A. PENGERTIAN
Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh terhentinya suplay darah
kebagian otak . ( Brunner & Suddart )
Stroke adalah suatu manifestasi neurologi yang umum yang timbul secara mendadak
sebagai akibat adanya gangguan suplay darah ke otak.
( Pundiknes,Depkes Jakarta,1996 )
Penyakit ini merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di United State. Akibat
stroke pada setiap tingkat umur tapi yang paling sering pada usia antara 75 – 85 tahun.
(Long. C, Barbara;1996, hal 176)
Dari beberapa pendapat tentang stroke diatas, maka ditarik kesimpulan bahwa
pengertian stroke adalah gangguan sirkulasi serebral yang disebabkan oleh sumbatan
atau penyempitan pembuluh darah oleh karena emboli, trombosis atau perdarahan
serebral sehingga terjadi penurunan aliran darah ke otak yang timbulnya secara
mendadak.
Merupakan selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang, melindungi
struktur syaraf halus yang membawa pembuluh darah dan caiiran sekresi memperkecil
benturan atau getaran yang terdiri dari 3 lapisan
3) Sirkulasi serebral
Menerima kirakira 20% adri curah jantung. Aliran darah otak unik karena melawan
arah gravitasi. Kurangnya penambahan aliran daerah kaleteral dapat menyebabkan
jaringan rusak ireversiel.
4) Arteri-arteri
Darah arteri disuplay ke otak bersal dari dua arteri karotis interna dan dua arteri
vertebral karotis interna memberikan sirkulasi darah otak bagian anterior. Arteri
vertebralis adalah cabang dari arteri subklavia , arteri ventebrosi paling banyak
menyuplay darah ke otak bagia posterior.
5) Sirkulasi Willisi
Pada dasra otak disekitar kelenjar hipofisis, sebuah lingkaran arteri terbentuk diantara
rangkaian arteri karotia internal vertebral. Lingkaran ini disebut sirkulus willisi yang
dibentuk dari cabang-cabang arteri korotia internal, anterior dan arteri serebral bagian
tengan dan arteri penghubung anterior dan posterior.
6). Vena
Aliran vena untuk otak tidak menyertai sirkulai artenteri. Penyilangan pada
subarakhnoid dan pasangan sinus dural yang luas, mempengaruhi vaskular yang
terbentang dalam durameter yang kuat. Vena-vena serebri bersifat unik, karena tidak
seperti vena-vena yang lain. Vena-vena serebri tidak mempunyai katup untuk
mencegah aliran darah balik.
C. ETIOLOGI
Gangguan aliran darah otak yang mengakibatkan stroke dapat diakibatkan oleh
penyempitan atau tertutupnya salah satu pembuluh darah ke otak dan terjadi karena :
1. Trombosis Cerebral
Arteriosklerosis srebral dan pelambatan sirkulasi serebral adalah penyebab utama
trombosis serebral, yang adalah penyebab paling umum dari stroke.
2. Embolisme Serebral
Merupakan penyumbatan pembuluh darah ke otak karena bekuan darah, lemak atau
udara.
3. Iskemia
Iskemia serebral ( insufisiensi suplay darah ke otak ) terutama karena kontriksi ateroma
pada arteri yang menyuplay darah ke otak.(Brunner & Suddath)
Faktor-faktor resiko gangguan perdarahan otak :
a. Tekanan darah tinggi
b. Hipotensi
c. Penyakit jantung
d. Hipokolesterokemi
e. Infeksi
f. Kegemukan
g. Diabetes melitus
h. Merokok (Brunner & Suddath )
D. PATOFISIOLOGI
Perdarahan intrakranial
CVA hemoragik
( Lumbantobing.S.M,1994)
Gejala neurologis yang timbul bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh
darah dan lokasinya. Manifestasi stroke dapat berupa :
F. KOMPLIKASI
a. Stroke rekuren.
b. Infark miorakel
c. Gangguan vaskuler lain : penyakit vaskuler perifer. (Satyanegara, 1998 : 189)
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Angiografi Serebral
Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik, seperti perdarahan atau adanya
obstruksi arteri, adanya titik oklusi atau rupture.
b. Scan CT
Memperlihatkan adanya edema, hematoma, skemia dan adanya infark.
c. Fungsi Lumbal
Menunjukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada trombosis, emboli serebral, dan
TIA. Tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukkan adanya
hemorogik subaraknoid atau perdarahan intracranial. Kadar protein total meningkat
pada kasus trombosis sehubungan dengan adanya proses inflamasi.
d. MRI
Menunjukkan daerah yang mengalami infark, hemorogik, Malformasi Arteriovena
(MAV)
e. Ultrasonografi Doppler
Mengidentifikasi penyakit arteriovena (masalah sistem arteri karotis (cairan
darah/muncul plak) arteriosklerotik).
f. EEG
Mengidentifikasi masalah didasarkan pada gelombang otak dan mungkin
memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
g. Sinar X Tengkorak
Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal yang berlawanan dari masa yang
luas. Klasifikasi internal terdapat pada trombosis. (Marilynn E. Doengoes, 1999 : 290)
H. PENATALAKSANAAN
1) Aktivitas/istirahat
Tanda : Gangguan tonus otot (flaksid, spastis), paralistik (hemiplegia), dan terjadi
kelemahan umum.
Gangguan penglihatan.
2) Sirkulasi
3) Integritas Ego
Tanda : Emosi yang stabil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih dan gembira.
4) Eliminasi
5). Makanan/cairan
Gejala : nafsu makan hilang
Mual, muntah selama fase akut (peningkatan TIK)
Kehilangan sensasi (rasa kecap) pada lidah, pipi dan tenggorokan, disfagia.
Adanya riwayat diabetes, peningkatan lemak dalam darah.
Tanda : kesulitan menelan (gangguan pada refleks palatum dan faringeal), obesitas
(faktor resiko).
6). Neurosensori
7). Nyeri/keamanan
Gejala : Sakit kepala dengan intensitas yang berbeda-beda (karena arteri karotis
terkena)
Tanda : tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada otot/fasia.
8). Pernapasan
9) Keamanan
Perubahan persepsi terhadap orientasi tempat tubuh (stroke kanan). Kesulitan untuk
melihat objek dari sisi kiri (pada stroke kanan). Hilang kewaspadaan terhadap bagian
tubuh yang sakit. Tidak mampu mengenai objek, warna kata dan wajah yang pernah
dikenalinya dengan baik.
Kesulitan dalam menelan, tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sendiri
(mandiri).
11) Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Adanya riwayat hipertensi pada keluarga, stroke (faktor risiko). Pemakaian
kontrasepsi oral, kecanduan alkohol.
Rencana Pu;ang : Mungkin memerlukan obat/penangan terapeutik
Bantuan dalam hal transportasi, berbelanja, penyiapan makanan, perawatan diri dan
tugas-tugas rumah/ memperahankan kewajiban.