M
TO ATER
PL ID
EV AN
SEJARAH
EL LA
- X TIH
II S AN
MA SO
AL
SB
MP
TN
SET 19
REVOLUSI DI DUNIA
A. MASA RENNAISANCE
Latar belakang Renaisance dan Humanisme pada zaman pertengahan, yaitu:
a. Adanya dominasi gereja dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
b. Munculnya kerajaan-kerajaan baru di mana kekuasaan raja sangat tergantung pada
Paus.
c. Karena doktrin gereja maka kehidupan masyarakat pada masa ini cenderung bersifat
Scholastik yang menitikberatkan pada masalah surgawi.
d. Kebebasan berpikir sangat dikekang.
e. Perekonomian dititikberatkan pada bidang pertanian.
Ciri-ciri kehidupan masyarakat Eropa pada masa pertengahan yang demikian adanya.
Pada masa itu, Eropa mengalami masa kegelapan (The Dark Ages) yang menyebabkan
kemerosotan. Karena menyadari kemerosotan ini, bangsa Eropa melakukan gerakan
dengan mengembalikan pola kehidupan pada masa Eropa kuno. Gerakan perubahan
ini dikenal dengan Renaissance dan Humanisme. Sebab-sebab terjadinya gerakan
Renaissance dan Humanisme antara lain:
1
a. Pada masa pertengahan, kehidupan masyarakat Eropa mengedepankan masalah surgawi
(skolastik) yang menjadikan bangsa Eropa mengalami kemerosotan.
b. Berkembangnya faham Rasionalisme yang mengutamakan kebenaran akal dan pikiran.
c. Munculnya Masyarakat Kota (paura) yang umumnya didominasi oleh kaum borjuis yang
berpandangan modern dan realistis.
d. Munculnya raja-raja yang menginginkan kekuasaannya bebas dari pengaruh gereja,
seperti Raja Philippe IV (Perancis) dan Raja Henry VIII (Inggris).
e. Berkembangnya kesenian terutama seni sastra sehingga mendorong kehidupan
masyarakat yang ingin bebas dari pengaruh siapapun.
Renaissance dan Humanisme memiliki dampak positif dan negaif bagi masyarakat dunia
pada umumnya dan Eropa pada khususnya. Beberapa dampak tersebut, di antaranya:
2
a. Dampak Positif
1. Kesusasteraan dan bahasa klasik mendorong berkembangnya kesusasteraan dunia.
2. Kesenian berkembang secara bebas.
3. timbulnya kebebasan berfikir.
4. berkembangnya faham sekularisme, yaitu paham yang mengutamakan kehidupan
duniawi dan mengabaikan kehidupan surgawi.
b. Dampak Negatif
a. Karya-karya besar Eropa Pertengahan dipandang rendah seperti ajaran scholastic
dan kebudayaan Gotiek.
b. Penghormatan pada ajaran Gereja berkurang.
c. Berkembangnya nudisme, yaitu paham yang mengabaikan rasa malu seperti cara
berpakaian dan cara pergaulan.
Selain dampak tersebut di atas Renaissance dan Humanisme juga berakibat pada
munculnya Reformasi Gereja yang dipelopori oleh Martin Luther (1483 - 1546), seorang
ulama dan guru besar Universitas Wittenberg (Jerman).
Reformasi gereja ini mengakibatkan timbulnya agama Kristen Protestan yang terbagi
atas aliran-aliran seperti aliran Calvin, aliran Zwingli, aliran Anglican, aliran Puritan, aliran
Presbyteran dan Aliran Independent serta masih banyak lagi aliran-aliran yang lainnya.
B. REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi Industri didorong oleh adanya beberapa faktor pendorong, yakni keamanan
dalam negeri Inggris yang semakin mantap, berkembangnya kegiatan wiraswasta, minat
yang besar terhadap kegiatan manufaktur, luasnya tanah jajahan Inggris, terjadinya
Revolusi Agraria, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta adanya modal
yang besar.
3
Adapun faktor yang memicu semakin berkembangnya Revolusi Industri adalah penemuan
mesin uap oleh James Watt (1796), karena itu ia mendapat gelar Bapak Revolusi Industri.
Penemu-penemu lain dan hasil temuannya, sebagai berikut.
Revolusi Industri pada kenyataannya banyak melahirkan dampak bagi Inggris dan
masyarakat dunia, seperti:
a. Bidang Politik: berkembangnya Imperialisme Modem dan berkembangnya faham
Liberalisme dan Sosialisme.
b. Bidang Ekonomi: harga barang murah, upah/ongkos kerja murah, perdagangan dunia
maju dan berkembangnya kapitalisme modern.
c. Bidang Sosial: diskriminasi terhadap masyarakat Inggris yang menganut Katholik (Test
Act), terjadinya pertentangan antara majikan dan buruh, munculnya kelas buruh, semakin
banyaknya pengangguran dan kriminalitas merajalela.
Untuk mengatasi pengaruh Revolusi Industri yang bersifat negatif maka diciptakan
Undang-Undang sebagai berikut
a. Catholic Emancipation Bill (1829), undang-undang tentang persamaan hak antara pemeluk
Protestan dan Katolik untuk menjadi pegawai negeri.
b. Reform Bill (1832), undang-undang yang menetapkan cara pemilihan terhadap anggota
parlemen.
c. Abolition Bill (1833), undang-undang penghapusan perbudakan.
4
d. Factory Act (1833), undang-undang yang menetapkan bahwa anak-anak tidak boleh
dipekerjakan sebagai buruh.
e. Poor Law (1834), undang-undang untuk mengatasi masalah pengangguran dan
kemiskinan.
C. REVOLUSI AMERIKA
Revolusi Amerika adalah puncak dari perjuangan rakyat koloni Amerika dalam mencapai
kemerdekaan dari kolonialisme yang dilakukan oleh Inggris yang ditandai dengan
dikeluarkannya Delcaration of Independence oleh Thomas Jefferson pada 4 Juli 1776.
Revolusi ini diakibatkan oleh beberapa faktor:
a. Kewajiban membayar pajak yang tinggi, seperti:
1. Sugar Act (undang-undang gula) adalah pemberlakuan pajak untuk mengatur
perdagangan gula di daerah koloni. Melalui undang-undang ini, Inggris menetapkan
pajak dan bea cukai perdagangan gula.
2. Curency Act (Undang-undang keuangan) adalah pelarangan bagi setiap koloni untuk
mencetak mata uang sendiri.
3. Stamp Act (Undang-undang Perangko) adalah pemberlakuan pajak bagi setiap
dokumen dan surat-surat penting yang digunakan dalam kegiatan perdagangan.
4. Quartering Act adalah undang-undang yang berisi tentang kewajiban bagi setiap
koloni untuk menyediakan tempat tinggal dan kebutuhan makanan bagi tentara
Inggris yang ditempatkan di daerah-daerah koloni.
b. Praktek monopoli perdagangan oleh Inggris melalui perusahaan dagang EIC
c. Tidak diakuinya hak perwakilan atau hak representatif bagi rakyat koloni dalam parlemen
Inggris
d. Penyerbuan rakyat Amerika terhadap armada dagang teh milih kongsi dagang Inggris
di pelabuhan Boston pada tanggal 16 Desember 1973 atau yang lebih dikenal dengan
Boston Tea Party.
5
Meskipun pada saat itu, telah terjadi perang antara milisi koloni dengan tentara Inggris,
akan tetapi kesepakatan yang dicapai baru sebatas mengangkat senjata untuk melawan
kesewenangan Inggris dan belum sampai pada pernyataan kemerdekaan. Thomas Paine
yang membuat sebuah tulisan yang kemudian diberi judul Common Sense. Tulisan Paine
berisi tentang gugatan terhadap sistem kerajaan dan Raja Inggris. Melalui tulisannya,
Paine menggugah rakyat Amerika untuk berpikir secara rasional lagi akan maksud dari
keberadaan mereka di tanah Amerika ini. Bentuk Kerajaan Inggris sudah tidak cocok lagi
bagi rakyat Amerika. Oleh karena itu, perlu dibentuk pemerintahan baru yang cocok
dengan kepribadian rakyat Amerika. Pemerintahan baru tersebut adalah pemerintahan
yang berbentuk Republik yang diperintah oleh orang-orang Amerika sendiri.
Dengan demikian, perlu dilakukan pernyataan kemerdekaan dari tangan Inggris. Tulisan
dari Paine ini menarik sekitar 150.000 pembaca di Amerika dan berhasil mempengaruhi
rakyat Amerika untuk mendesak kongres masing-masing koloni untuk menyatakan
kemerdekaan. Hingga pada puncaknya tanggal 4 Juli 1776 di Philadelpia, Thomas Jefferson
membacakan sebuah pernyataan deklarasi kemerdekaan yang diberi nama Declaration of
Independence.
D. REVOLUSI PERANCIS
Sebab-sebab terjadinya Revolusi ini:
a. Sebab-sebab umum, terdiri atas: ketidakadilan dalam bidang politik dan ekonomi,
Kekuasaan raja yang absolut, munculnya paham baru, negara mengalami krisis ekonomi,
dan pengaruh perang kemerdekaan Amerika.
b. Sebab-sebab khusus, yaitu terjadinya Revolusi Perancis pada tanggal 14 Juli 1789 saat
rakyat Perancis menyerang Benteng Bastille yang dianggap sebagai simbol absolutisme
raja Louis XVI.
