net/publication/323656839
CITATIONS READS
0 8,712
1 author:
Elihami Elihami
STKIP Muhammadiyah Enrekang, Indonesia
147 PUBLICATIONS 44 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Elihami Elihami on 09 March 2018.
Pendahuluan
Pada dasarnya setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya
sendiri menjadi lebih baik, lebih matang dan lebih mantap. Namun kecenderungan
seseorang untuk menimbulkan kemampuannya tidak terwujud begitu saja, tanpa
ada upaya untuk pengembangan kepribadian yang dimilikinya, karena setiap
manusia memiliki kemampuan dan keunikan tersendiri. Sejauh mana kepribadian
terwujud sangat ditentukan oleh seberapa jauh lingkungan mendorong untuk
perkembangan terhadap konsep diri seseorang dan seberapa jauh seseorang
tersebut merasa dirinya perlu belajar agar lebih baik lagi.
Untuk itu penting diketahui apakah perkembangan pribadi seseorang sudah
mencapai tingkat optimal atau kematangan. Hal ini dapat diketahui dengan cara
mengenal dirinya. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang
totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki
maupun kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal
diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan
berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasi/ menghilangkan yang
negatif.
Pengertian
Menurut John Robert Powers (1977), konsep diri adalah „kesadaran dan
pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi ; siapa aku, apa
kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa
keinginanku’ Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari.
1
Disampaikan pada tanggal 20 September 2017 di Aula STKIP Muhammadiyah Enrekang
Tujuan
Dengan adanya pemahaman terhadap konsep diri, diharapkan :
a. Tumbuhnya kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali
dirinya serta mampu mengembangkan kemampuannya.
b. Terbentuknya sikap dan perilaku percaya diri serta prinsip hidup
menuju kehidupan yang sejahtera. Sikap dan perilaku percaya diri
adalah kemampuan mengekspresikan diri atau mengemukakan hak-
hak pribadi serta mempertahankannya tanpa melanggar hak orang lain
Pengetahuan :
Adalah apa yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup :
- Identitas formal
- Kualitas pribadi
- Merupakan perbandingan antara kita dengan orang lain
- Ekspresi verbalnya „saya adalah …………….. „
Penilaian diri :
Merupakan proses perbandingan atau pengukuran antara „saya saat ini’
dengan harapan tentang „diri saya yang akan datang „. Hasil perbandingan ini
menjadi gambaran atas penghargaan diri sendiri :
- Semakin besar perbedaan antara „saya saat ini’ dengan „saya
seharusnya menjadi apa‟, berarti semakin rendah penghargaan terhadap
dirinya.
- Semakin seseorang merasa dapat mencapai standar atau harapan-
harapannya, ia akan merasa nyaman dan menyukai dirinya, maka
semakin tinggi penghargaan terhadap diri sendiri.
Konsep diri negatif dapat menimbulkan penilaian diri yang negatif pula,
dimana seseorang merasa sebagai pribadi yang „baik‟. Dengan demikian ciri
konsep diri negatif adalah : kurang pengetahuan tentang diri sendiri, harapan-
harapan yang tidak realistik dan terlalu tinggi, dan rendahnya penghargaan
terhadap diri sendiri.
Ciri konsep diri positif adalah : memiliki pengetahuan yang cukup luas
tentang dirinya, mempunyai harapan yang realistik dan self esteem yang tinggi
atau penghargaan diri yang sehat.
Jadi konsep diri terbentuk melalui proses dimana seseorang telah dapat
menemukan jati diri, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Kemudian
mampu menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan kesadaran dan
penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai
konsep diri yang positif. Untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu
memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri merupakan sikap seseorang yang
memiliki keyakinan teguh akan tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan
pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.
Seseorang yang bersikap percaya diri mengakui dua hal, yaitu ; (1) dirinya
mempunyai hak dan perasaan, (2) orang lain juga mempunyai hak dan perasaan.
Menyadari kedua hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang
lain atau melanggar hak
orang lain. Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan karena
umumnya individu kurang yakin pada dirinya masing-masing. Sikap tersebut
sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya. Kita
harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang
lain. Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian
dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki percaya diri : lebih baik
bertindak meskipun kemungkinan salah yang kemudian diselesaikan, daripada
diam menerimanya dengan bersungut-sungut di belakang (ngomel).
EVALUASI
1. Apa pengertian pengenalan diri atau konsep diri ? Jelaskan tujuan konsep
diri !
2. Mengapa konsep diri diperlukan ?
3. Sebutkan perbedaan konsep diri positif dan konsep diri negatif
4. Bagaimana proses pembentukan konsep diri ? Bagaimana perubahan
konsep diri
5. Bagaimana penerapan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari ?
1. Conny Semiawan, 1987, Konsep Diri Wanita sebagai Pimpinan dalam peranan
Manajemen, Jakarta.
2. John Robert Powers, 1977, Pelatihan Program Pengembangan Pribadi,
Departemen
Kesehatan RI, Jakarta.
3. Kantor Menteri Negara UPW, 1993, Modul Latihan Manajemen dan
Kepemimpinan
Wanita-Unit I, Jakarta.