Disusun Oleh:
Mochamad Hasbulhadi Purnomo
Dosen Pembimbing:
Hendra Garnida, ST., MT.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
dilimpahkan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Shalawat serta salam
Penulis panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad S.A.W dan keluarganya,
sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir zaman. Tugas yang Penulis bahas mengenai
Perencanaan Gambar Jalan Rel Kereta Api yang merupakan tugas mata kuliah Rekayasa Jalan
Rel. Penulis menyadari bahwa dalam Penulisan tugas besar ini tidak sedikit masalah yang
dihadapi.
Oleh karena itu Penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas besar ini. Akhir kata, semoga tugas besar ini dapat
bermanfaat dan menambah khasanah cakrawala pemikiran bagi pembaca. Segala hormat
Penulis sampaikan Terimakasih.
16 Januari 2019
Penulis
i
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
Untuk menjaga deformasi vertikal, dimana deformasi vertikal ini merupakan ..... 9
indikator utama dari umur, kekuatan dan kualitas jalan rel. Deformasi vertikal.... 9
yang berlebihan akan menyebabkan geometrik jalan rel yang tidak baik dan
keausan yang besar diantara komponen-komponen struktur jalan. .................................... 9
Diperlukan untuk kenyamanan perjalanan kereta api, menjaga patahnya as, roda,
meredam kejut, impact, getaran vertikal. Jika jalan rel terlalu kaku, misalnya dengan
pemakaian bantalan beton, maka untuk menjamin elastisitas diperlukan alas karet (rubber
pads) yang dipasang di bawah kaki rel. .............................................................................. 9
ii
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
2.2.4 Stabilitas...................................................................................................... 9
Jalan rel yang stabil adalah mampu tetap pada posisi semula (vertikal dan
horizontal) setelah pembebanan terjadi. Untuk ini dibutuhkan balas dengan mutu dan
kepadatan yang baik, bantalan dengan penambat yang selalu terikat, dan drainase yang
baik. .................................................................................................................................... 9
2.2.5 Adjustability................................................................................................ 9
Jalan rel harus bisa diatur/dipelihara untuk dikembalikan ke posisi geometri yang
benar, jika terjadi perubahan geometri karena beban yang berjalan. ................................. 9
Struktur jalan rel, secara garis besar dapat dibagi dua, yaitu:Error! Bookmark
not defined.
.............................................................................................................................. 9
2.5 Bagian – Bagian Dari Kuda – Kuda Rel ........ Error! Bookmark not defined.
BAB 3. METODOLOGI.......................................................................................... 18
iii
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
iv
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
BAB 1.
PENDAHULUAN
1
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
2
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
3. Bab III Metodologi Penelitian. Berisi mengenai penggunaan metode dan tahapan-
tahapan pembuatan tugas.
4. Bab IV Pembahasan. Berisi mengenai perencanaan penggambaran suatu struktur
jalan rel yang diketahui.
5. Bab III Penutup. Berisi kesimpulan dan saran dari tugas besar ini.
3
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
BAB 2.
STUDI PUSTAKA
4
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
5
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
6
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
7
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
8
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
9
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
10
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
11
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
12
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
13
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
14
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
Untuk wesel dengan kecepatan tinggi, rel paksa ditambat pada bantalan dengan
menggunakan alat penambat.
Jarak antara rel paksa dengan rel lantak adalah 42 cm.
15
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
16
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
2.6 Emplasemen
Stasiun dilengkapi dengan berbagai prasarana diantaranya yang paling penting adalah
emplasemen, yang didefinisikan sebagai tempat yang diperuntukkan bangunan utilitas,
yaitu sekelompok sepur dengan wesel dan perlengkapannya.
17
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
BAB 3.
METODOLOGI
18
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
Persiapan:
Menentukan
• Studi pustaka
Mulai • Observasi Lapangan
Kebutuhan dan
Pengumpulan Data
Perencanaan Ok
Penggambaran
Disetujui Selesai
Skematis Struktur
Tidak
Badan Jalan Rel
19
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
BAB 4.
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN JALAN REL
Dimana:
Lh = panjang minimal lengkung peralihan.
h =pertinggian relatif antara dua bagian yang dihubungkan (mm).
v = kecepatan rencana untuk lengkungan peralihan (km/jam).
20
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
R 60: H=172, B=150, C=74.30, D=16.50, E=51, F=31.50, G=80.95, R=120, A=76.86,
W=60.34, Yb=80.95, Ix=3.066.
21
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
Kuat tarik minimum rel adalah n90 kg/mm2 dengan perpanjangan minimum 10%.
Kekerasan kepala rel tidak boleh kurang dari pada 240 Brinell.
22
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
23
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
Jarak bantalan beton, baja maupun kayu, pada jalan lurus jumlah bantalan yang
dipergunakan adalah 1.667 buah tiap kilometer panjang.
Pada lengkungan, jarak bantalan diambil sebesar 60 cm diukur pada rel luar.
24
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
25
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
26
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
BAB 5.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
27
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
5.2 Saran
1.
28
Universitas Sangga Buana
Yayasan Pendidikan Keuangan Dan Perbankan
USB – YPKP
Jurusan Teknik Sipil
DAFTAR PUSTAKA
29