Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN HIPERTENSI DI
PANTI WREDHA PAJANG SURAKARTA

DISUSUN OLEH:
HARUN JOKO PURNOMO
J230195035

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2019
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
a. Nama lengkap : Ny. Suparmi
b. Tempat/ tgl lahir : Surakarta, (64 tahun)
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Status perkawinan : Tidak menikah
e. Agama : Kristen
f. Suku bangsa : Indonesia
g. Pendidikan terakhir : SD
h. Dignosis Medis : Hipertensi
i. Alamat : Penumping, Surakarta
2. Keluarga atau Orang Lain yang Lebih Penting/Dekat yang Dapat dihubungi:
a. Nama :-
b. Alamat :-
c. No. Telepon :-
d. Hubungan dengan Klien : -
3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi
a. Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja
b. Pekerjaan sebelumnya : Pabrik konveksi
c. Sumber pendapatan : Dari pabrik konveksi
d. Kecukupan pendapatan : Cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
4. Aktivitas Rekreasi
a. Hobi : Mendengarkan radio
b. Berpergian/wisata : Tidak pernah
c. Keanggotan organisasi : Tidak mengikuti
5. Riwayat Keluarga
a. Saudara kandung
No. Nama Keadaan saat ini Keterangan
1. Ny. Suparmi Pasien
2. Ny. Sulastri Masih hidup
3. Tn. Sumardi Masih hidup

b. Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir):


Nama :-
Umur :-
Penyebab :-
Kunjungan Keluarga : -

B. Pola kebiasaan sehari-hari


1. Nutrisi
Frekuensi makan : 3 kali sehari
Nafsu makan : Baik, makan habis 1 porsi
Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk
Kebiasaan sebelum makan : Cuci tangan
Makanan yang tidak disukai : Tidak ada
Alergi terhadap makanan : Tidak ada
Pantangan makan : Makanan asin
Keluhan yang berhubungan dengan makan : Tidak ada
2. Cairan dan Elektrolit
a. Frekuensi Minum : Sering
b. Jenis Minum : Teh dan air putih
c. Keluhan yang Berhubungan dengan minum : Tidak ada
3. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : 6-8 kali/hari
Kebiasaan BAK pada malam hari : Jarang
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada
b. BAB
Frekuensi dan waktu : 1 hari sekali
Konsistensi : Lunak
Keluhan yang berhubungan didengan BAB : Tidak ada
Pengalaman memakai laxantif/pencahar : Tidak ada
4. Personal Hygiene
a. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : 1 hari sekali
Pemakaian sabun (ya/tidak) : Pasien mandi menggunakan sabun

b. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2 kali sehari
Menggunakan pasta gigi : Pasien menggunakan pasta gigi
c. Mencuci rambut
Frekuensi : 2 kali sehari
Penggunaan sampo (ya/tidak) : Ya
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku : Sering
Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : Ya
5. Istirahat dan tidur
Lama tidur : 6 jam
Tidur siang : 1-2 jam
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Pasien terkadang terbangun saat malam hari
6. Kebiasaan mengisi waktu luang
Olahraga : Pasien mengikuti olahraga tetapi, tidak kuat jika berdiri terlalu lama
Nonton TV : Jarang
Berkebun/memasak : Jarang
7. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan (jenis / frekuensi / jumlah / lama pakai)
a. Merokok (ya/tidak) : Tidak
b. Minuman keras (ya/tidak) : Tidak
c. Ketergantungan terhadap obat (ya/tidak) : Tidak
d. Menggunakan jamu : Pasien minum jamu setiap hari selasa
e. Penggunaan obat lebih dari 3 jenis dalam sekali periode : Tidak
f. Menggunakan obat dalam periode yang cukup lama (ya/tidak) : Pasien mengkonsumsi
obat hipertensi sejak 2013
Nama obat dan dosis : Captopril 2x1 tab

Bagaimana/kapan : Sejak 2013


menggunakannya
Dokter yang menginstruksikan : Ya
Tanggal resep : 17 oktober 2019

8. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari


Jenis kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan
1. Mencuci Muka 15 menit
2. Mencuci pakaian 30 menit
3. Ngobrol dengan teman-teman 1-2 jam
4. Berkumpul/apel pagi 1 jam
5. Sarapan 30 menit
6. Kajian rohani 2-3 jam
7. Makan siang 30 menit
8. Tidur siang 2-3 jam
9. Makan sore 30 menit
10. Persiapan tidur -

