Anda di halaman 1dari 9

Tujuan :

1.Membedakan senyawa aldehid dan keton dengan menggunakan uji Tollens dan Fehling
2.Memahami reaksi yang terjadi selama uji Tollens dan Fehling

Alat dan Bahan

NO Alat/bahan Jumlah

1 Tabung reaksi 4 buah

2 Rak tabung reaksi 1 buah

3 Penjepit tabung 1 buah

4 Pipet tetes 4 buah

5 Gelas kimia 250 mL 1 buah

6 Kaki tiga dan kasa asbes 1 buah

7 Spritus 1 buah

8 Formalin 5mL

9 Aseton 5mL

10 Pereaksi fehling A dan B 10 tetes

11 Pereaksi Tollens 10 tetes

12 Akuades 250 mL

Cara Kerja
●Bagian 1 : Pereaksi fehling A fegling B
1.Masukkan 200mL air ke dalam gelas kimia 250mL dan panaskan airnya(akan digunakan
sebagai penangas air)
2.Sambil menunggu pemanasan air,masukkan 5 tetes formalin ke dalam tabung
reaksi,kemudian tetesi dengan 5 tetes fehling A dan fehling B
3.Ambil tabung reaksi yang lain,isi dengan 5 mL aseton,kemudian tetesi dengan 5 tetes
fehling A dan fehling B
4.Panaskan kedua tabung reaksi tersebut dengan penangas yang telah disiapkan dan amati
yang terjadi
●Bagian 2 : Pereaksi tollens
1.Masukkan masing-masing 5 tetes formalin dan aseton dalam dua tabung reaksi yang
berbeda
2.Tetesi dengan 5 tetes pereaksi tollens dan amati yang terjadi

Latar belakang
Di alam ini terdapat bermacam-macam jenis senyawa di antaranya adalah senyawa-
senyawa karbonil yang terdiri atas senyawa keton dan aldehid. Di mana kedua senyawa
tersebut banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja pada senyawa
aldehid berupa formalin yang sering digunakan dalam pengawaten mayat. Etanal atau
asetaldehida digunakan dalam pembuatan zat pewarna. Sedangkan dalam senyawa keton
misalnya saja aseton yang yang digunakan oleh wanita untuk membersihkan koteks pada
kuku. Dari sini dapat kita ketahui bahwa betapa pentingnya mempelajari senyawa-senyawa
ini.

Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat
pada sebuah atau dua buah atom hidrogen. Nama IUPEC dari aldehida diturunkan dari alkana
dengan mengganti akhiran “ana“ dengan “al“. Nama umumnya didasarkan nama asam
karboksilat ditambahkan dengan akhiran dehida (Petrucci, 1987).

Reaksi-reaksi pada aldehida dan keton adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.
Reaksi oksidasi untuk membedakan aldehida dan keton. Aldehid mudah sekali dioksidasi,
sedangkan keton tahan terhadap oksidator. Aldehida dapat dioksidasi dengan oksidator
yang sangat lemah. Sedangkan reaksi reduksi terbagi menjadi tiga bagian yaitu reduksi
menjadi alkohol, reduksi menjadi hidrokarbon dan reduksi pinakol (Wilbraham, 1992).

Sifat-sifat fisik aldehid dan keton, karena aldehid dan keton tidak mengandung
hidrogen yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada
alkohol. Sebaliknya aldehid dan keton adalah polar dan dapat membentuk gaya tarik
menarik elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya, bagian positif dari sebuah
molekul akan tertarik pada bagian negatif dari yang lain (Fessenden, 1997).

REAKSI-REAKSI ALDEHID
Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa
reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:

1.  Oksidasi

Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah.


Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan
pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam
karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat
dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga
endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai
larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga
membebaaskan unsur perak (Ag).

Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi
bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin perak.

Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah
larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium
tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga
diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat
sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.

Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.

Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam
air kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).

2. Adisi Hidrogen (Reduksi)

Ikatan rangkap –C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas hidrogen
membentuk suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan penurunan bilangan oksidasi
atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu, adisi hidrogen tergolong reduksi.

MANFAAT ALDEHID

 Larutan formaldehida 37% dalam air (formalin) untuk mengawetkan specimen biologi dalam
laboratorium / museum, karena dapat membunuh germs (desinfektan).
 Formaldehida untuk membuat plastic terms set. damar buatan serta insektisida dan
germisida.

 Keton

Keton adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon
lain. contoh senyawa keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.
Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan dengan
ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi yang paling lazim di alam
dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam
senyawa aldehid dan keton (Wilbraham dan Matta, 1992: 82).
REAKSI-REAKSI KETON
1) Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder
2) Oksidasi
Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid. Zat-zat pengoksidasi lemah
seperti pereaksi tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Oleh karena itu,
aldehid dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.
a) Aldehid + pereaksi Tollens à cermin perak
b) Keton + pereaksi Tollens à tidak ada reaksi
c) Aldehid + pereaksi Fehling àendapan merah bata
d) Keton + pereaksi Fehling à tidak ada reaksi
MANFAAT KETON
Keton yang paling banyak digunakan adalah propanon.Propanon dalam kehidupan
sehari-hari dan perdagangan lebih dikenal dengan nama aseton. Kegunaan utama aseton
sebagai pelarut untuk lilin, plastik, sirlak, dan pelarut selulosa asetat dalam memproduksi
rayon. Aseton juga digunakan untuk pembersih pewarna kuku (kutek). Beberapa keton siklik
yang berbau harum digunakan untuk membuat parfum. Kerjakan
Senyawa keton yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah aseton
atau propanon.Aseton banyak digunakan sebagai :
1. Pelarut senyawa karbon, misalnya sebagai pembersih cat kuku.
2. Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chlaroform yang digunakan sebagai obat
bius.
3. Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau harum sehingga digunakan
sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.

Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan mendasar antara aldehid dan keton!

 Perbedaan dari aldehid dan keton sendiri antara lain


-Aldehida jauh lebih mudah dioksidasi dari pada keton
-Keton merupakan reduktor yang lebih lemah dibandingkan aldehida.
-Aldehida mudah teroksidasi sedangkan keton agak sukar teroksidasi.
-Aldehida lebih reaktif dibandingkan dengan keton terhadap adisi nukleofilik

2. Jelaskan prinsip uji Tollens !

●Pada dasarnya uji tollens digunakan untuk membedakan senyawa aldehid dan keton.
Aldehid dioksidasi menjadi anion karboksilat, ion Ag+ dalam reagensia Tollens direduksi
menjadi logam Ag. Uji positf ditandai dengan terbentuknya cermin perak pada dinding dalam
tabung reaksi. Reaksi dengan pereaksi Tollens mampu mengubah ikatan C-H pada aldehid
menjadi ikatan C-O. Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton selanjutnya keton
tidak dapat dioksidasi lagi dengan menggunakan pereaksi Tollens

3. Apa fungsi pereaksi fehling pada uji fehling?


●Uji fehling berfungsi sebagai oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus
untuk mengenali aldehid
Lampiran
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga laporan
praktikum ini dapat tersusun hingga selesai. Laporan Praktikum ini membahas tentang
bagaimana membedakan aldehida dengan keton.

Maksud dan tujuan dari penulisan laporan praktikum Kimia ini untuk memenuhi salah satu
dari sekian kewajiban mata pelajaran Kimia serta merupakan bentuk langsung tanggung
jawab penulis atas tugas yang diberikan.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Efri Rantos, S.Pd sebagai kepala sekolah yang telah memberi dukungan hingga
selesainya laporan praktikum ini.
2. Ibu Sri Handayani S.Pd sebagai guru mata pelajaran yang turut mendukung dan
mengesahkan laporan praktikum ini.
3. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan moral, serta material
hingga selesainya laporan praktikum ini.
4. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dan partisipasi kepada kami.

Kami berharap semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca. Kami mohon maaf jika ada kesalahan yang ditemukan dalam laporan ini.

Sungailiat, 30 Januari 2018

Penulis
Laporan kimia
Membedakan Aldehida dengan Keton

Disusun oleh : Inas Shabrina


Kelas : XII Mipa 4

Anda mungkin juga menyukai