BAB I Perbaikan Lagi 2 Intan
BAB I Perbaikan Lagi 2 Intan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
semakin meningkat pada usia dewasa hal ini di karenakan dengan pola hidup
yang kurang sehat seperti pola istirahat yang kurang, jarang olahraga, dan pola
makan yang tidak baik bagi kesehatan dan aktifitas sehari-hari yang sibuk
ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi dan gangguan metabolisme pada
Diabetes Mellitus terbagi menjadi dua yaitu Diabetes mellitus tipe I dan
Diabetes mellitus tipe II. Diabetes Mellitus tipe I sangat rentan terhadap
komplikasi jangka pendek yang berbahaya dari penyakit ini, yakni dua
komplikasi yang erat berhubungan dengan perubahan kadar gula darah, yaitu
senyawa keton yang berbahaya dari hasil samping metabolisme tubuh yang
Diabetes Mellitus tipe II, yaitu diabetes yang tidak tergantung insulin,
saat otot berkontraksi karena kontraksi otot memiliki sifat seperti insulin. Maka
1
2
insulin berkurang. Aktivitas fisik berupa olahraga berguna sebagai kendali gula
darah dan penurunan berat badan pada diabetes melitus tipe II (Ilyas, 2011).
Penderita diabetes melitus tipe II sebagian besar di akibatkan oleh gaya hidup
yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, motivasi diri untuk
mencapai 125 juta pertahun, dengan prediksi berlipat ganda mencapai 250 juta
pada tahun 2010, di diamioleh 171 juta penderita Diabetes Mellitus dan akan
meningkat 2 kali, 366 juta pada tahun 2030. Berdasarkan data WHO tahun
kenaikan tiga kali lipat dalam waktu 30 tahun (Bustan, 2013). Indonesia
di dunia. Pada tahun 2016, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang
tipe II dimana sekitar 90% orang mengalami penyakit ini. Diabetes melitus tipe
II biasanya terdiagnosis setelah usia 40 tahun dan lebih umum diantara dewasa
tua,dewasa obesitas,etnik dan populasi ras tertentu (Black & Hawks, 2014).
3
kronis sehingga penderita dapat hidup sehat dan wajar serta mengajarkan
dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi
vaskuler serta neuropati. Selain itu penatalaksanaan Diabetes mellitus ini harus
Diabetes Mellitus. Jika kadar gula dalam darah normal maka pola makan harus
di perhatikan.
mengalami DM, tingkat stres dan jenis kelamin (Niven, 2012). Sugondo
keadaan tubuh seseorang mempunyai ketahanan tubuh yang kurang, hal ini
dapat terjadi dikarenakan organ tubuh dan kesehatan serta daya tahan tubuh
menggambarkan perilaku pasien secara sadar dan keinginan diri sendiri dalam
Manajemen diri yang efektif pada pasien diabetes merupakan hal yang
tipe II. Oleh karena itu, diperlukan kepatuhan pasien dalam menjalankan
Mellitus maka seseorang akan merasa bosan dalam proses pengobatan yang
5 tahun lebih akan merasa putus asa dibandingkan dengan penderita yang baru
Diabetes Mellitus dan begitu juga dengan hasil pemerikaan gula darah yang di
Mellitus sudah lama akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang baru
latihan fisik yang dianjurkan pada penderita DM, dan 7 orang (70 %)
monitoring gula darah sendiri. Hasil diskusi dan wawancara dengan bagian
Diabetes Mellitus secara baik dan teratur untuk menjaga kadar gula darah tetap
manajemen diri terhadap pengendalian kadar gula darah pada pasien DM tipe
B. Rumusan Masalah
tahun 2019.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
bangku perkuliahan.
3. Bagi Institusi
masukan dan data dasar untuk menentukan masalah yang paling sering di
darah di rumah.
8
variabel yang belum di teliti. Data dan hasil yang diperoleh dapat menjadi