Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan keseluruhan dengan guru sebagai pemeran utama.
Proses pembelajaran banyak berakar pada barbagai pandangan dan konsep. Perwujudan pembelajaran dapat terjadi dalam bebagai model. Bruce
Joyce dan Marchal Weil mengemukakan 22 modal mengajar yang dikelompokan kedalam 4 hal, yaitu: proses informasi, perkembangan pribadi,
interaksi social, dan modifikasi tingkah laku. Guru memilki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang
dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus membuat perencanaan secara seksama dalam miningkatan kesempatan belajar bagi siswa dan
memberbaiki kualitas mengajarnya. Untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang baik, guru dan siswa harus bersama-sama aktif, sihingga
proses pembelajaran tidak menjenuhkan. Keaktifan siswa meliputi siswa tertarik pada pelajaran yang diajarkan dan bertanya. Dalam hal keaktifan
guru, maka guru harus dapat membangkitkan minat dan mendorong semangat siswa untuk bertanya dan mencoba melakukan sesuatu yang ada
hubungannya dengan pelajaran yang dihadapi serta suasana kelas terasa lebih hidup karena terjadi komunikasi anatar guru dengan siswa dan
siswa dengan siswa. Namun kenyataanya masih banyak siswa yang pasif dalam mengikuti proses pembelajaran, jarang sekali siswa mau bertanya
ataupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Rendahnya peran serta siswa dalam proses pembelajaran ini mengakibatka rendah pula
hasil pembelajaran. Untuk itu peran guru dalam membangkitkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang nantinya juga akan
meningkatkan hasil belajar siswa sangat diperlukan dalam hal ini profesionalime guru sangat diperlukan agar bisa membangkitkan motivasi siswa
agar dapat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan metode diskusi dan menggunkan lembar kerja siswa
dalam proses pembelajaran IPA. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ki Hajar dewantoro”Ing ngarso sung tulodho, Ing madya
mangun karso, Tut wuri handayani” yang menjelaskan bahwa proses balajar anak-anak itu melalui inisiatif (peniruan) maka dalam
pembelajarannya guru harus dapat menggugah motivasi belajar, mengemukakan tujuan-tujuan pembelajaran, mengarahkan hasrat ingin tau, ingin
membuktikan atau mengemukakan, dan ingin mempelajarinya. Dengan demikian harus ada persamaan antara guru dan orang tua untuk memberi
suatu penguatan (reinforcement) yang bersifat psikologis bukan kepada materi dan kebudayaan. ( Welliam C. Crain, 1980 : 9 ). Sehingga
harapan orang tua, guru, dan masyarakat khususnya serta bangsa dan Negara pada umumnya akan terwujud suatu generasi mendatang yang
handal. Berdasarkan hasil obsevasi yang dilakukan oleh teman sejawat di kelas VI SD N Lebak Grabagpenulis menemukan rendahnya prestasi
belajar siswa dengan ditandai ketidak aktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Dari hasil tes formatif hanya ada 7 siswa dari 16 siswa yang
mencapai tingkat penguasaan materi hanya 34%, rata-rata kelasnya hanya 5,4 Selama proses pembelajaran berlangsung tidak ada siswa yang
mengajukan pertanyaan, bahkan ada siswa yang kurang menangggapi materi yang disampaikan, karena metode yang digunakan guru tidak
menarik perhatian siswa. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan data yang didapat dari proses hasil pembelajaran IPA tentang materi Tata Surya
VI SD Negeri Lebak Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, Ketuntasan belajar perorangan hanya 7 siswa dari 16 siswa yang
mencapai tingkat penguasaan materi hanya 34% dan ketuntsan klasikal hanya 43.75%. ( data nilai dan analisis terlampir ) Melihat kenyataan di
atas, perlu kiranya melakukan penelitian tindakan Kelas dengan renungan atas kelemahan-kelemahan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Dari renungan tersebut penulis malakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan harapan agar tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran lebih baik, berkualitas, dan berhasil optimal. Untuk itu sebagai guru dalam menuju profesionalis mengambil tindakan untuk
memperbaiki kinerja pembelajarannya dengan melakukan refleksi diri. Dalam merefleksikan diri, penulis melaksanakan diskusi dengan teman
sejawat sehungga dapat mengidetifikasi masalah sebagai berikiut : Rendahnya hasil belajar siswa. Kurangnya motivasi belajar siswa Siswa
kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalah yang suadah teridentifikasi, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “ Apakah dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dan
eksperimen dapat miningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI pada pelajaran IPA materi Tata Surya?’ C. Tujuan Penelitian Untuk
memecahkan persoalan yang dialami siswa dalam pembelajaran, maka penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian
Tindakan Kelas dengan tujuan : 1. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran melelui penggunaan metode demonstrasi dan
eksperimen 2. Meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi melalui metode demonstrasi dan eksperimen 3. Menerapakan srategi
pembelajaran yang tepat D. Manfaat Penelitian Manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi mahasiswa,
hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam perkuliahan. 2. Bagi guru, dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas, guru dapat
mengetahui strategi pembelajaran yang bervareasi, yang dapat memperbaiki dan meningkatkan system pembelajaran di kelas, sehingga
permasalahan-permasalahan yang diahapai baik oleh guru, siswa, dan materi pembelajaran, dapat diminimalkan. Disamping itu dengan diberikan
contoh tentang penelitian tindakan kelas ini, guru akan terbiasa melakukan penulisan kecil yang tentunya sangat bermanfaat. 3. Bagi siswa,
penelitian ini akan sangat bermanfaat.untuk meningkatkan pemahaman materi pelajaran IPA pokok bahasan Tata Surya. 4. Bagi sekolah, hasil
penelitian ini akan memberikan sumbungan yang baik bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran pada khususnya sekolah lain
pada umumnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

Prestasi Belajar Siswa 1. Pengertian Prestasi Belajar Siswa Menurut Sundari (1998: 35 ) Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor atau nilia yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi
pelajaran tertentu. Presatasi belajar siswa dapat diketahui dari nilai yang diperoleh dalam mengikuti tes, baik itu tes formatif maupun tes
sumatif, nilai raport 2. Faktor yang Belajar.Mempengaruhi Prestasi Prestasi belajar siswa dapat diperoleh melaui proses belajar, selain
itu ditentukan oleh siswa sebagai subyek belajar dengan berbagai latar belakang dan juga dipengaruhi oleh factor lain. Menurut Mahfuth
Shalahudin ( 1990:57 ) menggolongkan factor yang berpengaruh terhadap individu dibagi menjadi dua : a. Faktor Luar Meliputi : Lingkungan
( alam dan social ) dan intrumen ( kurikulum, pengajar, dan administrasi ) b. Faktor Dalam Meliputi : Fisiologis ( kondisi fisik, termasuk indra
) dan psikologis, bakat, minat, kecerdasan, motivasi siswa, dan kemampuan kognitif. Jadi factor-faktor yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar adalah factor dari luar dan factor dari dalam 3. Metode Demonstrasi Guru dalam kegiatan
pembelajaran sering kali harus menunjukan dan memeragakan ketrampilan –ketrampilan fisik atau kegiatan yang lain. Untuk melakukan hal
tersebut. Guru dapat memakai metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dan amat bersahaja, karena
metode ini adalah metode mengajar pertama kali dilakukan oleh manusia gua, yaitu pada saat mereka menambahkan kayu bakar untuk
memperbesar apai unggun, dan sementara anak-anak mereka memperhatikan dan menirukannya ( Staton 1978: 91 ). Metode demonstrasi
walaupun merupakan metode yang paling sederhana tetapi untuk dapat melakukan metode tersebut seorang guru hemdaknya benar-benar
memahami sebelum menggunakannya. Cardille ( 1986) mengemukakan bahwa “ demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan secara
teliti untuk mempertontonkan sebuah tindakan atau prosedur yang digunakan. Metode ini ndisertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan penyajian
lisan(oral) dan peragaan (visual) secara tepat” dalam Cardille ( 1986:38). Dari pengetian ini nampak bahwa metode ini ditandai dengan adanya
kesengajaan untuk mempertunjukan tindakan dan atau penggunaan prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi, atau pernyataan lisan maupun
visual. Winarno mengemukakan bahwa “ metode demonstrasi adalah adanya seorang guru, orang luar yng diminta, atau siswa mempelihatkan
