Sunarya Wargasasmita
Departemen Biologi dan Pusat Studi Biodiversitas dan Konservasi
FMIPA-UI, KampusUI Depok, 16424.
ABSTRACT
One nr several causal factors contributing to the declining of fish diversity is the introduction of exotic fish or alien species.
lln\\T\-er. the negative impacts of those exotic introduction still have little attention. We should take the lesson from experience
nr sever~1l country around the world, that the impacts of exotic species introduction are wide enough. These impacts not only
c·e1uses or the l·reshwater environment degradation and the genetic deterioration of the host stock by hybridization, also causes the
disruptiDn of the native species and help the distribution of diseases and parasites, even causes the socioeconomic hardship for
SUITOLIIHling fishing communities (Welcome 1988). This paper presented comprehensive review of cases and impacts of exotic fish
inlruducliDn.
Hey '""rds· Introduction, alien species, negative impacts, freshwater environment degradation, genetic deterioration, disruption,
dise~ses and parasites, socioeconomic hardship.
5
St""")'ll il""llrJ:IISasmitll - Ancaman lnvasi lkan Asing Terhadap Keanekaragaman lkan Asli
1060-1970 (Elvira (2001). Ikan asing juga telah UNEP-WWF 1993) dan ke danau Gatun di Panama
cliintrocluksi ke beberapa danau antara lain ke danau sekitar tahun 1967 (Crowder et a/1981 dalam: Diamond
Victoria di Ahika pada tahun 1950 (Miller 1989; IUCN- & Case 1986).
Jntroduksi ikcm asing mempakan salah satu per<Jiran clan meningkatkan eutrofikasi melalui
foktor penting yang menyebabkan penurunan peng!epasan zat nutrisi yang tersimpan dalam
kt:<lnebrog<lmi.ln ikan asli. Hasil analisis dari 31 sh1di tumbuhan air. lntroduksi Carassius auratus
kdsus introcluks1 ikanke perairan sungai menunjukkan mengakibatkan peningkatan turbiditas eli danau Mikri
bahwa 77"/o introduksi ikan asing mengakibatkan Prespa. Yunani (Elvira 2001 ).
penurunan populasi ikan asli (Ross 1991 dalam: Allan Gangguan terhadap komunitas ikan asli
& Flecker 1993 ). Penurunan populasi merupakan Beberapa ikan introduksi mampu memenangkan
proses aw<d menuju kepunahan spesies tertentu yang persaingan deng<Jn ikan asli, sehingga populasi ikan asli
mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati menurun bahkan musnah sama sekali. Sejenis ikan
dan berakhir dengan terbentuknya komunitas ikan introduksi yang disebut "redbreast sunfish" (Lepomis
yang homogen. clidominasi oleh ikan asing. auritus) telah menggantikan ikan asliA!bumus aiburnus
di beberapa dan<Ju oligotrofik di ltalia. Gambusia affinis
DAMPAKINTRODUKSIIKAN ASING dinamakan "fish destroyer", karena dengan agresif
lntroduksi ikan asing, baik disengaja maupun mampu menggantikan ikan asli (Elvira 2001 ).
ticbk. cia pat menimbulkan dampak negatif terhadap Ikan Mujair ( Oreochromis mossambicus) dan
spesies ikan asli (indigenous species) yaitu bempa ikan Nila (0. niloticus) dianggap sebagai suatu ancaman
penurunan populasi atau kepunahan spesies ikan asli. terhadap ikan asli eli sejumlah negara rnisalnya; terhaclap
Introduksi ikan predator lebih berbahaya. Ikan predator ikan belanak (Mugil cephalus) dan ikan bandeng
secara langsung clapat menumnkan popu1asi ikan (Chonos chanos) eli Filipina (Bartley eta!. 2004).
yang menjadi mangsanya, yang kemudian Ikan asing telah menirnbulkan dampak negatif
mengakibatkan terjadinya dampak lanjutan bempa terhadap komunitas ikan danau dan ekosistem sungai
peningkatan pertumbuhan gulma akuatik bila ikan yang terisolasi. lntroduksi nile perch (Lates niloticus)
yang climangsa adalah ikan herbivor (Bartley et a!. dari sungai Nil ke clanau Victoria pada tahun 1950,
2004 ). Resiko yang paling berat ialah bila spesies ikan mengakibatkan 60% ikan endemik dari famili Cichlidae
asing ch1pat berkembang biak dengan sangat cepat di danau tersebut terancam punah (IUCN-UNEP-WWF
dan mengalahkan ikan asli dalam kompetisi pakan dan 1993 ). Introduksi sejenis ikan pemangsa anak-anak ikan
habitat. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan lain (piscivorous fish) yaitu Cichla occelaris ke danau
populasi ikan asli. Penumnan populasi dan punahnya· Gatun (Panama), sekitar tahun 1967, telah
beberopa spesies ikan asli memberikan peluang mengakibatkan musnahnya 8 dari 11 ikan asli dan
berkembangnya populasi ikan asing tersebut. penurunan populasi dari tiga spesies lain sekitar 75
Selanjutnya ikan asing menjadi dominan dan sampai 90%. Introduksi dua spesies ikan pemakan
komunitas ikan menjadi homogen. plankton ke danau Michigan eli Amerika Serikat telah
Dampak yang ditimbulkan dapat berupa menyebabkan penunman populasi dari tujuh spesies
penun1nan kualitas Iingkungan perairan, gangguan ikan yang memerlukan pakan serupa dengan pakan
tL·rhadap konmnitas ikan asli, penunman kualitas materi ikan yang diintroduksi (Crowder eta! 1981 dalam:
genetik melolui hibridisasi, introcluksi penyakit dan Diamond & Case 1986). Populasi New Zealand grayling
paras it ikan. se11a menirnbulkan masalah sosial-ekonomi (Proroctes oxyrhynchus), salah satu ikan endemik New
bagi masyorakat nelayan di sekitamya (Welcome 1988). Zealand, menurun setelah introduksi brown trout
Penurunnn kunlitns lingkungan perairan tawar (Salmo o·utta); dan ikan tersebut sekarang sudah
W <II o u pun Cten oph aryngodon id ell a dianggap punah (Allan & Flecker 1993 ).
