Anda di halaman 1dari 11

BAB 26

JASA-JASA SELAIN AUDIT YANG BISA


DIBERIKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

26.1. PENDAHULUAN

Jasa audit atas laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang biasa diberikan
suatu kantor akuntan publik, yang cukup dikenal di masyarakat bisnis.

Selain jasa audit atas laporan keuangan, sebetulnya masih banyak jasa lainnya yang
bisa diberikan oleh Kantor Akuntan Publik, seperti: internal audit, management
audit, special audit, penelaahan terbatas (limited review), penyusunan sistem
akuntansi, accounting service, kompilasi laporan keuangan, konsultasi pajak,
konsultasi manajemen, recruitment service, in-house training dan lain-lain.

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Standar Atestasi yang disahkan tanggal
1 Agustus 1994 dan berlaku efektif untuk laporan penugasan atestasi yang
diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Oktober 1994. Selain itu telah diterbitkan
juga serangkaian Pernyataan Standar Atestasi (PSAT).

Standar Atestasi merupakan landasan konseptual untuk berbagai tipe jasa yang
dihasilkan oleh akuntan publik bagi masyarakat.

Bila seorang akuntan yang berpraktek sebagai akuntan publik (selanjutnya disebut
sebagai praktisi) melaksanakan suatu penugasan atestasi, penugasan tersebut diatur
dengan standar atestasi dan pernyataan serta interpretasi pernyataan yang berkaitan
dengan standar tersebut.

Suatu penugasan atestasi adalah penugasan yang didalamnya praktisi dikontrak


untuk menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang
keandalan asersi-asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain.

Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang


yang independen atau kompeten tentang apakah asersi suatu satuan usaha sesuai,
dalam semua hal yang signifikan, dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Standar atestasi membagi tiga tipe penugasan atestasi:

Pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang disepakati bersama (agreed-


upon procedures). Salah satu tipe pemeriksaan adalah audit atas laporan keuangan
historis yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Pemeriksaan tipe ini diatur berdasarkan standar auditing yang ditetapkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Tipe pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan atas

1
informasi keuangan prospektif, diatur berdasarkan pedoman yang lebih bersifat
umum.

Asersi (assertion) adalah deklarasi, atau suatu rangkaian deklarasi secara


keseluruhan, oleh pihak yang bertanggung jawab atas deklarasi tersebut. Jadi, asersi
adalah pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang secara implisit dimaksudkan
untuk digunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). Untuk laporan keuangan historis,
asersi merupakan pernyataan dalam laporan keuangan oleh manajemen sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Contoh jasa profesional yang dapat diberikan oleh para praktisi yang tidak termasuk
dalam penugasan atestasi adalah:

a. Penugasan konsultasi manajemen, yaitu kontrak penugasan kepada praktisi


untuk memberikan nasihat atau rekomendasi kepada kliennya.
b. Kontrak penugasan dimana praktisi dikontrak untuk membela kepentingan
klien, misalnya dalam masalah verifikasi pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak.
c. Penugasan untuk mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan atau
memberi konsultasi pajak.
d. Penugasan kompilasi laporan keuangan.
e. Penugasan sebagai saksi ahli dalam bidang akuntansi, auditing, perpajakan dan
lain-lain.

26.2. STANDAR ATESTASI

Standar Atestasi terdiri dari :

STANDAR UMUM:

1. Penugasan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknik cukup dalam fungsi atestasi.

2. Penugasan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi atau lebih yang memiliki
pengetahuan cukup dalam bidang yang bersangkutan dengan asersi.

3. Praktisi harus melaksanakan penugasan hanya jika ia memiliki alasan untuk


meyakinkan dirinya bahwa dua kondisi berikut ini ada:

a. Asersi dapat dinilai dengan kriteria rasional, baik yang telah ditetapkan oleh
badan yang diakui atau yang dinyatakan dalam penyajian asersi tersebut
dengan cara cukup jelas dan komprehensif bagi pembaca yang diketahui
mampu memahaminya.

2
b. Asersi tersebut dapat diestimasi atau diukur secara konsisten dan rasional
dengan menggunakan kriteria tersebut.

4. Dalam semua hal yang bersangkutan dengan penugasan, sikap mental yang
independen harus dipertahankan oleh praktisi.

5. Dalam pelaksanaan penugasan, praktisi wajib menggunakan kemahiran


profesional dengan cermat dan seksama.

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus


disupervisi dengan semestinya.

2. Bukti yang cukup harus diperoleh untuk memberikan dasar rasional bagi
kesimpulan yang digunakan dalam laporan.

STANDAR PELAPORAN

1. Laporan harus menyebutkan asersi yang dilaporkan dan menyatakan sifat


penugasan atestasi yang bersangkutan.

2. Laporan harus menyatakan kesimpulan praktisi mengenai apakah asersi


disajikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau kriteria yang
dinyatakan yang dipakai sebagai alat pengukur.

3. Laporan harus menyatakan semua keberatan praktisi yang signifikan tentang


penugasan dan penyajian asersi.

4. Laporan suatu penugasan untuk mengevaluasi suatu asersi yang disusun


berdasarkan kriteria yang disepakati bersama atau berdasarkan suatu penugasan
untuk melaksanakan prosedur yang disepakati bersama harus berisi suatu
pernyataan tentang keterbatasan pemakaian laporan hanya oleh pihak-pihak
yang menyepakati kriteria atau prosedur tersebut.

26.3. INFORMASI KEUANGAN INTERIM

PSAT No. 01 memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan luas prosedur yang
harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan review atas informasi
keuangan interim. Istilah informasi atau laporan keuangan interim berarti informasi
keuangan atau laporan keuangan untuk jangka waktu kurang dari setahun penuh
atau untuk jangka waktu dua belas bulan namun berakhir pada tanggal selain
tanggal akhir tahun buku perusahaan.

3
Seperti diketahui, Bapepam mewajibkan perusahaan yang sudah go public untuk
memasukkan laporan keuangan enam bulanan (laporan keuangan interim), bisa
yang diaudit akuntan publik, direview terbatas oleh akuntan publik atau laporan
interim tanpa diaudit/direview akuntan publik. Laporan tersebut juga harus
diumumkan dalam dua buah surat kabar.

Tujuan review informasi keuangan interim adalah untuk memberikan dasar bagi
akuntan publik dalam melaporkan apakah perlu dilakukan modifikasi material atas
informasi tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Prosedur untuk melaksanakan review informasi keuangan interim pada
umumnya terbatas pada prosedur penyajian pertanyaan dan prosedur analitis saja
(analytical review procedures).

Prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik umumnya meliputi:

a. Mengajukan pertanyaan mengenai:

- pengendalian intern
- perubahan signifikan dalam pengendalian intern.

b. Menerapkan prosedur analitis atas informasi keuangan interim untuk


mengidentifikasikan dan memberikan dasar untuk mengajukan pertanyaan
tentang hubungan dan pos individual yang tampak luar biasa.

c. Membaca notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris dan komite-komite


yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk mengidentifikasikan tindakan yang
dapat mempengaruhi informasi keuangan interim.

d. Membaca informasi keuangan interim untuk mempertimbangkan, berdasarkan


informasi yang diperoleh akuntan, apakah informasi yang dilaporkan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

e. Menanyakan kepada pejabat perusahaan yang bertanggung jawab atas masalah


keuangan dan akuntansi mengenai:

o Apakah informasi keuangan interim telah disusun sesuai dengan prinsip


akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan prinsip tersebut diterapkan
secara konsisten.
o Apakah ada perubahan praktek akuntansi satuan usaha tersebut.
o Masalah yang menimbulkan pertanyaan pada waktu penerapan prosedur
diatas, dan
o Peristiwa sesudah tanggal informasi keuangan interim yang berpengaruh
material atas penyajian informasi tersebut.

4
o Mendapatkan representasi tertulis dari manajemen mengenai tanggung jawab
mereka atas informasi keuangan, kelengkapan notulen rapat, peristiwa
setelah tanggal informasi keuangan interim, dan hal-hal lain yang menurut
akuntan memerlukan penugasan tertulis dari klien.

Laporan akuntan yang melampiri informasi keuangan interim yang telah direview
harus mencakup:

a. Suatu judul yang berisi frasa "Laporan Akuntan Independen".


b. Identifikasi informasi keuangan interim yang direview.
c. Suatu pernyataan bahwa informasi keuangan adalah tanggung jawab manajemen
perusahaan.
d. Pernyataan bahwa review atas informasi keuangan interim dilakukan
berdasarkan standar yang ditetapkan IAI.
e. Uraian mengenai prosedur review atas informasi keuangan interim yang
dilakukan.
f. Suatu pernyataan bahwa review atas informasi keuangan interim dilakukan
dengan luas yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan audit berdasarkan
standar auditing yang bertujuan untuk memberikan pendapat atas laporan
keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, dalam review terhadap informasi
keuangan interim, akuntan tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan
secara keseluruhan.
g. Suatu pernyataan apakah akuntan menemukan indikasi perlunya modifikasi
material yang harus dilakukan agar informasi keuangan interim sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
h. Tanda tangan akuntan, nama dan nomor register negara akuntan.
i. Tanggal laporan review, berdasarkan tanggal selesainya review.

