Anda di halaman 1dari 57

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) merupakan kegiatan mahasiswa secara nyata

dan langsung dalam kegiatan kerja profesi pada suatu perusahaan atau instansi.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat memberikan keuntungan kepada mahasiswa/i,

sehingga dengan adanya PKL dapat meningkatkan mutu yang dapat diarahkan untuk

mengembangkan suatu sistem yang mantap agar mendapatkan gambaran dunia kerja

sebelum bekerja didalam dunia kerja. Adapun pemilihan tempat dilakukan secara

mandiri sehingga penulis melaksanakan PKL di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kota Malang (DISBUDPARI). Karena di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota

Malang sudah menerapkan strategi dalam mempromosikan objek pariwisata.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi yang besar hampir disegala

sektor, salah satunya di sektor pariwisata. Sebagai negara yang memiliki potensi

pariwisata yang besar, tentu membuat sektor pariwisata Indonesia menjadi sorotan.

Industri pariwisata di Indonesia harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah,

baik pemerintah pusat maupun daerah dalam mengembangkan potensi pariwisata

meningkatkan perekonomian daerah terutama bagi daerah yang merupakan daerah

otonomi baru. Agar tidak menjadi daerah yang tertinggal, dengan potensi daerah di

sektor pariwisata yang dimiliki daerah tersebut, harusnya dapat menjadi.

1
2

suatu batu loncatan untuk mengembangkan daerah tersebut dan meningkatkan

pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata yang ada.

Jack Trout dalam Suyanto (2007:17) menyebutkan bahwa inti dari strategi

adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompetisi, bagaimana membuat

persepsi yang baik dibenak konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan

kelemahan pesaing, menjadi spesialis, menguasai satu kata sederhana di kepala,

kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan menjadi

yang pertama dari pada menjadi yang lebih baik.

Siagian (2007:101) promosi merupakan mengelola suatu sistem komunikasi

pemasaran memerlukan suatu rancangan strategi dan program-program penjualan

yang efektif dan efisien. Promosi penjualan merupakan unsur kunci dalam kampanye

perusahaan dan promosi yang paling baik adalah promosi yan dilakukan oleh

pelanggan yang puas. Dengan demikian, promosi perlu ditangani secara cermat

karena masalahnya bukan hanya menyangkut pada bagaimana berkomunikasi dengan

pelanggan akan tetapi juga menyangkut seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk

biaya ini yang tentunya harus disesuaikan pada kondisi dan kemampuan perusahan.

Strategi dalam promosi merupakan salah satu kegiatan yang sanggat penting

dalam sebuah instansi maupun perusahaan dalam memasarkan produk maupun jasa.

Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen

dalam kegiatan pembelian atau pengunaan jasa melainkan sesuai dengan keinginan

dan kebutuhan (softjan Assuari : 2007 : 264).


3

Strategi pada dasarnya disusun untuk membentuk respon terhadap perubahan

lingkungan eksternal yang relevan dari suatu perusahaan seperti perubahan

perkembangan dari industri, teknologi, ekonomi, kebijakan pemerintah, politik,

lingkungan persaingan, selera konsumen, serta perubahan perilaku pemasok.

Perubahan eksternal ini akan di jawab dengan memperhatikan kemampuan internal

suatu perusahaan.

Untuk dapat memperoleh manfaat yang makasimal, instansi maupun sebuah

perusahaan harus mampu memanfaatkan peluang yang ada dan menekan ancaman

yang datang dari luar. strategi dalam promosi menjadikan perusahaan atau instansi

lebih produktif dalam menentukan masa depannya. Hal ini memungkinkan

memprakarsai dan mempengaruhi aktivitas serta lebih mengontrol apa yang telah

menjadi tujuan utama.

Untuk menyusun strategi yang tepat, maka benar-benar harus dilakukan

secara cermat, seksama dan tidak bias berdiri sendiri dalam melakukan promosi

sebuah barang maupun jasa. Oleh karena itu, langkah terpenting dalam menyusun

strategi adalah pemahaman terhadap bagaimana cara menyusun strategi itu sendiri

dan harus mengetahui kebutuhan masyarakat pada umumnya, salah satunya Dinas

pariwisata dan kebudayaan kota malang telah menerapkanya.

Dinas pariwisata dan kebudayaan malang merupakan sebuah instansi

pemerintahan daerah yang bergerak mengelola sumber daya yang ada di kota malang.

Dan mempunyai tugas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan


4

pariwisata yaitu pada penyusunan strategi perangkat daerah dibidang kebudayaan dan

pariwisata, pengelolaan kebudayaan masyarakat daerah, pelestarian tradisi yang

penganutnya dalam daerah, pembinaan lembaga adat, pembinaan kesenian, sejarah

lokal, cagar budaya tingkat local, pemasaran pariwisata dalam dan luar negeri,

pelaksanaa peningkatan kapasitas sumber daya manusia pariwisata dan ekonomi

kreatif tingkat dasar.

Sejalan dengan pariwisata dan kebudayaan mota malang yang terus

berkembang pesat, dalam hal ini peran humas dinas pariwisata dan kebudayaan

sangat diperlukan sebagai jembatan terhadap masyarakat atau konsumen. Humas juga

dituntut untuk melakukan strategi hubungan baik dengan pihak eksternal, seperti

pihak sponsor yang bias membantu memberikan fasilitas dan media yang

memberikan dampak untuk kegiatan yang berlangsung seperti peliputan acara yang

positif akan meningkatkan citra bagi instansi maupun perusahaan.

Maka dilihat dari fungsi dan strategi yang telah dilakukan humas dinas

pariwisata dan kebudayaan kota malang, hal tersebut yang menjadi dasar penulis

untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan judul Strategi Humas Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Kota Malang Dalam Mempromosikan Objek Pariwisata

(Disbudpari).
5

1.2 Tujuan PKL

Tujuan yang ingin dicapai dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana Strategi Humas Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kota Malang dalam mempromosikan Objek Pariwisata

2. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja Humas dalam sebuah Instansi

maupun sebuah Perusahaan.

1.3 Manfaat PKL

1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa

1. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang strategi promosi.

2. Sebagai pembelajaran mahasiswa secara terjun langsung mempraktekan ilmu

yang didapat di dalam perkuliahan.

3. Sebagai proses pembentukan mental dan karakter yang berkualitas dalam

bidang kehumasan setelah belajar terjun langsung di dunia kerja.

1.3.2 Manfaat bagi Universitas

1. Memperoleh informasi mengenai kondisi nyata di dunia kerja yang berguna

bagi peningkatan kualitas lulusan, khususnya lulusan Ilmu Komunikasi.

2. Menjalin kerjasama yang baik dengan instansi maupun perusahaan

dilaksanakanya PKL.
6

1.3.3 Manfaat bagi Instansi

1. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa PKL sesuai dengan

kebutuhan di unit kerjanya.

2. menjalin kerja sama yang baik antara instansi maupun perusahaan dengan

universitas.
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Menurut Cangara (2014:25-31) komunikasi adalah proses penyampaian pesan

dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk memengaruhi pengetahuan

atau perilaku seseorang. Dari pengertian komunikasi yang sederhana ini, maka kita

bisa berlangsung tanpa didukung oleh unsur-unsur; pengirim (source), pesan

(message), saluran/media (channel), penerima (receiver), dan akibat/pengaruh

(effect). Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.

Sumber Pesan Media Penerima Efek

Umpan Balik

Lingkungan

Gambar.5.1 Unsur - unsur Komunikasi

7
8

Kaitan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya dapat dilihat sebagai

berikut:

1. Sumber, semua peristiwa komunikasi kan melibatkan sumber sebagai pembuat

atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri

dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok.

2. Pesan, pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah suatu yang

disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara

tatap muka atau melalui media komunikasi.

3. Media, media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk

memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.

4. Penerima, penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh

sumber. peneima bisa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak,

sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disbut audience atau receiver.

Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah

karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber.

5. Efek, pengaruh atau efek adalah antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan

dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.


9

6. Umpan balik, salah satu bentuk dari pada pengaruh yang berasal dari penerima.

Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti

pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.

7. Lingkungan, ialah faktor-faktor terentu yang dapat mempengaruhi jalannya

komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni

lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis dan

dimensi waktu.

2.1.2 Komunikasi Organisasi

Menurut Wiryanto (dalam Katukk, Mewengkang & Kalesaran 2016)

komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi

di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.

Dari definisi tentang komunikasi organisasi di atas, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa komunikasi organisasi merupakan suatu proses penyampaian

dan penerimaan pesan di dalam suatu organisasi dari segala arah untuk mewujudkan

tujuan organisasi tersebut.

Komunikasi memiliki peranan besar dalam organisasi. Menurut Sendjaja

(dalam Katuuk, Mewengkang & Kalesaran 2016) komunikasi organisasi memiliki

2 fungsi sebagai berikut:

1 Fungsi Informatif
10

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemprosesan informasi.

Seluruh anggota organisasi berhak memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih

baik, dan tepat waktu. Informasi yang didapatkan oleh anggota organisasi dapat

melaksanakan pekerjaan secara lebih pasti. Personil dalam tataran manajemen

membutuhkan organisasi dalam rangka memudahkan membuat kebijakan ataupun

guna mengatasi konflik yang terjadi di organisasi. Bawahan membutuhkan informasi

untuk melaksanakan pekerjaan disamping itu juga informasi tentang jaminan

keamanan, sosial, kesehatan, dan sebagainya.

1. Fungsi regulatif

Berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.

Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif. Pertama, berkaitan

dengan orang-orang yang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang

memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan, dan

juga member perintah atau instruksi supaya dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Kedua, berkaitan dengan pesan regulative yang berorientasi pada kerja. Artinya

bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan boleh untuk

dilaksanakan.
11

2.2 Public Relations

2.2.1 Pengertian Public Relations

Menurut Public Relations Associations, public relations adalah keseluruhan

upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka

menciptakan dan menjaga nilai baik (good will) dan saling pengertian antara

organisasi dengan publiknya. Dengan demikian, Public Relations merupakan upaya

terencana dan dilakuka melalui proses perencanaan sehingga dapat menciptakan

sebuah nilai baik dan saling pengertian antara organisasi dengan publiknya (Ishaq,

2017:5)

Menurut Frank Jefkins (dalam Ishaq, 2017:7), public relations adalah sesuatu

yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupu ke

luar antara organisasi dengan publiknya dalam rangka mencapai tujuantujuan spesifik

yang dilandaskan pada saling pengertian. Dalam definisi ini, memberi pengertian

bahwa Public Relations (PR) merupakan sebuah kegiatan komunikasi yang

terencana, mengandung arti bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh PR selalu

direncanakan dengan baik. Ke dalam maupun ke luar mengandung arti bahwa

kegiatan PR dilaksanakan ke dlam maupun ke luar organisasi sehingga setiap

kegiatan PR tidak hanya untuk kepentingan ke luar organisasi, tetapi juga bermanfaat

untuk pihak di dalam organisasi. Komunikasi antara organisasi dengan publiknya


12

mengandung arti bahwa kegiatan PR dilaksanakan untuk membangun komunikasi

antara organisasi dengan publiknya agar terjadi saling pengertian.

2.2.2 Fungsi dan Tujuan Public Relations

Menurut Ishaq (2017:27) fungsi Public Relations (PR) adalah menitikberatkan

pada penciptaan dampak yang menyenangkan pada publik perusahaannya. PR

menjunjung kegiatan manajemen dan menjalin hubungan yang baik dan harmonis,

baik ke dalam (orang-orang di dalam perusahaan) maupun ke luar (pihak yang berada

diluar perusahaan). Dengan adanya hubungan yang baik tersebut, diharapkan

komunikasi bisa terjalin dengan baik dan menghasilkan dampak timbal baik yang

baik pula.

Menurut pakar humas Internasional Cutlip & Centre and Canfield (dalam

Ishaq, 2017: 29) fungsi Public Relations adalah sebagai berikut:

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama

(fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisa).

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan

publiknya, sebagai khalayak sasarannya.

3. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan


13

masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang-sarang kepada

pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan mandaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, mengatur arus informasi publik

serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi

terciptanya citra positif bagi kedua bela pihak.

2.2.3 Proses Public Relations

Menurut Ishaq (2017:32) Proses dalam kegiatan Public Relations (PR)

merupakan proses yang berekelanjutan. Bukan sebuah proses yang terhenti begitu

satu kegiatan diselesaikan atau satu objektif terselesaikan. Proses yang

berkesinambungan tersebut akan terus berlangsung selama organisasi yang kegiatan

PR sebagai fungsi manajemen terus bertahan. Bergerak secara dinamis sehingga

organisasi perlu menanggapi dinamika lingkungan tersebut. Karena itu, dalam proses

PR itu ada kegiatan rutin karena respon organisasi terhadap lingkungan dan

publiknya. Kegiatan yang rutin tersebut dilakukan para petugas PR untuk peristiwa-

peristiwa atau kegiatan yang terduga. Namun, ada kalanya petugas PR menjalankan

kegiatan PR untuk sesuatu yang tidak terduga sehingga dalam kegiatan PR ada yang

dinamakan manajemen krisis. Dalam menanggapi dinamika lingkungan yang

terkadang bergerak secara eksponensial, tentu saja diperlukan kegiatan PR yang


14

dinamis, itu semua membuat kegitan PR yang dijalankan satu organisasi akan

berlangsung sepanjang organisasi tersebut ada.

2.2.4 Tugas Public Relations

Menurut Ishaq (2017:60-61) beberapa tugas yang menjadi job descriptions

bagi seorang Public relations, yaitu:

1. Menjaga reputasi. Eksistensi sebuah perusahaan sangat tergantung pada

keberhasilan PR dalam menciptakan hubungan yang harmonis dengan publiknya. Ia

harus bisa menafsirkan target target publik untuk mendukung tujuan dan kebijakan

dari perusahaan yang bersangkutan.

1. Mengurus fungsi-fungsi organisasi, seperti menghadapi media, komunitas, dan

konsumen.

2. Menyampaikan informasi kepada publik, interest group, atau pemegang saham

mengenai kebijakan aktivitas, dan prestasi dari sebuah organisasi .

3. Menyiapkan dan membuat press release serta menghubungi orang-orang di

media, yang sekiranya dapat menerbitkan atau menyiarkan program kerja divisi

PR.

4. Mengatur dan mengumpulkan program-program untuk memelihara dan

mempertahankan kontak antara perwakilan organisasi dan publik.


15

2.2.3 Proses Public Relations

Menurut Ishaq (2017:32) Proses dalam kegiatan Public Relations (PR)

merupakan proses yang berekelanjutan. Bukan sebuah proses yang terhenti begitu

satu kegiatan diselesaikan atau satu objektif terselesaikan. Proses yang

berkesinambungan tersebut akan terus berlangsung selama organisasi yang kegiatan

PR sebagai fungsi manajemen terus bertahan. Bergerak secara dinamis sehingga

organisasi perlu menanggapi dinamika lingkungan tersebut. Karena itu, dalam proses

PR itu ada kegiatan rutin karena respon organisasi terhadap lingkungan dan

publiknya. Kegiatan yang rutin tersebut dilakukan para petugas PR untuk peristiwa-

peristiwa atau kegiatan yang terduga. Namun, ada kalanya petugas PR menjalankan

kegiatan PR untuk sesuatu yang tidak terduga sehingga dalam kegiatan PR ada yang

dinamakan manajemen krisis. Dalam menanggapi dinamika lingkungan yang

terkadang bergerak secara eksponensial, tentu saja diperlukan kegiatan PR yang

dinamis, itu semua membuat kegitan PR yang dijalankan satu organisasi akan

berlangsung sepanjang organisasi tersebut ada.