berbasll sebagai pengendali gulma air, tetapi dapat Penurunan kualitas materi genetik melalui
mcngakib<llkan tumbuhan air non gulma juga ikut hibridisasi
lmwsa sehingga anak-anak ikan kehilangan tempat Umumny01 hibridisasi menghasilkan
hnlimlun:c. menyebabkan erosi tanah di pinggiran keturunan yang steril, tetapi ikan memiliki potensi
7
Suuarya IVnrgnsasmitn - 1\ ncaman lnvasi lkan Asing Terhadap Keanekaragaman Jkan Asli
yang besar untuk menghasilkan hibrid yang tidak merupakan agen penyebar penyakit "redmouth" ke
sreril. Ibn introduksi mampu melakukan perkawinan Eropa Utara (Elvira 2001).
si lang (il7f!'rbr!'eding) baik dengan ikan asli maupun
Masalah sosial-ekonomi bagi masyarakat nelayan
clengan ikan introduksi yang lain. Hibridisasi antara
Introduksi Lates niloticus ke danau Victoria
ikan asing dengan ikart asli mempunyai resiko genetik
pada tahlli11950 telah berhasil meningkatkan pendapatan
dan berpotensi terjadinya "introgression" yaitu
industri perikanan, tetapijuga telah menimbulkan biaya
introcluksi suatu gen dari satu gen pool ke gen pool
lingkungan yang tidak sedikit. Banyak penduduk
yang lain. Dampaknya antara lain dapat berupa
setempat yang kehilangan sumber protein dan
lenyapnyn bentuk-bentuk yang asli (menurunnya
pendapatan, dan kepunahan beberapa ratus spesies ikan
keanekaragaman), menghasilkan stok yang kurang fit
asli (Kaufman 1992 dalam: Allan & F!ecker 1993).
karenn lenyapnya gen-gen yang mampu beradaptasi,
dan berubahnya perilaku (Elvira 2001; Bartley eta!.
IN1RODUKSI IKAN ASING DIINDONESIA
2004 ). Hibridisasi te lah te1jadi an tara ikan introduksi
Sedikitnya 16 spesies telah diintroduksi dari
Sulmo fruita dengan Salmo marmoratus ikan endemik
luar negeri ke perairan Indonesia (Schuster 1950;
di beberapa sungai yang termasuk DAS Adriatik.
Welcome 1988: Kottelat et al. 1993). Menurut Froese
Hnmpir satu abad setelah introduksi S. trutta pada
& Nauly (2004) jumlanya sudah mencapai 19 jenis
tahun 1906, ikan endemik dapat hidup bersama
(Tabel 2). Walaupun introduksi ikan asing tidak selalu
(koeksistensi) dengan ikan hibrid dan ikan introduksi,
membahayakan, tetapi berdasarkan pengalaman di
tetapi popu!asi ikan endemikjauh berkurang, bahkan
berbagai belahan dunia, dampaknya lebih sering
ncla ynng punnh (Elvira 2001 ).
bersifat memgikan (catastrophic).
lntroduksi penyakit dan parasit ikan Yang hams lebih mendapat perhatian ialah
Penyakit dan parasit ikan sering terbawa lenyapnya ikan endemik di suatu danau oligotrofik
bersamn ibn asing dan menulari ikan asli. Sejenis sebagai dampak introduksi ikan asing yang semula
ikan trout (Oncorhynchus mykiss) dari Amerika Utara dimaksudkan untuk meningkatkan produksi ikan di
telah membawa penyakit furunculosis ke Eropa. danau tersebut. Peningkatan produksi ikan di suatu
Spesies ikan lain dari Amerika Utara (Pimephales danau oligotrofik dengan mengabaikan resiko
eromelos) terbukti membawa Yersinia ruckeri yang lenyapnya ikan endemik mempakan suatu tindakan
yang keliru, karena produksi ikan di suatu danau and invasions In: J. Diamond & T.J. Case
ditentukan oleh produktivitas perairan danau dan (Eds) 1986. Community Ecology. Harper &
produktivitas perairan ditentukan oleh kandungan Row Publisher, New York.