suatu proses kepada seluruh kelas” ( Winarno, 1980 : 87 ). Batasan yang dikemukakan oleh Winarno memberikan gambaran kepada kita, bahwa
untuk mendemonstrasikan atau memperagakan demonstrasi tidak harus dilakukan oleh guru tetapi juga dapat dilakukan oleh siswa dan yang
mendemonstrsaikan suatu proses. Dari berbagai tujuan penerapan metode demonstrasi yang dikemukakan oleh Staton, Cardille, dan winarno,
dapat didefinisikan tujuan penerapan metode demonstrasi mencakup : 1. Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau
prosedurketrampilan-ketrampilan fisik/motorik. 2. Mengembangkan kemampuan pengamatan, pendengaran dan penglihatan siswa secara
bersama. 3. Mengkongkretkan informasi yang disajikan kepada siswa 4. Metode Eksperimen a. Pengertian Apabila
dalam tujuan pembelajaran yang dirumuskan menuntun kearah pertanyaan-pertanyaan apakah yang akan terjadi? Bagaimanakah yang paling
tepat?. Dan pertanyaan –pertanyaab yang sejenis, maka metode eksperimen patut digunakan untuk kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran.
Metode eksperimen, pemakaiannya akan beriringan dengan logika induktif, yaitu suatau penarikan kesimpulan berdasarkan
sejumlah bukti, fakta, dan data dari keadaan tang diamati melaui eksperimen. Metode eksperimen dimaksudkan sebagai kegiatan
guru atau siswa untuk mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil dari percobaan itu ( Winarno, 1980 : 87 )
Dari batasan ini dapat ditandai bahwa metode eksperimen berpusat pada pengamatan terhadap proses dan hasil eksperimen.
Metode eksperimen merupakan format interaksi belajar mengajar yang melibatkan logika induktif untuk menyimpulkan pengamatan terhadap
proses dan hasil percobaan yang dilakukan. Eksperimen yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok. b. Tujaun Pemakaian Metode
Eksperimen Pemakaian metode eksperimen dalam kegiatan belajar mengajar bertujuan untuk : 1). Mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari
berbagai fakta, informasi, atau data yang berhasil dikumpulkan melalui pengamatan terhadap proses eksperimen. 2). Mengajar
bagaimana menarik mkesimpulan dari fakta yang terdapat pada hasil eksperimen yang sama. 3). Malatih siswa merancang, mempersiapkan,
melaksanakan, dan melaporkan hasil percobaan. 4). Melarih siswa menggunakan logika induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta,
informasi atau data yang terkumpul melalui percobaan. c. Keunggulan Metode Eksperimen Keungulan-keunggulan metode eksperimen
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah: 1) Siswa secara aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau data yang
diperlukan melaui percobaan yang dilakukan. 2) Siswa memperoleh kesempatan untuk membuktikan kebenaran teori secara empiris melalui
eksperimen, sehingga siswqa terlatih membuktikan ilmu secara ilmiah tidak asal-asalan. 3) Siswa berkesempatan untuk melaksanakan
prosedur metode ilmiah, dalam rangka menguji hipotesis-hipotesis. B. Kerangka Berpikir Hasil belajar siswa pada umumnya masih
rendah. Siswa pada umumnya masih merasa sulit untuk memahami materi pelajaran dikerenakan guru belum menerapkan metode yang tepat
untuk membangkitkan motivasi dan pemahaman meteri pelajaran, maka dalam dalam kegiatan pembelajaran perlu menggunakan metode yang
sesuai dengan materi pelajaran dan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Hipotesis Berdasar kerangkaberfikir di atas
maka hipotesis penelitian sebagai berikut. “Dengan menggunakan metode Demontrsai dan Eksperimen dapat meningkatkan motivasi dan
presatasi belajar siswa tentang materi tata surya pada siswa kelas VI SD Lebak kecamatan Grabag.” BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN
PEMNELAJARAN A. Subyek Penelitian Tempat Pelaksanaan Penelitian Nama Sekolah : SD Negeri Lebak Grabag
UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kecamatan Grabag kabupaten Magelang. Waktu
Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran siklus pertama dilaksanakan pada hari Senin Tanggal 15 Pebruari 2010 Pelaksanaan
Perbaikan Pembelajaran siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin Tanggal 8 Maret 2010 3. Mata Pelajaran : Ilmu Pebgetahuan Alam
4. Kelas : VI 5. Karakteristik Siswa a. Jumlah siswa seluruhnya : 16 Siswa b. Jumlah siswa laki-
laki : 8 Siswa c. Jumlah siswa perempuan : 8 siswa 6. Teman Sejawat a. Nama : Tego Suroso, A.
Ma. Pd b. NIP : 197102202003121001 c. Tugas : Mengajar kelas VI d. Unit
kerja : SD Negeri Lebak Grabag e. Instansi : UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olah Raga Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. B.
Diskripsi per Siklus Siklus Pertama Perencanaan Kegiatan Pada siklus pertama, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Sehingga seluruh proses dari percobaan Tata Surya yang dilaksanakan
guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak lebih hanya sebagai pertunjukan belaka. Merencanakan perbaikan pembelajaran dengan focus
menerapkan metode demonstrasi secara terbimbing, dengan melibatkan siswa secara langsung. Setelah percobaan selesai, dilanjutkan diskusi
sidswa untuk membahas hasil percobaan. Harapan penulis dengan diterapkanya metode demonstrasi secara terbimbing tersebut dan juga
melibatkan siswa secara aktif, maka akan didapatkan penguasaan pemahaman materi lebih bisa diserap siswa, tingkat ketuntasan belajar menjadi
meningkat sehingga didapat hasil belajar yang memuaskan. b. Pelaksanaan Siklus Pertama Dalam pelaksanaan pembelajaran, penulis sepenuhnya
menerapkan metode demonstrasi terbimbing dengan melibatkan siswa secara aktif melakukan demonstrasi percobaan. Untuk memperoleh data
jalannya proses perbaikan pembelajaran tersebut tidak lepas dari seorang pengamata yakni teman sejawat yang menjadi teman sejawat adalah
Jarwadi. Tugas adalah merekam jalanya proses perbaikan pembelajaran. Hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran tersebut dicatat oleh
pengamat pada lembar observasi yang telah menjadi kesepakatan bersama antara penulis dengan pengamat. Adapun langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh penulis dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama adalah sebagai berikut : a) Guru
menjelaskan tentang Tata Surya b) Guru megadakan Tanya jawab tentang Tata Surya c) Guru nmembagi siswa menjadi beberapa
kelompok untuk melakukan percobaan. d) Guru membimbing masing-masing kelompok dalam melaksanakan percobaan. e) Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan. f) Guru memberikan penguatan-pebgutan atas hasil percobaan siswa. g) Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. h) Secara kelompok siswa melaporkan hasil percobaan. i) Siswa mengerjakan tes
formatif c. Pengamatan / pengumpulan data / instrument Dalam melaksanakan penelitian hasil belajar siswa, penulis menggunakan tes formatif
sebagai alat evauasi untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Untuk mendukung dalam proses pengamatan ini
penulis meminta batuan kepada teman sejawat yaitu Tego Suroso, A. Ma. Pd sebagi pengamat,tugas pengamat adalah merekan jalannya proses
perbaikan dari awal sampai akhir. Dalam merekan proses pembelajaran tersebut pengamat menggunakan lembar observasi yang telah disepakati
oleh penulis dan pengamat. Format observasi yang digunakan pengamat adalah sebagai berikut: Kemunculan Komentar No Perilaku Guru yang
Diobservasi Ada Tidak 1 Apakah guru telah menyiapakan alat pelajaran? ya - Belum maksimal 2 Apakah guru sudah mengguanakan alat peraga
secara tepat? ya - Belum maksimal 3 Aapakah metode yang digunakan sudah sesuai dengan materi? Ya - Perelu ditingkatkan 4 Apakah guru
berusaha untuk mengaktifkan anak? - Tidak Kurang 5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam menjawab pertanyaan? - Tidak Kurang 6
Apakah guru siswa untuk menayakan hal-hal yang belum paham? Ya - Cukup, perlu ditingkatkan 7 Apakah guru dan siswa telah membuat
kesimpulan daari mteri pelajaran? - tidak kurang 8 Apakah guru memberikan penilaian pada akhir pembelajaran? Ya baik Reflesi Siklus Pertama
Berdasarkan hasil pengamatan dari teman sejawat mengenairancangan proses perbaikan pembelajaran, ditemukan beberapa kelemahan pada
rencana perbaikan pembelajaran pada siklus pertama, yaitu a. Pada saat dilaksanakan percobaan alokasi waktu dalam pembelajaran hanya
sedikit sehingga waktu hanya dihabiskan untuk percobaan saja. b. Hanya sebagian siswa yang mendapat kesempatan untuk melakukan
percobaan. c. Secara klasikal guru dan siswa tidak menyimpulkan hasil percobaan, sehingga dari beberapa pertanyaan dalam tes formatif
tidak terjawab dengan benar. Siklus Kedua a. Perencanaan Kegiatan Siklus Kedua. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan
perbaikan pembelajaran siklus pertama menjadi faktor pendorong bagi penulis untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran yang kedua. b.
