Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mulai 1 Januari 2014 BPJS Kesehatan telah menyelenggarakan Program
Jaminan Kesehatan Nasional. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
merupakan salah satu program Pemerintah dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan masyarakat yang diberikan kepada setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. BPJS Kesehatan sebagai
penyelenggara program JKN bekerja samadengan Fasilitas kesehatan (Faskes)
dalam memberikan pelayanan kepada peserta JKN. Faskes merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan perorangan yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat yang terdiri atas Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dan
Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan (PMK No. 71 Tahun 2013).
RSUD Dr. Saiful Anwar merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah
yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sebagai Fasilitas Kesehatan
tingkat lanjutan dalam pelayanan pasien JKN. Sebagai rumah sakit yang telah
terakreditasi “A”, RSUD Dr. Saiful Anwar telah melakukan pengelolaan
pelayanan yan baik dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Rumah sakit ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang baik yang bersifat
medis maupun non-medis serta pelayanan pengobatan yang diberikan oleh para
tenaga ahli. RSUD Dr. Saiful Anwar memiliki berbagi jenis pelayanan
diantaranya pelayanan instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi rawat
darurat, serta penunjang medis.
Meskipun rumah sakit merupakan instansi yang jenis usahaya tidak
berorientasi pada perolehan laba secara maksimal, namun untuk menjaga
kelangsungan hidup dan peningkatan mutu pelayanan maka rumah sakit tidak
terlepas dari kebutuhan dana. Kebutuhan dana tersebut antara lain dipenuhi dari
pendapatan yang diperoleh dari jasa pelayanan kesehatan, salah satunya yaitu
pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN. Pendapatan dari pelayanan pasien
JKN merupakan pendapatan yang akan diterima dari BPJS Kesehatan setelah
pelayanan kesehatan diberikan kepada pasien JKN dan sifatnya pendapatan

1
piutang. Pengelolan pelayanan rawat jalan pasien JKN perlu diatur sedemikian
rupa agar sehingga asset instansi dapat dikendalikan dan kelangsungan operasi
rumah sakit tidak terhambat. Berdasarkan uraian tersebut, maka judul laporan
magang adalah “Prosedur Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Pasien JKN
RSUD Dr. Saiful Anwar”.

B. Tujuan Magang
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program magang
ini meliputi:
1. Untuk mengetahui prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN di
RSUD Dr. Saiful Anwar.
2. Untuk mengetahui dokumen-dokumen dalam pelayanan kesehatan rawat jalan
pasien JKN di RSUD Dr. Saiful Anwar.

C. Manfaat Magang
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang ini yaitu :
1. Bagi Peserta magang
a. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi yang
dididik untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di lingkungan
kerjanya.
b. Peserta magang dapat belajar untuk lebih profesional dalam mengerjakan
setiap pekerjaan.
c. Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas diri dalam
lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
d. Lebih memahami isu – isu yang akan dihadapi dalam pratek dunia kerja.
2. Bagi Program Studi
a. Laporan magang dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran.
b. Memperkenalkan program kepada instansi yang bergerak di bidang
administrasi.
c. Mendapatkan masukan yang bermanfaat untuk penyempurnaan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.

2
3. Bagi Instansi Tempat Magang
a. RSUD Dr. Saiful Anwar dapat memanfaatkan tenaga terdidik dalam
membantu penyelesaian tugas-tugas operasional untuk kebutuhan di unit
kerja masing-masing.
b. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara
RSUD Dr. Saiful Anwar dengan Fakultas Ilmu Administrasi.

3
BAB II
RENCANA KEGIATAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Peserta magang melaksanakan magang di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Dr. Saiful Anwar yang terletak di Jl. Jaksa Agung Suprapto No.2, Kota
Malang. Magang dilaksanakan mulai tanggal 29 Juni 2015 sampai dengan tanggal
14 Agustus 2015. Selama kegiatan magang mahasiwa ditempatkan di Bagian
Keuangan.

B. Metode Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan magang, peserta magang berpartisipasi langsung,
melibatkan diri terhadap kondisi aktual kerja di RSUD Dr. Saiful Anwar dengan
berpartisipasi dalam kegiatan operasional instansi. Peserta magang ikut serta dan
juga turut memikul tanggungjawab sesuai dengan posisi sebagai peserta magang.

C. Jadwal Kegiatan
Jadwal jam kerja yang berlaku untuk peserta magang di RSUD Dr. Saiful
Anwar yaitu :
Tabel 1.Jam Kerja Peserta Magang di RSUD Dr. Saiful Anwar
No Hari Kerja Jam Kerja

1. Senin – Kamis 07.00 – 13.00 WIB

2. Jumat 07.00 – 11.00 WIB

3. Sabtu – Minggu Libur

4
Tabel 2.Jam Kerja Peserta Magang di RSUD Dr. Saiful Anwar
Selama Bulan Ramadhan
No Hari Kerja Jam Kerja

1. Senin – Kamis 07.30 – 13.00 WIB

2. Jumat 07.30 – 11.00 WIB

3. Sabtu – Minggu Libur

5
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Magang di RSUD Dr. Saiful Anwar
Hari dan Pukul Jenis Kegiatan yang
No Tanggal Dilakukan
Datang Pulang
Mengurus administrasi,
Senin, 29 penempatan dan
08.00 WIB 14.30 WIB
1 Juni 2015 perkenalan pada masing-
masing bagian
Membuat dan mencetak
Selasa, 30 data case-mix untuk
08.00 WIB 13.00 WIB
2 Juni 2015 pengguna BPJS (rawat
jalan)
Membuat dan mencetak
Rabu, 01 data case-mix untuk
07.30 WIB 13.00 WIB
3 Juli 2015 pengguna BPJS (rawat
jalan)
Membuat dan mencetak
Kamis, 02 data case-mix untuk
07.30 WIB 13.00 WIB
4 Juli 2015 pengguna BPJS (rawat
jalan)
Membuat dan mencetak
Jum’at, 03 data case-mix untuk
07.30 WIB 11.00 WIB
5 Juli 2015 pengguna BPJS (rawat
jalan)
Membuat dan mencetak
Senin, 06 data case-mix untuk
6 07.30 WIB 13.00 WIB
Juli 2015 pengguna BPJS (rawat
jalan)
Menginput data pasca
tindakan/pemeriksaan
Selasa, 07
07.30 WIB 13.00 WIB dokter serta diagnosa
7 Juli 2015
terhadap masing-masing
pasien berdasarkan poli
Menginput data pasca
tindakan/pemeriksaan
Rabu, 08 Juli
07.30 WIB 13.00 WIB dokter serta diagnosa
8 2015
terhadap masing-masing
pasien berdasarkan poli
Menginput data pasca
Kamis, 09 tindakan/pemeriksaan
07.30 WIB 13.00 WIB
8 Juli 2015 dokter serta diagnosa
terhadap masing-masing

