PENDAHULUAN
bunyi UUD 1945 pasal 31 ayat 1, yaitu “setiap warga negara berhak mendapatkan
tersebut juga menguatkan peran ASN sebagai abdi negara yang memiliki peran strategis
adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian
Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN diangkat oleh pejabat Pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
kebijakan publik, (2) pelayan publik, dan (3) perekat dan pemersatu bangsa, juga harus
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Tentunya disesuaikan dengan bidang
dengan penempatan di SLB NEGERI CIPATUJAH. Dan pada tahun ajaran 2019-2020
kebutuhannya.
kekuatan dan kebutuhan anak yang akan digunakan untuk membuat program
memiliki hambatan dalam motorik halus dan motorik kasar. Siswa terlihat tidak dapat
meraba titik huruf braille, tidak mampu menyebutkan titik huruf braille dan tidak mampu
menunjukkan titik huruf braille. Secara umum, siswa tunanetra kelas 3 harus mampu
anak agar mampu menguasai konsep alfabet yang sudah ditentukan. Penulis akan
demonstrasi. Hal ini karena siswa tunagrahita harus lebih berperan akif, agar apa yang
Balok Huruf Untuk Meningkatkan Pengenalan Huruf Alfabet A-J Pada Anak Tunanetra
Tujuan penulisan laporan aktualisasi ini adalah untuk dijadikan sebagai salah
Tujuan khusus dari penulisan laporan aktualisasi ini adalah agar siswa mampu
1.3.Manfaat
1. Bagi Negara
Menjadi aparatur sipil negara yang bekerja sepenuh hati untuk kemajuan
2. Bagi Sekolah
CIPATUJAH.
3. Bagi Penulis
Mampu menjadi bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang professional dan
f. Menjadi motivasi untuk selalu melakukan aktualisasi nilai dasar ASN untuk
1.4.Ruang Lingkup
sebagai guru kelas 3 SDLB di SLB NEGERI CIPATUJAH, dengan masa aktualisasi
selama 30 hari kerja, terhitung tanggal 25 Oktober sampai dengan 30 November 2019.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
M URID Jumlah
Jumlah
No Tingkat Bagian A Bagian B Bagian C Bagian C1 Bagian D Bagian Q Romb KET.
Semua
L P JL. L P JL. L P JL. L P JL. L P JL. L P JL. L P
1 SDLB 1 - 1 1 1 1 1 1 4 4 - 7 - 7 4
SDLB 2 1 1 2 4 1 5 2 2 - - 1 1 8 2 10 4
SDLB 3 - 1 1 1 1 2 - - 1 1 3 1 4 3
SDLB 4 1 1 1 1 1 1 1 1 - - 3 1 4 4
SDLB 5 1 1 1 1 3 3 - - - 3 2 5 3
SDLB 6 - - 2 1 3 - 1 1 - 2 2 4 2
Jumlah 2 2 4 7 2 9 10 2 12 1 1 2 4 1 5 2 - 2 26 8 34 20
2 SMPLB 7 1 1 2 2 1 2 3 1 1 1 1 - 3 5 8 5
SMPLB 8 - 1 1 2 3 5 1 1 2 1 1 2 - 5 5 10 4
SMPLB 9 - - 2 2 4 - - - 2 2 4 1
Jumlah 1 - 1 1 2 3 5 7 12 1 2 3 2 1 3 - - - 10 12 22 10
3 SMALB 10 - 1 1 1 3 4 1 1 - - 2 4 6 2
SMALB 11 1 1 1 1 2 1 1 - 1 1 1 1 3 3 6 5
SMALB 12 - 1 1 3 3 - - - 1 3 4 2
Jumlah - 1 1 2 2 4 2 6 8 1 - 1 - 1 1 1 - 1 6 10 16 9
Jumlah Seluruhnya 3 3 6 10 6 16 17 15 32 3 3 6 6 3 9 3 - 3 42 30 72 39
1. VISI SEKOLAH
MEWUJUDKAN PELAYANAN PENDIDIKAN SECARA OPTIMAL
BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI WILAYAH CIPATUJAH
DALAM MEMBENTUK INSAN BERAKHLAQ MULIA, CERDAS,
TRAMPIL DAN MANDIRI TAHUN 2022
2. M I S I SEKOLAH
Untuk mewujudkan Visi sekolah ditetapkan misi sekolah sebagai berikut :
1. Mengadakan kegiatan penjaringan di wilayah Kecamatan Cipatujah
2. Mengadakan hubungan kerjasama dengan berbagai instansi dan stake holder.
3. Menyiapkan tenaga pendidik dan kependidikan yang berdedikasi tinggi, kreatif dan
inovatif.