Pelaksanaan Siklus Pertama Dalam pelaksanaan pembelajaran, penulis sepenuhnya menerapkan metode demonstrasi terbimbing dengan
melibatkan siswa secara aktif melakukan demonstrasi percobaan. Untuk memperoleh data jalannya proses perbaikan pembelajaran tersebut tidak
lepas dari seorang pengamata yakni teman sejawat yang menjadi teman sejawat adalah Jarwadi. Tugas adalah merekam jalanya proses perbaikan
pembelajaran. Hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran tersebut dicatat oleh pengamat pada lembar observasi yang telah menjadi
kesepakatan bersama antara penulis dengan pengamat. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh penulis dalam
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama adalah sebagai berikut : a) Guru menjelaskan tentang Tata Surya b) Guru
megadakan Tanya jawab Tata Surya c) Guru nmembagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan percobaan. d) Guru
membimbing masing-masing kelompok dalam melaksanakan percobaan. e) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan
percobaan. f) Guru memberikan penguatan-pebgutan atas hasil percobaan siswa. g) Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya. h) Secara kelompok siswa melaporkan hasil percobaan. i) Siswa mengerjakan tes formatif c. Pengamatan /
pengumpulan data / instrument Dalam melaksanakan penelitian hasil belajar siswa, penulis menggunakan tes formatif sebagai alat evauasi untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Untuk mendukung dalam proses pengamatan ini penulis meminta batuan kepada
teman sejawat yaitu Tata Surya sebagi pengamat,tugas pengamat adalah merekan jalannya proses perbaikan dari awal sampai akhir. Dalam
merekan proses pembelajaran tersebut pengamat menggunakan lembar observasi yang telah disepakati oleh penulis dan pengamat. Format
observasi yang digunakan pengamat adalah sebagai berikut: Kemunculan Komentar No Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tidak 1 Apakah
guru telah menyiapakan alat pelajaran? ya - Belum maksimal 2 Apakah guru sudah mengguanakan alat peraga secara tepat? ya - Belum maksimal
3 Aapakah metode yang digunakan sudah sesuai dengan materi? Ya - Perelu ditingkatkan 4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan anak? -
Tidak Kurang 5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam menjawab pertanyaan? - Tidak Kurang 6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal-
hal yang belum paham? Ya - Cukup, perlu ditingkatkan 7 Apakah guru dan siswa telah membuat kesimpulan daari mteri pelajaran? - tidak kurang
8 Apakah guru memberikan penilaian pada akhir pembelajaran? Ya baik d. Reflesi Siklus Pertama Berdasarkan hasil pengamatan dari teman
sejawat mengenairancangan proses perbaikan pembelajaran, ditemukan beberapa kelemahan pada rencana perbaikan pembelajaran pada siklus
pertama, yaitu a. Pada saat dilaksanakan percobaan alokasi waktu dalam pembelajaran hanya sedikit sehingga waktu hanya dihabiskan untuk
percobaan saja. b. Hanya sebagian siswa yang mendapat kesempatan untuk melakukan percobaan. c. Secara klasikal guru dan siswa tidak
menyimpulkan hasil percobaan, sehingga dari beberapa pertanyaan dalam tes formatif tidak terjawab dengan benar. Siklus Kedua a.