2.2.4 Tugas Public Relations

Menurut Ishaq (2017:60-61) beberapa tugas yang menjadi job descriptions

bagi seorang Public relations, yaitu:

1. Menjaga reputasi. Eksistensi sebuah perusahaan sangat tergantung pada

keberhasilan PR dalam menciptakan hubungan yang harmonis dengan publiknya. Ia


16

harus bisa menafsirkan target target publik untuk mendukung tujuan dan kebijakan

dari perusahaan yang bersangkutan.

5. Mengurus fungsi-fungsi organisasi, seperti menghadapi media, komunitas, dan

konsumen.

6. Menyampaikan informasi kepada publik, interest group, atau pemegang saham

mengenai kebijakan aktivitas, dan prestasi dari sebuah organisasi .

7. Menyiapkan dan membuat press release serta menghubungi orang-orang di

media, yang sekiranya dapat menerbitkan atau menyiarkan program kerja divisi

PR.

8. Mengatur dan mengumpulkan program-program untuk memelihara dan

mempertahankan kontak antara perwakilan organisasi dan publik.

2.2.5 Peran Public Relations

Menurut Ishaq (2017:67-68) Peranan Public Relations dalam suatu organisasi

atau perusahaan tentu sangat penting. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai

misi dan tujuannya ditentukan oleh peranan dan kegiatan PR, dalam memelihara

hubungan baik dengan sasaran, baik di lingkup internal maupun eksternal.

Dari uraian di atas, dapat ditegaskan mengenai peran utama PR yang pada

intinya adalah sebagai berikut:


17

1. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang

diwakili dengan publiknya.

2. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan

saling menguntungkan dengan pihak publiknya.

3. Peranan back up management, yakni sebagai pendudukung dalam fungsi

manajemen organisasi atau perusahaan.

4. Memebntuk corporate image, artinya peranan PR adalah bagaimana membina

hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah

terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi

maupun dari pihak publiknya.

2.2.6 Media Public Relations

Dalam menjalankan tugasnya, seorang PR membutuhkan media sebagai alat

pendukung untuk terciptanya komunikasi atau penyampaian pesan yang efektif.

Menurut Firsan Nova (dalam Wahyuningsih, 2013:29) “Media Public Relations

terdiri dari dua bentuk, yaitu media internal dan media eksternal”. Dari pendapat

tersebut yang dimaksud sebagai media internal antara lain dapat berbentuk majalah,

tabloid, buletin, koran, website perusahaan, intranet perusahaan, company profile,

financial report, dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud media eksternaladalah

media massa baik yang berbentuk cetak maupun elektronik.


18

Sedangkan menurut Lena Satlita (dalam Wahyuningsih, 2013:34-37),

“Media yang digunakan oleh seorang PR dalam menjalankan tugasnya yaitu:

1. Media massa cetak maupun elektronik

Contoh dari media cetak adalah surat kabar, majalah, brosur, pamflet, buletin

dan lain-lain yang tersebar luas dan dibaca oleh publik. Sedangkan contoh media

elektronik adalah televisi, radio, website, dan lain-lain.

2. Bahan tercetak (printed material)

Ketika menjalankan kegiatannya misalnya dalam rangka memperkenalkan

cabang perusahaan baru atau program baru perusahaan maka seorang PR dapat

menggunakan media yang berupa bahan tercetak seperti kartu nama, dan lain-lain.

3. Surat langsung (direct mail)

Pada saat perusahaan akan mengadakan suatu kegiatan, misalnya merayakan

Hari Ulang Tahun perusahaan ataupun rapat sosialisasi dan koordinasi tentang suatu

kebijakan, dalam kegiatan ini seorang PR dapat mengundang publik dengan

menggunakan surat langsung. Dalam hal ini, surat langsung yang digunakan oleh

seorang PR yaitu surat undangan.


19

4. Pesan-pesan lisan (spoken word)

Penyampaian suatu pesan secara lisan dalam suatu kegiatan yang didukung

dengan peralatan audiovisual merupakan salah satu tugas seorang PR. Adapun pesan

secara lisan yang disampaikan oleh seorang PR dapat lebih menarik publik apabila

pesan langsung tersebut disampaikan juga oleh narasumber perusahaan yang

terpercaya.

5. Pemberian sponsor (sponsorship)

Sponsor adalah penyedia dukungan finansial untuk suatu acara, kegiatan,

lembaga atau individu yang dianggap memang pantas meneimanya. Tujuan dari

seorang public relation memberikan sponsor yaitu dalam rangka menunjukkan niat

baik dan menciptakan suatu pemahaman positif terhadap publik, sehingga publik

dapat mengetahui keberadaan perusahaan yang menjadi sponsor.

6. House journal

House journal adalah suatu bentuk komunikasi PR yang tergolong private

publication dan diartikan secara luas sebagai bahan cetakan yang diterbitkan secara

teratur. Bentuk dari house journal antara lain the sales bulletin, the news letter, the

newspaper, the magazine, mading/surat kabar, dan lain-lain yang diterbitkan oleh

perusahaan.
20

7. Pengiklanan

Dinamika dari perkembangan iklan saat ini tidak pernah lepas dari faktor

media. Dengan melalui media sebagai tempat untuk beriklan akan diperoleh

keseragaman dalam mempromosikan suatu produk sehingga mudah diterima oleh

publik. Beberapa media yang dapa digunakan sebagai media iklan antara lain:

televisi, radio, surat kabar, billboard, internet, dan lain-lain.

8. Pertemuan

Agar menunjang penggunaan berbagai macam media yang telah diuraikan

tersebut, ada baiknya jika suatu perusahaan menyelenggarakan suatu pertemuan

khusus untuk khalayak. Pertemuan yang dimaksudkan dapat berupa seminar,

pameran, rapat, presentasi ataupun dapat berupa diskusi. Keuntungan dengan melalui

pertemuan adalah adanya kesempatan untuk mengadakan tanya jawab, pertukaran

pendapat dapat dilangsungkan secara teratur, sehingga persoalanpersoalan yang

dianggap penting dan belum dimengerti oleh publik dapat dikemukakan dan dibahas.

2.3 Strategi Promosi

2.3.1 pengertian Strategi

Menurut David (2006:16-17) Strategi adalah alat untuk mencapai sebuah

tujuan jangka panjang, merupakan suatu tindakan potensial yang membutuhkan

keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang
21

besar selain itu ditegaskanya bahwa strategi mempengaruhi kemakmuran perusahaan,

instansi, maupun organisasi dalam jangka panjang dan berorientasi masa depan.

Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi serta perlu mempertimbangkan

factor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan atau organisasi.

2.3.2 Perencanaan Strategi

Menurut E. Catur Rismiati dan Lg. Bondan Suratno (2006:135) perencanaan

strategi adalah suatu proses mengembangkan strategindengan elemen-elemen utama

yaitu,

1. Memusatkan diri pada penyesuaian antara sumber-sumber organisasi dengan

kesempatan dan resiko dari lingkungan eksternal perusahaan.

2. Disusun oleh magnet puncak

3. Mempunyai kerangka waktu yang panjang atau lama

4. Diungkapkan dalam istilah-istilah yang relative umum

2.3.3 Pengertian Promosi

Menurut Fazar Laksana (2008:4-5) mendifinisikan promosi adalah segala

kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen dan manajemen pemasaran yaitu produk yang dilakukan melalui aktifitas

dari bauran promosi seperti produk “Price promotion dan place”.


22

Sedangkan menurut Sofjan Assauri (2011:2) dalam America Marketing

Association mengatakan Pemasaran adalah Hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang

berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen.

Kotler dan Keller (2009:6) dalam buku yang berjudul“ Marketing

Management” mengemukakan pemasaran yaitu “Fungsi organisasi dan satu set proses

untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai kepada pelanggan

yang memberikan keuntungan bagi organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap organisasi”.

Konsep inti promosi menurut pendapat di atas menjelaskan bahwa ada

beberapa hal yang harus dipenuhi dalam terjadinya proses pemasaran. Dalam

pemasaran terdapat produk sebagai kebutuhan dan keinginan orang lain yang

memiliki nilai sehingga diminta dan terjadinya proses permintaan karena ada yang

melukan pemasaran.

2.3.4 Pengertian Strategi Promosi

Menurut pendapat Sofian Assauri (2011:168) mengatakan bahwa strategi

promosi pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh terpadu dan menyatu di

bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan

untuk tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.

Ciri penting rencana strategi promosi menurut Sofian Assauri (2008:183)

adalah:
23

a. Titik tolak penyusunanya melihat perusahaan secara keseluruhan

b. Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh

c. Dalam menyusunya diusahakan untuk memahami kekuatan yang

mempengaruhi perkembangan perusahaan.

d. Jadwal dan waktu (timing) yang ditentukan adalah yang sesuai dan

mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan.

e. Penyusunan rencana dilakukan secara realitis dan relevan dengan lingkungan

yang dihadapi.

2.3.5 Tujuan Promosi

Buchari Alma (2005:5) mengemukakan tujuan dari promosi yaitu untuk

mencari keseimbangan pasar, antara buyer’s market dan seller’s market

mendistribusikan barang dan jasa dari daerah surplus ke daerah minus dan produsen

ke konsumen dari pemilik barang dan jasa ke calon konsumen.

Tujuan promosi yang utama ialah memberi kepuasan kepada konsumen tujuan

pemasaran bukan komersial pemasaran atau mencari laba, dengan adanya tujuan

memberi kepuasan ini maka kegiatan marketing meliputi berbagai lembaga produsen.

2.3.6 Jenis-Jenis Strategi Promosi

Dalam hubungan strategi promosi, menurut Sofian Assauri (2008:179) bahwa

strategi promosi secara umum dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis strategi promosi

yang dapat dilakukan perusahaan yaitu:


24

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated

Marketing).

b. Strategi promosi yang membeda-bedakan pasar (Differentiated Marketing)

c. Strategi promosi yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing)


25

BAB III

METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli - 30 Agustus

2018 di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang. Yang beralamatkan di Jl.

Soekarno Hatta Griya Santa B. No 210 Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota

Malang Jawa Timur.

3.2 Metode Pengambilan Data Praktek Kerja Lapangan

Dalam kegiatan PKL ini, penulis akan menggunakan tiga cara untuk

pengambilan data yang dibutuhkan yaitu:

3.2.1 Wawancara

Metode pengumpulan data melalui wawancara dengan narasumber yang

bersangkutan dari tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) tentang hal-hal yang

berhubungan dengan Public Relations yang menerapkan Strategi Promosi Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang.

3.2.2 Pengamatan Berperan Serta

Melalui cara ini penulis dapat berpartisipasi dalam proses kegiatan Public

Relations yang sedang dilakukan. Dengan berperan serta, penulis bisa mengamati

25
26

secara langsung pengaplikasian Strategi Promosi Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kota Malang.

3.2.3 Observasi

Observasi atau pengumpulan data adalah cara memperoleh data dengan

mengamati, yang dilakukan secara kontinyu hingga memperoleh fakta-fakta yang

benar, sehingga dapat membuktikan suatu masalah. Pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap perusahaa sehingga

dapat dibahas dalam praktek kerja lapangan yang akan menjadi sumber data.

3.3 matrikuli kegiatan PKL

Waktu pelaksanaan
No Nama Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu
I II III IV
Pengenalan Tempat
PKL
1.
Mengetahui
2. program kerja
Public Relations
Ikut berperan serta
membantu Public
3.
Relations dalam
melaksanakan
tugasnya
27

Ikut serta membantu


tugas Humas dalam
4.
promosi kebudayaan
Kota Malang
Tabel.2 Matrikulasi Rencana Praktek Kerja Lapangan

3.4 Kegiatan Selama PKL

No Hari/Tanggal/Bulan/tahun Bentuk Kegiatan Lokasi


1. Senin, 06 Agustus 2018 Pengenalan terhadap Kantor
karyawan DISBUDPAR DISBUDPAR Kota
Kota Malang Malang
Mendapat tugas membuat Alun-alun Kota
video promosi wisata kota Malang, Taman
Malang dan wawancara Balai Kota Malang,
Maksud dan Tujuan PKL Taman Slamet.
di DISBUDPAR Kota
Malang
2. Selasa, 07 Agustus 2018 Mempelajari tugas pokok Kantor
dari DISBUDPAR Kota DISBUDPAR Kota
Malang dan Malang

3. Rabu, 08 Agustus 2018 Presentasi video promosi Kantor


Kota Malang DISBUDPAR Kota
Malang
Rapat pembagian lokasi
untuk survei cagar budaya
yang ada di Kota Malang.
4. Kamis, 09 Agustus 2018 Survei cagar budaya Kelurahan Tlogo
peningalan bangunan Mas, Merjosari dan
kuno zaman penjajahan Dinoyo
Belanda di kecamatan
Klojen
5. Jumat, 10 Agustus 2018 Survei cagar budaya di Kelurahan
daerah kelurahan Ketawanggede,
28

Tlogomas, Jatimulyo dan Jatimulyo dan


Sumber Sari Sumber Sari
6. Senin, 13 Agustus 2018 Survei cagar budaya di Kelurahan
daerah kelurahan, Tunggulwulung,
Tunggulwulung, Tunjungsekar dan
tunjungsekar dan Tasikmadu
Tasikmadu
7. Selasa, 14 Agustus 2018 Membantu administrasi Kantor
kantor DISBUDPAR Kota
Malang
8. Rabu, 15 Agustus 2018 Membantu membuat arsip Kantor
kantor DISBUDPAR Kota DISBUDPAR Kota
Malang Malang
9. Kamis, 16 Agustus 2018 Mengantarkan surat 1. kecamatan
undangan tennical metting Lowokwaru
event festival kendaraan 2. Kantor KPU
hias Malang
3. Hotel West
Prime
4. Kantor DPRD
Kota Malang
10. Sabtu, 18 Agustus 2018 Membantu persiapan Kantor Balai Kota
event festival kendaraan Malang
hias
11. Minggu, 19 Agustus 2018 Membantu event festival Kantor Balai Kota
kendaraan hias Malang
12. Senin, 20 Agustus 2018 Menjaga resepsionist dan Kantor
menjaga stabd pendaftaran DISBUDPAR Kota
Malang Flower Carnaval Malang
(MFC)
13. Selasa, 21 Agustus 2018 Ikut menjadi tour gate di Keliling Kota
Bus Macyto Kota Malang Malang
14. Rabu, 22 Agustus 2018 Survei makam kuno dan Kecamatan
Punden yang ada di Kota Lowokwaru dan
Malang Klojen
29

15. Kamis, 23 Agustus 2018 Survei makam kuno dan Kecamatan


Punden yang ada di Kota Blimbing dan sukun
Malang
16. Jum’at, 24 Agustus 2018 Survei makam kuno dan Kecamatan
Punden yang ada di Kota Kedungkandang
Malang
17. Senin, 27 Agustus 2018 Menjaga resepsionist Kantor
DISBUDPAR Kota
Malang.
18. Selasa, 28 Aguatus 2018 Ikut menjadi tour gate di Keliling Kota
Bus Macyto Kota Malang Malang
19. Rabu, 29 Agustus 2018 Survei lukisan dikampung Kampung 3D
3D, mencari tau siapa
nama pelukisnya dan
makna dari lukisan
tersebut
20. Kamis, 30 Agustus 2018 Survei lukisan dikampung Kampung 3D
3D, mencari tau siapa
nama pelukisnya dan
makna dari lukisan
tersebut
22. Jum’at 31 Agustus 2018 Wawancara salah satu Kampung 3D
pelukis kampong 3D
23. Senin, 03 September 2018 Presentasi laporan tentang Kantor
kampung 3D DISBUDPAR Kota
Malang
Menjadi resepsionist
24. Selasa, 04 September 2018 Ikut menjadi tour gate di Keliling Kota
Bus Macyto Kota Malang Malang
25. Rabu, 05 September 2018 Mengantarkan surat untuk Fakultas Arsiteksur
rapat festival Malang Brawijaya
Flower Carnival
Jurusan Sejarah
IKIP Budi Utomo
Dinas Perumahan
30

Dan Kawasan
Pemukiman Kota
Malang
26. Kamis, 06 September 2018 Membantu persiapan rapat Kantor
DISBUDPAR Kota
Malang
Tabel 1.2 Kegiatan Selama PKL
31

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PKL

4.1 Gambaran Umum Kota Malang

Kota Malang dimulai dengan terbentuk pada dataran tinggi pada tahun 6752
SM. Kemudian dalam perkembangannya munculah kerajaan-kerajaan mulai dari
Kanjuruhan, Singhasari, sampai dengan Majapahit. Kerajaan Kanjuruhan dipimpin
Gajayana Dinoyo keturunan Balitung, Daksa, Tul, dan Siduk pada abad 8. Keturunan
Siduk berlanjut kepada Darmawangsa, Airlangga hingga terakhir Kertajaya (1216-
1222). Kemudian timbul Dinasti Ken Arok yang merebut kedudukan Akuwu Tunggul
Ametung dari tumapel, kemudian menyerang Kertajaya di Kediri dan mendirikan
Dinasti Kerajaan Singhasari. Keturunan Ken Arok berlanjut hingga Raja Majapahit
terakhir Bhre Tumapel (1447-1451).

