Anda di halaman 1dari 21

BAB 25

AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE

25.1. PENGERTIAN RIGHT ISSUE

Perusahaan yang membutuhkan tambahan dana yang besar untuk perluasan


usahanya, bisa memilih beberapa kemungkinan:
meminta kredit dari bank, menjual obligasi atau menjual sahamnya ke masyarakat.

Jika perusahaan menjual sahamnya ke masyarakat maka dikatakan bahwa


perusahaan tersebut "Go-public".

Perusahaan yang menjual sahamnya ke masyarakat disebut emiten dan penjualan


saham ke masyarakat disebut emisi saham.

Banyak perusahaan yang tertarik untuk menjual saham ke masyarakat karena


mereka dapat memperoleh dana segar (fresh money) yang murah dari masyarakat.
Disebut murah karena besarnya dividen yang dibagikan kepada para pemegang
saham tergantung besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan dan diusulkan
oleh Direksi untuk disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Seringkali
dividen yang dibagikan lebih kecil dari bunga deposito.

Sebetulnya proses go public memerlukan persiapan yang matang, memakan waktu


yang cukup lama, karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi sebelum izin go
public diperoleh dari Menteri Keuangan cq Ketua Bapepam.

Persyaratan tersebut antara lain :

- perusahaan harus transparant, dalam arti harus ada keterbukaan mengenai


keadaan keuangan perusahaan dan kegiatan operasinya.
- sistim akuntansi dan pengendalian intern perusahaan harus cukup baik.
- kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan beberapa tahun yang lalu, sekarang
dan beberapa tahun yang akan datang harus cukup baik.
- perusahaan harus menyiapkan prospektus.
- harus ada tax clearance dari Dirjen Pajak yang menyatakan tidak ada kewajiban
pajak perusahaan yang tertunggak.
- tidak ada masalah hukum yang menyangkut perusahaan di pengadilan.

Biaya yang harus dikeluarkan oleh calon emiten biasanya cukup besar karena
dalam proses go public diperlukan jasa dari Lembaga Pendukung, seperti:

1
1. Financial Consultant, yang bertindak sebagai koordinator dalam persiapan go
public seperti penyusunan prospektus, perhitungan PER (price earning ratio)
dan lain-lain.

2. Lead atau Main Underwriter (Penjamin Emisi Utama), yang membantu emiten
dalam menjual sahamnya ke masyarakat dan mengatur penjatahan saham.
Perjanjian antara emiten dengan lead underwriter bisa berbentuk:
o Full Commitment, dalam hal ini underwriter berjanji untuk menjual seluruh
saham yang ditawarkan ke masyarakat. Jika saham tersebut tidak habis terjual
maka underwriter harus membeli sendiri saham tersebut. Karena risikonya
lebih tinggi maka biasanya fee yang diminta underwriter juga lebih besar.
o Best Effort, dalam hal ini underwriter berjanji akan berusaha sebaik-baiknya
untuk menjual seluruh saham yang ditawarkan ke masyarakat. Tetapi jika ada
saham yang tak terjual, underwriter tidak diharuskan untuk membeli sisa
saham tersebut, karena risikonya lebih kecil maka biasanya fee yang diminta
underwriter juga lebih kecil.

3. Sub Underwriter (Penjamin Emisi Tambahan), yang membantu lead underwriter


dalam menjual saham emiten ke masyarakat.

4. Kantor Akuntan Publik, yang bertugas untuk mengaudit laporan keuangan calon
emiten untuk beberapa tahun yang lalu dan untuk periode berjalan.
Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk haruslah menjadi anggota Forum Akuntan
Pasar Modal dan terdaftar di Bapepam. Sebelum menjadi anggota Forum
Akuntan Pasar Modal terlebih dahulu KAP tersebut harus mengikuti training
mengenai pasar modal dan setelah selesai diberikan Certificate yang merupakan
salah satu syarat untuk menjadi anggota. Dalam menjalankan auditnya, KAP
harus memperhatikan ketaatan calon emiten terhadap Undang-undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal serta standar akuntansi, dan peraturan-
peraturan yang dikeluarkan Bapepam.
Selain mengeluarkan audit report, KAP juga harus mengeluarkan Comfort
Letter.

