Anda di halaman 1dari 2

Nama : Melky hermansyah

NIM : 1911016310022
Program Studi : S-1 Ilmu Komputer

SOAL

1. Salah satu ancaman terhadap integrasi nasional adalah beragamnya suku bangsa, ras dan agama
di Indonesia. Isu agama merupakan isu SARA yang paling rawan memunculkan konflik di setiap
bangsa. Coba Anda uraikan satu contoh konflik sosial berdasarkan perbedaan agama dalam
masyarakat dan upaya-upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah konflik tersebut!
2.
3. Integrasi nasional bisa dilaksanakan di lingkungan kecil seperti lingkungan rumah dengan cara
melaksanakan berbagai kegiatan yang memperkuat integrasi sosial. Coba amati di lingkungan
Anda, contoh wujud integrasi nasional yang ada di lingkungan rumah. Beri uraian singkat
mengenai nama, jenis dan tujuan kegiatan integrasi nasional tersebut.
4. Coba Anda lakukan pengamatan terhadap keberagaman yang terdapat dalam masyarakat di
daerah tempat tinggal Anda. Keberagaman yang Anda amati minimal mencakup keberagaman
suku, agama, ras dan antargolongan. Tuliskan hasil pengamatan Anda
5. Bagaimana menurut pendapat Anda, upaya untuk mengantisipasi bentuk-bentuk ancaman
disintegrasi bangsa

JAWAB :

1. Sebagai bagian dalam masyarakat tentunya hal yang dinamakan dengan “Konflik” akan selalu
terjadi, contohnya karena perbedaan agama. Konflik karena perbedaan agama pernah terjadi di
Indonesia, salah satunya terjadi di Situbondo tahun 1996. Latar belakang kejadan tersebut dipicu
oleh ketidakpuasan atas hukuman yang diberikan oleh seorang penista agama Islam. Kemudian,
si penista agama ini disembunyikan di dalam gereja, hal tersebutlah yang memicu kerusuhan,
dengan adanya memaksa masuk ke dalam gereja, sekolah khatolik, dan juga toko milik orang
tionghoa di Situbondo. Kondisi tersebut membaik setelah adanya perdamaian antara kedua
belah pihak. Hal yang dapat kita lakukan sebagai bagian dari masyarakat untuk mencegah konflik
tersebut yaitu berdakwah, dalam artian bukan untuk menambah umat tetapi untuk meciptakan
kerukunan antar umat beragama, bahwasannya konflik seperti itu tidak perlu terjadi. Dalam
kaitannya dengan pluralisme agama di Indonesia, Victor I. Tanja (1998: 79) menganjurkan adanya
reorientasi misi dan dakwah. Menurut Tanja, tujuan misi dan dakwah bukan untuk menambah
jumlah kuantitas, melainkan harus dilandaskan pada menciptakan umat yang tinggi ilmu, tinggi
iman dan tinggi pengabdian (kualitas umat).
2. Wujud Integrasi Nasional dalam rumah tangga bisa kita lihat sehari-hari dalam kehidupan kita,
yaitu dengan saling menjaga anggota keluarga, salig toleran dengan anggota keluarga, juga
dengan rekatnya ikatan dalam keluarga. Dengan adanya 3 hal tersebut, diharapkan Integrasi atau
ikatan dalam keluarga maupun Nasional dapat meningkat dan terjaga
3. Banyak sekali hal yang dapat saya lihat di kampung halaman saya mengenai perbedaan semacam
ini, ada yang berasal dari tanah Jawa timur dengan pemilihan bahasanya yang sopan serta
berbagai kegiatan didalam rumah terasa begitu islami, ada yang berasal dari tanah Jawa Tengah
daerah Semarang, dengan logat dan kepribadian yang sopan serta ramah dengan semua orang,
ada yang berasal dari Jawa Tengah daerah Tegal, yang terkenal dengan bahasa Jawa-nya yang
kasar tapi menyenangkan serta peduli dengan sesamanya, ada yang berasal dari Madura yang
dimana dalam satu rumah bisa diisi oleh 8-10 orang didalamnya, serta warga lokal Banjar yang
islami dan taat agama, tetapi mudah bergaul dengan semua orang.

4. Upaya yang dapat saya pikirkan untuk mencegah ancaman disintegrasi bangsa yaitu :
- Dengan memberikan pemahaman kepada warga mengenai isu-isu hoaks tentang
kebencian yang mudah menyebar.
- Berusaha memutus rantai informasi tentang ujaran kebencian kepada sesama warga
- Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan oleh masyarakat untuk pengalaman
bermasyarakat yang lebih baik
- Mengenal sifat-sifat dari warga sekitar supaya bisa menjalin kerukunan
- Sopan serta membaur diri dengan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai