Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL TERAPI AKIVITAS KELOMPOK

“HALUSINASI SESI 3” PADA PASIEN SKIZOFRENIA

A. LATAR BELAKANG
Halusinasi merupakan gangguan orintasi realita, karena terganggunya
fungsi otak: kognitif dan proses pikir, fungsi persepsi, fungsi emosi, fungsi
motorik dan fungsi sosial (Gail W. Stuart. 2013)
Gangguan terhadap fungsi kognitif dan persepsi akan mengakibatkan
kemampuan menilai terganggu, sedangkan gangguan fungsi emosi, motorik dan
sosial akan mengakibatkan terganggunya kemampuan berespon yakni perilaku
non verbal (Ekspresi,gerakan tubuh) dan perilaku verbal (penampilan hubungan
sosial). Memperhatikan perilaku klien seperti ini tentu akan menjadi suatu hal yang
perlu direspon oleh Perawat profesional, paling tidak mengeliminir masalah-
masalah yang ada sehingga keadaan seorang pasien tidak berkembang menjadi
lebih berat perilaku agresif / perilaku kekerasan (Sahpitri, Siti. 2014).
Hasil survey Kesehatan Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan
bahwa 185 orang per 1000 penduduk di Indonesia mengalami skizofrenia (ringan
sampai berat). Berdasarkan survey di rumah sakit jiwa, masalah keperawatan yang
paling banyak ditemukan adalah menarik diri (17,91 %), halusinasi (26,37 %),
perilaku kekerasan (17,41 %), dan harga diri rendah (16,92 %) (Pikiran Rakyat
Bandung, 2007). Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri pada klien
skizofrenia adalah ; 1) Kerusakan komunikasi verbal dan non verbal, 2) Gangguan
hubungan interpersonal, 3) Gangguan interaksi sosial, 4) resiko perubahan
persepsi sensori (halusinasi). Bila klien menarik diri tidak cepat teratasi maka akan
dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain (Kusumawati F
dan Hartono, 2011)
Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti
dengan gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkngan sosialnya, hanyut
dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi
dengan lingkungan disekitarnya. Atas dasar tersebut, maka kami menganggap
dengan therapy aktifitas kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori
dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja
klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol
dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien yang sudah mampu
mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja
sama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Klien dapat meningkatkan kemampuan dalam mempersepsikan stimulasi yang
dilakukan sehingga dapat mengontrol halusinasinya.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Klien dapat memahami pentingnya melakukan aktivitas untuk mencegah
munculnya halusinasi
b. Klien dapat menyusun jadwal aktivitas dari pagi sampai tidur malam

C. MANFAAT
1. Untuk meningkatkan interaksi pasien
2. Untuk merelaksasi otak kanan
3. Pasien tidak mengalami halusinasi kembali

D. RENCANA KEGIATAN
1. JENIS KEGIATAN
Kegiatan tak halusinasi sesi 3 dipimpin oleh leader dan co leader, peserta duduk
melingkar didampingi fasilitator dan dievaluasi oleh observer. Kegiatan diawali
dengan bernyanyi bersama kemudian beberapa peserta maju untuk
memperkenalkan diri, alamat dan hobi apa yang mereka sukai.
2. KARAKTERISTIK PESERTA
a. Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai riwayat halusinasi.
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
c. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
3. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : 20 Desember 2019
Waktu : 40 menit
Tempat : Ruang TAK Rumah Berdaya
Setting tempat :

Keterangan :

: Leader

: Co Leader

: Fasilitator

: Observer

: Peserta
4. METODE
Demontrasi, bernyanyi bersama dan memperkenalkan diri.

5. PERLENGKAPAN
a. Laptop
b. Musik/lagu
c. Speaker
d. Name Tag

6. ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS


Leader : I Putu Ogi Pande Prastha Negara, S.Kep
Co Leader : Yande Suta Darma, S.Kep
Fasilitator : Gusti Ayu Agung Citra Maha Dewi, S.Kep
Dayu Putu Sintya Maha Dewi, S.Kep
Ni Putu Muliantari Anggari Dewi, S.Kep
Tiara Duha, S.Kep
Made Suyana Edi Setiawan, S.Kep
Observer : I Gede Yuditre Permana, S.Kep

Uraian tugas :
Leader
Tugas:
a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
d. Memimpin diskusi kelompok.

Co. Leader

Tugas:

a. Membuka acara.
b. Mendampingi Leader.
c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
e. Menutup acara diskusi.
f.
Fasilitator

Tugas:

a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.


b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi.

Observer

Tugas:

a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan.
7. STRATEGI KEGIATAN
NO KEGIATAN WAKTU SUBJEK TERAPI
1 Persiapan (Pra Interaksi) 10 menit Ruangan, alat-alat,
a. Menyiapkan ruangan musik dan peserta sudah
b. Menyiapkan alat-alat dan siap
music
c. Menyiapkan peserta
2 Pembukaan (Orientasi) 5 menit Peserta menjawab salam,
a. Mengucapkan salam peserta memperhatikan
b. Memperkenalkan anggota pembicara
kelompok
c. Menjelaskan kepada peserta
maksud dan tujuan terapi
3 Kegiatan (Kerja) 20 menit Peserta memperhatikan
a. Menjelaskan kepada peserta pembicara, peserta
tata tertib dan cara mengikuti kegiatan
mengikuti sosialisasi dengan baik, semua ikut
b. Lagu diputar dan peserta bernyanyi.
bernyanyi bersama
c. Beberapa peserta maju ke
depan memperkenalkan diri,
nama lengkap, panggilan,
asal dan hobi.
4 Penutup (Terminasi) 5 menit Peserta tampak senang
a. Member pujian kepada dan menjawab salam
seluruh peserta
b. Mengucapkan terimakasih
c. Mengucapkan salam

8. EVALUASI
a. EVALUASI STRUKTUR
1) Kondisi lingkungan bersih, tenang dan nyaman
2) Posisi tempat di ruangan dan peserta duduk melingkar dilantai
3) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
4) Alat yang digunakan berfungsi dengan baik
5) Anggota berperan dengan aktif sesuai dengan tugas masing-masing.

b. EVALUASI PROSES
1) Leader dapat mengkoordinasi kegiatan dari awal hingga akhir
2) Co leader membantu leader mengkoordinir anggota kelompok
3) Fasilitator menyiapkan alat-alat yang diperlukan selama kegiatan,
mendampingi dan memotivasi peserta selama kegiatan
4) Observer mencatat hasil kegiatan
5) Peserta mengikuti kegiatan dengan baik dan merasa senang.

c. EVALUASI HASIL
1) Diharapkan peserta dapat menyampaikan perasaan setelah melakukan
kegiatan
2) Peserta menyampaikan rasa senangnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumawati F dan Hartono. 2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Sahpitri, Siti. 2014. Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tanda Dan Gejala Halusinasi
Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara. Diakses pada https://text-
id.123dok.com/document/6qmpw8q8-pengaruh-terapi-musik-terhadap-
tanda-dan-gejala-halusinasi-pendengaran-pada-pasien-skizofrenia-di-rumah-
sakit-jiwa-daerah-pemprovsu.html. Tanggal 19 Desember 2017.
Gail W. Stuart. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai