PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai respon atas temuan tersebut, maka dalam upaya membantu guru dalam
menyusun perangkat penilaian psikomotorik sesuai dengan karakteristik yang tepat dalam
pendidikan Agama Islam, Pemakalah ingin membahas “Konstruksi Butir Soal
Psikomotorik”.
1
PEMBAHASAN
1. Pengertian Psikomotorik
1
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm. 122.
2
Chalidjah Hasan, Dimensi–dimensi Psikologi Pendidikan, (Surabaya: aL Ikhlas, 1994), hlm.135.
3
Agus Dudung, Penilaian Psikomotor, (Depok, Karima, 2018), hlm. 41.
2
mendorong, menarik, berputar, memeluk, dan sebagainya), gerakan berpindah
(merangkak, maju perlahan-lahan, meluncur, berjalan, berlari, meloncat-loncat,
berputar mengitari, memanjat, dan sebagainya), gerakan manipulasi (menyusun
balok, menggunting, menggambar, memegang dan melepas objek tertentu, dan
sebagainya), keterampilan gerak tangan dan jari-jari (memainkan bola,
menggambar dengan garis, dan sebagainya).4
4
Agus Dudung, Penilaian Psikomotor, hlm. 42.
5
Ibid, hlm. 43
3
2. Jenis-Jenis Penilaian Psikomotorik
Menurut Agus Dudung (2018), untuk melakukan pengukuran hasil belajar ranah
psikomotor, ada dua hal yang perlu dilakukan oleh pendidik, yaitu membuat soal dan
membuat perangkat/ instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta didik. Soal untuk hasil
belajar ranah psikomotor dapat berupa lembar kerja, lembar tugas, perintah kerja, dan
lembar eksperimen. Instrumen untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat berupa
lembar observasi atau portofolio. Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk
mengobservasi keberadaan suatu benda atau kemunculan aspek-aspek keterampilan yang
diamati. Lembar observasi dapat berbentuk daftar periksa/check list atau skala penilaian
(rating scale). Daftar periksa berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya
tinggal memberi check (centang) pada jawaban yang sesuai dengan aspek yang diamati.
Skala penilaian adalah lembar yang digunakan untuk menilai unjuk kerja peserta didik atau
menilai kualitas pelaksanaan aspek-aspek keterampilan yang diamati dengan skala tertentu,
misalnya skala 1 - 5. Portofolio adalah kumpulan pekerjaan peserta didik yang teratur dan
berkesinambungan sehingga peningkatan kemampuan peserta didik dapat diketahui untuk
menuju satu kompetensi tertentu.7 Pada umumnya, baik daftar periksa observasi maupun
skala penilaian terdiri atas tiga bagian, yaitu: (1) persiapan(2) pelaksanaan, dan (3) hasil.8
6
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Umum, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Depdiknas, 2003, hlm. 24.
7
Agus Dudung, Penilaian Psikomotor, hlm. 46-47.
8
Ibid
4
3. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Psikomotorik9
a) Kelebihan penilaian psikomotor diantaranya:
1) Guru dapat secara langsung mengukur ketrampilan-ketrampilan dari peserta didik
dan bukan hanya dengan tes (paper and pencil test) saja. Termasuk pula penilaian
keterampilan-keterampilan teori tingkat yang lebih tinggi dan kebanyakan
keterampilan-keterampilan psikomotor.
2) Dapat mempengaruhi cara belajar peserta didik dimana peserta didik tidak hanya
sekedar menghafal saja tetapi bagaimana peserta didik diharapkan dapat
menunjukkan kemampuannya dalam menggunakan semua
keterampilanketerampilannya sehingga mereka dapat mengingatnya dengan lebih
baik.
3) Guru dapat mengukur proses kinerja peserta didik dengan langkah demi langkah
yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
b) Kekurangan penilaian psikomotor diantaranya :
1) Waktu yang digunakan relatif lama.
2) Adanya kecenderungan guru bersikap subjektif sehingga dikhawatirkan penilaian
kurang relevan.
4. Langkah-langkah Penilaian Psikomotorik
Dalam suatu tes praktek tidak mungkin semua pokok bahasan atau sub pokok
bahasan yang ada di dalam kurikulum yang materinya diberikan di kelas pada suatu periode
tertentu akan diujikan sekaligus secara bersamaan. Jadi harus dipilih pokok atau sub pokok
bahasan tertentu yang akan diuji praktek.
Komponen yang penting dalam membuat soal yaitu perumusan indikator yaitu suatu
rumusan yang menggunakan kata kerja operasional Kemudian dari tahapan ranah
psikomotorik yang dikemukakan oleh Anita Harrow kata kerja operasionalnya adalah
sebagai berikut:10
a) Muscular or Motor Skills: mempertotonkan gerak, menunujukan hasil,
(pekerjaan tangan), melompat, menggerakan, dan menampilkan.
9
Akbar Iskandar, “Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor di Sekolah Menengah Kejuruan” Jurnal
Inspiration, Edisi 3, Juni 2013, hlm. 40.
10
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 139.
5
b) Manipulation of Materials or Objects: mereparasi, menyusun, membersihkan,
menggeser, memindahkan, dan membentuk.
c) Neuromuscular Coordination: mengamati, menerapkan, menghubungkan,
menggandeng, memadukan, memasang, memotong, menarik, dan
menggunakan.
6
5. Contoh Butir Soal Psikomotorik
a) Check List
Chek List atau daftar chek adalah seperangkat butir soal yang mencerminkan
rangkaian tindakan atau perbuatan yang harus ditampilkan oleh peserta ujian yang
merupakan indikator–indikator dari ketrampilan yang akan diukur. Oleh karena itu dalam
menyusun daftar chek hendaknya, menentukan indikator–indikator penguasaan ketrampilan
yang diujikan dan menyusun indikator–indikator tersebut sesuai dengan urutan
penampilannya. Cara memberi skor pada aspek psikomotorik dapat dilakukan
secara berjenjang, misal: 0 s/d 10 atau 10 s/d 100. contoh praktek sholat.
Kategori Penilaian
No Uraian
Betul Salah
1 Lafal Niat
2 Sikap Berdiri
3 Takbiratul Ihram
4 Membaca Surat Al-Fatihah
5 Dst............................
Jumlah
Skor Perolehan
Sumber Data11
11
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Umum, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, hlm. 45.
7
b) Rating Scale
Perbuatan yang diukur memakai rating scale dengan rentangan dari sangat tidak
sempurna sampai sangat sempurna. Pelaksanaan skala penilaian dengan menentukan skala
penilaian untuk setiap indikator. Misalnya, skala 5 jika suatu indikator dikerjakan dengan
sangat tepat, 4 jika tepat, 3 jika agak tepat, 2 tidak tepat, dan 1 sangat tidak tepat. Jadi, pada
prinsipnya ada tingkat-tingkat penampilan untuk setiap indikator ketrampilan yang akan
diukur. Contoh Praktek Sholat.
Skala
No Butir Keterampilan
1 2 3 4 5
1 Lafal Niat
2 Sikap Berdiri
3 Takbiratul Ihram
4 Membaca Surat Al-Fatihah
5 Dst............................
Skor Perolehan
Sumber Data12
Skor Perolehan = Jumlah skor tiap indikator
Nilai = Skor Perolehan x 100 = ................
KESIMPULAN
12
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Umum, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, hlm. 45.
8
DAFTAR PUSTAKA