GGGGGGGG
GGGGGGGG
GGGGGGGG
TINJAUAN PUSTAKA
kebutuhan yang belum terpenuhi. Hal ini adalah keinginan untuk melakukan
disebabkan oleh kebutuhan tersebut (Marquis & Huston, 2010). Motivasi adalah
tidak akan berfaedah jika anggota yang ada didalam organisasi tersebut tidak
Suyanto (2009) motivasi kerja adalah dorongan dan keinginan sehingga staf
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan baik demi mencapai tujuan yang
diinginkan.
untuk memuaskan kebutuhan tertentu, mulai dari kebutuhan bertahan hidup dasar
sampai kebutuhan hidup kompleks, bahwa orang mencari kebutuhan yang lebih
tinggi saat kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi secara dominan.
dan aktualisasi diri (Marquis & Huston, 2010). Kelima kebutuhan tersebut adalah:
a. Kebutuhan Fisiologis
sama lain, dapat diidentifikasi dengan sebuah lokasi khusus didalam tubuh, pada
harus dipenuhi secara berulang-berulang dalam periode waktu yang relatif singkat
agar tetap terpenuhi (Winardi, 2001). Kebutuhan itu meliputi makanan, minuman,
istirahat, tidur, kontrol suhu dan menghindari rasa sakit (Gillies, 1996).
melakukan pekerjaan apa saja, karena ia akan memperoleh imbalan, baik berupa
uang atau barang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama ini
(Sitorus & Panjaitan, 2011). Dengan kata lain kebutuhan ini dapat merangsang
akan terdorong atau termotivasi untuk bekerja lebih giat agar ia memperoleh
imbalan dari pekerjaan yang ia lakukan yang dapat ia gunakan untuk memenuhi
kebutuhan ini.
b. Kebutuhan Keamanan
akan keamanan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan
tertentu daripada kebebasan yang tidak ada batasnya. Seseorang yang tidak
maka akan lebih semangat dan giat dalam melakukan pekerjaan tersebut.
c. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain
kebutuhan akan perasaan ikut serta (Hasibuan, 1996).perawat yang merasa dirinya
bekerja akan menstimulus perilakunya untuk bekerja lebih baik, karena ia merasa
nyaman dengan situasi kerja yang saling mendukung dan saling menghormati
tersebut.
Selama hidup manusia di dunia ini tidak mungkin terlepas dari pihak lain.
Walaupun sudah terpenuhi kebutuhan pertama dan kedua, jika ia tidak dapat
Kebutuhan harga diri atau penghargaan ini meliputi status, menghargai orang lain,
dan menghargai diri sendiri (Gillies, 1996).Kebutuhan ini juga berkaitan dengan
reputasi seorang individu atau penghargaan dari pihak lain, kebutuhan akan
pihak lain (Winardi, 2001). Perawat yang telah melakukan pekerjaannya secara
rekan kerja, dan rumah sakit dimana ia bekerja sebagai harapan dikedepannya
yang ada pada dirinya untuk mencapai pengembangan diri secara berkelanjutan
dan untuk menjadi kreatif dalam arti kata seluas-luasnya (Winardi, 2001).
ini dapat dipenuhi berdasarkan usaha individu itu sendiri dan berhubungan dengan
1996). Seseorang yang sudah mencapai kebutuhan ini senantiasa percaya diri dan
adanya kesempatan untuk tumbuh dan berkembang bagi perawat, maka akan
dengan motivasi perawat dalam bekerja, dengan adanya tujuan untuk memenuhi
semangat, karena dengan bekerja ia akan mendapat imbalan baik materil dan
Kebutuhan yang terpenuhi akan menjadi pemotivator bagi perawat untuk bekerja
kurang semangat, tidak disiplin, dan datang terlambat, maka manager sangat
dasar Maslow. Apakah kebutuhan tersebut sudah terpenuhi atau belum. Jika
menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, meningkatkan kreativitas dan
dicapai oleh pemimpin dalam upaya memotivasi kerja. Prinsip komunikasi adalah
tugas, informasi yang jelas akan membuat kerja pegawai lebih mudah
makna sebagai daya dorong, keinginan, kebutuhan dan kemauan, maka dimensi
motivasi kerja bagi personel dipengaruhi oleh dua faktor intrinsik seperti
(Suyanto, 2009).