5. Legal Consultant, yang bertugas menangani masalah-masalah hukum yang


dihadapi perusahaan dan legal consultant harus membuat surat pernyataan
apakah ada atau tidak masalah-masalah hukum yang dihadapi
perusahaan,misalnya ada tuntutan dari pihak ketiga di pengadilan, pada saat
perusahaan akan go public.

6. Notaris, yang bertugas menangani perubahan dan pembuatan akte-akte yang


diperlukan perusahaan dalam rangka go public.

7. Tax Consultant, yang bertugas menangani masalah-masalah perpajakan


perusahaan, termasuk mengusahakan diperolehnya Tax Clearance dari Dirjen
Pajak.

2
8. Appraisal Company, yang bertugas melakukan penilaian kembali (appraisal)
terhadap asset perusahaan agar sesuai dengan harga pasar yang wajar.

Jika ketentuan-ketentuan dalam UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan
semua persyaratan yang ditentukan Bapepam sudah dipenuhi, barulah Ketua
Bapepam mengeluarkan izin untuk penjualan saham perusahaan ke masyarakat.
Dalam hal ini Bapepam berusaha untuk melindungi kepentingan (calon-calon)
investor agar tidak dirugikan oleh (calon) emiten.

Setelah proses emisi saham selesai, emiten harus melaporkan realisasi penggunaan
dana yang diperoleh dari emisi saham, kepada Bapepam. Bapepam akan memeriksa
apakah realisasi tersebut sesuai dengan rencana penggunaan dana yang
dicantumkan dalam prospektus.

Selain itu setiap enam bulan dan pada akhir tahun buku, emiten wajib mengirimkan
laporan keuangannya kepada Bapepam dan Bursa Efek Jakarta, dan mengiklankan
laporan keuangan tersebut di dua surat kabar.

Laporan keuangan tahunan harus diaudit oleh KAP anggota Forum Akuntan Pasar
Modal. Sedangkan laporan keuangan tengah tahunan bisa diaudit atau di review
terbatas oleh KAP anggota Forum, atau disusun oleh manajemen tanpa review
terbatas atau tanpa audit.

Keterlambatan dalam memasukkan laporan keuangan ke Bapepam bisa dikenakan


denda Rp. 1.000.000 per hari.

Jika dikemudian hari, emiten membutuhkan tambahan dana lagi, maka ia bisa
melakukan penawaran umum terbatas (right issue). Proses right issue harus
dilakukan sesuai dengan peraturan Ketua Bapepam No. Kep. 57/PM/1996 tanggal
17 Januari 1996. Sebelumnya perusahaan harus membuat prospektus yang
diiklankan di surat kabar. Proses right issue itu sendiri harus diaudit oleh KAP
anggota Forum, yang bukan merupakan KAP yang melakukan general audit atas
laporan keuangan emiten, untuk meyakinkan bahwa proses right issue tersebut
tidak menyimpang dari peraturan-peraturan Bapepam yang berlaku.

Right Issue (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) adalah hak yang diberikan oleh
emiten kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru. Jika
pemegang saham lama tidak mau menggunakan haknya, maka hak tersebut bisa
dialihkan kepada pihak lain. Misalnya PT ABC menawarkan kepada setiap
pemegang satu lembar saham lama untuk membeli tiga lembar saham baru. Berarti
bila Saudara Ali memiliki 500 lembar saham lama, ia berhak untuk membeli 1500
lembar saham baru.

3
25.2. TUJUAN PEMERIKSAAN ATAS PROSES RIGHT ISSUE

Jenis audit yang dilakukan KAP atas proses right issue termasuk jenis special
audit, atau compliance audit.
Tujuan pemeriksaannya adalah memeriksa kewajaran proses right issue, dalam arti
apakah dilakukan sesuai Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor
KEP-57/PM/ 1996 tanggal 17 Januari 1996.

25.3. PERATURAN-PERATURAN BAPEPAM YANG MENYANGKUT PROSES


RIGHT ISSUE

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal telah mengeluarkan beberapa Surat Keputusan
yang berkaitan dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, antara lain:

1. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-57/PM/1996


Tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dan lampirannya berupa
Peraturan Nomor IX. D.I: Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

2. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-58/PM/1996


Tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dan lampirannya
berupa Peraturan Nomor IX D.2: Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi
Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.

3. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-59/PM/1996


Tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus. Dalam Rangka
Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dan lampirannya berupa
Peraturan Nomor IX.D.3: Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus
Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Dimana Para
Pemegang Saham menerima Efek Yang Sama dan Terdapat Penambahan Modal
Disetor Kurang Dari 35% (tiga puluh lima persen), dan Peraturan Nomor
IX.D.4: Pedoman mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka
Penerbitan Hak Memesan Terlebih Dahulu, Dimana Para Pemegang Saham
Menerima Efek yang Tidak Sama atau Terdapat Penambahan Modal Disetor
35% (tiga puluh lima persen) atau lebih.

Surat keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal tersebut bisa dilihat di
lampiran 1 buku ini.

25.4. AUDIT PROSEDUR ATAS PROSES RIGHT ISSUE.

Karena audit ini merupakan special audit, maka prosedur audit yang dijalankan
juga tidak seluas prosedur audit dalam suatu general audit, tetapi terbatas pada hal-
hal yang berkaitan dengan proses right issue.

4
Prosedur audit tersebut antara lain:

1. Meminta copy, Pernyataan Pendaftaran dan memeriksa apakah pernyataan


pendaftaran tersebut sesuai dengan Peraturan Nomor IX.D.2.

2. Meminta copy prospektus atau iklan prospektus tersebut dan memeriksa apakah
Bentuk dan Isi Prospektus sesuai dengan Peraturan Nomor IX.D.3 atau IX.D.4.

3. Meminta Akte Notaris yang berhubungan dengan Right Issue.

4. Membandingkan Laporan Hasil Penjatahan Saham dengan Daftar Hasil


Penjatahan Saham yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek yang
mengelola administrasi perusahaan.

5. Membandingkan Hak untuk memesan terlebih dahulu yang dimiliki oleh para
pemegang saham perusahaan dengan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa para
pemegang saham.

6. Memeriksa formulir konfirmasi penjatahan saham mengenai jumlah saham


yang dipesan oleh para pemegang saham perusahaan dan jumlah yang
seharusnya menjadi hak mereka.

7. Memeriksa formulir konfirmasi penjatahan untuk mengetahui kesesuaian hasil


penjatahan dengan keputusan Rapat Umum Luar Biasa para pemegang saham.

8. Meminta rekening koran atau daftar pembayaran atas saham yang dibeli oleh
para pemegang saham.

9. Mengirim surat konfirmasi kepada pemegang saham utama perusahaan, bahwa


sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang hak (pemegang saham lama)
akan dibeli oleh pemegang saham utama.

Di Exhibit 25-1 bisa dilihat contoh surat konfirmasi kepada pemegang saham utama
dan di Exhibit 25-2 bisa dilihat jawaban konfirmasinya.

Sebelum pemeriksaan dilaksanakan, KAP harus menyusun Audit Planning


Memorandum yang contohnya bisa dilihat di Exhibit 25-3.

25.5. CONTOH LAPORAN AUDIT ATAS PROSES RIGHT ISSUE

Laporan audit atas proses right issue terdiri dari:

o Pernyataan Akuntan
o Laporan Hasil Penjatahan Saham

5
o Daftar Hasil Penjatahan Saham :
 Masyarakat Perorangan Indonesia
 Lembaga / Badan Usaha Indonesia
 Dana Reksa
 Perorangan Asing
 Lembaga Asing
o Akte Notaris Perjanjian Pengalokasian Sisa Saham.

Berikut ini disajikan sebagian contoh dari laporan audit atas Proses Right Issue.

6
LAPORAN AKUNTAN
DAN
LAPORAN HASIL PENJATAHAN SAHAM
PT. BERIMAN
TANGGAL 1 SEPTEMBER 2003
SEHUBUNGAN DENGAN PENAWARAN UMUM
TERBATAS (RIGHTS ISSUE) YANG
DILAKSANAKAN DARI TANGGAL
22 JULI 2003 S/D 27 AGUSTUS 2003

7
PT. BERIMAN

JAKAR TA

Halaman
PERNYATAAN AKUNTAN 1-2
LAPORAN HASIL PENJATAHAN SAHAM 3

Lampiran
DAFTAR HASIL PENJATAHAN SAHAM

MASYARAKAT PERORANGAN INDONESIA 1


LEMBAGA / BADAN USAHA INDONESIA 2
DANARE KSA 3
PERORANGAN ASING 4
LEMBAGA ASING 5

AKTE NOTARIS 6

* Dalam buku ini, lampiran tidak dicantumkan.