9. Riwayat Alergi
Obat-obatan : -
Makanan : -
Alergi lain : -
Faktor lingkungan : -
C. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir: Nyeri kepala
b. Gejala yang dirasakan: Nyeri kepala cenut-cenut
P : Riwayat hipertensi S:4
Q : Cenut-cenut T : Hilang timbul
R : Kepala
c. Faktor pencetus: Riwayat hipertensi
d. Timbul keluhan : ( √ ) Mendadak ( ) Bertahap
e. Waktu mulai timbulnya keluhan : Timbul secara tiba-tiba
f. Upaya mengatasi:
1) Klinik pengobatan di Panti
2) Pergi ke bidan / perawat
3) Mengkonsumsi obat-obatan sendiri
4) Mengkonsumsi obat-obatan tradisional
5) Lain-lain: Dibuat tiduran
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah diderita: Hipertensi
b. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu, dan lain-lain): Tidak ada
c. Riwayat kecelakaan: Tidak ada
d. Riwayat di rawat di rumah sakit: Tidak ada
e. Riwayat pemakaian obat: Captropil 2x1 tab
f. Riwayat jatuh: Pasien mengatakan dulu tahun 2014 pernah jatuh/kepleset di kamar
mandi karena sandal yang dipakai licin
3. Pengkajian/pemeriksaan Fisik (observasi, pengukuran, auskultasi, perkusi, dan palpasi)
a. Keadaan umum (TTV) :
TD : 160/90 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36.7 0 C
RR : 20 x/menit
b. BB/TB :
BB = 50 kg
TB = 155 cm
IMT : BB (kg) = 20,8 (indeks masa tubuh normal)
(TB)2
c. Rambut: Rambut bersih, distribusi merata, beruban, rambut pendek dan diurai
d. Mata: Bentuk simetris, alis simetris, kelopak mata mampu mengedip, konjungtiva tidak
anemis, sklera non ikterik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan
e. Telinga: Simetris, bersih, tidak mengalami penurunan pendengaran, tidak menggunakan
alat bantu pendengaran
f. Mulut, gigi, bibir: Mukosa bibir lembab, bibir simetris, gigi putih kekuningan, gigi
bagian bawah atas terdapat 8 gigi tanggal dan 7 gigi tanggal di bagian bawah

g. Dada:
1) Paru
I : Pengembangan dada simetris kanan/kiri, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada
jejas
P : Fremitus vocal simetris, pengembangan paru simetris
P : Suara Sonor
A : Tidak ada terdapat suara tambahan, suara nafas vesikuler
2) Jantung :
I : Bentuk dada simetris, ictus cordis tidak tampak, tidak ada pembesaran/pelebaran
JVP
P : Fremitus vocal kanan dan kiri simetris
P : Suara Redup
A : Irama jantung teratur, bunyi jantung 1-2 lup dup, (tidak ada bunyi jantung
tambahan)
h. Abdomen:
I : Simetris, tidak ada lesi, tidak terdapat asites, tidak ada pembesaran hepar
A : Bising usus 12 x/menit
P : Tidak ada nyeri tekan hepar, limfa dan ginjal tidak teraba
P : Suara Timpany
i. Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit kembali < 3 detik, elastisitas kulit berkurang
j. Muskuloskeletal :
1) Ekstremitas Atas
Tangan kanan dan kiri dapat digerakkan kesegala arah, kekuatan otot 5, tidak ada
kelainan bentuk, jari lengkap
2) Ekstremitas Bawah
Kaki kanan dan kiri dapat digerakkan, kekuatan otot 5, tidak ada kelainan bentuk, jari
lengkap
3) Kekuatan Otot :

5 5 atas

5 5 bawah

D. Lingkungan Tempat Tinggal:


a. Kebersihan dan kerapihan ruangan:
Ruangan kurang bersih, terdapat alat mandi dan makan berserakan dibawah tempat tidur dan
meja, setiap 1 kamar terdiri 5 tempat tidur yang berjajar, terdapat 5 almari
b. Penerangan:
Penerangan lingkungan didalam dan diluar ruangan baik
c. Sirkulasi udara:
Sirkulasi udara cukup, terdapat jendela 2 pada kamar
d. Keadaan kamar mandi dan WC:
Kamar mandi bersih, tidak bau pesing, WC bersih
e. Pembuangan air kotor:
Terdapat selokan untuk pembuangan air kotor
f. Sumber air minum pembuangan sampah:
Sumber air minum yaitu dari air galon yang disediakan oleh panti, tempat pembunagn
sampah depan kamar
g. Sumber pencemaran:
Tidak ada pencemaran berupa polusi maupun limbah padat cair atau gas
h. Penataan halaman (kalau ada) :
Halaman depan bangunan kamar luas, tertata cukup rapi, halaman digunakan untuk kegiatan
apel
i. Privasi:
Privasi kurang karena 1 kamar ditempati oleh 5 orang lansia
j. Risiko injuri:
Pasien tidak kuat jika berdiri terlalu lama dan berjalan terlalu lama karena takut jika kepala
tiba-tiba pusing/gliyer secara tiba-tiba