yang ada dengan memodifikasi setiap tugas keperawatan agar dapat meningkatkan
Houston, 1998 dalam Suyanto, 2009). Selanjutnya agar motivasi dapat terus ada,
maka perlu cara lain seperti menciptakan iklim kerja. Adapun cara
pasien yang berlebihan, kondisi pasien yang berat dan serius, staf perawat kurang,
pencegahan atau mengurangi stress, dengan cara rotasi dinas, tidak terlalu sering
melakukan perubahan, dan mengadakan program latihan. Cara lain yang dapat
dilakukan adalah menciptakan suasana kerja yang akrab dan terbuka, komunikasi
yang efektif baik secara verbal maupun nonverbal secara horizontal, mengurangi
kontrol yang berlebihan pada tugas yang telah diberikan agar dapat
terhadap hasil kerja yang dicapai sesuai dengan imbalan yang akan diberikan,
motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri individu tersebut yang mendorong
dengan tingkat ambisi seseorang. (Marquis & Huston, 2010). Faktor intrinsik
tingkat dan jenis pekerjaan (job characteristics) dan lingkungan kerja (work
Faktor staf yaitu faktor yang memiliki peranan penting dalam motivasi
seperti kemampuan kerja, semangat atau moral kerja, rasa kebersamaan dalam
kehidupan kelompok, prestasi dan produktivitas kerja. Tiga faktor utama yang
berpengaruh pada motivasi staf yaitu, ciri-ciri pribadi seseorang, tingkat dan jenis
characteristics) adalah minat, sikap dan kebutuhan yang dibawa oleh seseorang
kedalam situasi kerja. Setiap orang memiliki karakterisitik yang berbeda, karena
itu motivasi mereka akan berbeda pula. Karakteristik tingkat dan jenis pekerjaan
(job characteristics) adalah atribut dari tugas karyawan dan meliputi besarnya
tanggung jawab, variasi tugas, dan sejauh mana pekerjaan itu memberikan
penghargaan dan kepedulian dari organisasi itu sendiri (Sitorus dan Panjaitan,
2011).
program kerja, persyaratan kerja, alat-alat dan sarana yang diperlukan didalam
2011).
2.2.3 Kepemimpinan
bekerjasama secara produktif dan dalam kondisi yang menyenangkan, atau yang
dirinya dan orang orang lain, berkomunikasi secara jelas dan efektif, bersemangat
melakukan aktifitas pada area tanggung jawabnya, menetapkan tujuan dan jelas
diketahui stafnya, dan melakukan dengan konkrit (action) (Sitorus dan Panjaitan,
2011).
cenderung menjadi tempat bertanya bagi orang lain. Pengetahuan yang baik juga
modal utama dalam mempengaruhi orang lain karena dia mampu menghasilkan
ide-ide baru. Disamping itu, seorang pemimpin juga kritis dan tidak menyenangi
pekerjaan rutin (Sitorus dan Panjaitan, 2011). Komponen kesadaran diri adalah
fleksibel, mandiri, dan tidak bergantung pada orang lain. Pemimpin dapat
diri ini penting karena bila seseorang menyukai dirinya, orang tersebut akan lebih
disukai orang lain. Kalau seorang merasa dirinya seorang pemimpin, maka ia akan
berkomunikasi jelas dengan orang lain, memberikan umpan balik kepada staf
tanpa menyalahkan, dan juga menerima umpan balik tentang dirinya dengan baik.
Saat berinteraksi semngat pemimpin dapat menular kepada stafnya (Sitorus dan
sejalan dan dapat diterima kelompok, oleh karena itu pemimpin mencari masukan
dari stafnya dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai (Sitorus dan Panjaitan,
berangan tetapi melakukan secara konkrit. pemimpin mempunyai ide-ide baru dan
bagi staf (Sitorus& Panjaitan, 2011). Hal yang sama juga disampaikan Suyanto
dilihat bila mampu menciptakan suasana motivasi yang sesuai dengan keadaan