PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik yang berupa preventif, promotif maupun
kuratif sehingga dibutuhkan suatu manajemen yang handal dan strategis sehingga
Kemajuan suatu wilayah / daerah dapat dilihat dari tiga indicator, antara lain
Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi. Dimana ketiga factor tadi merupakan suatu upaya
IPM, maka harus mempunyai Visi dan Misi serta strategi yang jelas dan terarah. Salah
satu sasaranya adalah meningkatkan perencanaan dan system informasi kesehatan yang
Terwujudnya UPT Puskesmas DTP Beber yang terunggul dalam kualitas dan
mandiri.
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
masyarakat, sehingga terwujud masyarakat yang sehat dan mandiri serta berprilaku
2. Tujuan Khusus
c. Merubah prilaku masyarakat dari yang tidak sehat menjadi sehat melalui
promosi kesehatan gigi dan mulut baik di TK, Sekolah Dasar, maupun
posyandu.
1. Data Geografi
UPT Puskesmas DTP Beber merupakan salah satu puskesmas yang ada di
Puskesmas Beber mempunyai wilayah kerja 10 desa, denga luas wilayah mencapai 247.73
Km2.
Puskesmas Beber berada pada jalur utama yang menghubungkan dua Kabupaten
yaitu Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan, dan berada pada ketinggian 150 M diatas
permukaan laut., merupakan daerah agraris. Dengan batas wilayah sebagai berikut:
1. Patapan 2. Kondangsari
3. Beber 4. Cipinang
5. Halimpu 6. Wanayasa
7. Sindangkasih 8. Cikancas
Tabel.1
Distribusi Frekwensi Jumlah Penduduk UPT Puskesmas DTP Beber
Tahun 2016
Junlah
No DESA L P Penduduk
1 Patapan 1600 1256 2856
2 Kondangsari 4123 3842 7965
3 Beber 4114 3802 7916
4 Cipinang 1633 1502 3135
5 Halimpu 1601 1431 3032
6 Wanayasa 1005 987 1992
7 Sindangkasih 1795 1787 3582
8 Cikancas 1865 1785 3650
9 Sindanghayu 913 854 1767
10 Ciawigajah 3864 3554 7418
JUMLAH 22513 20800 43313
Dari tabel diatas menunjukan desa Kondangsari, Beber dan desa Ciawigajah
merupakan desa dengan jumlah penduduk paling bayak dibanding desa yang lainnya.
Adapun sumber daya manusia yang ada di UPT Puskesmas DTP Beber pada tahun
Tabel. 3
Jenis dan Jumlah Ketenagaan di UPT Puskesmas DTP Beber
Tahun 2016
Dari tabel diatas menunjukan bahwa pada tahun 2014 tenaga telah terisi
semua. Sedangkan perawat dan bidan merupakan jumlah tenaga terbanyak. Disamping
jumlah tenaga yang tersedia, UPT Puskesmas DTP Beber juga didukung dengan
Tabel. 4
Distribusi sarana Penunjang UPT Puskesmas DTP Beber Tahun 2016
NO JENIS SARANA JUMLAH KET
1 Puskesmas 1 Sarana
pendukung
2 Pustu 2
terbanyak yaitu
3 Wahana Kesehatan 1 Pyd 54 buah
posyandu
4 Mobil Pusling 1
5 Motor 2
6 Computer 4
7 Posyandu 54
8 Bp. Swasta 2
9 Dukun Bayi 15
10 Praktek Dokter Swasta 4
Sumber : Laporan tahunan Puskesmas 2016
BAB III
Keluhan utama untuk menentukan kelompok kasus Jiwa yang sering di jumpai
dimasyarakat :
a. Keluhan Somatik sering ditandai dengan
- Bisul, batuk pilek, demam sakit mata luka bakar, luka kecelakaan, wasir, tumor ,
muntaber, sakit tenggorokan
b. Keluhan Psikoreatif biasanya ditandai dengan keluhan
- Jantung berdebar, uluh hati sakit, sesak nafas, gatal-gatal, sakit kepala, keluar keringat
dingin, dan impotensi
c. Mental Emosional biasanya ditandai dengan keluhan.
Susah tidur gelisah ngamuk murung sedih lemas was-was. Pemakaian narkoba gejala
pada anak-anak perkembangan lambat. Ngompol, nakal, sulit belajar, tidak mau sekolah,
kabur dari rumah.
d. Gangguan Neurotif biasanya ditandai dengan
- Adanya rasa tajut. Timbul karena obyek. / situasi tertentu. Kesulitan VI berberpegian
seperti pergi kepasar atau mengunjungi orang lain kadang-kadang disertai gejala fisik
berdebar, nafas pendek, terungkap rasa sakit yang Spasifik
Gejala-gejala di atas biasanya disertai keluhan-keluhan yang lain sudah berapa lama. Apa sudah
> 3 bulan / sering muncul setelah ada stress hilang gairang belajar kerja makan seksual gangguan
dalam keluarga memakai obat-obatan masalah pada anak dan yang lainnya, perlu observasi tidak
ada perubahan rujuk.
BAB IV
EVALUASI PROGRAM JIWA
Cakupan penaganan terdeteksi gangguan kejahatan jiwa dipuskesmas Beber Tahun 2016
masih belum tercapai target 55153 (20%dengan Cakupan 2764 (5,01, 6%). Kesenjangan 5238(-
15,0%) karena pengetahuan masyarakat dan Case pending gangguan jiwa oleh petugas kesehatan
belum optimal baik dipuskesmas , BP Desa, dan posyandu untuk mengatasi masalah tersebut
maka dilakukan penyuluhan di masyarakat dan meningkatkan kemampuan petugas dalam
melakukan Case Pending gangguan jiwa melalui Refreshing petugas. Mengadakan penyuluhan
keswa diposyandu dan di BP. Pusat meningkatkan kerjasama antar program.