Sebagai tambahan, setiap halaman informasi keuangan interim harus secara jelas
diberi tanda "tidak diaudit".

Contoh laporan akuntan atas review informasi keuangan interim dapat dilihat di
Exhibit 26-1.

26.4. STANDAR JASA AKUNTANSI DAN REVIEW

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan PSAR No. 01 pada tanggal 1 Agustus
1994 yang berlaku efektif atas laporan keuangan yang diterbitkan kembali pada atau
setelah tanggal 1 Oktober 1994. PSAR No. 01 merupakan pedoman bagi akuntan
mengenai standar dan prosedur yang digunakan untuk penugasan Kompilasi dan
Review atas laporan keuangan satuan usaha non publik.

5
PSAR No.01 tidak menetapkan standar dan prosedur untuk jasa akuntansi lain
berikut ini:
a. Menyusun daftar saldo (trial balance).
b. Memberikan bantuan dalam penyelesaian buku besar.
c. Memberikan jasa konsultasi dalam bidang akuntansi, perpajakan, dan jasa lain
yang sejenis.
d. Mengisi surat pemberitahuan pajak tahunan (SPT) pajak penghasilan.
e. Memberikan berbagai jasa pembukuan atau pengolahan data secara manual atau
dengan menggunakan mesin pembukuan/komputer sepanjang hasil akhirnya
bukan merupakan laporan keuangan.
f. Mengolah data keuangan untuk klien kantor akuntan lain.

PSAR No. 01 mendefinisikan kompilasi laporan keuangan dan review atas laporan
keuangan sebagai berikut:

o Kompilasi Laporan Keuangan adalah penyajian dalam bentuk laporan


keuangan, informasi yang merupakan pernyataan manajemen (pemilik) tanpa
usaha untuk memberikan pernyataan suatu keyakinan apapun terhadap laporan
tersebut.

o Review Atas Laporan Keuangan adalah pelaksanaan prosedur pengajuan


pertanyaan dan analisis yang menghasilkan dasar yang memadai bagi akuntan
untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi
material yang harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, atau sesuai
dengan basis akuntansi komprehensif yang lain.

Tujuan review sangat berbeda dengan tujuan kompilasi. Hasil review yang
dilaksanakan melalui prosedur pengajuan pertanyaan dan analisis harus menjadi
dasar yang memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa
tidak ada modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan,
sedangkan dalam suatu kompilasi, akuntan tidak memberikan keyakinan seperti itu.

Dalam melakukan kompilasi laporan keuangan, akuntan harus memahami secara


garis besar sifat transaksi satuan usaha tersebut, bentuk catatan akuntansinya,
kualifikasi para petugas pembukuannya, basis akuntansi yang digunakan untuk
penyajian laporan keuangan serta bentuk dan isi laporan keuangan.

Laporan keuangan yang dikompilasi tanpa audit atau review oleh akuntan harus
disertai dengan suatu laporan akuntan yang menyatakan bahwa:

a. Kompilasi telah dilakukan sesuai dengan Standar Jasa Akuntansi dan Review.

6
b. Kompilasi terbatas pada penyajian dalam bentuk informasi laporan keuangan
yang merupakan representasi manajemen atau pemilik.
c. Laporan keuangan belum diaudit atau direview dan dengan demikian akuntan
tidak menyatakan pendapat atau bentuk keyakinan lain apapun.

Selain itu tanggal penyelesaian kompilasi laporan keuangan harus digunakan


sebagai tanggal laporan akuntan dan setiap halaman laporan keuangan yang
dikompilasi oleh Akuntan harus memuat referensi seperti "Lihat Laporan Kompilasi
Akuntan".

Contoh laporan bentuk baku untuk penugasan kompilasi bisa dilihat di Exhibit 26-2.

Dalam melakukan review atas laporan keuangan, akuntan publik harus memiliki
pengetahuan mengenai prinsip dan praktek akuntansi jenis industri yang menjadi
tempat berbisnis suatu satuan usaha dan pemahaman kegiatan satuan analitis, yang
menjadi dasar yang memadai untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak
ada modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan, agar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Laporan keuangan yang direview oleh akuntan harus disertai dengan laporan
akuntan yang menyatakan bahwa :

a. Review dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan


Indonesia.
b. Semua informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan adalah penyajian
manajemen (atau pemilik) satuan usaha tersebut.
c. Review terutama mencakup pengajuan pertanyaan kepada para pejabat penting
perusahaan dan prosedur analitis yang diterapkan terhadap data keuangan.
d. Lingkup review jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang
tujuannya untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara
keseluruhan, dan dengan demikian tidak dinyatakan pendapat semacam itu
dalam suatu review.
e. Akuntan tidak mengetahui adanya suatu modifikasi material yang harus
dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, selain dari perubahan, jika ada,
yang telah diungkapkan dalam laporan akuntan.