Kota Malang memang memiliki kondisi yang strategis, di samping terletak di


perbukitan yang sejuk, di kota ini bertemu tiga lembah. Dari arah barat laut dilalui
Sungai Brantas, dari urtara ada Sungai Bango, dari arah timur terdapat Sungai
Amprung. Ketiga sungai dipertemukan dalam sebuah lembah, yang kesemuanya
kearah Sungai Brantas, terus menuju ke selatan. Karena kondisi geografis dan
alamnya yang sangat strategis dan indah, Herman Thomas Karsten (1917), seorang
arsitek dan ahli tata kota, merancang Kota

Malang sebagai kota taman (garden city). Karsten, menganggap kota sebagai
suatu organisme hidup yang terus bertumbuh. Dalam rencana pengembangan kota,
Karsten menganggap penting keberadaan taman-taman kota serta ruang terbuka, dua
hal yang tampaknya saat ini tampak mulai terabaikan bahkan ditinggalkan

31
32

4.3. Letak Geografis dan Kondisi Iklim

Letak Kota Malang berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Malang yang


secara geografis terletak pada posisi 112,06o – 112,07o Bujur Timur, 7.06o – 8.02o
Lintang Selatan. Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2005 tercatat rata-rata
suhu udara berkisar antara 23,3oC sampai 24,9oC. Sedangkan suhu maksimum
mencapai 30,7oC dan suhu minimum 17,2oC. Rata-rata kelembaban udara berkisar
71% - 85%, dengan kelembaban maksimum 100% dan minimum mencapai 35%.
Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso Curah hujan yang relatif
tinggi terjadi pada bulan Januari, Pebruari, Maret, April, Nopember dan Desember.
Sedangkan pada bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus curah hujan relatif rendah.

4.4. Luas Wilayah dan Batas Wilayah

Luas wilayah Kota Malang sebesar 110.06 Km2 yang terbagi dalam lima
kecamatan yaitu Kecamatan Kedungkandang, Sukun, Klojen, Blimbing dan
Lowokwaru. Kota Malang memiliki potensi obyek pembangunan yang cukup.
Potensi ini tentunya masih memerlukan pengelolaan secara optimal dan terintegrasi,
sehingga nantinya secara efektif mampu menunjang pembangunan

Kota Malang. Adapun batas administrasi Kota Malang adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kec. Singosari dan Kec.Karangploso Kab. Malang

Sebelah Timur : Kec. Pakis dan Kec. Tumpang Kab Malang

Sebelah Selatan : Kec. Tajinan dan Kec. Pakisaji Kab.Malang

Sebelah Barat : Kec. Wagir dan Kec. Dau Kab Malang.


33

4.5 Pembagian Wilayah Administratif

Dari lima kecamatan yang ada terbagi atas 57 desa/kelurahan, 509 unit RW
dan 3783 unit RT. Adapun pembagian wilayah administrasi, adalah:

1. Kecamatan Klojen : 11 Kelurahan, 89 RW, 676 RT.

2. Kecamatan Blimbing : 11 Kelurahan, 120 RW, 834 RT

3. Kecamatan Kedungkandang : 12 Kelurahan, 02 RW, 764 RT

4. Kecamatan Sukun : 11 Kelurahan, 79 RW, 692 RT

5. Kecamatan Lowokwaru : 12 Kelurahan, 115 RW, 683 RT

4.6 Visi dan Misi

Tujuan pembangunan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang disusun


dalam bentuk Rencana Pembanguan Jangka Panjang (RPJP), yang secara terinci yaitu
Mempertahankan seni dan budaya lokal sekaligus mengenalkannya pada khalayak
yang lebih luas hingga level internasional terus diemban oleh Pemerintah Kota
Malang, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DISBUDPAR).

VISI

”Terwujudnya Kota Malang Sebagai Kota Tujuan Wisata Yang Bermartabat”

MISI

1. Mengembangkan dan melestarikan kebudayaan, nilai sejarah, tradisi, adat istiadat


dan peninggalan purbakala sebagai media untuk mempererat persatuan dan
kesatuan, rasa cinta tanah air.
2. Mengembangkan, mempromosikan dan menjadikan pariwisata kota malang
menjadi destinasi pariwisata unggulan memiliki daya jual dan daya saing yang
kompetitif.
34

3. Menjadikan Sektor Pariwisata sebagai sector yang memberi manfaat untuk


kemakmuran, keadilan, kesetaraan, pelestarian lingkungan hidup dan budaya;
4. Mengembangkan seluruh potensi pariwisata yang ada menjadi Obyek Daya Tarik
Wisata yang terkemuka, memiliki daya jual dan daya saing yang kompetitif
untuk kemakmuran masyarakat Kota Malang
5. Mengembangkan, mempromosikan dan menjadikan pariwisata Kota Malang
menjadi destinasi pariwisata unggulan yang menjunjung tinggi norma-norma
religius-toleran, adat-istiadat, kearifan lokal, pelestarian lingkungan hidup dan
karakteristik khas daerah Kota Malang
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal dan professional melalui
pembinaan, pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan.
7. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal dan professional melalui
pembinaan, pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan

Mempertahankan Seni dan budaya lokal sekaligus mengenalkannya pada


khalayak yang lebih luas hingga level internasional terus diemban oleh Pemerintah
Kota Malang, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).

4.7 Sejarah Tempat PKL

Kota Malang adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur Indonesia. Kota ini
berada di dataran tinggi cukup sejuk terletak pada 90 km sebelah selatan kota
Surabaya dan wilayahnya di kelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan
kota terbesar kedua di utara timur dan di kenal dengan julukan kota pelajar. Seperti
halnya kebanyakan kota–kota lain di Indonesia pada umumnya, Kota Malang tumbuh
dan berkembang setelah hadirnya pemerintah Kolonial Hindia Belanda fasilitas
umum di rencanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga belanda.
Kesan diskriminatif masih berbekas hingga sekarang, misalnya Ijen Boullevard dan
kawasan sekitarnya. Pada mulanya hanya dinikmati oleh keluarga asal Belanda dan
bangsa Eropa lainya.
35

Kota Malang memiliki sejarah yang panjang, mulai dari masa purbakala. Kota
yang didirikan pada zaman Belanda ini telah mengalami berbagai peristiwa penting,
mulai dari kejayaan kerajaan-kerajaan di Nusantara hingga pembangunan kota secara
besar-besaran oleh Pemerintah Penjajahan Belanda. Kota ini didirikan pada 1 April
1914 sebagai kotapraja.

4.8 PROFIL DAERAH

 Tahun Berdiri : 1 April 1914


 Ibukota : Surabaya
 Pembagian administrative Kota Malang terdiri atas 5 (lima) Kecamatan, yaitu;
1. Kecamatan Lowokwaru
2. Kecamatan Kedung Kandang
3. Kecamatan Klojen
4. Kecamatan Blimbing
5. Kecamatan Sukun

4.9 Potensi Wisata Kota Malang

Kota Malang berpotensi menjadi destinasi wisata sejarah dan religi. Kota
Malang termasuk salah satu contoh sejarah terbentuknya kota modern di Indonesia
pada masa Kolonial Hindia Belanda. Pengembangan dari sektor Wisata dan Budaya
kota Malang merupakan suatu keinginan yang mendalam untuk memberdayakan
seluruh potensi yang ada di kota Malang. Selain melestarikan Wisata dan
Kebudayaan di 6Kota Malang juga berperan untuk meningkatkan pendapatan Asli
Daerah dan Pendapatan Masyarakat Kota Malang. Hal ini dikarenakan Kota Malang
memiliki berbagai Objek Wisata Dan Kebudayaan yang sangat strategis.
36

4.10 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Malang

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merupakan perangkat daerah yang


melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan bidang pariwisata.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pelaksanaan urusan
pemerintahan di bidang kebudayaan dan pariwisata.

Pada Sabtu (14/7/2018), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr.


Muhadjir Efendy meresmikan museum Mpu Purwa. Dalam sambutannya, Mendikbud
mengapresiasi upaya pemerintah kota Malang, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Malang yang beritikad mendirikan sebuah museum untuk
menyelamatkan benda-benda bersejarah sekaligus memberi manfaat edukasi sejarah
pada masyarakat. Selain itu, Mendikbud juga meminta agar keberadaan museum
tidak hanya sekedar menjadi tempat penyimpanan benda cagar budaya saja. Namun
juga bisa memberi nilai tambah terhadap aktivitas Kota Malang dan Indonesia pada
umumnya.

Sebelumnya, benda-benda bersejarah yang berhasil dikumpulkan pemerintah


kota Malang dari masyarakat umum tidak memiliki tempat penyimpanan yang
representatif. Berbagai benda yang memiliki nilai sejarah tinggi itu seringkali harus
berpindah tempat, mulai dari Balai Kota, Perpustakaan Umum, dan terakhir mendarat
di Balai Penyelamatan Benda Purbakala Mpu Purwa. Sejak tahun 2017, Balai
Penyelamatan Mpu Purwa yang menempati bekas SDN Mojolangu 2 akhirnya
diubah menjadi Museum Mpu Purwa, menjadi satu lokasi dengan kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang.
37

4.11 Struktur Organisasi

Tabel.4.1

4.12 Tugas Pokok

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pelaksanaan urusan


pemerintahan di bidang kebudayaan dan pariwisata, yaitu ;

a. perumusan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata sesuai


dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan
perundang-undangan
b. perencanaan, pengembangan dan pelestarian kegiatan bidang kebudayaan dan
pariwisata
38

c. koordinasi penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan bidang kebudayaan dan


pariwisata
d. pengendalian, pengawasan dan pembinaan pelaksanaan kegiatan kebudayaan
dan pariwisata
e. evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
f. penyelenggaraan urusan ketatausahaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
39

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan praktek kerja lapangan yang bertempat di Kantor Dinas Pariwisata


dan Kebudayaan Kota Malang dilaksanakan selama satu bulan, dengan diselingi
praktek kerja lapangan (beberapa obyek wisata di Kabupaten Kota Malang). Kegiatan
awal yang dilaksanakan adalah konfirmasi pelaksanaan kegiatan praktek kerja
lapangan yang disertai dengan wawancara pertama dengan Bapak Agung Buana
selaku bagian pemasaran dan pengembangan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Malang seputar topik pengelolaan pemasaran objek pariwisata kaitanya dengan
paradikma pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Kegiatan wawancara
tersebut dilaksanakan pada 6 Agustus 2018 pukul 08.30sampai dengan 09.30 WIB.

Di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang mempunyai kebiasaan


wajib yakni “apel pagi” mulai dari pukul 07.30 sampai pukul 08.00 WIB dan setiap
hari mulai hari senin sampai jumat. Apel pagi bertempatkan dilapangan terbuka
kawasan depan Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang. Didalam
kegiatan apelk pagi yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas yang biasanya dalam
apel pagi membahas tentang persiapan dari rekan-rekan kerja dalam
menyelengarakan event dalam mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Kota
Malang, dan membahas laporan setiap bidang-bidang penanggung jawab yang telah
diberikan kepercayaan dalam mensukseskan event.

Selama berada di lingkungan kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota


Malang kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang terlakdana tidak lepas dari bagian
administrasi kantor, penelusuran data untuk laporan praktek kerja lapangan dan
kegiatan pelaporan hasil kunjugan lapang berupa survei ketempat (obyek wisata dan
barang-barang peningalan zaman kuno yang bersejarah). Sebagai tugas hari pertama
dalam dalam praktek kerja lapangan ialah survei rumah-rumah bersejarah peningalan

39
40

penjajah belanda yang berada di kota malang yang diperintah langsung oleh Kepala
Seksi Promosi pariwisata dan Kebudayaan (Agung) pada hari Senin ^ Agustus 2018,
dengan pemberian rentang waktu untuk menyelesaikan tugas survey selama tujuh
hari, yakni date line penyelesaikan hasil survei tangal 13 agustus 2018. Hasil survei
tersebut nantinya akan diinput dan dipresentasikan.

5.2 Kegiatan Administrasi di Kantor

Adapun kegiatan administrasi di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan


Kota Malang yang terlaksana adalah sebagai berikut:

a. Resepsionis menerima tamu yang datang ke kantor pada tanggal 14 Agustus


2018 mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 16.00 WIB. kegiatam ini dilakukan
bergantian setiap harinya dengan teman-teman yang lain.
b. Pembuatan arsip kantor Dinas berupa surat tugas Dinas Pariwisata tanggal 15
Agustus 2018
c. Menjaga stand pendaftaran festival Malang Flower Carnaval (MFC) tanggal 20
Agustus 2018
d. Tourgate Bus Malang City Tour (MACITO) tanngal 21 Agustus 2018

5.2.1 Kegiatan Kunjungan dan survei

A. Survei peningalan bangunan kuno masa penjajah Belanda

9 Agustus 2018 survei dan kunjungan ke tempat-tempat Bangunan peningalan


belanda yang tersebar diberbagai kecamatan yang ada di Kota Malang yaitu
kecamatan Lowokwaru, Klojen, Gedungkandang, Blimbing dan Sukun. Karena
Indonesia bekas jajahan yang paling lama belanda maka banyak bangunan-
bangunan peningalalan belanda pada saat menjajah bangsa Indonesia khususnya di
Kota Malang dan sampai saat ini masih terawat dan dijadikan Cagar Budaya Kota
Malang dan ada juga yang dijadikan sebagai tempat objek wisata.
41

Dari berbagai bangunan kuno peningalan penjajah belanda banyak wisatawan


Eropa yang datang berkunjung untuk romantisme sejarah pada masa kuno terdahulu.
Dari berbagai bangunan kuno peningalan penjajahan belanda yang ada di Kota
Malang yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatwan
internasional yaitu seperti;

a. Tugu Alun-Alun Kota Malang

Gambar. 5.1 Tugu Alun-Alun Kota Malang


Alun-Alun Tugu Malang dulunya disebut dengan Alun-ALun Bunder karena
bentuknya yang melingkar berada di Jl. Tugu No 1 tepatnya berada di dekat di dekat
Kantor Walikota Malang. Dikutip dari Media Centre Kendedes, Alun-Alun Tugu
Kota Malang dibangun pada masa kekuasaan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.
Pada mulanya, taman ini diberi nama JP Coen Plein sebagai bentuk penghormatan
kepada Gubernur Jenderal Jaan Pieterzoen Coen yang juga dikenal sebagai pendiri
Batavia atau Jakarta. Pada masa itu, model alun-alun tugu Malang masih sangat
sederhana. Area melingkarnya hanya berupa taman terbuka tanpa ada tugu dan tanpa
42

memiliki pagar ditepiannya. Belum ada juga air mancur atau tugu ditengahnya seperti
saat ini.
Dari beberapa bangunan kuno peningalan penjajahan belanda yang dijadikan
tempat wisata Tugu Alun-Alun Malang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal
maupun Internasional yang berfoto-foto bersama keluarga, teman, dan pacar. Yang
menjadi daya tarik dari tugu Alun-Alun Kota Malang ialah pemandangan yang telah
didesain dikelilimgi taman-taman bunga Teratai di atas air. Dan disana telah
disediakan fasilitas-fasilitas untuk bersantai sambil menikmati pemandangan dan
suasana segar ketika berada disana.
2. Museum Brawijaya

Gambar. 5.2 Museum Brawijaya

Museum Brawijaya Malang berisi benda-benda bersejarah pada zaman perang


kemerdekaan hingga koleksi foto-foto Malang tempoe doeloe. Museum Brawijaya
terletak di jalan Ijen no 25 Malang. Museum Brawijaya ini diresmikan pada tanggal 4
Mei 1968. Museum Brawijaya mempunyai luas 6825 m2 yang terbagi atas 2 area
43

utama. area pamer dan area perkantoran. Di depan Museum brawijaya, terpajang
koleksi tank yang digunakan pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Ada
senjata pengangkis serangan udara yang disita oleh BKR pada September 1945 dari
tangan tentara Jepang. Selain itu ada juga Meriam Cannon 3,5 inch yang dinamakan
‘Si Buang’, dan juga ada Tank AMP-Track yang dipakai dalam pertempuran para
pejuang TRIP.

Koleksi yang ada di dalam Museum Brawijaya juga tak kalah menarik seperti
koleksi senjata yang dgunakan pada zaman kemerdekaan, foto-foto pemberontakan,
foto-foto zaman perang kemerdekaan, foto-foto Malang tempo doeloe, barang-barang
peninggalan Panglima Besar Sudirman, computer jadoel, dan yang paling fenomenal
adalah gerbong maut. Museum Brawijaya banyak dikunjungi dari wisatawan lokal,
atupun Internasional karena banyak orang-orang yang penasaran dan rasa ingin tahu
tentang sejarah pada peningalan pada masa penjajahan dan pemberontakan.

3. Situs Karuman

Gambar. 5.3 Situs Karuman


44

10 Agustus 2018 survei ke tempat Situs Karuman yang merupakan sebuah


punden Desa yang di dalamnya terdapat fragmen arca yaitu yoni, lembu nandi, serta
beberapa lingga semu yang sekarang dipakai sebagai nisan juga bata merah tampak
terpendam di dalam tanah. Situs Karuman diduga sudah difungsikan masyarakat
pendukungnya sejak Abad ke VII M zaman Kerajaan Kanjuruhan hingga berlanjut
masa Majapahit. Pada masa Sindok (abad X M) disebutkan dalam Prasasti
Wurandungan adanya gugusan kahyangan (candi) di Kanuruhan. Karuman termasuk
wilayah Kanuruhan. Pararaton menyebut daerah Karuman sebagai tempat
pemukiman, bahkan Ken Arok pernah bermukim di Karuman. Situs Karuman
merupakan sebuah bangunan candi yang ada hubungannya dengan petirthaan
(telaga/sumber air), sebab di kanan kiri situs banyak didapat sumber air artesis. Situs
karuman ini terletak di desa Tlogomas.

4. Situs Watu Gong

Gambar. 5.4 Situs Watu Gong


45

Keberadaan situs purbakala yang dibangun pada era Megatilikum itu terkuak
setelah sejarawan dan arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UM) Dwi Cahyono
secara diam-diam mencari lokasi situs yang pernah disebutkan dalam buku sejarah
kuno. Situs Purbakala Watugong berada di wilayah Kelurahan Ketawanggede,
Malang, Jawa Timur. Lokasinya kini berada di lahan milik McDonalds. Tepatnya di
parkir belakang pojok kanan, tepat di samping musala milik restoran cepat saji
tersebut. Situs itu dikelilingi oleh tembok yang berukuran sekitar 5x5 meter.

Terdapat beberapa point inti program Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Malang dalam pengembangan dan pengelolaan obyek wisata antara lain;

1. Pengembangan program dikawasan wisata


2. Pembinaan terhadap masyarakat disekitar obyek wisata
3. Sosialisasi sadar wisata di setiap kecamatan Kota Malang
4. Penataan kawasan obyek wisata Kota Malang
5. Mengadakan event-event yang berkaitan dengan Kebudayaan dan Pariwisata
6. Mengembangkan ekonomi kreatif

Beberapa tahap rancangan perencanaan dalam promosi Dinas Kebudayaan dan


Pariwisata Kota Malang, yaitu;

1. Menetapkan tujuan promosi


menentukan segmentasi yang lebih personal untuk menghadapi perilaku
konsumen yang beragam. Dalam hal ini target market lebih jelas dan promosi
semakin lebih efektif.
2. Merumuskan dan melakukan program promosi

Program-program yang lebih teknis untuk menjalankan strategi promosi ini


dapat dirumuskan dengan melihat pada kompetensi maupun keunggulan yang
dimiliki oleh masing-masing daerah, sekaligus kendala dan kelemahan yang
dimilikinya. Untuk memenuhi tujuan ini, perlu dilakukan suatu audit menyeluruh
pada wilayah wisata yang akan dikembangkan.
46

3. Memilih media untuk mempromosikan wisata


Dalam hal ini media yang tepat untuk mempromosikan budaya dan wisata di
Dinas pariwisata dan kebudayaan Kota Malang ialah media sosia, cetak, dan
media online.
4. Merencanakan pesan
Saat ini komunikasi sudah berlangsung secara dua arah sehingga pihak Di
harus bisa membuat pesan yang membangun komunikasi dua arah dengan
konsumen. Sebelum membuat pesan untuk memperkuat promosi, perusahaan
harus memperhatikan siapa targetnya.

5.3 Strategi Humas Dinas Kebudayaan dan Kota Malang dalam


mempromosikan Objek Pariwisata

5.3.1 Promosi Melalui Media

Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan di dinas kebudayaan dan pariwisata


(Disbudpar) kota Malang, kegiatan yang dilakukan oleh Humas adalah dengan
melakukan branding dan pembentukan citra lewat media social disbudpar sendiri
seperti facebook,instragram, dan youtube channel lewat gambar dan video hasil dari
karya anak magang dan PKL maka diharapkan dapat memberikan ruang dan edukasi
bagi siapa saja yang melihatnya.
47

a. Media Facebook

Gambar 5.5 Media Facebook

Dengan memasukan alamat User name: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Malang, masyarakat dapat mengakses informasi yang terdapat di media social
facebook Disbudpar kota Malang, terdapat beberapa informasi mengenai seputar
kegiatan disbudpar kota Malang dan seputar informasi yang berkenaan dengan kota
Malang seperti adanya pengunjung yang datang di Museum Mpu Purwa, informasi
mengenai peluncuran media social baru oleh wali kota Malang, adanya event-event
yang dilaksanakan Disbudpar kota Malang dan lain sebagainya.

b. Media Instagram

Gambar 5.6 Media Instagram


48

Dengan memasukan User name: budparkotamalang serta alamat media social


Instagram Disbudpar kota Malang, maka sudah bisa diakses informasi yang terdapat
di dalamnya sama halnya juga dengan media social Facebook, namun di dalam
Instagram penyajian gambar dan video lebih menarik,kemudian adanya hastag (#)
seperti #malangmenyapa dan #disbudparkotamalang maka dari hal tersebut juga
cukup luas dan mudah dipahami dengan bantuan video didalamnya.
c. Media Youtube

Gambar 5.7 Media Youtube

User name: Malang Menyapa Yotube channel milik Disbudpar kota Malang ini
menyajikan informasi seputar pariwisata di kota Malang, kegiatan promosi dilakukan
agar pengunjung bisa mendapatkan gambaran mengenai tempat wisata yang ingin
mereka kunjungi ketika datang ke kota Malang.
5.3.2 Promosi Langsung

a. Macyto (Malang City Tour)

Dari segi pariwisata dan wisata Disbudpar kota Malang melakukan kerja sama
dengan pemarintah kota untuk melakukan promosi dan branding dengan inovasi yaitu
penyediaan bus pariwisata (macityo) yang siap mengantarkan pengujung mengelilingi
kota malang, dengan jadwal dan rute yang di kelola sendiri oleh disbudpar kota
Malang. Penyediaan bus pariwisata ini bertujuan agar mempermudah pengunjung
49

wisatawan lokal dan luar kota bisa mengenal kota Malang lebih dekat. Selain itu
disbudpar kota Malang berenovasi dalam segi pengetahuan dan ilmu dalam branding
dan promosi kota Malang, dengan adanya museum Mpu Purwa yang menjadi fasilitas
promosi disbudpar sendiri dalam sektor pemasaran, museum Mpu Purwa mempunyai
agenda tersendiri setiap minggu yaitu dengana adanya kunjungan oleh instansi atau
institusi tertentu seperti sekolah yang ada di kota malang dimulai dari taman kanak-
kanak sampai perguruan tinggi yang ada dikota Malang, baik itu sekolah dan
perguruan tinggi yang berada di kota Malang maupun yang di luar kota.

Gambar 5.8 Bus Macyto

Bus Macyto (Malang City Tour ), sebagai salah satu fasilitas untuk wisatawan di
Kota Malang dan banyak diminati oleh wisatawan untuk mengelilingi kota Malang,
hal Pertama yang harus menjadi perhatian untuk bisa menaiki bus Macyto adalah
jadwal dan tempat, jam operasi bus ini setiap hari dan bebas biaya namun di kontrol
oleh kepala Bagian pemasaran Disbudpar kota Malang Agung Hariana Buana.

b. Event-event

Kegiatan promosi dan branding oleh disbudpar kota Malang dilakukan secara
kentinu, selain adanya kegiatan disbudpar kota Malang juga menyelenggarakan
50

event-event yang dilaksanakan setiap tahunnya, salah satunya adalah lomba


kendaraan hias yang dilaksanaan tanggal 19 agustus 2018 se kota Malang, dengan
melibatkan seluruh instansi-instansi dan kelurahan yang tergabung kedalam kota
Malang. Event tersebut menampilkan kesan yang sangat beragam dan meriah, mulai
dari desain mobil maupun sepeda roda dua dihias berdasarkan keunikan serta ciri
khas dari instansi dan kelurahan yang tergabung menjadi peserta.

Dengan adanya event maupun kegiatan tersebut maka diharapkan pengunjung


bisa tertarik dengan tempat-tempat wisata yang ada di kota Malang. Banyak juga
harapan dari disbudpar kota Malang agar adanya kenaikan jumlah pengunjung setiap
tahun baik dari segi sektor pariwisata maupun segi pariwisata budaya. Kepala bagian
pemasaran yang mempunyai peranan Humas yang ada di kota Malang juga telah
menjalin kerja sama dengan pihak-pihak instansi yang dapat menunjang
perkembangan dan kemajuan kota Malang.

Gambar 5.9 Kendaraan Hias

Kegiatan event lomba kendaraan hias ini adalah kegiatan tahuanan yang
dilaksanakan oleh Disbudpar kota M alang dengan tema ‘Malang Guyub Indonesia
Satu’,, rute pawai kendaraan hias itu mulai dari Balai Kota Malang, Jalan Kahuripan,
Jalan Semeru, dan berakhir di depan Perpustakaan Kota Malang. Festival kendaraan
51

hias itu dimulai di depan Balai Kota Malang pukul 08.00 WIB. Peserta festival
kendaraan hias itu berasal dari seluruh OPD di Kota Malang, perguruan tinggi, dan
sekolah.

Pemenang Festival Kendaraan Hias Tahun 2018:

Kategori OPD, BUMN, BUMD, Perguruan Tinggi, Media dan Stakeholder


Pariwisata

Juara 1 : PDAM dengan nilai 976

Juara 2 : Bank Jatim dengan nilai 973

Juara 3 : Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Malang dengan nilai 954

Kategori Masyarakat Umum, Kelurahan, Komunitas, dan Media

Juara 1 : Kelurahan Kasin dengan nilai 954

Juara 2 : Kelurahan Merjosari dengan nilai 936

Juara 3 : Kelurahan Dinoyo dengan nilai 934

Festival Sepeda Pancal Hias:

1. Juara 1 : SMPN 24 Malang dengan nilai 920

2. Juara 2 : SMK Prajna Paramita dengan nilai 890

3. Juara 3 : SMPN 18/4/13 dengan nilai 886


52

BAB VI

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi lapangan tentang pelaksanaan strategi promosi


Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Malang, penu;is menyimpulkan bahwa
strategi yang digunakan dalam melaksanakan Promosi Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Malang adalah advertisisng, sales promotion, personal selling, dan public
relation. Strategi promosi yang digunakan dalam mempromosikan pariwisata dan
kebudayaan Kota Malang sudah tepat, karena strategi ini sudah dapat memenuhi
kebutuhan para wisatawan lokal maupun internasional.

Sedangkan strategi promosi yang dilakukan oleh DISBUDPAR Kota Malang


dalam pengembangan pariwisata dan kebudayaan di Kota Malang adalah:

1. Mengadakan event yang berkaitan dengan kebudayaan


2. Mengadakan Bazar Wisata Halal
3. Menyelengarakan pengelaran seni dan budaya
4. Mengikuti bebrbagai pameran wisata
5. Membuat kelompok sadar wisata
6. Menjalin hubungan dan kerja sama dengan perusahaan yang ada di kota
malang
7. Mempromosikan pariwisata dan kebudayaan melalui media massa seperti di
Instagram, Youtube, Facebook dan Web
8. Selalu melibatkan masyarakat dan pihak wisata dalam mengadakan sebuah
event

52
53

6.2 Saran

Adapun beberapa saran yang merupakan usaha atau langkah strategi


pengembangan pariwisata Di Kota Malang, yaitu;
1. Memberikan kesadaran ke pada masyarakat kota Malang agar selalu menjaga dan
melestarikam kebudayaan dan pariwisata
2. Meningkatkan dan memperbaiki sarana dan prasarana penunjang pariwisata agar
lebih optimal
3. Harus memperhatikan kebutuhan pengunjung atau penikmat
54

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Assauri, Sofjan (2011), “Strategic Management, Sustainable Competitive

Advantages”, Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, Jakarta.

Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Buchari Alma,. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan 5.

Bandung: CV Alfabeta.

Cangara, Hafied. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Catur E.Rismiati dan I g . Bondan Suratno, 2006, Pemasaran Barang dan Jasa, cetaan

keenam, Penerbit: Kanisius, Yogyakarta.

Fajar, Laksana, 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit GrahaIlmu

https://media.neliti.com/media/publications/58203-ID-strategi-pemasaran-dalam-

meningkatkan-vo.pdf.

http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive.

https://id.linkedin.com/company/budparkotamalang.
(https://media.neliti.com/media/publications/91632-ID-peran-komunikasiorganisasi-

dalam-mening.pdf.), diakses 29 april 2018.


55

Ishaq, R.E. 2017. Public Relations Teori dan Praktik. Malang : Instrans Publishing.

Katuuk, O.M, Mawengkang, N & Kalesaran, E.R. 2016. Peran Komunikasi

Organisasi dalam Meningkatkan Eksistensi Sanggar Seni Vox Angelica. E-

journal Acta Diurna, [online], 5 (5): 3-4,

M. Suyanto, Marketing Strategi Top Brand Indonesia, Yogyakarta:CV. Andi Offset,

2007.

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13 Jakarta: Erlangg.

siagian, Sondang,2007, manajemen sumber daya manusia, Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Wahyuningsih, Lestari. 2013. Tugas dan Fungsi Public Relations dalam Organisasi.

TugasAkhir,[online],(http://eprints.uny.ac.id/17895/1/TUGAS%20AKHIR_.p

df.), diakses 19 april 2018.

Budpar.malangkota.go.id

Malangmenyapa.malangkota.go.id
56

Daftar Gambar

Lampiran:

Gambar 1

Event Kendaraan Hias

Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 2

Administratif Kantor

Sumber: Dokumen Pribadi


57

Gambar 3

Survei Peningalan Situs Karuman

Sumber: Dokumen Pribadi

Anda mungkin juga menyukai