman. Disini, sistem
manajemen rantai pasok memungkinkan suatu perusahaan untuk
mempunyai kontak tetap dengan tim distribusinya, dapat terdiri atas truk,
kereta api, atau jenis transportasi lain. Sistem dapat mengizinkan
perusahaan untuk menjajaki material yang diperlukan secara terus-menerus.
Mungkin juga dapat menghemat biaya untuk berbagi beban biaya
transportasi dengan perusahaan mitra jika pengirim tidak cukup besar penuh
sebuah truk, dan sekali lagi, SCM mengizinkan perusahaan untuk membuat
keputusan sedemikian rupa.
3. Production (Produksi)
Aktivitas tersebut berhubungan dengan kegiatan mengolah bahan menjadi
keluaran yang direncanakan. Aktivitas itu harus mampu menjamin bahwa
lini produksi atau lini perakitan berfungsi dengan baik. Fasilitas dapat
berfungsi memuaskan jika didukung oleh ketersediaan komponen yang
bermutu tinggi dan tersedia ketika diperlukan. Produksi dapat berlangsung
secara teratur jika ditunjang oleh manajemen logistik dan pemenuhan atas
order bahan atau komponen yang memuaskan,yaitu sesuai volume
kebutuhan dan penyerahannya tepat sesuai jadwal. Jika jumlah yang
disediakan tidak sesuai dengan yang dipesan serta dikirimkan pada tepat
waktu yang tidak tepat seperti yang diminta maka produksi akan berhenti,
paling tidak terganggu. Akan tetapi,dengan manajemen rantai pasok yang
andal maka keberlangsungan kegiatan produksi dapat berjalan dengan
mulus dan sasaran keluaran akan dapat diwujudkan.
4. Revenue and profit (Pendapatan dan laba)
Aktivitas tersebut berhubungan dengan aktivitas pemasaran dan penjualan,
yaitu memberikan layanan penyampaian produk atau jasa kepada pelanggan
yang membutuhkan secara tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat mutu.
Kegiatan itu harus mampu memberikan jaminan bahwa tidak ada penjualan
yang akan hilang karena persediaan tidak ada atau kosong. Mengelola rantai
pasok dengan baik akan meningkatkan fleksibilitas perusahaan dalam
bereaksi terhadap perubahan tidak terduga yang terjadi atas permintaan dan
penawaran. Sehubungan dengan hal tersebut, suatu perusahaan mempunyai
kemampuan untuk menghasilkan barang pada harga yang lebih rendah dan
mendistribusikannya ke konsumen dalam waktu yang lebih cepat
dibandingkan jika perusahaan tidak menerapkan manajemen rantai pasok,
sehingga SCM berperan untuk meningkatkan laba total perusahaan.
5. Costs (Biaya-Biaya)
Kemampuan berproduksi secara efektif dan efisien,pada gilirannya akan
memampukan perusahaan memiliki keunggulan atas aspek biaya. Faktor
biaya produksi atau penyiapan produk merupakan salah satu dari empat
faktor keunggulan kompetitif perusahaan. Kegiatan tersebut harus mampu
memelihara biaya atas produk dan komponen yang dibuat atau dibeli, berada
pada tingkatan biaya atau harga yang layak diterima. Manajemen rantai
pasok mampu mengurangi biaya mealui peningkatan rasio perputaran
sediaan (inventory turn over) di lantai pengerjaan dan di dalam gudang,
mengendalikan mutu proses dan mengurangi biaya kegagalan internal dan
eksternal, dan bekerja sama dengan penyalur agar dapat menghasilkan
keluaran melalui pemanfaatan alat-alat pabrikasi secara efisien.
6. Cooperation (Kerja Sama)
Antara mitra rantai pasok memastikan bahwa semua pihak akan
memperoleh manfaat timbal balik. Perencanaan kolaboratif, pengisian
kembali, dan peramalan merupakan suatu komitmen jangka panjang, kerja
sama atas mutu, dan mendukungnya dengan pembeli dari manajerial
penyalur, teknologi, dan pengembangan kapasitas. Hubungan tersebut
memungkinkan perusahaan mempunyai akses terhadap informasi sekarang
yang dapat dipercaya, menghasilkan tingkat perssediaan yang lebih rendah,
memotong lead-time, meningkatkan kualitas produk, meningkatkan
kecermatan ramalan, dan akhirnya meningkatkan layanan kepada pelanggan
dan perolehan laba yang memuaskan. Para penyalur juga menerima manfaat
dari hubungan kerja sama melalui peningkatan pembeli masukan,
penigkatan mutu, dan penurunan biaya. Semuanya itu akan menghasilkan
penghematan.konsumen juga dapat menerima manfaat melalui tersedianya
produk dengan mutu lebih tinggi atas biaya atau harga yang lebih murah.
PEMBAHASAN
1. Profil Perusahaan
PT Hero Supermarket Tbk adalah perusahaan ritel yang memiliki banyak
cabang di Indonesia. Hero Supermarket Group adalah perusahaan ritel modern
pertama di Indonesia, didirikan tahun 1971 oleh almarhum Muhammad Saleh
Kurnia di Jalan Falatehan. Saat ini Hero membidik dasar menengah ke atas. Saat
ini, Hero Supermarket Group merupakan suatu grup ritel yang memiliki
berbagai format sebagai berikut:
1. Hero (supermarket)
2. Giant (hypermarket & supermarket)
3. Guardian (drug store)
4. Starmart (convenience)
2. Akitivitas Relationship
Untuk konsumen Hero Group menghadirkan barang-barang yang
dibutuhkan konsumen sehari-hari dengan kualitas barang yang layak sehingga
konsumen tidak kecewa. Produk organik segar dan anorganik yang lengkap,
membuat konsumen menjadi pelanggan tetap Hero Group. Pelayanan para
karyawan yang bekerja ditempat juga selalu ramah, selalu tersenyum dan sangat
membantu konsumen untuk mengetahui informasi mengenai produk atau tata
letak produk lebih lanjut. Harga yang ditawarkan di Hero Group memang lebih
mahal dibanding dengan perusahaan retail lainnya tetapi, konsumen puas
dengan kualitas produk yang dihadirkan pada Hero. Promosi yang diberikan
dari produk yaitu, mendapat potongan harga dan pada produk ada tambahan
ekstra berapa persen dengan harga yang sama seperti yang tidak ada tambahan
ekstra. Produk yang memiliki brand Hero juga dihadirkan, Hero tidak ingin
ketinggalan oleh pesaing retail yang lain, dengan menghadirkan produk brand
Hero diharapkan lebih meningkatkan minat konsumen terhadap Hero Group.
Hero Group memiliki brosur untuk survei konsumen yang disediakan ditempat
Costumer Service, jadi konsumen dapat memberikan pendapatnya melalui
brosur tersebut.
1. Struktur Organisasi PT supermarket hero Tbk
Dapat diliha di atas bahwa kosumen tidak termasuk dalam strukturorganisasi yang
terdapat di supermaket hero, namun ketika kita sudah regis menjadi member kita
kan masuk komunitas hero yaitu “Fresh People”
Di Supermarket hero bintaro yang kami kunjung belum ada kartu
keanggotaan, namun supermarket hero bintro ini memiliki manfaat structural.
Untuk mendaftar menjadi member hero di lakukan dengan cara membuka
websitenya dan menuju kehalam fresh people. Keuntungan saat menjadi member
adalah mendapatkan informasi yang update seperti diskon mingguan, aktiftas dan
program-program hero lainya. Informasi ini biasa di sampaikan ke konsumen
melalui emal yang sudah terdafar menjadi member supermarket hero.
2. Dimensi Hubungan
Ketika kami manjadi customer (pembeli), dan berinterkasi dengan pegawai
disana kami mendapatkan beberapa informasi tentang pelayanan SDM
(pegawai) yang ada di PT Hero Supermarket Tbk, diantaranya:
a. Sikap staf yang ramah dan sopan.
Bagi kami faktor yang menarik dalam berbelanja di PT Hero
Supermarket yang tidak dimiliki oleh tempat lain adalah serunya
pengalaman memilih, mencari, mengkombinasikan, dan mengambil
sendiri produknya. Menurut kami itu hal yang membuat pelanggan tidak
bosan dan selalu ingin membeli perabotan rumah di PT Hero
Supermarket.
Saran dari kami untuk PT Hero Supermarket adalah agar
mempertahankan keramahan staf dalam melayani pelanggan dan jangan
lupa untuk selalu tersenyum pada pelanggannya.
b. Pelayanan staf yang cepat dan sigap.
Ketika kita bertanya mengenai posisi suatu produk kepada salah satu
staf di PT Hero Supermarket, maka mereka dengan sigap dan cepat
menunjukan posisi barang tersebut. Bukan hanya menunjukan bahkan
mereka mengantarkan kita tepat di posisi produk yaang kita cari. Ini
menunjukan prestasi tersendiri bagi PT Hero Supermarket dalam
mengelola Sumber Daya Manusia yang mereka miliki.
c. Produk yang bervariasi.
Menurut kami, Hero Supermarket termasuk lengkap produknya.
Meskipun Hero Supermarket bukan tipe hipermarket, tapi
kelengkapannya baik dan serba ada untuk mencukupi kebutuhan. Dan
menurut kami bagi pembeli yang suka belanja produk organik, di Hero
Supermarket produk organiknya lengkap dan segar.
Harapan kami untuk Hero Supermarket agar tetap konsisten menjaga
semuanya. Karena bukan hanya menjual produk tapi juga pelayanan
yang baik. Bagi kami secara harga memang sedikit berbeda atau lebih
tinggi, namun sangat layak, dan barang-barang yang tidak kita temukan
di tempat lain ada disini.
Strategi:
Hero Group telah aktif melihat diversifikasi. Penggunaan Terkait strategi
Diversifikasi Korporat setelah pertumbuhan perusahaan dalam kegiatan
manufaktur. Kemudian kelompok melihat ke segmen industri lainnya untuk
pertumbuhan lebih jauh, dan diikuti Strategi Diversifikasi tidak terkait untuk
masuk ke segmen lain seperti ekspor, jasa keuangan, teknologi informasi, yang
meliputi jasa respon pelanggan dan pengembangan perangkat lunak. Perluasan
lebih lanjut diharapkan dalam bidang Asuransi dan Telekomunikasi.
Strategi Penjualan Produk:
Dalam rangka mengembangkan strategi produknya kelompok bergantung
pada 3 R's - Jangkauan, Penelitian dan Keandalan sebagai blok bangunan dasar.
Menggunakan umpan balik dari pasar, pusat R & D yang lengkap secara
konsisten menciptakan praktik terbaik dalam merancang, pengujian dan
harmonisasi. Penekanan ini telah membantu kelompok pahlawan untuk
membangun produk yang lebih beruntung dari waktu mereka.
Tempat atau strategi Distribusi:
a. Strategis
Berdasarkan hasil dai pengamatan. sikap yang ramah dan sopan
merupakan salah satu kajian strategis supermarket hero, seperti ketika
kami sebagai pelanggan tentang suatu produk yang kita cari, maka
mereka menjawb dengan ramah dan mengantakan kita ketempat produk
yang kita inginkan
Pada supermarket hero, menyajikan produk-produk yang mahal dan
kualitas prduk tersebut pun dan bagus sehingga konsumen tidak merasa
kecewa dengan hal tersebut. melainkan dapat menarik minat kosumen
untuk tetap berbelanja di supermarket hero tersebut
b. Operasional
Berdasarkan hasil dai pengamatan.Otomatis layanan berbasis Web telah
ada dalam supermarket hero. Layanan berupa informasi seputar diskon
dan aktifitas yang sedang di jalakan perusahaan hero
c. Analisis
Berdasarkan hasil dai pengamatan ketika di meja Costumer service
terdapat form untuk pelanggan tentang mengomentari pelayanan
konsumen dan apa yang di inginkan konsumen.
Instagram : @herosupermarket
c. Fresh Insight terdiri dari Hero Tips yang berisi tips cara memilih serta
mengolah bahan makanan agar tetap segar dan Hero Video yang berisi
video cara memasak makanan (tutorial memasak)
d. Fresh People terdiri dari
b. BE OUR MEMBER
c. HERO ACTIVITY
3.
Chan, Syafruddin, 2003, Relationship Marketing : Inovasi Pemasaran Yang Membuat
Russell RS, Taylor BW. 2000. Operation Management: Multimedia Version. New
Jersey: The Prentice Hall Inc