nutrisi (Watson & Balon 1984). Beberapa spesies ikan Dudgeon, D. 2000. The Ecology of Tropical Asian
endemik danau Lindu, Poso, Matana, Wawontoa, dan Rivers and Stream in Relation to Biodiversity
Mahalona, Sulawesi Tengah, terancam punah karena Conservation. Annu. Rev. £col. Syst., 31: 239-
mtroduksi ikan asing yang semula dimaksudkan untuk 263.
meningkatkan produksi ikan. IUCN-UNEP-WWF 1993. Bumi Wahana. Strategi
In troduksi ikan M uj air pad a tahun 19 51 Menuju Kehidupan yang Berkelanju-tan.
mengakibatkan punahnya ikan endemik seperti ikan Walhi-WWF-Penerbit PT Gramedia Pustaka
moncong bebek (Adrianichthys kruyti) dan Utama, Jakarta.
Xenopoecifus poptae dari danau Poso, serta X IUCN 2003. The 2003 IUCN Redlist ofThreatened
sarasinorum dari danau Lindu (Whitten (1987). Spesies. http://www .redlist.org/
Eksistensi ikan Mas (Cyprinus carpio) di danau info_sources_ quality .html, 5/24/2004.
A yaman.1, Papua, mengancam eksistensi ikan endemik Lachner, E.A., C.R. Robins & W.R. Com1enay, Jr. 1970.
Papua yaitu ikan Pelangi (Me/atonia ayamaruensis). Exotic Fishes and Other Aquatic Organisms
Secm·a umum introduksi ikan asing tidak Introduced into North America. Smithsonian
boleh dilakukan tanpa didahului suatu penelitian yang Contribution to ZoologyNo.59 :1-29.
mendalam mengenai dampaknya (Welcome 1988). Kottelat, M., Whitten, A.J., Kartikasari, S.N. & S.
Dalum Konvensi Biodiversitas pasal 8f dinyatakan Wirjoatodjo, 1993. Freshwater fishes of
bahwa setiap negara wajib sejauh mungkin Westem Indonesia and SulaH·esi. Periplus
menghindari introduksi spesies asing (invasif) yang Editions, Hongkong.
akan menimbulkan dampak lingkungan dan kerusakan Miller, D.J.1989. Introductions and Extinction offish
keanekaragaman hayati spesies asli (Purwono 2001 ). in the African Great Lakes. Trends Ecol. Evol.
4:56-59.
DAFTARPUSTAKA Moyle, P.B. & R.A. Leidy. 1992. Loss ofBiodiversity in
Allmi, J.D. & AS. Flecker 1993. Biodiversity Conservation aquatic ecosystems: Evidence from fish faunas.
in running waters. BioScience 43: 32-43. In: Fiedler, P.L. & S.K. Jain (eds.). Conservation
Bartley, D., Naeve, H. & R. Subasinghe 2004. Impacts Biology: The the01y and practice of nature
of aquaculture: biodiversity and alien conservation, preservation and managemellt.
spesies. http://www.oceanatlas.com/world 01apman and Hall, New York.
fisheries_ and_ aquaculture/htmll issues/ Purwono, B. 2001. Kebijakan Pe11gelolaan
ecosys/envimpactfilbiodiversity, 6/28/2004. K eanekaragaman H aya ti. 'Workshop
Elvira. B. 2001. Identification of non-native freshwater Nasional I: Integrated Biodiversity Strategy
fishes establihed in Europe and assessment and Action Plan. Bappenas, Hotel Salak,
of their potential threats to biological Bog or, 6-7 Nopember 2001.
diversity. Convention on the conservation Reid, W.V. & K.R. Miller 1989. Keeping options a five:
of European wildlife and nahlfal habitats. the scientific basis for consen·ing
Strasbourg. 26-30 November 2001. T-PVS biodiversity. World Resources Institute,
(2001) 6. Washington, D.C., 128 pp.
Fmese. R. & D. Nauly. Editors. 2004. FisBase. World The World Bank, 1998. integrating Freslmater
Wide Web electronic publication. Biodiversit)· Conservation with Devefop-
www.fishbase .org, version ( o6/2004 ). ment: Some Emerging Lessons. Natural
Diamond. J & T.J. Case 1986. Overview. habitats and Ecosystems Management
!ntroduclions, Extincrions, Extt:mlinalions, Series, Paper No. 61, viii+ 24 pp.
9
S111111r)'a !Vargasasmita - Ancaman lnvasi lkan Asing Terhadap Keanekaragaman lkan /\sli
Wi!tson, D.J. & E.K. Balon 1984. Structure and Whitten, A.J. Bishop, K.D., Nash, S.V. and L. Clayton
production of fish communities in tropical 1987. One or more extinct from Sulawesi?
ro in forest streams of northern Borneo. Can. Conservation Biofogy 1: 42-48.
J Zoo!. 62:9127-940.
Welcome, R.L. 1988. International introduction of
inland aquatic spesies. FAO Fisheries
Technical Papers, p. 294.
10