Anda di halaman 1dari 2

Assalamu'alaikum wr. wb.

‫الر ِحي ِْم‬


َّ ‫الرحْ َم ِن‬ ّ ِ‫ِبس ِْم هللا‬
‫علَى ا َ ِل ِه‬
َ ‫س ِيّدِنا َ َو َم ْولَنَا ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ‫ف اْلأل َ ْن ِبيا َ ِء َو ْال ُم ْر‬
َ َ‫س ِليْن‬ ِ ‫لى ا َ ْش َر‬ َ ‫ع‬ َ ‫س َال ُم‬ َّ ‫ا َ ْل َح ْمدُ هللِ َربّ ِ ال َعالَ ِميْنَ َوال‬
َّ ‫صالَة ُ َوال‬
ُ ‫ ا َ َّما َب ْعد‬, َ‫صحْ ِب ِه اَجْ َم ِعيْن‬
َ ‫َو‬

Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji kepada Allah Swt. yang
menguasai seluruh alam. Tidak lupa yang kedua semoga shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW.

Bapak-bapak, ibu-ibu dan hadirin yang saya hormati.


Hari ini adalah tanggal 22 Desember 20.. yang selalu diperingati sebagai hari ibu setiap
tahun khususnya negara kita Indonesia. Sehubungan dengan itu, dalam pidato kali ini saya akan
menerangkan tentang hikmah kedudukan ibu dalam rumah tangga.

Seperti yang kita ketahui, kedudukan seorang ibu dalam rumah tangga sangatlah penting
dan menanggung beban dalam hal mengurus anak.

Dari awal tugas ibu dalam rumah tangga sangatlah berat dari mengandung anak 9 bulan
lamanya, melahirkan anaknya pun pasti diiringi dengan bahaya yakni kematian, dan yang tidak
kalah penting yaitu bayi yang telah dilahirkannya harus diberi ASI. Oleh karena tugas berat yang
harus ditanggung seorang ibu seharusnya kita harus menghormati ibu.

Firman Allah Swt. dalam surah Luqman ayat 14 yaitu :


‫ير‬
ُ ‫ص‬ِ ‫ي ْال َم‬
َّ َ‫عا َمي ِْن أ َ ِن ا ْش ُك ْر ِلي َو ِل َوا ِلدَيْكَ ِإل‬
َ ‫صالُهُ ِفي‬ َ ‫سانَ ِب َوا ِلدَ ْي ِه َح َملَتْهُ أ ُ ُّمهُ َو ْهنًا‬
َ ‫علَ ٰى َو ْه ٍن َو ِف‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬
َ ‫اْل ْن‬ َّ ‫َو َو‬

Artinya :
"Dan kami perintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang, ibu bapaknya,
ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyusuinya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat
kembalimu."

Dari ayat diatas jelas sekali beratnya tugas seorang ibu. Selain ia mengandung, menyusui,
dan mengasuh anak, masih banyak tugas lain yang perlu disesaikan.
Pada kitab Riyadhus Salihin disebutkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda :

َ ‫ش َحادَة‬ َ ‫َيا َم َعا ِش َر ْال ُم ْس ِل ِميْنَ ا َ ََل َم ْن َكانَ لَهُ َوا ِلدَة ُ َولَ ْم َي ِب َّر هَا َج َر َج ِمنَ الدُّ ْن َيا‬
َ ‫ع َل‬
َ ‫غي َْر ال‬

Artinya :
"Wahai golongan orang-orang islam, ingatlah bahwa barangsiapa yang masih mempunyai ibu
akan tetapi dia tidak mampu berbakti kepadanya, maka dia pasti keluar dari dunia (mati) tanpa
membawa iman."

Hadirin sekalian. Ada sebuah kisah pada zaman Rasulullah Saw. terdapat salah satu
sahabat Rasulullah yang bernama Alqamah, dia adalah seorang sahabat yang paling rajin dan
giat dalam beribadah. Dia tergolong salah seorang sahabat yang rajin melakukan shalat malam,
sering berpuasa, suka mengeluarkan sedekah dan amalan-amalan lainnya. Tetapi ada satu hal
yang diabaikannya yaitu kurang berbakti kepada ibu kandungnya karena dipengaruhi oleh
istrinya.

Hingga pada suatu hari Alqamah jatuh sakit hingga menjelang ajalnya. Tetapi ada yang
janggal pada saat ajal akan merenggutnya, ia tidak bisa mengucapkan kalimat thayyibah yang
ditalqinkan oleh sahabat Rasul. Hingga Rasulullah Saw. mengetahui hal tersebut lalu
memintakan maaf kepada ibu Alqamah. Setelah ibunya memberi maaf kepada Alqamah, ia pun
langsung lancar mengucapkan kalimat thayyibah dan akhirnya Alqamah meninggal dalam
keadaan tenang.

Oleh karena itu marilah dalam kesempatan ini, kita menghormati kedua orang tua
terutama ibu. Kita hormati dan meringankan tugas ibu agar tidak terlalu menanggung beban yang
berat dalam menjalankan tugas sebagai ibu dan istri. Dan sekali lagi saya ingatkan, bahwa meski
dalam keadaan bagaimanapun tetap ibu kita harus dihormati.

Sekian dari saya, bila ada kesalahan mohon dimaafkan karena saya masih dalam tahap
pembelajaran.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai