Anda di halaman 1dari 1

NAMA : MUHAMMAD ANAS HIDAYATULLAH

NIN : 20170702041079
KELAS : HES-C

Apakah lembaga pengeloaan zakat Dana Kesejahteraan Umat (DANAKU) di pondok


pesantren panyeppen palengaan sudah sesuai dengang fatwa DSN MUI ?

Jawaban : iya, karena telah kita ketahui bersama bahwasannya Dewan Syariah Nasional
(DSN) merupakan bagian dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang bertugas menumbuh
kembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada umumnya dan
sektor keuangan khususnya.

Lembaga pengeloaan zakat DANAKU di pondok pesantren panyeppen memiliki Dewan


Pertimbangan Syariah (DPS). Dewan Pertimbangan Syariah mempunyai peranan penting
dalam penentuan kebijakan umum pengelolaan zakat, wakaf dan harta agama lainnya. DPS
merupakan salah satu unsur kelengkapan Lembaga pengeloaan zakat DANAKU yang
berwenang memberikan pertimbangan syar’i, pengawasan fungsional dan menetapkan
pengelolaan zakat, harta wakaf dan harta agama lainnya kepada Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAZ) maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang ada di Indonesian.

Dewan Pertimbangan Syariah mempunyai tugas memberi pembinaan, pengawasan, dan


pertimbangan syar’i kepada Lembaga pengeloaan zakat DANAKU dalam melakukan
pengelolaan zakat, harta wakaf dan harta agama lainnya. DPS juga mengetahui,
menandatangani dan mengesahkan alokasi penyaluran zakat yang menjadi salah satu sumber
dana zakat tersebut. Menurut Pasal 8 Peraturan Gubernur Nomor 02 Tahun 2011 tentang
Dewan Pertimbangan Syariah menyebutkan “DPS melakukan sidang/rapat/pertemuan secara
berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali atau sewaktu-waktu yang diperlukan”.

DPS termasuk bagian dari Lembaga pengeloaan zakat DANAKU sehingga bila mereka
sendiri yang menetapkan, mengetahui, menandatangani dan mengesahkan alokasi penyaluran
zakat dan berfungsi sebagai pengawas Lembaga pengeloaan zakat DANAKU, namun
sebagai pengawas, menurut bapak Muchlis selaku sekretaris dari Lembaga pengeloaan zakat
DANAKU fungsi DPS masih sangat lemah. Dikarenakan : (1) kurangnya kepedulian dan
waktu mereka untuk mengawasi aliran dana zakat kepada mustahiq yang tepat sasaran, (2)
kurangnya pelaporan dari pihak Badan Pelaksana baik secara tertulis maupun lisan, (3)
kriteria mustahiq yang masih belum diketahui.

Selain Dewan Pertimnbangan Syariah (DPS) juga terdapat Bidang Pengawasan di Badan
Pelaksana Baitul Mal Jawa Timur. Bidang ini memiliki tugas memverifikasi dan memvalidasi
data-data calon mustahiq layak, tidak layak, prioritas atau dipertimbangkan. Kemudian
memonitoring mustahiq yang telah diberikan bantuan sambil membina dan membimbing
mereka agar kehidupannya menjadi lebih mulia. Dan mengevaluasi mustahiq yang telah
diberikan bantuan, apakah dapat diberikan bantuan berkelanjutan atau dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai