4.1.Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Pelaksanaan Praktik Kerja lapangan di Puskesmas Lingsar Kabupaten Lombok Barat dilaksanankan selama 3 minggu terhitung mulai dari 8 Januari 2019 sampai dengan tanggal 26 Januari 2019. Hal yang dilakukan pada saat Praktik Kerja Lapangan ini meliputi pelayanan obat, pengelolan obat, pembuatan laporan, dan lain-lain. a. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Gudang Obat Pada proses pengelolaan Perbekalan Farmasi di gudang antara lain adalah perencanaan, kemudian dilakukan pengadaan atau permintaan, distribusi, Penerimaan, penyimpanan sampai dengan terkahir Pencatatn dan Pelaporan. 1. Perencanaan Perencanaan obat merupakan suatu rangakain proses kegiatan menentukan jenis, jumlah obat dalam rangka pengadaan. Tujuan dari perencanaan ini yaitu tersedianya jenis dan jumlah obat yang tepat sesuai kebutuhan, menghindari terjadinya kekosongan obat, dan meningkatkan efisiensi dan kerasionalan penggunaan obat. Dalam Perencaan ini puskesamas Lingsar meggunakan metode kosumsi yaitu salah satu metode perencanaan obat yang melihat penggunaan dalam periode sebelumnya. 2. Pengadaan atau Permintaan Obat Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing- masing puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan Tingkat II setempat Kegiataan pengadaan /permintaan obat meliputi : a. Permintaan rutin, dilakukan sesuai denagn jadwal yang disusun IFK (Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota) untuk masing-masing puskesmas. Yang dimana disini puskesmas Lingsar Menggunakan Instalasi Farmasi Kabupaten Lombok Barat.
28 29
b. Permintaan obat dilakukan dengan menggunakan formulir
Laporan Pemakaian Lembar Permintaan Obat (LPLPO). c. Permintaan obat ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan II dan selanjutnya diselesaikan oleh IFK. 3. Penerimaan Obat Penerimaan oabt merupakan suatu kegiatan dalam menerima obat- obatan yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola dibawahnya. Tujuannya agar obat yang diterima sesuai denagn kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh puskesmas. Petugas puskesmas melakukan pengecekkan terhadap obat-obat yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan, jenis, jumlah obat, bentuk obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas penerima/ diketahui oleh pimpinan Puskesmas. Jika terdapat kekurangan pada saat penerimaan obat, Penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang (rusak, jumlah kurang dan lain-lain). Setiap penemabahan obat-obatan , dicatat dan dibukukan pada LPLPO diamana dicatat pada LPLPO tersebut adalah No. Batch dan tanggal Expired Obat. 4. Penyimpanan Obat Penyimpanan merupakan suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakn fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin. Disini yang lebih diutamakan persyaratan gudang dan pengaturan penyimpanan obat . Pengaturan obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan disusun berdasarkan alfabetis dengan nama generik. Penyusunan dilakukan dengan sistem First In First Out (FIFO) dan sistem First Expired First Out (FEFO) untuk masing-masing obat. 30
Dimana dalam penyimpanan obat di gudang ini puskesmas Lingsar
menggunakan metode kombinasi yaitu memadukan semua metode penyimpanan untuk mepermudah dalam kegiatan penyimpanan. 5. Distribusi Obat Pendistribusian merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur dari gudang obat puskesmas untuk memenuhi kebutuhan dari sub – sub unit pelayanan kesehatan dipuskesmas (kamar obat lab, pustu, pusling, posyandu). Kegiatan distribusi yang dilakukan meliputi: a. Menetapkan dasar penyerahan atau pengiriman obat ke sub unit pelayanan kesehatan dipuskesmas. b. Menyiapkan dokumen penyerahan c. Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas, kuantitas, dosis dan kondisi obat serta kelengkapan dan kebenarandokomen yang menyertainya. Melakukan administrasi, setiap pengeluaran obat harus segera dicatat pada kartu stock. 6. Pencatatan dan Pelaporan Pembuatan laporan dimulai dari perencanaan sampai dengan distribusi, dengan metode komputerisasi dengan sumber data LPLPO ( Lapoaran Pengunaan dan Lembar Perimintaan Obat ). Diamana pembuatan LPLPO di Puskemas dilakukan setiap tanggal 23 pada akhir bulan. b. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Apotek Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di apotek Puskesmas Lingsar, meliputi: 1. Memantau dan mencatat suhu lemari pendingin tempat penyimpanan obat setiap pagi dan siang. 2. Menata dan memeriksa obat di apotek, jika terjadi kekosongan atau stok obat menipis, dilakukan pencatatan dan kemudian dilakukan 31
kegiata yang biasa disebut dengan ngamprah obat ke gudang
perbekalan farmasi Puskesmas Lingsar. 3. Pelayanan resep a. Menerima resep Kegiatan penerimaan resep bersamaan dilakukan dengan pencatatan nomer resep yang datang agar dapat mempermudah petugas farmasi mengurutkan resep yang akan disiapkan. Sehingga pelayanan farmasi menjadi urut dan runut diamana resep yang duluan datang di kerjakan lebih dahulu begitupun resep - resep selajutnya. b. Skrining resep Kegiatan skrining resep meliputi periksaan kelengkapan administrasi (nama dokter, asal resep, tanggal penulisan resep, nama pasien, alamat, usia, berat badan, dll), kesesuaian farmasetik (nama obat, bentuk sediaan, kekuatan sediaan, jumlah, dll), dan pertimbangan klinis (adanya duplikasi obat, efek samping, kontraindikasi, dll). c. Penyiapan obat Obat disiapkan sesuai permintaan yang tertulis pada resep, lalu dimasukkan ke dalam klip dan diberi etiket. Beri etiket putih untuk obat oral, etilet biru untuk obat luar (salep, tetes mata, tetes telinga, suppositoria), dan etiket yang berlabelkan “KOCOK DAHULU” untuk sediaan sirup. d. Penyerahan Obat dan PIO Sebelum dilakukan proses penyerahan obat, dilakukan pemeriksaan kembali apakah Nama Obat, Jumlah, Bentuk Sediaan, Aturan Pakai sudah sesuai dengan yang tertulis pada resep. Kemudian dilakukan pemanggilan nama pasien yang tertera pada resep. Proses penyerahan obat dilakukan dengan cara memanggil nama dan alamat pasien. Untuk memastikan kebenaran pemilik 32
resep, petugas menanyakan kembali nama dan alamat kepada
pasien/keluarga pasien yang datang. Pemberian informasi di lakukan dengan cara yang sopan, suara yang jelas, dan menjelaskan nama obat, aturan minum, indikasi obat, efek samping obat dan di Jelasakan kepada pasien beradasrkan tingkat pemahaman pasien. Tanyakan kepada pasien apakah sudah mengerti dengan apa yang dijelskan tadi, minta pasien menjelaskan kembli dengan singkat aturan pemakaian obat. Jika pasien belum mengerti, petugas farmasi di apotek puskemas akan menjelaskan kembali kepada pasien sampai pasien tersebut paham dan mengerti apa yang di jelaskan oleh petugas farmasis yang ada di apotek tersebut. 4. Pengarsipan resep Dimana Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengurutkan resep dari tanggal 1 sampai tanggal 23 pada setiap bulan yang diamana setelah diurtkan resep resep di bendel menjadi satu dalam seutas tali yang kemudian diberikan tanda pembatas dimana dalam tanda pembatas itu terdapat tanggal resep, jumlah resep racikan, jumlah resep tidak racikan dan total semua resep. 5. Register Obat Dimana kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan mencatat obat apa saja yang keluar diamana obat dihitung peritem setelah di hitung kemudian dicatat berapa total jumlah obat/item yang keluar kegiatan ini dilakukan untuk mempermudah pembuatan LPLPO ( Laporan Pemakian Dan Lembar Permintaan Obat )