Perencanaan personel dan perekrutan SDM adalah bagian dari proses perekrutan dan seleksi dengan berfokus pada hal meningkatkan efektivitas perusahaan dalam merekrut calon karyawan, sedangkan tahapan selanjutnya yaitu teknik seleksi dan wawancara akan dibahas pada bab selanjutnya.
1. Merencanakan dan Memprediksi Pekerjaan
Merencanakan pekerjaan atau personel adalah proses menentukan posisi yang akan diisi dalam perusahaan, dan bagaiman mengisinya. a. Memprediksi Kebutuhan Personel Pendekatan perencanaan personel yang paling umum adalah dengan memprediksikan pendapatan. Kemudian memperkirakan ukuran staf yang dibutuhkan untuk mencapai volume pendapatan yang diharapkan. Disini manajer SDM menggunakan beberapa teknik, yaitu: - Analisis Tren Mempelajari variasi dalam level pekerjaan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir untuk memprediksikan kebutuhan masa depan. - Analisis Rasio Membuat prediksi berdasarkan rasio diantara (1) faktor penyebab (seperti volume penjualan) dan (2) jumlah karyawan yang dibutuhkan (misalnya jumlah tenaga penjual). Sebagai contoh, misalnya seorang penjual biasanya menghasilkan Rp500.000 dalam penjualan. Bila pendapatan penjualan untuk rasio penjual tetap, maka Anda membutuhkan enam penjual baru pada tahun berikutnya (yang masing-masing menghasilkan tambahan Rp500.000) untuk menghasilkan tambahan sebesar Rp3.000.000 dalam penjualan. - Scatter Plot (Gambar Penyebar) Memperlihatkan secara grafis bagaimana dua variabel berhubungan. Misal hubungan X = Ukuran Rumah Sakit (Jumlah Tempat Tidur) dan Y = Jumlah Perawat. 900
800
700
600
500
400
300
200
100
0 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
- Menggunakan Komputer untuk Meramalkan Kebutuhan Personel
Metode dengan menggunakan program software untuk meramalkan kebutuhan personel (ramalan terkomputerisasi). b. Meramalkan Pasokan Tenaga Kerja dari Dalam Mengetahui kebutuhan pengisian staf hanya memenuhi setengah dari persamaan penyusunan staf. Berikutnya kita harus memperkirakan kemungkinan pasokan calon karyawan, baik dari dalam maupun dari luar. Kebanyakan perusahaan memulai dengan calon karyawan dari dalam dengan beberapa cara, antara lain: - Sistem Manual dan Bagan Pengganti Para manajer menggunakan beberapa perangkat manual sederhana untuk menelusuri kualifikasi karyawan serta bagan penggantian personel sebagai pilihan lain yang memperlihatkan prestasi dan kemampuan promosi sebagai potensi pengganti untuk setiap posisi. - Sistem Informasi Terkomputerisasi Sistem komputerisasi seperti ini, karyawan dan departemen SDM memasukan informasi latar belakang karyawan, pengalaman dan keterampilan. Saat seorang manajer membutuhkan seseorang untuk sebuah posisi, manajer memindai database kandidat yang mungkin, kemudian sistem menghasilkan daftar kandidat yang memenuhi syarat. Kedua system tersebut mempunyai masalah dalam hal privasi, terutama pada sistem informasi terkomputerisasi sehingga pengamanan data dalam bank data personel perusahaan harus menggunakan matriks akses yang dapat membatasi akses pemakai sesuai dengan kewenangannya. c. Meramalkan Pasokan Tenaga Kerja dari Luar Ketika kita tidak memiliki cukup kandidat dari dalam untuk mengisi lowongan yang diantisipasi, maka perusahaan harus berusaha untuk mengantisipasi ketersediaan kandidat dari luar. Banyak hal yang dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam meramalkan tenaga kerja dari luar, misalnya kondisi ekonomi umum dan taraf pengangguran yang diperkirakan. Biasanya makin rendah taraf pengangguran, akan makin sulit untuk merekrut personel. 2. Perekrutan yang Efektif Rencana perekrutan harus konsisten secara internal dan sesuai dengan strategi perusahaan agar dapat berjalan secara efektif. a. Mengorganisasikan Fungsi Perekrutan Dalam melakukan perekrutan dapat dilakukan secara sentralisasi dan desentralisasi, namun metode perekrutan secara terpusat memiliki keuntungan lain yaitu mengurangi duplikasi, memudahkan untuk menyebarluaskan biaya dari teknologi baru pada lebih banyak departemen, membentuk tim ahli perekrutan, dan memudahkan untuk mengidentifikasi mengapa perekrutan yang dilakukan berjalan dengan baik/gagal. Sebaliknya, jika divisi perusahaan membutuhkan rekrutmen yang sangat bervariasi, akan lebih bijaksana untuk mendesentralisasikan fungsi perekrutan tersebut. b. Mengukur Efektivitas Perekrutan Dalam rangka menarik pelamar yang berkualitas, perusahaan menggunakan berbagai media dalam mengiklankan lowongan pekerjaan. Kemudian menilai kualitas dari setiap sumber perekrutan, perusahaan kemudian mengubah biaya perekrutan dari sumber yang menghasilkan banyak pelamar tapi berkualitas rendah ke sumber yang menghasilkan lebih sedikit pelamar dengan calon karyawan yang lebih baik. Selain itu, untuk meningkatkan efektivitas perekrutan perusahaan memberlakukan rencana penyusunan staf beberapa generasi, kerja praktik, dll. c. Piramida Hasil Perekrutan Menghitung jumlah pelamar yang harus perusahaan hasilkan untuk memperkerjakan jumlah karyawan baru yang dibutuhkan. 3. Sumber Kandidat dari Dalam Terkadang karyawan yang telah ada saat ini sering merupakan sumber kandidat yang terbaik untuk mengisi posisi yang kosong, karena selain mengetahui dengan baik kekuatan dan kelemahan seorang kandidat tetapi juga kandidat tersebut lebih berkomitmen pada perusahaan. Meski demikian, memperkerjakan dari dalam juga memiliki kekurangan apabila karyawan yang melamar dan tidak mendapatkannya mungkin menjadi tidak puas. a. Menemukan Kandidat Internal Untuk menjadi efektif, promosi dari dalam membutuhkan penggunaan publikasi pekerjaan, catatan personel dan data bank keterampilan agar dapat mempertimbangkan calon karyawan yang berkualitas untuk pekerjaan tersebut. b. Memperkerjakan Kembali Pegawai Memperkerjakan kembali mantan karyawan memiliki pro dan kontra sendiri. (+) Mantan karyawan adalah kuantitas yang telah dikenal (kurang lebih) dan telah mengenal budaya, gaya, dan cara perusahaan melakukan banyak hal. (-) Karyawan yang telah keluar mungkin kembali dengan perilaku yang kurang positif serta kurangnya komitmen pada perusahaan. (=) Diberikan penghargaan dengan tahun pelayanan yang telah mereka kumpulkan sebelum mereka pergi untuk meningkatkan motivasinya. c. Perencanaan Penggantian Perencanaan penggantian adalah proses memastikan pasokan pengganti yang cocok untuk pekerjaan senior atau pekerjaan kunci pada saat ini dan masa depan. Hal ini melibatkan tiga tahap mengidentifikasi dan menganalisis pekerjaan kunci; menciptakan dan menilai calon karyawan; dan menyeleksi yang akan mengisi posisi kunci. 