Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan ujung tombak Kementrian Kesehatan dalam memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik yang berupa preventif, promotif maupun

kuratif sehingga dibutuhkan suatu manajemen yang handal dan strategis sehingga

pelayanan kesehatan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat di wilayah kerjanya..

Kemajuan suatu wilayah / daerah dapat dilihat dari tiga indicator, antara lain

Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi. Dimana ketiga factor tadi merupakan suatu upaya

dalam rangka meningkatkan IPM ( Indeks Pembangunan Manusia ).

Pembangunan kesehatan yang merupakan salah satu indikator untuk menaikkan

IPM, maka harus mempunyai Visi dan Misi serta strategi yang jelas dan terarah. Salah

satu sasaranya adalah meningkatkan perencanaan dan system informasi kesehatan yang

seluas-luasnya yang dapat diakses oleh masyarakat, sehingga tujuan pembangunan

kesehatan dapat tercapai.

B. Visi UPT Puskesmas DTP Beber

Terwujudnya UPT Puskesmas DTP Beber yang terunggul dalam kualitas dan

profesional pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk kesehatan mandiri.

C. Misi UPT Puskesmas DTP Beber

1. Meningkatkan kemampuan profesional sumber daya puskesmas

2. Mengoptimalkan peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan mandiri

melalui pendekatan promotif dan preventif

3. Kemudahan masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang unggul didukung

oleh spirit profesional SDM


4. Meningkatkan jaringan kemitraan lintas sector dan penggerakan pembangunan

berwawasan kesehatan untuk akselerasi pembangunan kesehatan masyarakat

mandiri.

D. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan informasi dan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada

masyarakat, sehingga terwujud masyarakat yang sehat dan mandiri serta berprilaku

hidup bersih dan sehat.

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat secara luas, terus

menerus dan berkesinambungan.

b. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal.

c. Merubah prilaku masyarakat dari yang tidak sehat menjadi sehat melalui

promosi kesehatan gigi dan mulut baik di TK, Sekolah Dasar, maupun

posyandu.

d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas

kesehatan mereka dengan edukasi kesehatan.


BAB II

ANALISA SITUASI UPT PUSKESMAS DTP BEBER

A. Gambaran Umum Puskemas

1. Data Geografi

UPT Puskesmas DTP Beber merupakan salah satu puskesmas yang ada di

Kabupaten Cirebon, yang lataknya berada 15 Km dari kota kabupaten Cirebon,

Puskesmas Beber mempunyai wilayah kerja 10 desa, denga luas wilayah mencapai 247.73

Km2.

Puskesmas Beber berada pada jalur utama yang menghubungkan dua Kabupaten

yaitu Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan, dan berada pada ketinggian 150 M diatas

permukaan laut., merupakan daerah agraris. Dengan batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Talun dan Kota Cirebon

Sebelah Selatan : Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan

Sebelah Barat : Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan

Sebelah Timur : Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon

Puskesmas Beber membawahi 2 puskesmas Pembantu ( Patapan dan Sindangkasih ), 1

Wahana Kesehatan (Cipinang), dan 10 desa binaan yang terdiri dari :

1. Patapan 2. Kondangsari

3. Beber 4. Cipinang

5. Halimpu 6. Wanayasa

7. Sindangkasih 8. Cikancas

9. Sindanghayu 10. Ciawigajah


2. Data Monografi

Tabel.1
Distribusi Frekwensi Jumlah Penduduk UPT Puskesmas DTP Beber
Tahun 2016

Junlah
No DESA L P Penduduk
1 Patapan 1600 1256 2856
2 Kondangsari 4123 3842 7965
3 Beber 4114 3802 7916
4 Cipinang 1633 1502 3135
5 Halimpu 1601 1431 3032
6 Wanayasa 1005 987 1992
7 Sindangkasih 1795 1787 3582
8 Cikancas 1865 1785 3650
9 Sindanghayu 913 854 1767
10 Ciawigajah 3864 3554 7418
JUMLAH 22513 20800 43313

Sumber : Laporan tahunan puskesmas Beber tahun 2016

Dari tabel diatas menunjukan desa Kondangsari, Beber dan desa Ciawigajah

merupakan desa dengan jumlah penduduk paling bayak dibanding desa yang lainnya.

3. Data Sumber Daya

Adapun sumber daya manusia yang ada di UPT Puskesmas DTP Beber pada tahun

2016 sebagaimana diuraikan dalam tabel 3.

Tabel. 3
Jenis dan Jumlah Ketenagaan di UPT Puskesmas DTP Beber
Tahun 2016

No Jenis Ketenagaan Jumlah Keterangan


1 S2 Kesmas 1 Kepala Puskesmas
2 Dokter Umum 3 1 dokter tugas sekolah SPOG (1 Honorer)
3 Dokter Gigi 1 Kontrak PKM
4 Perawat 21 10 Perawat DTP, 1 PKD, 12 kontrak PKM
5 Perawat Gigi 2 1 perawat Gigi kontrak PKM
6 Bidan 24 9 Bidan Desa, 6 PTT PONED, 9 kontrak PKM
7 Analis Lab. 1
8 Apoteker 1 kontrak PKM
9 Farmasi 2 1 PTT Propinsi
10 Nutrisionis 2 1 kontrak PKM
11 Sanitarian 2
12 Admin dan Keuangan 10 (7 kontrak PKM)
13 Tenaga umum 5 Supir Ambulance, Kebersihan (5 kontrak PKM)
Jumlah 75 Pegawai

Sumber : Laporan tahunan puskesmas Beber 2016

Dari tabel diatas menunjukan bahwa pada tahun 2014 tenaga telah terisi

semua. Sedangkan perawat dan bidan merupakan jumlah tenaga terbanyak. Disamping

jumlah tenaga yang tersedia, UPT Puskesmas DTP Beber juga didukung dengan

sarana penunjang sebagaimana diuraikan dalam tabel 4.

Tabel. 4
Distribusi sarana Penunjang UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2016
NO JENIS SARANA JUMLAH KET
1 Puskesmas 1 Sarana
pendukung
2 Pustu 2
terbanyak yaitu
3 Wahana Kesehatan 1 Pyd 54 buah
posyandu
4 Mobil Pusling 1
5 Motor 2
6 Computer 4
7 Posyandu 54
8 Bp. Swasta 2
9 Dukun Bayi 15
10 Praktek Dokter Swasta 4
Sumber : Laporan tahunan Puskesmas 2016
BAB III

Dengan meningkatkan masalah kesehatan jiwa maka kebutuhan, akan pelayanan


kesehatan jiwa harus dapat mencapai masyarakat yang jauh dan bukan hanya yang bertempat
tinggal dikota besar saja. Hal ini merupakan upaya pemerataan pelayanan kesehatan jiwa hanya
diberikan oleh RSJ (Rumah Sakit Jiwa). Saja yang jumlahnya terbatas dan umumnya
berada di Ibu Kota Provinsi (belum semua provinsi memiliki rumah sakit jiwa)

Keluhan utama untuk menentukan kelompok kasus Jiwa yang sering di jumpai
dimasyarakat :
a. Keluhan Somatik sering ditandai dengan
- Bisul, batuk pilek, demam sakit mata luka bakar, luka kecelakaan, wasir, tumor ,
muntaber, sakit tenggorokan
b. Keluhan Psikoreatif biasanya ditandai dengan keluhan
- Jantung berdebar, uluh hati sakit, sesak nafas, gatal-gatal, sakit kepala, keluar keringat
dingin, dan impotensi
c. Mental Emosional biasanya ditandai dengan keluhan.
Susah tidur gelisah ngamuk murung sedih lemas was-was. Pemakaian narkoba gejala
pada anak-anak perkembangan lambat. Ngompol, nakal, sulit belajar, tidak mau sekolah,
kabur dari rumah.
d. Gangguan Neurotif biasanya ditandai dengan
- Adanya rasa tajut. Timbul karena obyek. / situasi tertentu. Kesulitan VI berberpegian
seperti pergi kepasar atau mengunjungi orang lain kadang-kadang disertai gejala fisik
berdebar, nafas pendek, terungkap rasa sakit yang Spasifik
Gejala-gejala di atas biasanya disertai keluhan-keluhan yang lain sudah berapa lama. Apa sudah
> 3 bulan / sering muncul setelah ada stress hilang gairang belajar kerja makan seksual gangguan
dalam keluarga memakai obat-obatan masalah pada anak dan yang lainnya, perlu observasi tidak
ada perubahan rujuk.
BAB IV
EVALUASI PROGRAM JIWA
Cakupan penaganan terdeteksi gangguan kejahatan jiwa dipuskesmas Beber Tahun 2016
masih belum tercapai target 55153 (20%dengan Cakupan 2764 (5,01, 6%). Kesenjangan 5238(-
15,0%) karena pengetahuan masyarakat dan Case pending gangguan jiwa oleh petugas kesehatan
belum optimal baik dipuskesmas , BP Desa, dan posyandu untuk mengatasi masalah tersebut
maka dilakukan penyuluhan di masyarakat dan meningkatkan kemampuan petugas dalam
melakukan Case Pending gangguan jiwa melalui Refreshing petugas. Mengadakan penyuluhan
keswa diposyandu dan di BP. Pusat meningkatkan kerjasama antar program.

Anda mungkin juga menyukai