\
ANALISA DATA

Hari / Tgl : Selasa 15 oktober 2019 Inisial Klien : Ny. S

No Data Fokus Etiologi Problem


1 Ds : Pasien mengatakan nyeri kepala Agens cedera biologis Nyeri Kronis
sudah sejak 6 tahun yang lalu
P : Riwayat hipertensi
Q : Cenut-cenut
R : Kepala
S:4
T : Hilang timbul (secara tiba-
tiba)
Do : Pasien terlihat menahan sakit saat
dilakukan pengkajian

2. Ds : Penurunan kekuatan Resiko jatuh


 Pasien mengatakan jika bejalan muskoloskeletal
selalu menggunakan tongkat,
pasien takut jika sewaktu-waktu
kepala pusing/gliyer
 Pasien mengatakan terkadang
jika dibuat jalan tiba-tiba kepala
pusing/gliyer
Do :
 Pasien terlihat jalan
menggunakan tongkat
 Pasien terlihat jika berjalan
pelan-pelan
 Pasien terlihat selalu berbaring
ditempat tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri kronis berhubungan dengan Agens cedera biologis
2. Resiko jatuh berhubungan dengan Penurunan kekuatan muskoloskeletal
RENCANA KEPERAWATAN

Hari / Tgl : Selasa 15 oktober 2019 Kasus Ke- 1/Inisial Klien : Ny. S

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Keperawatan/Intervensi


Keperawatan NOC NIC
Nyeri kronis NOC: Kontrol nyeri NIC: Manajemen nyeri
berhubungan Setelah dilakukan tindakan 3x24 a. Monitor TTV
dengan Agens jam masalah nyeri kronis dapat b. Lakukan pengkajian nyeri
cedera biologis teratasi dengan kriteria hasil: secara komprehensif PQRST
a. Mampu mengontrol nyeri (tahu c. Kaji sesuatu yang bisa
penyebab nyeri, mampu dilakukan pasien untuk
menggunakan teknik non mengurangi nyeri
farmakologis untuk d. Berikan kompres jahe
mengurangi nyeri) (Syiddatul, 2017)
b. Menyatakan rasa nyaman e. Ajarkan cara melakukan
setelah nyeri berkurang kompres jahe untuk teknik non
c. Skala nyeri berkurang dari 4 farmakologi untuk mengurangi
menjadi 1-3 nyeri
f. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgetik bila perlu

Hambatan NOC: Safety behavior NIC: Pencegahan jatuh


mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan 3x24 a. Identifikasi karakteristik
berhubungan jam masalah resiko jatuh dapat lingkungan yang berpotensi
dengan intoleran teratasi dengan kriteria hasil: meningkatkan resiko jatuh
aktivitas a. Tidak terjadi jatuh b. Monitor cara bejalan,
b. Mampu menunjukkan tindakan keseimbangan, tingkat kelelahan
pencegahan jatuh dengan ambulasi
c. Sediakan peralatan bantu
(contoh walker, tongkat) untuk
memperkuat gait
d. Bantu aktivitas pasien terutama
saat ambulasi
e. Anjurkan pasien untuk
memegang benda sekitar saat
berjalan
f.
g.
h. Kolaborasi dengan ahli
fisisoterapi bila perlu
IMPLEMENTASI