8
No. : 013/SPC/ KAAK/IX/03 Jakarta, 20 September 2003

Pemegang Saham Dewan Komisaris dan Direksi


PT. Beriman

Kami telah melaksanakan pemeriksaan khusus terhadap pelaksanaan dan hasil


penjatahan saham PT. Beriman (yang selanjutnya disebut Perusahaan) tanggal 1
September 2003 yang tercakup dalam laporan hasil penjatahan saham Perusahaan
sehubungan dengan penawaran umum terbatas (right issue) yang dilaksanakan dari
tanggal 22 Juli 2003 sampai dengan 27 Agustus 2003.

Kami, sebagai akuntan yang bebas dalam hubungannya dengan Perusahaan


sebagaimana diartikan dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 1548/KMK.013/1990
tanggal 4 Desember 1990, juncto Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No.1199/KMK.010/1991 tanggal 30 Nopember 1991 mengenai afiliasi dan sebagaimana
diartikan dalam Standar Profesional Akuntan Publik, telah melakukan prosedur-prosedur
pemeriksaan khusus sebagai berikut:

1. Kami membandingkan laporan hasil penjatahan saham dengan daftar hasil penjatahan
saham tanggal 1 September 2003 yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek yang
mengelola administrasi saham Perusahaan.

2. Kami membandingkan hak untuk memesan terlebih dahulu yang dimiliki oleh Para
Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana tercantum dalam laporan hasil
penjatahan saham tersebut diatas dengan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham tanggal 11 Agustus 2003 mengenai pelaksanaan penawaran Umum
terbatas (rights issue) sebanyak 17.250.000 saham dengan ketentuan bahwa setiap 1
(satu) saham yang dimiliki berhak membeli 3 (tiga) saham baru.

3. Kami memeriksa formulir pemesanan saham mengenai jumlah saham yang dipesan
oleh para pemegang saham Perusahaan dan jumlah yang seharusnya menjadi hak
mereka.

4. Kami memeriksa formulir Konfirmasi Penjatahan untuk mengetahui kesesuaian hasil


penjatahan tersebut diatas dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) No. KEP-57/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, dan Keputusan
Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 11 Agustus 2003 mengenai
pelaksanaan penawaran umum terbatas (rights issue) sebanyak 17.250.000 saham
dengan ketentuan bahwa setiap 1 (satu) saham yang dimiliki berhak membeli 3 (tiga)
saham baru.

Berdasarkan prosedur-prosedur pemeriksaan khusus seperti yang dikemukakan diatas


yang telah kami lakukan, kami berpendapat bahwa pelaksanaan dan hasil penjatahan
saham PT. Beriman tanggal 1 September 2003 yang tercakup dalam laporan hasil
penjatahan saham Perusahaan tersebut diatas telah dilakukan secara wajar sesuai dengan

9
Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-57/PM/1996 tanggal 17
Januari 1996, dan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 11
Agustus 2003 mengenai pelaksanaan penawaran umum terbatas (rights issue) sebanyak
17.250.000 saham dengan ketentuan bahwa setiap 1 (satu) saham yang dimiliki berhak
membeli 3 (tiga) saham baru.

Sesuai dengan akte Notaris Ny. Inneke, SH, di Jakarta No. 80 tanggal 29 Juli 2003,
mengenai pengalokasian sisa saham, Veronica Kinarta sebagai salah satu Pemegang
Saham Utama Perusahaan, setuju untuk membeli dari Perusahaan sisa saham yang tidak
diambil oleh Pemegang Hak untuk memesan efek terlebih dahulu.

Seandainya kami melaksanakan prosedur tambahan mungkin ada masalah lain yang
akan kami jumpai dan harus dilaporkan.

