Anda di halaman 1dari 3

SURAT KEPUTUSAN

Direktur RS Kharitas Bhakti – Pontianak


Nomor : …………………….
TENTANG

KEBIJAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN


RS KHARITAS BHAKTI PONTIANAK

Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan untuk karyawan RS
Kharitas Bhakti perlu diadakan pemeriksaan kesehatan.
b. Bahwa dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan karyawan dilakukan pemeriksaan
kesehatan sebagaimana acuan standar pelayanan kesehatan kerja.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b perlu ditetapkan
dengan Keputusan Direktur RS Kharitas Bhakti.

Mengingat :
1. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHARITAS BHAKTI
TENTANG KEBIJAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN DI
RS KHARITAS BHAKTI
Kedua : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah Kebijakan Pemeriksaan
Kesehatan karyawan RS Kharitas Bhakti yang disusun oleh Tim K3.
Ketiga : Kebijakan ini mengatur Standar Pelayanan Kesehatan Kerja Karyawan di
Rumah Sakit
Keempat : Rumah Sakit bertanggung jawab atas pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pada
karyawan Rumah Sakit
Kelima : Keputusan ini dimulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini

Ditetapkan di Pontianak
Pada tanggal
Direktur RS Kharitas Bhakti

Drg. Krisna Karhianto


Lampiran
Keputusan
Direktur RS Kharitas Bhakti
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN


RS KHARITAS BHAKTI PONTIANAK

Kebijakan Umum
1. Pemeriksaan kesehatan karyawan sangat penting dilakukan, agar karyawan dapat
melakukan pekerjaan dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidak mempunyai
penyakit menular yang akan mengenai karyawan yang lain, sehingga dapat bekerja dengan
maksimal.
2. Bentuk pemeriksaan kesehatan karyawan, pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja,
pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan khusus.
3. Pemeriksaan kesehatan berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan dari SPO yang
telah direkomendasikan.
4. Dalam pemeriksaan kesehatan karyawan berkoordinasi dengan personalia, Unit Poliklinik
yang sesuai dengan keluhan/diagnosa karyawan.

Kebijakan Khusus
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi karyawan sebelum bekerja Rumah Sakit diantara
lain :
a. Pemeriksaan fisik lengkap.
b. Kesegaran Jasmani.
c. Rontgen paru-paru.
d. Laboratorium rutin.
e. Apakah pernah mendapatkan imunisasi BCG dan ada riwayat pengobatan DOT TB

2. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi karyawan Rumah Sakit antara lain :
a. Pemeriksaan fisik, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru (bila diperlukan),
laboratorium rutin, serta pemeriksaan-pemeriksaan yang dianggap perlu, termasuk
pemberian imunisasi kepada karyawan/ personel yang bekerja di area/ tempat yang
berisiko dan berbahaya.
b. Pemeriksaan kesehatan berkala bagi karyawan Rumah Sakit sekurang-kurangnya 1
(satu) tahun.
3. Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus kepada :
a. Karyawan Rumah Sakit yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang
memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu.
b. Karyawan Rumah Sakit yang berusia 40 (empat puluh) tahun atau karyawan wanita
yang cacat serta karyawan yang berusia muda melakukan pekerjaan tertentu.
c. Karyawan Rumah Sakit yang terdapat dugaan tertentu mengenai gangguan
kesehatan perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai dengan kebutuhan.
d. Pemeriksaan kesehatan dilakukan apabila terdapat catatan atau hasil pengamatan
dari organisasi pelaksana kesehatan dan Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) Rumah Sakit bagi karyawan yang mengalami keluhan.
e. Karyawan yang bekerja pada kelompok pelayanan high risk infeksi : Kamar
Operasi, ICU, HCU, Ruang Isolasi, IGD, Haemodialise.
f. Khusus untuk karyawan paru dan petugas analis yang terpapar TB harus rutin cek
up 1 tahun sekali dan laporan diberikan ke PPIRS

Direktur RS Kharitas Bhakti Pontianak

Anda mungkin juga menyukai