Mencari persamaan keseimbangan yang sesuai untuk adsorpsi asam asetat dan air dengan
karbon aktif.
Kinetika adsorpsi.
Seperti halnya kinetika kimia, kinetika adsorpsi juga berhubungan dengan laju reaksi,
hanya saja, kinetika adsorpsi lebih khusus, yang hanya membahas sifat penting dari
permukaan zat. Kinetika adsorpsi yaitu laju penyerapan suatu fluida oleh adsorben dalam
suatu jangka waktu tertentu. kinetika adsorpsi suatu zat dapat diketahui dengan mengukur
perubahan konsentrasi zat teradsorpsi tersebut dan menganallisis k(berupa slope/kemiringan)
serta menaplotnya pada grafik. Kinetika adsorpsi dipengaruhi oleh kecepatan adsorpsi.
Kecepatan adsorpsi dapat didefenisikan sebagai banyaknya zat yang mempengaruhi kinetika
adsorpsi atau cepat lambatnya penyerapan terjadi. Kecepatan atau besar kecilnya adsorpsi
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
Macam adsorben = contoh adsorben yang sering digunakan adalah karbon aktif
Luas permukaan adsorben = semakin luas permukaan adsorben maka semakin cepat
kemampuan serap zat-zat impuritis sehingga larutan menjadi lebih murni dan
cenderung lebih bersih.
Konsentrasi zat yang diadsorpsi = semakin tinggi adsorbate konsentrasi maka ion
yang dihasilkan juga semakin banyak sehingga mempengaruhi adsorpsi atau
penyerapan larutan tersebut.
Temperatur = semakin tinggi temperatur maka semakin sulit untuk menyerap zat,
temperatur lebih efektif digunakan untuk adsorpsi adalah temperatur kamar (suhu
ruang, yaitu 298 k).
*Bahan
asam asetat
larutan NaOH
indikator PP
Aquadest
karbon aktif
V. Data percobaan.
VI. Perhituungan.
VII. Pembahasan.
Percobaan dilakukan dengan tujuan mencari persamaan kesetimbangan yang sesuai
untuk adsorpsi asam asetat dan air dengan karbon aktif. Kita tahu bahwa adsorpsi merupakan
suatu proses pemisahan campuran yang melibatkan proses perpindahan massa zat terlarut dari
fasa cair ke fasa padat.
Pada percobaan kalli ini kami melakukan percobaan pada suhu kamar 28C, normalitas
NaOH 1 N, massa adsorben 5 gram dan vollume asam asetat mula-mula 10 ml. kami
memisahkan atau membuat asam asetat untuk 4 tempat dimana masing-masing memiliki
konsentrasi berbeda yaitu 0,1 gr/ml, 0.2 gr/ml, 0.3 gr/ml, dan 0.4 gr/ml dengan suhu blanko
20C, adsorben 40C dan adsorben 60C. Sebelumnya kami telah menyiapkan alat pendukung
dan bahan yang diperlukan dalam percobaan ini. Alat tersebut meliputi gelas beker,
erlenmeyer, buret dan lain-lain. Sedangkan untuk bahannya terdiri dari 5 macam bahan
diantaranya yaitu : asam asetat, larutan NaOH indikator PP, aquadest dan pastinya carbon
aktif.
Dengan melihat dari hasil percobaan menunjukkan bahwa hubungan antara volume HCL
yang dibutuhkan untuk titrasi dengan suhu percobaan. Kita telah mempelajari bahwa semakin
tinggi suhu larutan maka volume yang dibutuhkan akan semakin menurun.
Pada percobaan ini proses adsorpsi dilakukan dengan menambahkan sejumlah arang aktif
kedalam larutan asam bensoat. Agar proses adsorpsi dapat berlangsung dengan baik maka
dilakukan pengadukan dengan menggunakan shaker. Penggunaan pengadukan juga berguna
untuk menghomogenkan asam asetat dengan karbon arang aktif sehingga dapat
mempermudah proses adsorpsi. Pengadukan dilakukan selama 30 menit sampai 1 jam.
Untuk mengetahui besarnya potensi penyerapan arang aktif dalam proses adsorpsi maka
harus dilakukan perbandingan antara konsentrasi asam asetat sebelum dan sesudah proses
adsorpsi.
VIII. Kesimpulan.
1. Adsorpsi padat-cair merupakan salah satu proses pemindahan campuran yang
melibatkan proses perpindahan massa zat terlarut dari fasa cair ke fasa padat.
2. Jenis-jenis adsorpsi terdiri atas 2 yaitu adsorpsi kimia dan adsorpsi fisika.
3. Untuk mengetahui besarnya potensi penyerapan arang aktif maka harus dilakukan
perbandingan antara konsentrasi sebelum dan sesudah proses addsorpsi.
4. Semakin tinggi suhu larutan maka volume akan semakin turun.
http://intelligent-63.blogspot.co.id/2017/04/laporan-keseimbangan-adsorosi-padat-cair.html