4. Sumber Kandidat dari Luar Perusahaan tidak selalu mendapatkan semua karyawan yang mereka butuhkan dari staf mereka saat ini, maka perusahaan akan menemukan kandidat dari luar. a. Periklanan Semua orang telah mengenal iklan pekerjaan, agar berhasil dalam menggunakan iklan lowongan maka perusahaan harus menekankan dua masalah: media periklanan dan konstruksi iklat tersebut. - Media Memilih media terbaik dengan dasar pada target posisi SDM yang ingin direkrut serta teknologi memungkinkan perusahaan menjadi lebih kreatif dalam hal bagaimana mereka memasang iklan bagi pelamar pekerjaan. - Membuat Iklan Pembuat iklan yang berpengalaman menggunakan bimbingan empat poin yang disebut AIDA (attention, interest, desire, action) untuk membangun iklan. Perusahaan harus membuat iklan yang menarik perhatian, atau pembaca akan melewatkannya atau mengabaikannya. - Efektivitas Iklan Pekerjaan Pengusaha harus mencoba untuk menciptakan kesan positif tentang perusahaan mereka melalui pemasangan iklan pekerjaan, membangun reputasi dari mulut ke mulut juga penting. Kesimpulannya bahwa perluasan dan kapitalisasi pada persetujuan komunikasi akan [membuktikan] metode ekonomis dan sangat efektif untuk meningkatkan [investigasi] pelamar. b. Agen-agen Pekerjaan - Agensi Publik dan Nonprofit Agen yang memberikan bantuan dalam hal penyediaan bank data tenaga kerja yang terkomputerisasi (Amerika) serta mampu memberi tahu para pelamar tentang pekerjaan yang tersedia. Agen pekerjaan ini merupakan organisasi nonprofit yang bertujuan untuk membantu anggotanya mendapatkan pekerjaan. - Agen Swasta Agen yang mengenakan upah untuk setiap pelamar yang mereka tempatkan. Biasanya yang membayar upah adalah pengusaha, tetapi pengusaha dapat berasumsi ini cara terbaik untuk menarik pelamar yang memenuhi syarat dan pekerja yang mungkin tidak akan bersedia bila berganti pekerjaan dengan membayar biaya tersebut. c. Agensi Temporer dan Penyusunan Staf Alternatif Agensi yang menyediakan jasa para pekerja borongan atau temporer. Mereka dikenal sebagai pekerja paruh-waktu atau pekerja untuk waktu tertentu. - Keuntungan dan Biaya Pengusaha selalu menggunakan pekerja temporer untuk menggantikan karyawan permanen yang tidak masuk kerja karena sakit atau sedang berlibur. Disisi lain mereka lebih produktif dan tidak terlalu mahal untuk direkrut dan dilatih, tetapi pekerja borongan dari agen temporer umumnya menghabiskan biaya 20% hingga 50% lebih banyak daripada pekerja permanen yang dapat dibandingkan (per jam atau per minggu) karena agen itu mendapatkan bayaran. - Penyusunan Staf Alternatif Karyawan temporer adalah contoh dari apa yang disebut para professional SDM dengan penyusunan staf alternatif. Pengaturan penyusunan staf alternatif lainnya termasuk karyawan temporer dalam organisasi dan mengontrak karyawan teknis. d. Mengekspor/Mengontrakan Pekerjaan Profesional dan Pekerjaan Lain Memperkerjakan tenaga kerja di luar negeri untuk melakukan pekerjaan pada perusahaan cabang. e. Perekrut Eksekutif Adalah agensi pekerjaan khusus yang dipertahankan oleh pengusaha untuk mencari bakat manajemen puncak untuk klien mereka. - Pro dan Kontra (+) Memiliki banyak kontak dan sangat mahir dalam menghubungi calon karyawan yang memenuhi syarat yang saat ini telah bekerja, yang tidak secara aktif mencari pekerjaan untuk mengubah pekerjaannya. (+) Mempertahankan kerahasiaan nama perusahaan dalam proses pencarian. (+) Menghemat waktu manajemen puncak bila mengiklankan posisi yang dibutuhkan dan menyaring ratusan pelamar. (+) Pembayaran perekrut sebenarnya tidak besar bila dibandingkan dengan biaya yang dihemat oleh eksekutif itu. (-) Rekrutan sering tidak benar-benar akurat dengan yang diinginkan oleh klien. f. Jasa Perekrutan Berdasarkan Pemintaan (ODRS) Jasa Perekrutan Berdasarkan Permintaan (On Demand Recruiting Service – ODRS) memberikan perekrutan khusus jangka pendek untuk mendukung proyek tertentu tanpa biaya tetap dari perusahaan pencarian tradisional. Pada dasarnya, mereka adalah para perkerut yang dibayar per jam atau per proyek, bukan berdasarkan persentase gaji. g. Perekrutan dari Perguruan Tinggi - Tujuan Perekrutan Perguruan Tinggi 1. Menentukan apakah seorang calon karyawan mempunyai nilai untuk dipertimbangkan lebih lanjut. 