6
pasien berdasarkan poli
Menginput data pasca
tindakan/pemeriksaan
Jum’at, 10
9 07.30 WIB 13.30 WIB dokter serta diagnosa
Juli 2015
terhadap masing-masing
pasien berdasarkan poli
Menginput data pasca
tindakan/pemeriksaan
Senin, 13 dokter serta diagnosa
08.00 WIB 13.00 WIB
10 Juli 2015 terhadap masing-masing
pasien berdasarkan poli

Melakukan input data,


menata berkas yang akan
Selasa, 14 diklaim pasien rawat inap
08.00 WIB 13.00 WIB
11 Juli 2015 yang akan pulang (BPJS
dan Jamkesda) di loket
rawat inap
Melakukan input data,
menata berkas yang akan
Rabu, 15 diklaim pasien rawat inap
08.00 WIB 13.00 WIB
12 Juli 2015 yang akan pulang (BPJS
dan Jamkesda) di loket
rawat inap
Melakukan input data,
menata berkas yang akan
Rabu, 22 diklaim pasien rawat inap
07.00 WIB 13.30 WIB
13 Juli 2015 yang akan pulang (BPJS
dan Jamkesda) di loket
rawat inap
Melakukan input data,
menata berkas yang akan
Kamis, 23 diklaim pasien rawat inap
07.00 WIB 13.30 WIB
14 Juli 2015 yang akan pulang (BPJS
dan Jamkesda) di loket
rawat inap
Melakukan input data,
Jum’at, 24 menata berkas yang akan
07.00 WIB 13.30 WIB
15 Juli 2015 diklaim pasien rawat inap
yang akan pulang (BPJS

7
dan Jamkesda) di loket
rawat inap
a. Membuat SEP
b. Mencetak case-mix
pasien rawat jalan &
Senin, 27
07.00 WIB 13.30 WIB rawat inap
16 Juli 2015
c. Membantu melayani
dalam memberikan
berkas pada pasien
a. Membuat SEP
b. Mencetak case-mix
pasien rawat jalan &
Selasa, 28
07.00 WIB 13.30 WIB rawat inap
17 Juli 2015
c. Membantu melayani
dalam memberikan
berkas pada pasien
a. Membuat SEP
b. Mencetak case-mix
pasien rawat jalan &
Rabu, 29
07.00 WIB 13.30 WIB rawat inap
18 Juli 2015
c. Membantu melayani
dalam memberikan
berkas pada pasien
a. Membuat SEP
d. Mencetak case-mix
pasien rawat jalan &
Kamis, 30
07.00 WIB 13.30 WIB rawat inap
19 Juli 2015
e. Membantu melayani
dalam memberikan
berkas pada pasien
a. Membuat SEP
b. Mencetak case-mix
pasien rawat jalan &
Jum’at, 31
20 07.00 WIB 11.00 WIB rawat inap
Juli 2015
c. Membantu melayani
dalam memberikan
berkas pada pasien
Senin, 03 Melakukan input data,
Agustus 07.00 WIB 13.30 WIB menata berkas yang akan
21
2015 di klaim pasien rawat inap

8
yang akan pulang (BPJS
dan Jamkesda) di loket
rawat inap
Melakukan input data,
menata berkas yang akan
Selasa, 04
di klaim pasien rawat inap
Agustus 07.00 WIB 13.30 WIB
22 yang akan pulang (BPJS
2015
dan Jamkesda) di loket
rawat inap
Melakukan input data,
menata berkas yang akan
Rabu, 05
di klaim pasien rawat inap
Agustus 07.00 WIB 13.30 WIB
23 yang akan pulang (BPJS
2015
dan Jamkesda) di loket
rawat inap
Melakukan input data,
menata berkas yang akan
Kamis, 06
di klaim pasien rawat inap
Agustus 07.00 WIB 13.30 WIB
24 yang akan pulang (BPJS
2015
dan Jamkesda) di loket
rawat inap
Melakukan input data,
menata berkas yang akan
Jum’at, 07
di klaim pasien rawat inap
Agustus 07.00 WIB 13.30 WIB
25 yang akan pulang (BPJS
2015
dan Jamkesda) di loket
rawat inap
Menginput data pasca
Senin, 10 tindakan/pemeriksaan
Agustus 07.00 WIB 13.30 WIB dokter serta diagnosa
26
2015 terhadap masing-masing
pasien berdasarkan poli
Menginput data pasca
Selasa, 11 tindakan/pemeriksaan
Agustus 07.00 WIB 13.30 WIB dokter serta diagnosa
27
2015 terhadap masing-masing
pasien berdasarkan poli
Rabu, 12 Menginput data pasca
Agustus 07.00 WIB 13.30 WIB tindakan/pemeriksaan
28
2015 dokter serta diagnosa

9
terhadap masing-masing
pasien berdasarkan poli
Menginput data pasca
Kamis, 13 tindakan/pemeriksaan
Agustus 07.00 WIB 13.30 WIB dokter serta diagnosa
29
2015 terhadap masing-masing
pasien berdasarkan poli
Menginput data pasca
Jum’at, 14 tindakan/pemeriksaan
Agustus 07.00 WIB 13.30 WIB dokter serta diagnosa
30
2015 terhadap masing-masing
pasien berdasarkan poli

D. Pembagian Kerja
Selama pelaksanaan magang di RSUD Dr. Saiful Anwar peserta magang
ditempatkan di Sub Bagian Penerimaan dan Pendapatan. Kegiatan magang
dibimbing oleh Bapak Drs. Abd. Manan, M.Si selaku Kepala Sub Bagian
Penerimaan dan Pendapatan, Ibu Yayuk Restiya selaku Staf Sub Bagian
Penerimaan dan Pendapatan, serta Bapak Matsali selaku Koordinator Loket.
Peserta magang ditugaskan secara bergilir di Sub Bagian Penerimaan dan
Pendapatan, Loket Rawat Jalan, dan Loket Pembayaran Rawat Inap. Peserta
magang ditempatkan secara bergantian di masing-masing tempat dengan tujuan
agar peserta magang dapat mengetahui keseluruhan prosedur dalam pelayanan
pasien BPJS.