Dalam perkembangannya pasca kejatuhan Raja Louis XVI, Revolusi Perancis terbagi
menjadi tiga tahapan: Pertama, Masa Republik Prancis I disebut masa Convention,
6
presidennya adalah Robespierre. Pemerintahan Robespierre yang berasal dari kaum
Montague ternyata menjalankan pemerintahan yang kejam (pemerintahan teror) yang
mengakibatkan banyak korban. Kedua, pemerintahan Directoire yang dipegang oleh
Barros, Moulin, Seiyes, Roger dan Ducos. Directoire memiliki wewenang mengatur masalah
ekonomi, politik, sosial, pertahanan keamanan dan keagamaan. Ketiga, Pemerintahan
Napoleon Bonaparte.
Akibat atau dampak dari Revolusi Prancis dapat dipetakan sebagai berikut.
a. Bidang politik: perubahan dalam sistem pemerintahan yang semula berupa monarki
absolut menjadi pemerintahan yang demokratis. Berkembangnya faham demokrasi,
perasaan nasionalisme sesuai dengan semboyan Revolusi Prancis: Liberte, Egalite, Fraternite
(kebebasan, persamaan dan persaudaraan).
b. Bidang ekonomi: petani menjadi pemilik tanah kembali, penghapusan pajak feodal.
penghapusan gilde dan timbulnya industri besar.
c. Bidang sosial: dihapuskannya sistem feodalisme, adanya susunan masyarakat yang baru
serta adanya pendidikan dan pengajaran yang merata untuk semua lapisan masyarakat.
E. REVOLUSI RUSIA
Sejak kekalahannya dalam perang melawan Jepang pada 1905, bayangan revolusi selalu
tampak di Rusia. Berbagai gerakan rakyat menentang pemerintah ditindas dengan
kekerasan senjata. Namun, yang bersifat sporadis seberapa pun usaha pemerintah untuk
menindasnya, gerakan-gerakan serupa semakin bermunculan. Akhirnya, revolusi pun
terjadi di tengah Perang Dunia I ketika Rusia mengalami kekalahan besar.
7
Bolsheviks (radikal, kemudian berkembang menjadi partai komunis). Golongan
Mensheviks dipimpin oleh Georgi Plekhanou yang kemudian digantikan oleh
Kerensky. Adapun golongan Bolsheviks dipimpin oleh Lenin dan Trotsky.
8
CONTOH SOAL
1. Istilah “kiri” dalam politik muncul setelah pecahnya Revolusi Perancis (1789). Pada awalnya
istilah ini mengandung arti .... (SIMAK UI 2013 kode 635)
A. golongan komunis
B. golongan sosialis
C. golongan buruh/tani
D. golongan oposisi di parlemen
E. golongan intelektual
Pembahasan:
Golongan kiri pada dasarnya adalah sebuah bagian kelompok yang selalu menginginkan
tindakan atau pola pikir yang berseberangan dengan pemerintah. Namun, dalam
perkembangannya pengertian golongan kiri lebih identik dengan gerakan sosialis-
komunis.
Jawaban: D
2. Dalam pembentukan UUD Amerika tahun 1789 terjadi perpecahan antara Blok Utara
dengan Blok Selatan.
SEBAB
Blok Utara di bawah pimpinan Alexander Hamilton menghendaki kekuasaan sebesar-
besarnya ada pada pemerintahan pusat dan anti perbudakan. (UM UGM 2004 Kode
332)
Pembahasan:
Dalam pembentukan UUD Amerika tahun 1789, terdapat dua blok besar yang berselisih
yakni Blok Selatan (sembilan negara) dan Blok Utara (empat negara). Blok Selatan yang
dipimpin Thomas Jefferson menghendaki pemberian kekuasaan atau wewenang yang
sebesar-besarnya bagi pemerintah negara bagian. Adapun Blok Utara yang dipimpin
Alexander Hamilton menghendaki kekuasaan dan wewenang yang sebesar-besarnya
diberikan kepada pemerintah pusat.
Jawaban: C
9
3. Pemberian bantuan pada mereka yang tidak dapat bekerja karena lanjut usia.
4. Anak-anak usia sembilan tahun hanya boleh bekerja selama sembilan jam dengan
dua jam pendidikan yang dilaksanakan oleh pihak majikan.
Pembahasan:
Poor Law (1834) yang berisi tentang; (1) pendirian tempat tinggal bagi para pengemis
dan penganggur yang hidup secara bekeliaran; (2) pendirian tempat-tempat rehabilitasi
untuk pengemis dan penganggur yang cacat dan sakit; (3) pemberian bantuan bagi kaum
lanjut usia karena tidak lagi mampu bekerja.
Jawaban: A
10