Hari/tgl Implementasi Respon TTD


/jam
Selasa, 15  Mengkaji Tanda-tanda S: Tunjung
oktober vital  Pasien mengatakan nyeri
2019  Melakukan pengkajian kepala
10.00 nyeri secara komprehensif P : Riwayat hipertensi
10.15  Kaji sesuatu yang bisa Q : Cenut-cenut
10.20 dilakukan pasien untuk R : Kepala
mengurangi nyeri S:4
 Mengajarkan metode T : Hilang timbul (secara
10.30 nonfarmakologi untuk tiba-tiba)
mengurangi nyeri sendi  Pasien mengatakan cara
(teknik relaksasi nafas mengatasi jika nyeri
dalam) kepala yaitu dibuat
 Monitor cara bejalan, tiduran
10.40 keseimbangan, tingkat  Pasien mengatakan
belum tau cara relaksasi
kelelahan dengan nafas dalam
ambulasi  Pasien mengatakan jika
11.00  Sediakan peralatan bantu berjalan selalu membawa
(contoh walker, tongkat) tongkat
untuk memperkuat gait  Pasien mengatakan jika
11.10  Bantu aktivitas pasien berjalan tiba-tiba sering
terutama saat ambulasi pusing/gliyer
12.10  Anjurkan pasien untuk O:
memegang benda sekitar  TD : 160/90 mmHg
saat berjalan N : 80 x/menit
S : 36.7 0 C
RR : 20 x/menit
Pasien kooperatif
 Pasien terlihat jika
berjalan selalu
menggunakan tongkat
A:
 Masalah nyeri kronis
belum teratasi
 Masalah resiko jatuh
belum teratasi
P:
 Mengkaji Tanda-tanda
vital
 Melakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
 Mengajarkan metode
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri sendi
(teknik relaksasi nafas
dalam)
 Monitor cara bejalan,
keseimbangan, tingkat
kelelahan dengan
ambulasi
 Sediakan peralatan bantu
(contoh walker, tongkat)
untuk memperkuat gait
 Anjurkan pasien untuk
memegang benda sekitar
saat berjalan

S:
 Pasien mengatakan nyeri Tunjung
Rabu, 16  Mengkaji Tanda-tanda kepala
oktober vital P : Riwayat hipertensi
2019  Melakukan pengkajian Q : Cenut-cenut
10.10 nyeri secara komprehensif R : Kepala
10.20  Mengajarkan metode S:3
10.30 nonfarmakologi untuk T : Hilang timbul (secara
mengurangi nyeri sendi tiba-tiba)
(teknik relaksasi nafas  Pasien mengatakan sudah
dalam) bisa cara relaksasi nafas
 Monitor cara bejalan, dalam
10.50 keseimbangan, tingkat O:
kelelahan dengan  TD : 150/80 mmHg
ambulasi N : 80 x/menit
 Sediakan peralatan bantu S : 36.5 0 C
11.00 (contoh walker, tongkat) RR : 20 x/menit
untuk memperkuat gait Pasien kooperatif
 Bantu aktivitas pasien  Pasien terlihat jika
11.10 terutama saat ambulasi berjalan selalu
 Anjurkan pasien untuk menggunakan tongkat
12.00 memegang benda sekitar A:
saat berjalan  Masalah nyeri kronis
belum teratasi
 Masalah resiko jatuh
belum teratasi
P:
 Mengkaji Tanda-tanda
vital
 Melakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
 Mengajarkan metode
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri sendi
(teknik relaksasi nafas
dalam)
 Monitor cara bejalan,
keseimbangan, tingkat
kelelahan dengan
ambulasi
 Sediakan peralatan bantu
(contoh walker, tongkat)
untuk memperkuat gait
 Anjurkan pasien untuk
memegang benda sekitar
saat berjalan
Kamis, 18 S:
oktober  Pasien mengatakan nyeri Tunjung
2019  Mengkaji Tanda-tanda kepala
09.40 vital P : Riwayat hipertensi
09.50  Melakukan pengkajian Q : Cenut-cenut
10.00 nyeri secara komprehensif R : Kepala
 Mengajarkan metode S:4
nonfarmakologi untuk T : Hilang timbul (secara
mengurangi nyeri sendi tiba-tiba)
(teknik relaksasi nafas  Pasien mengatakan sudah
10.30 dalam) bisa cara relaksasi nafas
 Monitor cara bejalan, dalam
keseimbangan, tingkat O:
kelelahan dengan  TD : 165/85 mmHg
11.00 ambulasi N : 80 x/menit
 Sediakan peralatan bantu S : 36.6 0 C
(contoh walker, tongkat) RR : 20 x/menit
11.05 untuk memperkuat gait Pasien kooperatif
 Bantu aktivitas pasien  Pasien terlihat jika
12.00 terutama saat ambulasi berjalan selalu
 Anjurkan pasien untuk menggunakan tongkat
memegang benda sekitar
saat berjalan
A:
 Masalah nyeri kronis
belum teratasi
 Masalah resiko jatuh
belum teratasi
P:
 Mengkaji Tanda-tanda
vital
 Melakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
 Mengajarkan metode
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri sendi
(teknik relaksasi nafas
dalam)
 Monitor cara bejalan,
keseimbangan, tingkat
kelelahan dengan
ambulasi
 Sediakan peralatan bantu
(contoh walker, tongkat)
untuk memperkuat gait
 Anjurkan pasien untuk
memegang benda sekitar
saat berjalan

Anda mungkin juga menyukai