4. Menumbuhkan prilaku tata tertib sekolah dengan pemahamai terhadap nilai-nilai
religius yang tinggi
5. Menerapkan nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
6. Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan (enjoyfull learning)
7. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, tertib, bersih, indah, nyaman
dan menyenangkan.
8. Mengenbangkan potensi siswa yang dimiliki secara optimal.
9. Melengkapi sarana dan prasaran yang mendukung berkembangnya kemampuan anak
dalam bidang vocasional
10. Penerapan Displin kerja bagi semua warga sekolah
3. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan Satuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan SLB Negeri Cipatujah berdasarkan tingkat satuan pendidikan dasar
dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidkan sebagai berikut :
1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Selain dari pada tujuan umum tersebut, SLB Negeri Cipatujah merumuskan tujuan
pendidikan berdasarkan tingkat satuan pendidikan dengan mengacu kepada tujuan
umum pendidikan adalah sebagai berikut :
SDLB Negeri Cipatujah Tasikmalaya Bagian B/Tuna Rungu Wicara
a. Terbentuknya akhlak yang mulia
b. Terbentuknya perilaku-perilaku yang baik dalam kehidupan sehari – hari
c. Mempunyai dasar keterampilan ( perikanan dan Merangkai bunga )
d. Mempunyai dasar – dasar hidup mandiri
e. Dapat berkomunikasi dengan baik
f. Mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tnggi ( jenjang pendidikan menengah )
SDLB Negeri Cipatujah Tasikmalaya Bagian C/Tunagrahita
a. Terbentuknya akhlak yang mulia
b. Terbentuknya perilaku perilaku yang baik dalam kehidupan sehari – hari
c. Mempunyai dasar keterampilan ( perikanan dan menjahit )
d. Mempunyai dasar – dasar hidup mandiri
e. Mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi ( jenjang pendidikan menengah )
SMPLB Negeri Cipatujah Tasikmalaya Bagian C/Tunagrahita
a. Terbentuknya akhlak yang mulia
b. Terbentuknya perilaku-perilaku yang baik dalam kehidupan sehari – hari
c. Mempunyai dasar keterampilan lanjutan ( perikanan dan menjahit )
d. Mempunyai dasar – dasar hidup mandiri
e. Mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi ( jenjang pendidikan menengah atas )
SMALB Negeri Cipatujah Tasikmalaya Bagian C / Tunagrahita
a. Terbentuknya akhlak yang mulia
b. Terbentuknya perilaku perilaku yang baik dalam kehidupan sehari – hari
c. Mempunyai keterampilan untuk bekal hidup ( perikanan dan Menjahit )
d. Mempunyai jiwa wira usaha dalam bidang perikanan dan keterampilan merangkai
bunga
e. Mampu hidup mandiri
j. Sarana WC/Jamban
No. Nama Sarana Jumlah Keterangan
1 Kloset 11 Buah Baik
2 Tempat Air 11 Buah Baik
3 Gayung 11 Buah Baik
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan sikap menjaga keefektifan dan keefisienan kerja.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin
dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
member kepuasan kepada stakeholder.
Indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan antara lain
:
a. Cermat
b. Teliti
c. Cepat
d. Tepat
e. Efisien
f. Efektif
g. Inovatif
h. Konsisten
i. Sistematis
j. Kreatif
5. Antikorupsi
Anti korupsi merupakan sikap tegas memerangi korupsi. Kata korupsi berasal
dari Bahasa latin yaitu “Corruptio” yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan.
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar
biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat
dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang
pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam anti korupsi antara lain :
a. Jujur
b. Berani
c. Peduli
d. Adil
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
5) Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan etika pemerintahan
6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien;
8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan
12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai
disiplin Pegawai ASN
2. Whole of Government (WoG)
Whole of Government menjelaskan bagaimana instansi pelayanan public bekerja
lintas batas atau lintas sector guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu
pemerintah terhadap isu-isu tertentu (LAN, 2017). Whole of Government terdiri dari tiga
kata kunci utama yaitu koordinasi, kolaborasi dan komunikasi.
Konsep penyelenggaraan pemerintahan saat in itidak bisa lepas dari para
pemangku kepentingan lainnya. Interaksi yang terjadi bukan hanya saat menerima
pelayanan atau pada saat penyampaian produk barang/jasa saja, akan tetapi juga
pelibatan total dari perencanaan hingga monitoring dan evaluasi pasca pelayanan
diberikan. Pendekatan kolaboratif seharusnya menjadi salah satu prioritas pemerintah,
namun kenyataannya masih jarang dipraktekan. Pendekatan kolaboratif atau dalam
pengertian formal juga dikenal dengan “the whole of government approach”,
didefinisikan oleh Australian Public Service (APS) sebagai :
“Public service agencies working across portfolio boundaries to achieve a
shared goal and an integrated government response to particular issues. Approaches can
be formal and informal. They can focus on policy development, program management
and service delivery”.
Inti dari definisi tersebut yaitu instansi yang berbeda-beda, memiliki tujuan yang
disepakati untuk satu isu tertentu, dilakukan baik secara formal maupun informal,
berfokus pada pengembangan kebijakan, manajemen program serta penyampaian
pelayanan.
3. Pelayanan Publik
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 2009 pasal 1
ayat 1 tentang Pelayanan Publik, pengertian pelayanan public adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Selain hal-hal yang mendasar yang perlu dijadikan pegangan dalam memberikan
pelayanan publik, seorang ASN perlu mengetahui bahwa pelayanan publik yang baik
juga didasarkan pada prinsip-prinsip yang digunakan untuk merespon berbagai
kelemahan yang melekat pada tubuh birokrasi. Berbagai literature administrasi
public menyebut bahwa prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
1) Partisipatif.
Dalam penyelenggaraan pelayanan public pemerintah perlu melibatkan
masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
2) Transparan.
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan public harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala
hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti:
persyaratan, prosedur, biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harusdiberiakses yang
sebesar besarnyauntuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila mereka
merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah;
3) Responsif.
Dalam penyelenggaraan pelayanan public pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan
jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan tetapi juga terkait dengan
mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan
aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen;
4) Tidak diskriminatif.
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan
identitas warga negara, seperti: status sosial, pandangan politik, enisitas, agama, profesi,
jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel, dan sejenisnya;
5) Mudah dan Murah.
Penyelenggaraan pelayanan public dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah, artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk
akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara.
Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandate
konstitusi;
6) Efektif dan Efisien.
Penyelenggaraan pelayan public harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya (untuk melaksanakan mandate konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan
strategis negara dalam jangka panjang) dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
7) Aksesibel.
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan
kendaraan publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-lain.) dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
8) Akuntabel.
Penyelenggaraan pelayanan public dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan
sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar.
Oleh karena itu semua bentuk penyelenggaraan pelayanan public harus dapat
dipertanggung-jawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini
tidak hanya secara formal kepada atasan (pejabat atau unit organisasi yang lebih tinggi
secara vertikal) akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media public baik cetak maupun elektronik.
Mekanisme pertanggungjawaban yang demikian sering disebut sebagai social
accountability.
9) Berkeadilan.