10
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Gambaran Umum Lokasi Magang


1. Sejarah Singkat RSUD Dr. Saiful Anwar
Sebelum Perang Dunia ke II, RSUD Dr. Saiful Anwar (saat itu
bernama Rumah Sakit Celaket), merupakan rumah sakit militer KNIL,
yang pada pendudukan Jepang diambil alih oleh Jepang dan tetap
digunakan sebagai rumah sakit militer. Pada saat perang kemerdekaan RI,
Rumah Sakit Celaket dipakai sebagai rumah sakit tentara, sementara untuk
umum, digunakan Rumah Sakit Sukun yang ada dibawah Kotapraja
Malang pada saat itu. Tahun 1947 (saat clash II), karena keadaan
bangunan yang lebih baik dan lebih muda, serta untuk kepentingan strategi
militer, Rumah Sakit Sukun diambil alih oleh tentara pendudukan dan
dijadikan rumah sakit militer, sedangkan Rumah Sakit Celaket dijadikan
rumah sakit umum.
Pada tanggal 14 September 1963, Yayasan Perguruan Tinggi Jawa
Timur / IDI membuka Sekolah Tinggi Kedokteran Malang dan memakai
Rumah Sakit Celaket sebagai tempat praktek (Program Kerjasama STKM-
RS Celaket tanggal 23 Agustus 1969). Tanggal 2 Januari 1974,
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.
001/0/1974, Sekolah Tinggi Kedokteran Malang dijadikan Fakultas
Kedokteran Universitas Brawiyaja Malang, dengan Rumah Sakit Celaket
sebagai tempat praktek.
Pada tanggal 12 Nopember 1979, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Jawa Timur meresmikan Rumah Sakit Celaket sebagai Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Saiful Anwar. Keputusan Menteri Kesehatan RI.
No.51/Menkes/SK/ll/1979 tanggal 22 Pebruari 1979, menetapkan RSUD
Dr. Saiful Anwar sebagai rumah sakit rujukan. Dan pada bulan April 2007
dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.673/MENKES/SK/VI/2007
RSUD Dr. Saiful Anwar ditetapkan sebagai rumah sakit kelas A. Pada

12
tanggal 30 Desember 2008 ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum
dengan keputusan Gubernur Provinsi Jawa Timur
No.l88/439/KPTS/013/2008.
Tanggal 20 Januari 2011 RSUD Dr. Saiful Anwar telah ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Akreditasi A dari Kementrian
Kesehatan RI dengan Nomor Sertifikat 123/MENKES/SK/I/2011.

2. Logo RSUD Dr. Saiful Anwar

Gambar 1. Logo RSUD Dr. Saiful Anwar

3. Visi, Misi, dan Tujuan RSUD Dr. Saiful Anwar


a. Visi
Menjadi Rumah Sakit Kelas Dunia Pilihan Masyarakat.
b. Misi
1) Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik melalui penataan
dan perbaikan manajemen yang berkualitas dunia, profesional
serta akuntabel.
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rumah sakit yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat melalui
pengembangan sistem pelayanan yang terintegrasi dan
komprehensif.

2
3) Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian kesehatan melalui
pengembangan mutu pendidikan dan penelitian berkualitas
internasional.
4) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui
pemenuhan tenaga yang terlatih dan terdidik secara professional.
c. Tujuan
1) Meningkatkan kualitas manajemen dan profesionalisme untuk
mewujudkan kemandirian rumah sakit sebagai BLUD.
2) Meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka mencapai standar
rumah sakit kelas dunia.
3) Mengembangkan produk pelayanan dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
4) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, pelatihan,
dan penelitian.

4. Tugas Pokok dan Fungsi


a. Tugas Pokok
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang mempunyai tugas melaksanakan
upaya kesehatan secara efektif dan efisien dengan mengutamakan
upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan upaya peningkatan, pencegahan, dan
penyelenggaraan upaya rujukan serta penyelenggaraan pendidikan,
pelatihan, penelitian bagi calon dokter umum, dokter spesialis, tenaga
paramedik, dan tenaga kesehatan lainnya serta pengembangan di
bidang kesehatan.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut, RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang mempunyai fungsi:
1) Penyelenggaraan kegiatan administrasi.
2) Penyelenggaraan pelayanan medik.
3) Penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik.

3
4) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan.
5) Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
6) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
7) Penyediaan fasilitas pendidikan bagi calon dokter dan dokter
spesialis.
8) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan.

5. Budaya Kerja
Dalam rangka untuk meningkatkan produktifitas setiap tenaga
medis, paramedis, dan non medis perlu dibangun budaya kerja. Budaya
kerja akan membentuk sikap dan perilaku dalam melaksanakan pekerjaan
maupun berhubungan dengan sesama sehari hari selalu berdasarkan nilai-
nilai yang dianut, sehingga dapat menjadi motivasi dan memberi inspirasi
untuk senantiasa bekerja lebih baik. Dengan motto “Kepuasan dan
Keselamatan Pasien adalah tujuan kami” serta slogan “Kami melayani
dengan kasih sayang (With love we serve)” perlu dibudayakan rasa:
a. Peduli: Semua insan rumah sakit harus peduli baik terhadap sesama,
pasien dan keluarganya maupun lingkungan dengan tindakan yang
nyata dan segera.
b. Melayani: Semua insan rumah sakit harus mempunyai jiwa melayani
dan tidak harus dilayani baik terhadap sesama, pasien dan keluarganya
serta partner kerja rumah sakit.
c. Memiliki: Semua insan rumah sakit harus merasa memiliki rumah
sakit seperti milik sendiri, ikut memelihara dan menjaga sarana dan
prasarana rumah sakit serta menjaga kebersihan dan kenyamanan
lingkungan rumah sakit.
d. Ramah: Semua insan rumah sakit harus memberikan pelayanan
dengan senyum, salam, sapa, sopan dan santun kepada seluruh
pelanggan.
e. Bersih: Semua insan rumah sakit harus bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.

4
6. Bidang Usaha
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Saiful Anwar
merupakan instansi milik Pemerintah dan dikelola oleh Pemerintah
Daerah yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan untuk
masyarakat. Rumah Sakit ini mendapat dana dari Pemerintah Daerah
setiap bulannya dalam bentuk subsidi, namun Rumah Sakit tidak
sepenuhnya menggantungkan pada subsidi tersebut karena Rumah Sakit
juga mendanai segala kegiatan produksinya yang berasal dari pungutan
biaya kesehatan yang dikenakan kepada pasien atau penderita yang
berobat di Rumah Sakit tersebut. Jasa pelayanan kesehatan yang
disediakan rumah sakit antara lain (LPDD RSUD Dr. Saiful Anwar tahun
2013):
a. Pelayanan Medis :
1) Pelayanan Rawat Jalan
2) Pelayanan Rawat Inap
3) Pelayanan Rawat Darurat
4) Pelayanan Intensif (ICU, ICCU, PICU, NICU)
5) Pelayanan Operasi
b. Pelayanan Keperawatan dan Asuhan Keperawatan
c. Pelayanan Penunjang Medis :
1) Rehabilitasi Medik
2) Laboratorium Patologi Klinik
3) Laboratorium Sentral
4) Laboratorium Patologi Anatomi
5) Laboratorium Parasitologi
6) Radio Terapi dan Radio Diagnostik
7) Kedokteran Forensik
8) Farmasi
9) Gizi
10) Laundry & Sterilisasi
11) Pengolahan Limbah

5
d. Pelayanan Lain :
1) Data Medik
2) Ambulance 118
3) Kereta Jenazah

7. Struktur Organisasi
Struktur organisasi di RSUD Dr. Saiful Anwar disusun berdasarkan
Praturan Daerah Provinsi Jawa Timur no. 48 Tahun 2009. Struktur
organisasi (lampiran 1) yang dimiliki mempunyai bentuk lini atau garis,
dimana wewenang dantanggung jawab mengalir dalam satu garis dari
bagian manajer atas ke bawahan.
Tugas dan tanggung jawab masing – masing bagian adalah:
1) Direktur Rumah Sakit
Direktur Rumah Sakit mempunyai tugas pokok untuk memimpin,
mengawasi dan mengkoordinasi tugas rumah sakit sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan
tugasnya, direktur dibantu oleh para wakil direktur.
2) Komite -komite Rumah Sakit
Mempunyai tugas menyusun rencana operasional kegiatan sekretariat
dan merumuskan sasaran yang akan dicapai oleh semua bagian di
jajaran sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan.
3) Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan
Mempunyai tugas menyusun dan merumuskan kebijakan umum
rumah sakit dan program jangka panjang dan jangka pendek yang
berkenaan dengan pelayanan medis sesuai dengan kebijakan dan
program kesehatan nasional maupun regional.
4) Wakil Direktur Penunjang Pelayanan
Mempunyai tugas menyusun dan merumuskan kebijakan umum
rumah sakit dan program jangka panjang dan jangkan pendek yang
berkenaan dengan penunjang pelayanan sesuai dengan kebijakan dan
program kesehatan nasional maupun regional.

6
5) Wakil Direktur Pendidikan & Pengembangan Profesi
Mempunyai tugas menyusun dan merumuskan kebijakan umum
rumah sakit dan program jangka panjang dan jangkan pendek yang
berkenaan dengan pendidikan & pengembangan profesi sesuai dengan
kebijakan dan program kesehatan nasional maupun regional.
6) Wakil Direktur Umum & Keuangan
Mempunyai tugas menyusun dan merumuskan kebijakan umum
rumah sakit dan program jangka panjang dan jangkan pendek yang
berkenaan dengan umum dan keuangan sesuai dengan kebijakan dan
program kesehatan nasional maupun regional.
7) Kepala Bidang Pelayanan Medik
Menyusun rencana kegiatan sub bidang pelayanan medik sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan serta membuat rencana kebutuhan bahan
dan perangkat kerja di sub bidang pelayanan medik untuk kelancaran
tugas.
8) Kepala Sub Bagian Intensif dan Bedah
Mempunyai tugas menyusun rencana operasional kegiatann lingkup
intensif dan bedah sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta membagi
tugas dan mengikuti proses penyelesaian pekerjaan di lingkungan
keuangan dan akuntansi agar penyelesaiannya tepat waktu.
9) Kepala Sub Bagian Pelayanan IRJ & IRD
Menyusun rencana operasional kegiatan bidang perencanaan
pelayanan bagian IRJ & IGD serta membagi tugas mengikuti
perkembangannya dengan cara membantu agar penyelesaiannya tepat
waktu.
10) Kepala Bidang Keperawatan
Bertugas menyusun rencana kegiatan bidang keperawatan sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan, merumuskan sasaran yang ingin dicapai
oleh semua sub bagian di jajaran bidang keperawatan serta membagi
tugas dan mengikuti perkembangan kinerja semua sub bagian di
bidang keperawatan.

7
11) Kepala Sub Bagian Pelayanan Keperawatan
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian pelayanan
keperawatan serta membagi tugas dan mengikuti perkembangannya
dengan cara memantau kinerja anggota agar penyelesaiannya sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
12) Kepala Sub Bagian Sarana Perawat
Menyusun rencana kegiatan sub bagian sarana keperawatan secara
lebih mendetail serta pembagian tugasnya sesuai acuan umum bidang
keperawatan dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanannya.
13) Kepala Bidang Penunjang Medik
Bertugas menyusun rencana kegiatan bidang penunjang medik
pelayanan sebagai acuan pelaksanaan dan pembagian tugas serta
pengawasannya.
14) Kepala Sub Bagian Penunjang Medik
Menyusun rencana operasional kegiatan bidang perencanaan
penunjang diagnostik serta pembagian tugas mengikuti
perkembangannya dengan cara membantu agar penyelesaiannya tepat
waktu.
15) Kepala Sub Bagian Penunjang Terapi
Mempunyai tugas untuk menyusun rencana kegiatan sub bagian
pelayanan penunjang terapi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta
pembagian tugas dan mengikuti perkembangannya dengan cara
memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
16) Kepala Bidang Penunjang Non Medik
Menyusun rencana kegiatan sub bagian penunjang non medik sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan serta membuat rencana kebutuhan bahan
dan perangkat kerja di sub bidang penunjang non medik untuk
kelancaran tugas.
17) Kepala Sub Bagian Penunjang Pelayanan Langsung
Mempunyai tugas untuk menyusun rencana kegiatan sub bagian
pelayanan penunjang langsung pada pasien sebagai acuan pelaksanaan

8
kegiatan serta pembagian tugas dan mengikuti perkembangannya
dengan cara memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
18) Kepala Sub Bagian Penunjang Pelayanan Umum
Mempunyai tugas untuk menyusun rencana kegiatan sub bidang
pelayanan penunjang umum pada pasien sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan serta pemberian tugas dan mengikuti perkembangannya
dengan cara memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
19) Kepala Bagian Rekam Medik dan Evaluasi dan Pelaporan
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian rekam medik dan
evaluasi dan pelaporan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta
pemberian tugas dan mengikuti perkembangannya dengan cara
memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
20) Kepala Sub Bagian Rekam Medik
Bertugas menyusun rencana kegiatan sub bagian rekam medik sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan serta membagi tugas dan melakukan
pengawasan terhadap penyelesaiannya.
21) Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
Menyusun rencana operasional kegiatan bidang evaluasi dan
pelaporan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan serta membagi tugas
dan mengikuti perkembangannya melalui kegiatan pemantauan
kinerja.
22) Kepala Bagian Pendidikan
Menyusun rencana operasional untuk sub bagian yang dibawahi, yaitu
sub bagian pendidikan. Rencana operasional tersebut akan dijadikan
sebagai pedoman kerja, melakukan pembagian tugas, dan melakukan
kegiatan pengawasan terhadap kinerja masing-masing sub bagian.
23) Kepala Bidang Penelitian
Menyusun rencana operasional kegiatan untuk sub bidang yang
dibawahi, yaitu sub bidang penelitian. Rencana operasional tersebut
akan dijadikan sebagai pedoman kerja, melakukan pembagian tugas,

9
dan melakukan kegiatan pengawasan terhadap kinerja masing-masing
sub bagian.
24) Kepala Bidang Pengembangan Profesi
Mempunyai tugas untuk menyusun rencana kegiatan sub bidang
bagian pengembangan tenaga medik & keperawatan dan bagian
pengembangan tenaga non medik sebagai acuan pelaksanaan kegiatan
serta pemberian tugas dan mengikuti perkembangannya dengan cara
memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
25) Kepala Sub Bagian Pengembangan Tenaga Medik & Keperawatan
Mempunyai tugas menyusun rencana operasional kegiatan
pengembangan tenaga medik & keperawatan sebagai acuan
pelaksanaan kegiatan serta pemberian tugas dan mengikuti
perkembangannya dengan cara memantau agar penyelesaiannya tepat
waktu.
26) Kepala Sub Bagian Pengembangan Tenaga Non Medik
Mempunyai utugas menyusun rencana operasional kegiatan
pengembangan tenaga non medik sebagai acuan pelaksanaan kegiatan
serta pemberian tugas dan mengikuti perkembangannya dengan cara
memantau agar penyelesaiannya tepat waktu.
27) Kepala Bagian Umum
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian umum sebagai
bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada
bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat
diselesaikan tepat waktu.
28) Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian tata usaha sebagai
bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada
bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat
diselesaikan tepat waktu.

10
29) Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian kepegawaian
sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada
bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat
diselesaikan tepat waktu.
30) Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Anggaran
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian hubungan
masyarakat dan pemasaran sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan
dan membagi tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan
pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
31) Kepala Bagian Rencana udan Anggaran
Menyusun rencana operasional kegiatan bagian rencana dan anggaran
umum sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas
kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar
dapat diselesaikan tepat waktu.
32) Kepala Sub Bagian Anggaran dan Akuntansi
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bagian anggaran dan
akuntansi sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi
tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan
tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
33) Kepala Sub Bagian Anggaran
Menyusun rencana operasional kegiatan sub bidang anggaran sebagai
bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada
bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat
diselesaikan tepat waktu.
34) Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan Aset
Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas dengan cara
memberi petunjuk, arahan, dan motivasi agar diperoleh hasil kerja
yang optimal dan disiplin kerja yang tinggi.

11
35) Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi
Menyusun rencana operasional kegiatan lingkup keuangan dan
akuntansi sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi
tugas kepada bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan
tugas agar dapat diselesaikan tepat waktu.
36) Kepala Sub Bagian Penerimaan Pendapatan
Menyusun rencana operasional kegiatan penerimaan pendapatan
sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada
bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat
diselesaikan tepat waktu.
37) Kepala Sub Bagian Perbendaharaan
Menyusun rencana kegiatan sub bidang perbendaharaan sebagai bahan
acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada bawahan dan
mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat diselesaikan
tepat waktu.
38) Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi
Menyusun rencana kegiatan sub bidang akuntansi dan verifikasi
sebagai bahan acuan pelaksanaan kegiatan dan membagi tugas kepada
bawahan dan mengikuti perkembangan pelaksanaan tugas agar dapat
diselesaikan tepat waktu.

8. Sumber Daya Manusia


Potensi SDM yang dimiliki RSSA cukup memadai, terutama dari
kualitas, meskipun dari segi kuantitas khususnya tenaga medis dan
paramedis masih belum mencukupi. Meskipun demikian, sudah
selayaknya mereka dapat mengembangkan diri untuk mempersiapkan
menjadi Rumah Sakit Kelas Dunia. Untuk meningkatkan produktifitas
karyawan, senantiasa diupayakan peningkatan kesejahteraan pegawai,
pengembangan karier melalui pendidikan, kursus dan pelatihan yang
dilaksanakan baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.

12
Pemberian pelayanan didukung oleh 2.302 tenaga, yang terdiri atas
270 tenaga medis dokter maupun dokter gigi (spesialis dan umum), 829
tenaga keperawatan/kebidanan, 129 tenaga farmasi, 196 tenaga kesehatan
lainnya, dan 879 tenaga non kesehatan. Dari seluruh tenaga tersebut 645
atau (28%) adalah tenaga kontrak yang digaji dari anggaran fungsional
RSSA, 94 orang (4%) adalah tenaga dokter spesialis dari Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya. Dokter umum bertugas di kamar
terima, poliklinik pegawai, triase, dan general check up. Di masa datang
dibutuhkan tambahan beberapa tenaga dokter spesialis untuk mengisi
kekurangan tersebut. Tenaga keperawatan dan kebidanan sebanyak 829,
yang terdiri atas tenaga perawat (768) dan bidan (61) yang bertugas di non
rawat inap dan di rawat inap. Rasio tenaga perawat terhadap pasien rawat
inap dibandingkan dengan jumlah tempat tidur adalah 1:1,57 atau 1
perawat untuk 2 tempat tidur.

9. Waktu Kerja
a. Waktu kerja karyawan (administrasi kantor)
Senin – Kamis : 08.00 – 15.00 WIB
Jumat : 08.00 – 14.30 WIB
b. Waktu kerja karyawan (loket dan poliklinik)
Senin – Kamis : 07.00 – 14.00 WIB
Jumat : 07.00 – 11.00 WIB
c. Waktu Kerja Instalasi Gawat Darurat (IRD)
Instalasi Gawat Darurat memberikan pelayanan kepada masyarakat
yang sifatnya segera. Waktu kerja yang diberlakukan di IRD adalah
24 jam, yang terdiri atas tiga shift :
Shift I : 07.00 – 14.00 WIB
Shift II : 14.00 – 20.00 WIB
Shift III : 20.00 – 07.00 WIB

13
d. Waktu Kerja Instalasi Rawat Inap (IRNA)
Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan 24 jam bagi pasen yang
dirawat inap di rumah sakit. Maka dari itu jam kerja di IRNA juga
dibagi kedalam tiga shift, yaitu :
Shift I : 07.00 – 14.00 WIB
Shift II : 14.00 – 20.00 WIB
Shift III : 20.00 – 07.00 WIB

e. Waktu Kerja Instalasi Pelayanan Penunjang


Intalasi pelayanan penunjang terdiri atas pelayana medis dan juga
pelayana non medis, Pelayanan penunjang terdiri atas Instalasi
Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Kedokteran Forensik, Rehabilitasi
Medik, dan Gizi, sedangkan pelayanan penunjang non medik terdiri
dari Intalasi Pemeliharaan Sarana, Penyehatan Lingkungan dan
Komputasi. Jam kerja di setiap Instalasi adalah:
Senin – Kamis : 07.00 – 14.00 WIB
Jumat : 07.00 – 11.00 WIB
Sabtu : 07.00 – 12.30 WIB.

