Oleh:
Novdaly Fillamenta
Fillamenta@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh musik dangdut terhadap kecerdasan emosi
remaja kelas IX SMP Palembang.
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Subjek pada
penelitian ini masing-masing kelompok berjumlah 10 siswa. Pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan skala kecerdasan emosi sebanyak 60 aitem.
Hasil pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik Wilcoxon Sign Rank dan
Mann-Whitney. Uji yang dilakukan dengan teknik Wilcoxon Sign Rank menghasilkan nilai signifikasi
lebih besar dari taraf nyata, yakni 0,602 (p= 0,05). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan skor kecerdasan emosi siswa sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok
eksperimen. Sedangkan uji yang dilakukan dengan menggunakan teknik Mann-Whitney menghasilkan
taraf signifikasi lebih besar dari taraf nyata, yakni 0,480 (p=0,05). Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan skor kecerdasan emosi siswa pada kelompok control dan
kelompok eksperimen.
Novdaly Fillamenta
Fillamenta@gmail.com
ABSTRAC
The purpose of this study was to discuss about effect of music dangdut on 9 th grade adolescent
emotional intelligence in Palembang.
The study design used was a non-randomized pretest-posttest control group design. Subjects in this
study each group of 10 students. Data were collected by using a scale of emotional intelligence as much
as 60 aitem.
Results of hypothesis testing was done by using the Wilcoxon Sign Rank and Mann-Whitney. The test
was done by using the Wilcoxon Sign Rank generate significant value greater than the significance level
p = 0,602 (> 0,05). The results showed that there was no difference in students' emotional intelligence
scores before and after treatment in the experimental group. While the test is performed using the Mann-
Whitney technique produces a greater significance level p = 0, 480 significance level (> 0,05). The
results showed that there was no difference in emotional intelligence scores of students in the
control group and the experimental group.
Masa remaja adalah masa yang penuh dapat terjalin dengan baik (Tridhonanto &
senang (Hurlock, 1980). Emosi remaja tidak Remaja yang memiliki kecerdasan emosi
seimbang, seperti mudah tersinggung dan rendah akan mengalami kesulitan dalam bergaul
cengeng. Perubahan hormon dan pengalaman dan tidak dapat mengontrol emosi dan
lingkungan terlibat dalam perubahan emosi di perilakunya. Remaja cenderung keras kepala,
masa remaja. Remaja tidak dapat mengelola mudah stress, tidak mudah percaya orang
emosinya secara efektif, sehingga, remaja lain, kurang peka terhadap lingkungannya,
rentan mengalami depresi, mudah tersinggung, cenderung putus asa, bahkan beberapa
kurang mampu meregulasi emosi, yang diantaranya terlibat dalam masalah kenakalan
kemudian dapat memicu munculnya berbagai remaja, misalnya melawan orang tua dan guru,
emosinya sendiri, menampakkan kesan yang memaknai jenis musik yang didengarkannya.
perasaan dan mengungkapkan reaksi emosi karena musik memiliki irama dan nada-nada
yang teratur (Fillamenta, 2019). Musik (Weintraub, 2012).
dangdut merupakan salah satu musik yang Musik dangdut dapat memberikan esalah
mempunyai irama dan nada-nada teratur serta satunya adalah fek flow pada pendengarnya.
mempunyai sifat yang dinamis sehingga musik Efek flow ini dapat membuat pendengarnya
Dangdut lebih dari sekedar musik. bebas dari gangguan emosional, sehingga
Dangdut merupakan cara untuk individu dapat fokus pada pekerjaannya. Flow
mengalami kesulitan, ide dari suatu bangsa, yang mengalami efek flow dalam kegiatan
cinta yang menerangi anak, dan aspirasi dari belajar dapat menghasilkan prestasi yang lebih
didengar saat orang merasa senang dan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
menderita. Dangdut adalah cara musisi untuk mengetahui adanya pengaruh musik Dangdut
mengekspresikan emosi serta ide-ide kompleks. terhadap peningkatan kecerdasan emosi remaja
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu: mencapai tujuan yang dikehendaki, berempati
1. Ada perbedaan peningkatan hasil post-test pada orang lain serta mampu membina
kecerdasan emosi pada kelompok hubungan dengan orang lain secara efektif
eksperimen setelah perlakuan dengan dalam kehidupan sehari- hari yang dilakukan
pemberian musik dangdut dibanding hasil dengan kesadaran diri pada individu tersebut.
kemampuan individu mengenali emosi diri saat 4. Siswa mendapat ijin dari pihak sekolah untuk
mengikuti penelitian
emosi sedang terjadi, mengekspresikan dan
Metode pengumpulan data yang digunakan menengah pertama dengan Z hitung yang
dalam penelitian ini adalah metode skala. Skala diperoleh sebesar = 0,795, dengan nilai p=
yang disusun berdasarkan skala Likert dengan Hasil uji statistik non parametrik dengan
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menengah pertama antara kelompok eksperimen
dilakukan dengan menggunakan teknik analisa dan kelompok kontrol dengan Z hitung sebesar
statistik non parametric Wilcoxon Signed-Rank 0,605, dengan nilai p= 0,480 (p>0,05).
irama yang dinamis yang diperdengarkan tekanan darah sesuai dengan frekuensi, tempo
lebih rileks dan dapat menurunkan emosi Adanya suara berisik (suara mesin
negatif yang berguna bagi kecerdasan emosi pemotong rumput dan suara musik senam) yang
Musik dangdut yang diperdengarkan, menjadi tidak fokus dan tidak tenang selama
otak untuk diolah. Implus yang membawa menciptakan suasana ramai diantara subjek.
informasi diterima oleh urat saraf kemudian Barber & Barber (2003) menjelaskan bahwa
disampaikan ke daerah thalamus dan diperiksa suara yang keras, berbahaya dan mengancam
memerintahkan kepada batang otak untuk epinephrine dan berbagai hormon yang dapat
detak jantung, tekanan darah dan pernafasan Dalam keadaan demikian, individu tidak akan
beberapa faktor yang tidak bisa dikendalikan musik saat pelajaran berlangsung juga
dangdut yang diperdengarkan kepada remaja. pengaruh music dangdut terhadap kecerdasan
Rasyid (2010) menyatakan bahwa suasana emosi. Chou (2010) menyimpulkan bahwa
tenang dibutuhkan agar musik berpengaruh siswa lebih baik belajar pada kondisi yang
terhadap denyut jantung. Musik memiliki tenang dari pada dengan mendengarkan musik.
Ketika individu tidak dapat berkonsentrasi, ia misalnya mengenali emosi.