Laporan ini semata-mata diterbitkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
melaksanakan penawaran umum saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu
melalui Pasar Modal dan tidak dimaksudkan dipakai untuk tujuan lain.

Kantor Akuntan
Dra. Astrid Krisanti, MM

(Dra. Astrid Krisanti, MM)


Reg. Neg. D-241188

10
Laporan Hasil Penjatahan Saham
PT. Beriman
Tanggal 1 September 2003
Sehubungan Dengan Penawaran Umum Terbatas
(Rights Issue) Yang Dilaksanakan Dari Tanggal
22 Juli 2003 sampai dengan 27 Agustus 2003

Jumlah Saham Jumlah Saham Jumlah Saham Jumlah Saham


Nama Pemegang Saham Catatan Lampiran
yang Dimiliki yang Berhak yang Dipesan yang Dijatah

INDONESIA
I. Perorangan Masyarakat
Indonesia 1 52.000 158.400 221.400 221.400
II. Lembaga/Badan Usaha
Indonesia 2 4.095.900 12.287.700 12.289.000 12.289.000
III. PT. Danareksa 3 1.100 3.300 3.300 3.300

ASING
IV. Perorangan Asing 4 11.000 33.000 43.000 43.000
V. Lembaga Asing 5 1.350.266 4.050.800 4.049.000 4.049.000

5.511.066 16.533.200 16.605.700 16.605.700


Pemegang Saham yang
tidak menggunakan
haknya (diambil oleh
Veronica Kinarta) 1 238.934 716.800 644.300 644.300
5.750.000 17.250.000 17.250.000 17.250.000

Sesuai dengan perjanjian pengalokasian sisa saham perusahaan yang dibuat dihadapan Notaris Ny.
Inneke, SH, di Jakarta No. 80 tanggal 29 Juni 2003, Veronica Kinarta sebagai salah satu Pemegang
Saham Utama Perusahaan setuju untuk membeli dari Perusahaan dan Perusahaan setuju untuk menjual
kepada Veronica Kinarta semua sisa saham yang tidak dibeli oleh Pemegang Hak yang ditawarkan
dalam Penawaran Terbatas dengan harga yang sama dengan harga Penawaran.

Dari 17.250.000 lembar saham yang ditawarkan, ternyata jumlah saham yang dipesan berjumlah
16.605.700 lembar saham, sehingga sisa saham sebesar 644.300 lembar saham diambil alih oleh
Veronica Kinarta dengan harga yang sama dengan harga Penawaran = Rp. 1.000,-

Lihat Lampiran 6: Akte Notaris Ny. Inneke, SH, di Jakarta No. 80 tanggal 29 Juni 2003 mengenai
Pengalokasian Sisa Saham.

(dalam buku ini tidak dilampirkan)

11
Exhibit 25-1
Contoh Surat Konfirmasi

No. : Konf/KAAK/IX/03 Jakarta, 3 September 2003


Hal.: Surat Konfirmasi

Kepada Yth,
Ny. Veronica Kinarta
PT. BERIMAN
Jl. Durian No. 47
Jakarta Barat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan pemeriksaan yang kami lakukan terhadap Laporan Penawaran


Umum Terbatas kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu per 22 Juli 2003 sampai dengan 27 Agustus 2003, untuk memenuhi prosedur audit
yang harus dilakukan, kami mohon bantuan Ibu untuk memberikan konfirmasi dengan
menandatangani lampiran surat ini mengenai kesanggupan dari Ibu untuk membeli sisa saham
yang ditawarkan kepada para pemegang saham.

Setelah diisi dan ditanda tangani, mohon lampiran surat ini agar dikembalikan kepada
Kantor Akuntan Dra. Astrid Krisanti, MM Jalan Tanjung Duren No. 2 R Jakarta 11470, dengan
menggunakan amplop jawaban terlampir atau di fax ke No. 021-4302754. Seandainya ada
perbedaan, mohon dijelaskan menurut catatan Ibu.

Atas kerja sama Ibu kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Kantor Akuntan
Dra. Astrid Krisanti, MM

(Dra. Astrid Krisanti, MM)


Reg. Neg. No. D-241188

12
Exhibit 25 - 2
Contoh Jawaban Konfirmasi

No. : VK/IX/03 Jakarta, 5 September 2003


Hal : Surat Konfirmasi

Kepada Yth:
Kantor Akuntan
Dra. Astrid Krisanti, MM
Jl. Tanjung Duren No. 2 R
Jakarta 11470

Sesuai dengan perjanjian pengalokasian sisa saham yang dibuat dihadapan Notaris Ny.
Inneke, SH, di Jakarta No. 80 tanggal 29 Juni 2003, saya sebagai salah satu pemegang saham
Utama Emiten, setuju untuk membeli dari Emiten dan Emiten setuju untuk menjual kepada
saya semua sisa saham yang tidak dibeli oleh Pemegang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
yang ditawarkan dalam Penawaran Terbatas dengan harga yang sama dengan harga
Penawaran.

Selambat-lambatnya tanggal 02-09-2003, saya harus membayar kepada Emiten seluruh


harga dari sisa saham yang saya beli ke rekening Emiten di Bank yang ditentukan oleh
Emiten.

Catatan tersebut diatas adalah benar/dengan perkecualian di bawah ini.

Hormat kami,

( Ny. Veronica Kinarta )


Pemegang Saham Utama Emiten

13
Exhibit 25-3
Contoh Audit Planning Memorandum

AUDIT PLANNING MEMORANDUM

Nama Perusahaan : PT. BERIMAN


Bidang Usaha : Industri Tekstil
Alamat : Kantor Pusat : Jln. Durian No. 47
Jakarta Barat
Telp. (021) 5555 555
Fax. (021) 5768 910

Pabrik : Jl. Kapuk Muara No. 13


Jakarta Barat
Telp. (021) 5677 777
Fax. (021) 5613 127

Latar Belakang Perusahaan :


- Didirikan berdasarkan akte notaris Irana Octavia, SH No. 35 tanggal 18/8/1969,
persetujuan Menteri Kehakiman dengan SK No. Y.A.5/459/19 tanggal 12-12-1973.
- Perubahan terakhir dari anggaran dasar dengan akte notaris Dirgantara, SH, LLM No.
97 tanggal 25-8-1989 dan No. 109 tanggal 30-8-1989 dalam rangka pemasyarakatan
saham, disetujui Menteri Kehakiman dengan SK No. C2-8888.HT.01.04 th 89 tanggal
1-9-1989.
- Persetujuan Menteri Keuangan untuk menawarkan saham kepada masyarakat, tanggal
6-11-1989 dengan surat No. S1-447/SHM/MK-10/1989.
- Perubahan dalam rangka Right Issue dengan Akte Notaris Julianti, SH No. 48 tanggal
6-3-2003, disetujui Menteri Kehakiman dan HAM No. C2.3456 HT 01.04 tanggal 14-
5-2003.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan RUPS tanggal 29-4-2003:

Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Surianto


Komisaris : Agoes
: Komisaris : Ny. Veronica Kinarta
Komisaris : Bintoro

Direksi : Direktur Utama : Soenaryo


Direktur Keuangan : Setiawan
Direktur : Suyudi

Jasa yang diberikan Kantor Akuntan : Special audit atas Kewajaran Proses Right
Issue

Waktu yang tersedia : 30 hari sejak tanggal penjatahan berakhir (1

14
September 2003 sampai dengan 30 September
2003), Laporan harus disampaikan

ke Bapepam dan Bursa Efek Jakarta selain ke


PT. BERIMAN dan IMAN Securities.

Audit Fee : Rp. 12.000.000,- + PPN 10%

Susunan Team Audit : Partner : Dra. Astrid Krisanti, MM


Advisor : Drs. Ishak Ramli, MM
Manager : Maria B. Veronica, SE
Audit Senior/Staff : Elin Herlyna, SE
Lily Anuar, SE
July Sugiri, SE
Sujani, SE

Jadwal Kerja : Agustus 2003 : Mengumpulkan bahan yang diperlukan (SK


Bapepam, Prospektus, Audit Report 02,01, dan
00 dan lain-lain).
1 September 2003 : Penyusunan APM
2 September 2003 : Rapat dengan Direksi PT. BERIMAN dan
IMAN Securities.
3-20 Sept 2003 : Audit Field Work
23 Sept 2003 : Draft Report
27 Sept 2003 : Final Report

Client Contact : Bapak Samuel (IMAN Securities) Gedung Green Ville Lt.5
Telp. 5657531, 5640284, 5632808.

Hal-hal penting yang


harus diperhatikan : - SK Bapepam No.KEP 57/PM/03, 58 & 59 tanggal 17 Januari
2003 beserta lampirannya.
- Bahan Seminar Conflict of interest & Right Issue tanggal 17
Pebruari 2000
- Peraturan-peraturan Bapepam dan Bursa Efek Jakarta yang
relevan.
- Prospektus PT. BERIMAN dalam rangka Right Issue tertangga l
30 Juli 2003
- Contoh Laporan Special Audit mengenai Right Issue (lihat di
Pusat Informasi Bapepam).

Schedule Right Issue PT. BERIMAN:

Tanggal Efektif : 30-6-2003


Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan Hak

15
(Cum Right) : 5-7-2003
Tanggal Ex Right : 6-7-2003
Tanggal Terakhir Pencatatan dalam Daftar Pemegang
Saham Yang Berhak (DPS) : 13-7-2003
Periode Pengiriman Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (Right) : 14-7 s/d 22-7-2003
Periode Pemecahan Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (Right) : 22-7 s/d 23-8-2003
Periode Pendaftaran Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (Right) : 22-7 s/d 27-8-2003
Tanggal Penjatahan : 1-9-2003
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian
Saham : 6-9-2003
Tanggal Mulai Penyerahan Surat Saham Kolektif : 30-7 s/d 8-9-2003
Tanggal Pencatatan Saham pada Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya : 22-7-2003

Jumlah Penawaran Umum Terbatas: 17.250.000 dengan harga Rp. 1.000,- per saham
(Para Pemegang Saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 13 Juli
2003, jam 16.00 WIB berhak untuk membeli 3 saham baru dengan ketentuan bahwa setiap 1
saham yang dimiliki berhak membeli saham baru dengan harga penawaran Rp.1.000,- per
saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham).

Jika saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas tidak seluruhnya
diambil bagian oleh pemegang Right Issue maka sisanya akan dialokasikan kepada
pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya sebagaimana yang
tercantum dalam Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right) secara
proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Apabila masih tersisa akan diambil
seluruhnya oleh Ny. Veronica Kinarta sebagai salah seorang pemegang saham utama dengan
harga Rp.1.000,- per saham sesuai dengan perjanjian (akte notaris Ny. Inneke, SH No. 80
tanggal 29 Juni 2003).

TUJUAN PENAWARAN UMUM TERBATAS:

1. Meningkatkan kapasitas produksi.


2. Meningkatkan penyertaan pada perusahaan anak dengan mengambil alih sebagian
saham PT. Teluk Gong Indah dari Wallangi Enterprise.

PENGGUNAAN DANA PENAWARAN UMUM TERBATAS:

Dana hasil bersih setelah dikurangi biaya emisi akan dipergunakan sebagai berikut:

1. Sekitar 30% untuk pembelian mesin-mesin dan pembuatan bangunan pabrik di Jln.
Kapuk Muara No. 13 Jakarta Barat.
2. Sekitar 70% digunakan untuk penyertaan di PT. Teluk Gong Indah.

16
PERMODALAN

Sebelum Penawaran Umum Terbatas, Perseroan telah mencatatkan saham pada Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebagai berikut:

Tanggal Pencatatan Jumlah Saham

Penawaran Umum 6 November 1999 1,750,000 lembar


Company Listing 15 November 1999 4,000,000 lembar

Jumlah saham yang telah dicatatkan 5,750,000 lembar

Komposisi modal saham pada saat prospektus diterbitkan adalah sebagai berikut:

MODAL SAHAM
TERDIRI DARI SAHAM BIASA ATAS NAMA
DENGAN NILAI NOMINAL Rp. 1000,- SETIAP SAHAM

Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Yang saat ini Di-
tawarkan Kepada Peme-
gang Saham Dalam
Rangka Penawaran Umum
Terbatas
Jumlah Saham 28.000.000 5.750.000 17.250.000

Jumlah Nominal Rp. 28.000.000.000 Rp. 5.750.000.000 Rp. 17.250.000.000

Susunan Modal Saham Perseroan per 31 Desember 2002 (sebelum Penawaran Umum
Terbatas ini) adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham Nilai Nominal %
(Rp.)
Modal Dasar 28.000.000 28.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Ny. Veronica Kinarta 1.971.250 1.971.250.000 34,3
Lily Anuar Yustinus 1.971.250 1.971.250.000 34,3
Masyarakat 1.807.500 1.807.500.000 31,4
Jumlah Modal Disetor Penuh 5.750.000 5.750.000.000 100

Modal Saham Dalam Portepel 22.250.000 22.250.000.000

17
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum
Terbatas ini, maka jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh akan menjadi
sebagai berikut:

Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum


Terbatas Terbatas
Jumlah Nilai % Jumlah Nilai %
Saham Nominal saham Nominal
(Rp.) (Rp.)
Modal Dasar 28.000.000 28.000.000.000 100 28.000.000 28.000.000.000 100
Modal Ditem-
patkan dan di-
setor penuh 5.750.000 5.750.000.000 20,5 23.000.000 23.000.000.000 82,1

Modal Saham
Dalam Portepel 22.250.000 22.250.000.000 79,5 5.000.000 5.000.000.000 17,9

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG:

Notaris : Inneke, S.H


Jl. Bonsai Timur No.77
Jakarta Pusat

Akuntan Publik : Antonius Heru


Wisma Antara Lt.13
Jl. Medan Merdeka Selatan 17
Jakarta 10110

Konsultan Hukum : Dewi Napitupulu, S.H


Gedung Pusat Perdagangan
Jl. Mangga Dua No.7
Jakarta 12930

Biro Administrasi Efek : PT. Ananda Rekso Putri


Gedung Wisma Anam Lt.13
Jl. Cik Ditiro No.12
Jakarta 10350

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING:

Tabel di bawah ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002, 2001, dan 2000 yang telah
diperiksa oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Antonius Heru.

18
19
(Dalam Jutaan rupiah kecuali laba usaha/bersih
per lembar saham 31 Desember 31 Desember 31 Desember
2002 2001 2000

AKTIVA
Aktiva Lancar 18.158 16.199 20.320
Penyertaan dalam Bentuk Saham 997 1.072 898
Aktiva Tetap-Bersih 11.068 9.718 9.685
Aktiva Sewa Guna Usaha Bersih 3.235 5.196 4.479
Aktiva Lain-lain 3.223 3.516 2.470

Jumlah Aktiva 36.681 35.701 37.852


KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar 12.719 10.990 13.252
Kewajiban Jangka Panjang 1.625 3.748 3.718
Ekuitas 22.337 20.963 20.882

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 36.681 35.701 37.852


PENJUALAN BERSIH 28.054 25.749 25.854
LABA KOTOR 7.377 5.790 6.325
LABA USAHA 4.133 3.209 3.651
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2.276 929 2.936
LABA BERSIH 1.949 929 2.055
LABA USAHA PER SAHAM 719 558 635
LABA BERSIH PER SAHAM 339 162 357

RATIO KEUANGAN

RATIO PERTUMBUHAN
Penjualan Bersih 9% (0,4%) 60%
Laba Usaha 29% (12%) 87%
Laba Bersih 110% (55%) 157%
Total Aktiva 3% (6%) 29%
Ekuitas 7% 0,4% 7%

RATIO USAHA
Laba Kotor terhadap Penjualan Bersih 26% 22% 24%
Laba Usaha terhadap Penjualan Bersih 15% 12% 14%
Laba Bersih terhadap Penjualan Bersih 7% 4% 8%
Laba Bersih terhadap Aktiva 5% 3% 5%

20
31 Desember 31 Desember 31 Desember
2002 2001 2000

Laba Usaha terhadap Ekuitas 19% 15% 17%


Laba Bersih terhadap Ekuitas 9% 4% 10%

RATIO KEUANGAN
Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar 143% 147% 153%
Kewajiban terhadap Aktiva 39% 41% 45%
Kewajiban terhadap Ekuitas 64% 70% 81%

DIBUAT OLEH : DIREVIEW OLEH :


TANGGAL : TANGGAL :

21

Anda mungkin juga menyukai