2. Mendapatkan calon karyawan yang baik. - Kunjungan Lokasi Untuk menarik pelamar, perusahaan mengundang calon karyawan terbaik datang ke kantor atau pabrik untuk kunjungan ke lokasi. - Kerja Praktik (Internship) Banyak mahasiswa perguruan tinggi mendapatkan pekerjaan mereka melalui kerja praktik atau magang. Kerja praktik dapat menjadi situasi yang sama-sama menguntungkan, baik bagi mahasiswa maupun pengusaha. h. Rujukan (referral) dan Datang-Langsung (walk-in) Program “rujukan karyawan” adalah pilihan lain, yaitu perusahaan menempatkan pengumuman tentang lowongan dan meminta rujukan dari karyawannya. Selain itu, perusahaan dapat menempatkan tanda “Lowongan” di lokasi kantor dan setiap pelamar datang langsung ke kantor. i. Merekrut dari Internet Semakin banyak orang yang online untuk mencari pekerjaan, sehingga merekrut dari internet dapat dipertimbangkan. - Pelacakan Pelamar Iklan berbasis Web sering menghasilkan sangat banyak pelamar, jadi hamper seluruh perusahaan memasang sistem pelacakan pelamar untuk mendukung upaya perekrutan online dan offline mereka. - Menggunakan Pelacakan Lamaran E-Recruiting ASP Cara otomatis untuk mengevaluasi, menyusun dan menyesuaikan teknologi informasi dan calon karyawan lain dengan lowongan tertentu. - Mendesain Program Perekrutan Internet yang Efektif Mendesain iklan lowongan pekerjaan di Internet yang efektif harus menghindari penulisan yang buruk, singkatan yang tidak berguna dan tidak banyak memberikan informasi mengapa pencari kerja akan menginginkan pekerjaan atau pengusaha tersebut. 5. Perekrutan Tenaga Kerja yang Lebih Beragam Perekrutan tenaga kerja yang lebih beragam merupakan salah satu tanggungjawab secara social dari perusahaan. Beberapa golongan yang dapat perusahaan rekrut adalah sebagai berikut: a. Merekrut Orang Tua Tunggal b. Para Pekerja yang Telah Berumur sebagai Sumber Calon Karyawan c. Merekrut Minoritas dan Wanita d. Bantuan Kesejahteraan Melalui Pekerjaan e. Para Penyandang Cacat 6. Mengembangkan dan Menggunakan Formulir Aplikasi a. Tujuan dari Formulir Aplikasi Formulir aplikasi merupakan langkah pertama dalam proses seleksi. Formulir ini berisi empat jenis informasi, yaitu: membuat penilaian untuk hal substantif, menarik kesimpulan tentang kemajuan dan perkembangan pelamar, menarik kesimpulan tentatif mengenai stabilitas pelamar berdasarkan catatan kerja sebelumnya, dan menggunakan data dalam aplikasi untuk memprediksi calon karyawan mana yang akan berhasil dalam pekerjaan dan mana yang tidak. b. Alternatif Pemecahan Perselisihan Pengusaha meminta pelamar untuk menandatangani formulir alternative pemecahan perselisihan sebagai bagian dari proses aplikasi biasanya mengatur terkait perselisihan hukum. c. Menggunakan Formulir Aplikasi untuk Memprediksi Prestasi Kerja Perusahaan menggunakan formulir aplikasi untuk memprediksi calon karyawan dengan melakukan studi statistik untuk menemukan hubungan antara respon biodata pada formulir aplikasi dan keberhasilan pada pekerjaan.