Tanggal penyelesaian pengajuan pertanyaan dan prosedur analitis yang dilakukan


oleh akuntan harus digunakan sebagai tanggal laporannya.

Setiap halaman laporan keuangan yang direview oleh akuntan harus memuat
referensi "Lihat Laporan Review Akuntan".

7
Contoh laporan untuk tugas review bisa dilihat di Exhibit 26-3.

8
Exhibit 26-1
Contoh Laporan Akuntan Atas Review Informasi Keuangan Interim.

No. : 028/ASKA/VIII/03 Jakarta, 26 Agustus 2003


Hal.: Laporan Penelaahan Terbatas

Kepada Yth;
Direksi dan Pemegang Saham
PT. RENIKU
Jl. Bougenvile No. 47
JAKARTA

Kami telah melakukan penelaahan terbatas atas laporan keuangan PT. Reniku untuk
periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2003 dan 2002. Semua informasi yang dimuat
dalam laporan keuangan adalah penyajian manajemen PT. Reniku.

Penelaahan terbatas atas laporan keuangan interim pada dasarnya mencakup


pemahaman atas sistem penyusunan laporan keuangan interim, prosedur analytical review
atas data keuangan dan akuntansi, mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada orang yang
bertanggung jawab atas masalah keuangan dan akuntansi, dan mencocokkan saldo dalam
laporan keuangan tersebut dengan saldo buku besarnya.

Prosedur yang kami lakukan sangat terbatas dibandingkan dengan prosedur audit
yang biasa dilakukan dalam suatu general audit pada umumnya, dimana tujuannya adalah
untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Karena
itu kami tidak memberikan suatu pendapat seperti lazimnya pada suatu general audit.

Berdasarkan hasil penelaahan terbatas yang kami lakukan, kami tidak melihat
adanya penyimpangan yang material terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia dalam laporan keuangan PT. Reniku tersebut diatas.

Kantor Akuntan
Dra. Astrid Krisanti, MM

( Dra. Astrid Krisanti, MM )


Reg. Neg. D-241188

9
Exhibit 26-2
Contoh Laporan Bentuk Baku Untuk Penugasan Kompilasi.

No. : 007/III/03 Jakarta, 7 Maret 2003


Hal. : Laporan Kompilasi

Kepada Yth,
Direksi dan Dewan Komisaris
PT. RENIKU
Jln. Bougenvile No. 47
Jakarta Utara

Kami telah melakukan kompilasi neraca PT. Reniku tanggal 31 Desember 2002
serta laporan rugi laba, laporan laba ditahan dan laporan arus kas yang berkaitan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan standar yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia.

Kompilasi dibatasi pada penyajian dalam bentuk laporan keuangan yang


merupakan penyajian manajemen (atau pemilik). Kami tidak mengaudit atau mereview
laporan keuangan terlampir, sehingga dengan demikian kami tidak memberikan pendapat
atau bentuk keyakinan lain apapun terhadap laporan tersebut.

Kantor Akuntan
Dra. Astrid Krisanti, MM

( Dra. Astrid Krisanti, MM )


Reg. Neg. D-241188

10
Exhibit 26-3
Contoh Laporan Akuntan Bentuk Baku Untuk Tugas Review

No. : 009/III/03 Jakarta, 13 Maret 2003


Hal.: Laporan Akuntan atas Review

Kepada Yth
Direksi dan Dewan komisaris
PT. RENIKU
Jln. Bougenvile No. 47
Jakarta Utara

Kami telah mereview neraca PT. Reniku tanggal 31 Desember 2002 serta laporan
laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas yang berkaitan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah penyajian
manajemen PT. Reniku.

Review terutama terdiri dari pengajuan pertanyaan kepada pejabat perusahaan dan
prosedur analitis yang diterapkan atas data keuangan. Review mempunyai lingkup yang
jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang dilakukan sesuai dengan
standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dengan tujuan untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, kami tidak memberikan pendapat semacam itu. Berdasarkan hasil
review, tidak terdapat penyebab yang menjadikan kami yakin bahwa laporan keuangan
yang kami sebutkan di atas tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.

Kantor Akuntan
Dra. Astrid Krisanti, MM

( Dra. Astrid Krisanti, MM )


Reg. Neg. D-241188

11

Anda mungkin juga menyukai