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah memiliki
berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga negara dari
praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain. Oleh Karena itu
penyelenggaraan pelayanan public harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompo krentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
1. Siswa dapat mengenal konsep huruf Siswa tuna netra kelas 3 belum mengenal
dari A-J konsep huruf alfabet
2 Dengan menggunakan media balok Siswa tuna netra kelas 3 belum bisa menulis
huruf, siswa dapat meraba dan huruf braille
mengenal bentuk huruf
3. Siswa tuna tuna netra dapat menulis Siswa tuna netra kelas 3 belum mampu
kalimat dengan menggunakan huruf membaca tulisan braille
braille
1. Koordinasi Meminta Output: Nilai-Nilai Dasar PNS Melalui kegiatan Kegiatan ini
dan kesediaan waktu sejalan
untuk Saya meminta Nasionalisme : ini, hasil yang
Konsultasi diperoleh dapat dengan nilai
berkonsultasi kesediaan waktu Etika Publik :
rancangan menjadi dukungan organisasi misi
kepada pimpinan
aktualisasi Ramah untuk mewujudkan
SLB Negeri
dengan etika ramah Sopan santun Cipatujah yaitu
dengan salah satu misi SLB
dan sopan santun.. memiliki
pimpinan Negeri Cipatujah integritas dan
yaitu menjalin terlibat aktif
kerjasama yang
harmonis antar
warga sekolah dan
lembaga lain yang
terkait
Berdiskusi Berdiskusi dengan Nasionalisme :
tentang pimpinan
rancangan Musyawarah
menjunjung tinggi
aktualisasi Etika Publik
dengan salah satu nilai
pimpinan nasionalisme yakni Ramah
musyawarah. Saya Sopan santun
melaksanakan
diskusi dengan Akuntabilitas :
pimpinan dengan
Kejelasan
menunjung tinggi
nilai etika publik,
yakni ramah dan
sopan santun.
Kemudian hasil
rekomendasi diskusi
dijadikan penguatan
untuk keterlaksanaan
program. Hal ini
menjunjung tinggi
nilai akuntabilitas,
yakni kejelasan.
2. Melakukan Menyiapkan Output: Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan Melakukan Kegiatan ini
Pre-Test pre- test ini sejalan dengan
materi dan Saya menyiapkan Etika Publik : menguatkan visi SLB
Kepada nilai organisasi
menyusun materi soal pretest Negeri Cipatujah
Peserta Didik Profesional Kabupaten SLB Negeri
secara profesional,
soal-soal pre- dan kegiatan Komitmen mutu : Tasikmalaya ini yaitu Cipatujah
test mempersiapakan santun, mandiri Kabupaten
materi mendorong Mutu penyelenggaraan religius, Tasikmalaya
Teliti tanggungjawab dan
tercapainya mutu inovatif. yaitu inisiatif,
dalam pembelajar
penyelenggaraan dan terlibat
program aktif,
3. Menyusun Menentukan Output: Nilai-Nilai Dasar PNS Melalui kegiatan Kegiatan ini
Rencana Kompetensi Inti akan
Penulis menentukan Akuntabilitas : ini, hasil yang
Pelaksanaan (KI), menguatkan
KI dan KD dengan diperoleh dapat
Pembelajaran Kompetensi Kejelasan nilai-nilai yang
mengimplementasikan menjadi dukungan
(RPP) Dasar (KD) diterapkan di
nilai etika publik, Etika Publik : untuk mewujudkan
sesuai dengan SLB Negeri
yakni profesional. salah satu misi
kebutuhan
Penentuan KI dan KD Profesional Cipatujah
peserta didik SLB Negeri Kabupaten
juga adalah upaya
Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya
untuk menjamin
Tasikmalaya yaitu yaitu memiliki
kejelasan tujuan
mengoptimalkan integritas,
akademik yang akan
proses pembelajaran pembelajar
dicapai
dan bimbingan dan tanpa
pamrih
4. Pelaksanaan Kegiatan awal Saya menyiapkan Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan membuat Kegiatan ini
pembelajaran pembelajaran sejalan dengan
4.1 Menyiapkan media pembelajaran nilai organisasi
menggunakan media balok dengan mandiri,
ini menguatkan misi SLB Negeri
media balok huruf cermat, penuh Akuntabilitas : Cipatujah
SLB Negeri
huruf 4.2 Melakukan tanggung jawab, Kabupaten
persiapan Tanggung jawab Cipatujah Kabupaten
Tasikmalaya
berorientasi
untuk memulai Tasikmalaya ini yaitu yaitu
terhadap mutu Antikorupsi :
pembelajaran mengembangkan ilmu integritas,
dengan kerja Kerja keras kreatif dan
4.3 Menjelaskan pengetahuan dan
tujuan dan
keras dan integritas teknologi berdasarkan inovatif,
kegiatan integritas tinggi inisiatif, serta
minat, bakat dan terlibat aktif
pembelajaran potensi peserta didik
yang akan
dilaksanakan
4.4 Menanyakan
pengalaman
terakhir yang
dialami
peserta didik
Kegiatan Inti Penulis Antikorupsi :
melaksanakan
4.5 Menghubungk
pembelajaran Tanggung jawab
an pengalaman
tersebut dengan etika yang
kedalam mencerminkan
materi sikap dan perilaku Komitmen mutu :
pembelajaran bertanggung
Inovasi
yang akan jawab sesuai
disampaikan dengan kebutuhan
4.6 Menyampaika belajar peserta
n materi didik
pembelajaran
dengan media Penulis juga
pembelajaran membuat media
yang telah pembelajaran
disiapkan
4.7 Setiap peserta dengan memikirkan
didik mencoba inovasi media
menggunakan untuk menunjang
media tersebut pembelajaran
peserta didik secara
kreatif, efektif dan
efisien
Kegiatan Akhir Penulis Akuntabilitas :
melaksanakan
4.8 Menarik Kejelasan
kesimpulan kegiatan akhir
bersama pembelajaran Etika publik :
setelah dengan
pembelajaran Ramah
menerapkan nilai
4.9 Mengakhiri
kejelasan, ramah,
pembelajaran
Membaca doa dan komunikatif
Komitmen mutu :
bersama
Komunikatif
5. Melakukan Menyiapkan Output: Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan Melakukan Kegiatan ini
Post-Test Post-Test ini sejalan dengan
materi dan Saya menyiapkan Etika Publik : menguatkan visi SLB
Kepada nilai organisasi
menyusun materi soal post test Negeri Cipatujah
Peserta Didik secara profesional, Profesional Kabupaten SLB Negeri
soal-soal pre- dan kegiatan Komitmen mutu : Tasikmalaya ini yaitu Cipatujah
test mempersiapakan santun, mandiri Kabupaten
materi mendorong Mutu religius, Tasikmalaya
penyelenggaraan tanggungjawab dan
tercapainya mutu inovatif. yaitu inisiatif,
dalam Teliti pembelajar
penyelenggaraan dan terlibat
program aktif,
Melaksanakan Saya melakukan post Nasionalisme :
post test test dengan
mendampingi siswa Keadilan
sesuai dengan
kebutuhannya.
Kegiatan ini Etika publik :
menjunjung nilai Ramah
nasionalisme, yakni Sopan santun
adil. Saya juga
mendampingi siswa
dengan dengan
ramah dan sopan
santun
Memeriksa dan Penulis memeriksa Akuntabilitas :
menganalisis hasil pretest sesuai
dengan dokumen Transparansi
hasil pre-test
yang ada. Kegiatan ini
menjunjung nilai
akuntabilitas, yakni Komitmen mutu :
transparansi. Penyelenggaraan
Analisis hasil pretest bermutu
didasarkan pada
dokumen hasil
pretest. Kegiatan
analisis pretest adalah
implementasi
komitmen mutu,
yakni
penyelenggaraan
bermutu
Analisis Dampak Kegiatan 6:
Jika nilai-nilai dasar Kesiapsiagaan Bela Negara, nilai-nilai dasar PNS seperti Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, dan Komitmen Mutu,
serta nilai-nilai dasar Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan ini, maka:
1. Data hasil pengamatan kurang valid
2. Pengamatan tidak dapat dilakukan dengan optimal
3. Tidak dapat melihat bagaimana perkembangan peserta didik dalam mengenal materi pembelajaran bangun datar
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN DAN BIMBINGAN
3. Menyusun RPP
Keterangan :
Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Hari Libur
Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar
November 2019
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Koordinasi dan
1. konsultasi dengan
guru lainnya
Melakukan pre-test
2. kepada peserta
didik
Menyusun
3. instrumen
quisioner
Melakukan
pembelajaran
4.
menggunakan
media balok huruf
Pelaksanaan post
5. test dan
menganalisisnya
Keterangan :
Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi On Campus Hari Libur
4.2 Rencana Jadwal Konsultasi dengan Mentor dan Coach
Rencana Jadwal Kegiatan dengan Mentor dan Coach
Oktober 2019
No. Kegiatan
25 28 29 30 31
Koordinasi dan
1. konsultasi dengan
guru lainnya
Konsultasi dengan
2.
coach