B. Bidang-Bidang Kegiatan
Kegiatan magang di RSUD dr.Saiful Anwar Kota Malang dilakanakan di
Bagian Keuangan, Sub Bagian Penerimaan dan Pendapatan. Peserta magang
secara bergilir ditempatkan pada bidang administrasi loket dan bidang piutang dan
pelunasan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan selama magang adalah sebagai
berikut.
1. Administrasi urusan loket
Kegiatan ini dilaksanakan di loket pendaftaran rawat jalan dan loket
pembayaran rawat inap. Kegiatan di loket pendaftaran mencakup pelayanan
administrasi pasien JKN yang akan berobat. Sedangkan kegiatan di loket
pembayaran rawat inap mencakup administrasi kepulangan pasien rawat
inap.

14
2. Administrasi piutang dan pelunasan pasien JKN
Kegiatan ini dilaksanakan di kantor Sub bagian penerimaan dan pendapatan,
dimana peserta magang melakukan input data klaim/grouping pasien JKN
ke dalam aplikasi INA CBG’s untuk kepentingan penagihan.

C. Prosedur Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Pasien JKN RSUD Dr.


Saiful Anwar
Instalasi rawat jalan RSUD Dr. Saiful Anwar merupakan unit pelayanan yang
diperuntukkan bagi pasien yang membutuhkan perawatan ringan dan pemeriksaan
berkala sehingga tidak perlu menginap. Pemberian jasa kesehatan pasien JKN
menggunakan sistem rujukan (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan), dimana pelayanan kesehatan diatur secara timbal balik baik secara
horizontal (rujukan internal) maupun vertikal (rujukan Faskes tingkat I).
Pelayanan rawat jalan pasien JKN dibagi menjadi dua bagian yaitu pelayanaan ke
poli umum dan pelayanan ke poli khusus. Poli umum terdiri atas poli anak, THT,
mata, OBG, bedah, kulit, gigi-mulut, dan lain-lain. Sedangkan poli khusus
ditujukan ke instalalasi radiologi, rehabilitasi medik, serta OK sentral dan
Anestesi.
Adapun prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN secara umum
adalah sebagai berikut.
1. Pasien menuju loket pendaftaran rawat jalan pasien BPJS (loket 4, 5, 6, 7)
untuk menyerahkan dokumen persyaratan berobat kepada bagian administrasi
urusan loket. Dokumen persyaratan berobat tersebut meliputi kartu berobat
RSUD Dr. Saiful Anwar, Surat Rujukan dari Faskes I, serta fotokopi kartu
peserta JKN.
2. Bagian administrasi urusan loket menerima dan memeriksa kelengkapan
dokumen berobat (Kartu berobat, Fotokopi Kartu peserta JKN, serta surat
rujukan dari Faskes I) dari pasien.
3. Bagian administrasi urusan loket menginput data ke dalam aplikasi SEP
(Surat Elegibiltas Peserta) dengan menginput nomor kartu identitas BPJS

15
Kesehatan, jenis perawatan diisi rawat jalan, tanggal pembuatan SEP,
diagnosa, dan poli tujuan. Kemudian mencetak SEP sebanyak 3 rangkap dan
menyerahkannya kepada petugas BPJS Kesehatan.
4. Petugas BPJS Kesehatan (fungsi verifikasi) memeriksa keabsahan dokumen
persyaratan berobat pasien JKN serta melakukan legalisasi dengan
menandatangani SEP. Kemudian menyerahkan dokumen persyaratan berobat
dan SEP yang telah dilegalisasi ke bagian rekam medik untuk proses input
data pasien ke dalam sistem komputer rumah sakit.
5. Bagian rekam medik menginput data pasien pada billing rekam medik,
mencetak lembar data identitas sosial pasien, serta mencetak case-mix dengan
menginput nomor rekam medik. Case-mix dicetak 3 rangkap. Rangkap 1
(putih) untuk klaim piutang BPJS, rangkap 2 (Biru) untuk menebus obat, dan
rangkap 3 (kuning) diberikan kepada pasien.
6. Bagian rekam medik menyesuaikan data pasien dengan arsip yang ada di
ruang rekam medik berdasarkan nomor medical record (MR), memasukkan
berkas pasien ke dalam map berwarna merah muda serta mendistribusikan
berkas tersebut ke poli tujuan.
7. Bagian pelayanan medik di poli tujuan menerima berkas pasien. Dokter
penanggungjawab akan melakukan pemeriksaan dan memberikan terapi
kepada pasien. Kegiatan ini direkam dalam case-mix yang dibubuhi
tandatangan Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) sebagai bukti pelayanan.
Setelah tindakan terapi selesai, maka dokter memberikan resep obat kepada
pasien untuk ditebus.
8. Bagian pelayanan medik membuat Form Perincian Biaya Pelayanan dan
menyerahkan dokumen :
a. Kepada bagian rekam medik (perincian biaya pelayanan, case-mix
berwarna putih, SEP berwarna putih, surat rujukan, dan fotokopi kartu
peserta JKN).
b. Kepada Pasien (kartu berobat, case-mix berwarna kuning, dan SEP
berwarna kuning,)
c. Kepada pasien untuk menebus obat berupa case-mix berwarna biru.

16
9. Bagian rekam medik menerima dokumen (Form Rincian Biaya Pelayanan,
case-mix berwarna putih, SEP berwarna putih, surat rujukan, dan fotokopi
kartu peserta JKN) dari bagian pelayanan medic pasca tindakan dari dokter
ahli.
10. Bagian rekam medik melakukan coding diagnosa dan tindakan pada casemix
berwarna putih dengan cara menyesuaikan diagnosis pada tagihan dengan
kode ICD 10 (International Code DiseasesTen) dan ICD 9 CM (International
Code Nine Clinical Modification) berdasarkan ketentuan dalam Juknis INA
CBGs.
11. Bagian rekam medik menyerahkan case-mix yang telah di-coding beserta
dokumen lainnya (Form Rincian Biaya Pelayanan, SEP berwarna putih, surat
rujukan, dan fotokopi kartu peserta JKN) ke bagian penerimaan dan
pendapatan (fungsi grouper)
12. Fungsi grouper menerima dokumen tersebut dari petugas coding kemudian
menginput tindakan dan diagnosa dalam case-mix ke dalam aplikasi INA-
CBGs.
13. Fungsi grouper mengirim semua berkas untuk pengajuan klaim yang terdiri
atas case-mix, SEP berwarna putih, surat rujukan, dan fotokopi kartu peserta
JKN kepada verifikator BPJS kesehatan. Adapun Form Perincian Biaya
Pelayanan akan diserahkan ke bagian administrasi piutang.
14. Petugas verifikator BPJS Kesehatan menerima semua berkas dari bagian
penerimaan dan pendapatan serta melakukan verifikasi dengan aplikasi
verifikasi klaim BPJS Kesehatan, adapun verifikasi yang dilakukan terkait :
a) Administrasi kepesertaan, yaitu meneliti kesesuaian berkas klaim yaitu
antara Surat Eligibilitas Peserta (SEP) dengan data kepesertaan yang
diinput dalam aplikasi INA CBGs.
b) Administrasi pelayanan, meliputi kegiatan mencocokkan kesesuaian
berkas klaim dengan berkas yang dipersyaratkan. Apabila terjadi
ketidaksesuaian antara kelengkapan dan keabsahan berkas maka berkas
dikembalikan ke Rumah Sakit untuk dilengkapi.

17
15. Petugas verifikator BPJS Kesehatan membuat dan mengirim Rekap FPK
(Rekapitulasi Form Pengajuan Klaim) atas klaim yang telah disetujui (berupa
softfile) kepada fungsi penagihan.
16. Fungsi penagihan mencetak Rekap FPK yang telah disetujui oleh verifikator
BPJS Kesehatan sebanyak 3 rangkap dimana rangkap 1 dan 2 diberikan ke
BPJS Kesehatan dan rangkap 3 untuk arsip rumah sakit sebagai dokumen
sumber pencatatan piutang dan mengirim Rekap FPK yang telah
ditandatangani oleh Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar kepada BPJS
Kesehatan.
17. Bagian administrasi piutang membuat Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan
berdasarkan Perincian Biaya Pelayanan sebagai bukti memorial pencatatan
piutang. Bagian administrasi piutang kemudian menyerahkan Rekap FPK dan
Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan ke Sub Bagian Akuntansi dan
Verifikasi.
18. Sub Bagian Akuntasi dan Verifikasi (fungsi pencatatan) melakukan pencatatan
berdasarkan Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan dan Rekap FPK.
Rekap FPK dan Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan dijadikan dasar
pencatatan jurnal. Tarif antara BPJS Kesehatan dan RSUD Dr. Saiful Anwar
berbeda karena dasar penetapannya yang berbeda. Dalam pencatatan piutang
rumah sakit didasarkan pada Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan. Rincian
Piutang Pasien BPJS Kesehatan kemudian dibandingkan dengan Rekap FPK,
apabila terdapat perbedaan maka perbedaan tersebut akan dicatat sebagai
selisih lebih atau kurang bayar.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan dengan mendebit piutang
sebesar nominal pada Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan dan pendapatan
BLUD di sisi kredit. Setelah itu melakukan posting ke buku besar serta
membuat laporan keuangan berupa laporan operasional.

18
D. Dokumen yang Dibutuhkan dalam Prosedur Pelayanan Kesehatan Rawat
Jalan Pasien JKN
Dokumen yang digunakan dalam pelayanan jasa rawat jalan pasien JKN
adalah sebagai berikut.
1. Dokumen persyaratan berobat pasien JKN
Dokumen persyaratan berobat pasien JKN terdiri atas:
a. Kartu peserta JKN (termasuk ASKES dan Jamkesmas),
b. Kartu berobat RSUD Dr. Saiful Anwar
Kartu berobat merupakan kartu dari rumah sakit yang digunakan sebagai
identitas rekam medik pasien setiap kali berobat. Bagi pasien yang baru
pertama kali berobat menggunakan kartu identitas berwarna putih yang
diisi dengan identitas diri.
c. Surat rujukan dari Faskes I yang ditujukan ke RSUD Dr. Saiful Anwar
Surat rujukan berasal dari Faskes I yaitu, puskesmas, poliklinik, rumah
sakit, klinik, dokter keluarga yang dipilih pasien saat pendaftaran dan lain-
lain.Surat rujukan harus benar-benar ditujukan untuk RSUD dr. Saiful
Anwar, yang berisi: nama pasien, tanggal dikeluarkan dan tanggal masa
berlaku, diagnosa, serta keterangan penanganan dari Faskes I.
d. Bagi pasien yang memerlukan penunjang medis melampirkan pula SKDP
(Surat Keterangan Dalam Perawatan) dari Dokter Spesialis/Sub Spesialis
sebagai bukti pasien masih memerlukan pelayanan di Faskes tingkat
lanjutan (RSUD Dr. Saiful Anwar) karena kondisi belum stabil sehingga
belum dapat untuk dirujuk balik ke Faskes tingkat pertama.
2. SEP (Surat Eligibilitas Peserta)
SEP merupakan bukti bahwa pasien tersebut memang benar-benar peserta
BPJS. SEP dicetak sebanyak 3 rangkap. Rangkap 1 (putih) digunakan untuk
klaim piutang ke BPJS Kesehatan, rangkap 2 (merah) untuk menebus obat,
dan rangkap 3 (kuning) diberikan kepada pasien.
3. Data Identitas Sosial Pasien
Data identitas pasien sebagai billing medical record.

19
4. Case-mix
Case-mix digunakan sebagai media cetak atas diagnosa dan tindakan
pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter serta harus diisi dan ditandatangani
oleh dokter yang menangani tersebut. Dimana diagnosa tersebut memiliki 2
fungsi, yaitu:
a) untuk menentukan tarif pemeriksaan,
b) sebagai penunjang medik, penentuan resep obat, dan pemeriksaan.
5. Perincian Biaya Pelayanan
Memuat tindakan yang dilakukan dalam pemberian jasa kesehatan.
6. Rincian Piutang Pasien BPJS Kesehatan
7. Rekap FPK (Form Pengajuan Klaim)
Rekap FPK merupakan dokumen pengajuan klaim atas biaya pelayanan
kesehatan yang diajukan kepada BPJS Kesehatan.

E. Bentuk-Bentuk Dukungan
1. Dukungan terhadap prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN
a. Penggunaan monitor antrian di loket pendaftaran dapat membantu
menertibkan pasien sehingga proses pendaftaran berjalan dengan
kondusif.
b. Pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN di RSUD Dr. Saiful
Anwar telah didukung sistem informasi yang berbasis komputer dan
terintegrasi dengan BPJS kesehatan sehingga pelayanan dapat
dilaksanakan lebih cepat dan efisien.
2. Dukungan terhadap kegiatan magang
a. Karyawan RSUD Dr. Saiful Anwar yang informatif. Sikap informatif
dari para karyawan memudahkan peserta magang untuk mendapatkan
informasi dari berbagai pihak.
b. Peserta magang mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dengan
karyawan perusahaan.
c. Sikap ramah dan terbuka yang ditunjukkan pimpinan dan para
karyawan RSUD Dr. Saiful Anwar dalam memberikan pelatihan dan

20
penjelasan kepada peserta magang. Sikap ramah dan terbuka
karyawan RSUD Dr. Saiful Anwar memungkinkan peserta magang
lebih bersemangat untuk melaksanakan kegiatan magang dan mencari
data maupun informasi yang terkait dengan tujuan magang.
d. Pemberian Kartu Identitas yang dapat berlaku di semua zona RSUD
Dr. Saiful Anwar, dengan begitu peserta magang dapat mengunjungi
berbagai Departemen lain yang terkait dengan tujuan magang.
e. Penempatan bidang tugas sesuai dengan bidang ilmu peserta magang
di universitas. Hal ini memungkinkan peserta magang untuk dapat
menambah pengetahuan dan keterampilan peserta magang.

E. Bentuk-Bentuk Hambatan
1. Hambatan dalam prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN
Jumlah pasien rawat jalan ke poli khusus untuk terapi Hemodialisa di
RSUD Dr. Saiful Anwar sangat banyak. Hal ini menyebabkan pelayanan
kesehatan tidak dapat dilaksanakan selama satu hari, sehingga pasien
harus datang kembali pada hari berikutnya.
2. Hambatan dalam kegiatan magang
Dalam pelaksanaan magang juga terdapat hambatan yang dihadapi oleh
peserta magang, yaitu kekurangpahaman istilah kesehatan dan kode
sistem informasi komputer yang menghambat proses pelayanan dan input
data.

21
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Temuan Gap Antara Teori dan Praktik


Pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN di tingkat lanjutan (Rumah Sakit
Umum) diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 28
Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Nasional. Adapun prosedur pelayanan rawat jalan pasien JKN pada Faskes
Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) sebagai berikut.
1. Peserta datang ke Rumah Sakit dengan menunjukkan nomor identitas
peserta JKN dan surat rujukan, kecuali kasus emergency, tanpa surat
rujukan.
2. Faskes bertanggunjawab melakukan pengecekan keabsahan kartu dan surat
rujukan serta menginput ke dalam aplikasi SEP. Peserta menerima Surat
Eligibilitas Peserta (SEP) untuk mendapatkan pelayanan.
3. Peserta dapat memperoleh pelayanan rawat jalan sesuai dengan indikasi
medis.
4. Fasilitas kesehatan (rumah sakit) melakukan pemeriksaan, perawatan,
pemberian tindakan, obat, dan bahan medis habis pakai (BMHP)
5. Setelah mendapatkan pelayanan peserta menandatangani bukti pelayanan
pada lembar yang disediakan. Lembar bukti pelayanan disediakan oleh
masing-masing fasilitas kesehatan
6. Apabila dokter spesialis/subspesialis memberikan surat keterangan bahwa
pasien masih memerlukan perawatan di FKRTL tersebut, maka untuk
kunjungan berikutnya pasien langsung datang ke FKRTL (tanpa harus ke
Faskes tingkat I terlebih dahulu) dengan membawa surat keterangan dari
dokter tersebut.
7. Apabila dokter spesialis/subspesialis memberikan surat keterangan rujuk
balik, maka untuk perawatan selanjutnya pasien langsung ke Faskes
Tingkat I membawa surat rujuk balik dari dokter spesialis/subspesialis.

22
8. Apabila dokter spesialis/subspesialis tidak memberikan surat keterangan,
maka pada kunjungan berikutnya pasien harus melalui Faskes Tingkat I.
9. Fisioterapis dapat menjalankan praktik pelayanan Fisioterapi secara
mandiri (sebagai bagian dari jejaring Faskes Tingkat I untuk pelayanan
rehabilitasi medik dasar) atau bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
10. Pelayanan rehabilitasi medik di FKRTL dilakukan oleh dokter spesialis
kedokteran fisik dan rehabilitasi medik.
11. Apabila dikemudian hari rumah sakit tersebut sudah memiliki dokter
spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik maka semua layanan
rehabilitasi medik kembali menjadi wewenang dan tanggung jawab dokter
spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik.

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan magang yang telah dilaksanakan di


RSUD Dr. Saiful Anwar, penerapan pelayanan rawat jalan pasien JKN di RSUD
Dr. Saiful Anwar telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Nasional.

B. Rekomendasi Perbaikan
Dalam prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN RSUD Dr. Saiful

Anwar Kota Malang tidak ditemukannya gap antara teori dengan praktik, sehingga tidak

ada rekomendasi perbaikan untuk prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan pasien JKN

RSUD Dr. Saiful Anwar Kota Malang.

23
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan rawat jalan pasien JKN yang dilakukan oleh RSUD Dr. Saiful
Anwar telah berjalan dengan baik dan teratur. Pelaksanaan prosedur pelayanan
kesehatan rawat jalan pasien JKN dilaksanakan oleh fungsi yang berlainan namun
tetap berkesinambungan. Hal tersebut menunjukkan bahwa RSUD Dr. Saiful
Anwar dalam menjalankan prosedur pelayanan pasien rawat jalan JKN telah
memenuhi persyaratan terselenggaranya sistem pengendalian intern.

B. Saran
Pelayanan Rawat Jalan pasien JKN di RSUD Dr. Saiful Anwar telah
berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk menjaga kualitas
pelayanan dan kepuasan pasien diharapkan karyawan RSUD Dr. Saiful Anwar
tetap menjaga komitmen dalam melayani kesehatan rawat jalan bagi pasien JKN.

24
DAFTAR PUSTAKA

, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah RSUD Dr. Saiful Anwar


Tahun 2014, diakses dari www.rsusaifulanwar.jatimprov.go.id pada 28 Juli
2015 pukul 04.45 WIB.

, Review Rencana Strategis (Renstra) RSSA Tahun 2014, diakses dari


www.rsusaifulanwar.jatimprov.go.id pada 31 Agustus 2015 pukul 10.15 WIB.

, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014


Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional,
diakses dari www.jkn.kemkes.go.id pada 31 Agustus 2015 pukul 08.23
WIB.

25

Anda mungkin juga menyukai