Perencanaan Kegiatan Siklus Kedua. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama menjadi
faktor pendorong bagi penulis untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran yang kedua Pada tahap ini penulis merencanakan untuk menambah
metode eksperimen dalam pelaksanaan perbaikan pembelajarannya. Dengan penggabungan metode demonstrasi dan metode eksperimen,
dimaksudkan agar seluruh siswa nanti akan lebih jelas dalam melakukan pembelajaran. Melaui metode demonstrasi dengan eksperimen, siswa
dituntun untuk melaukan percobaan dengan pengamatan, sehingga saat mengikuti pelajaran yang ditekuni akan lebih dapat dimengerti oleh siswa.
Metode ini menekankan pada kebutuhan ketelitian siswa saat menanggapi suatu masalah, keaktifan kerja, berfikir kritis, dan aktualisasi
pengalaman sehari-hari. Dengan demikian pada saat dilaksanakan evaluasi akhir program, siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan guru
dengan benar. b. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus kedua ini, penulis menerapkan
metode demonstrasi dan metode eksperimen, serta membangkitkan siswa dalam menjawab pertanyaan. Adapun langkah-langkah yang akan
dilaksanakan penulis dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus kedua adalah sebagai berikut a) Guru menjelaskan tentang
Tata Surya. b) Guru mengadakan Tanya jawab Tata Surya c) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk
melakukan percobaan-percobaan dan pengamatan. d) Guru membimbing masing-masing kelompok dalam melakukan percobaan dan
pengamatan. e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan percobaan dan pengamatan yang
dilakukan. f) Guru membangkitkan potensi-potensi yang dimiliki siswa saat melaksanakan percobaan dan pengamatan. g)
Guru memberikan moyivasi atau dorongan kepada siswa, menanggapi percobaan dan pengamatan yang dilakukanya. h) Secara
kelompok siswa melaporkanya hasil percobaan dan pengamatan dihadapan teman-temannya kemudian nburu menanggapinya dengan
memberikan referensi seperlunya. i) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari seluruh hasil percobaan dan
pengamatan. j) Guru memberikan penilaian pada akhir pembelajaran berupa tes formatif. k) Guru memberikan tindak
lanjut. c. Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar siswa, penulis menggunakan tes formatif
untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Adapun proses pengamatanya menggunbakan lembar pengamat yang telah
disepakati oleh penulis dan pengamat. Tabel pengamatan perbaikan pembelajaran siklus II Kemunculan Komentar No Perilaku Guru yang
Diobservasi Ada Tidak 1 Apakah guru telah menyiapakan alat pelajaran? Ya - Baik 2 Apakah guru sudah mengguanakan alat peraga secara
tepat? Ya - Baik 3 Aapakah metode yang digunakan sudah sesuai dengan materi? Ya - Baik 4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan anak?
Ya - Baik 5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam menjawab pertanyaan? Ya - Baik 6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal-hal yang
belum paham? Ya - Baik 7 Apakah guru dan siswa telah membuat kesimpulan daari mteri pelajaran? Ya - Baik 8 Apakah guru memberikan
penilaian pada akhir pembelajaran? Ya - Baik d. Refleksi Siklus Kedua Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat mengenai rancangan
proses perbaikan pembelajaran siklus kedua ini, ada beberapa kekuatan ditemukan dan hamper tidak ada kelemahan pada rencana perbaikan
pembelajaran siklus kedua. Kekuatan yang muncul pada perbaikan pembelajaran siklus kedua ini adalah : 1. Seluruh siswa terlibat aktif dalam
kegiatan percobaan dab pengamatan karena hamper suluruh siswa mendapat kesempatan untuk melakukan percobaan dan pengamatan. 2.
Masing-masing kelompok tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan percobaan dan pengamatan. 3. Setiap pertanyaan dapat dijawab
dengan benar siswa. 4. Tingkat penguasaan siswa materi pembelajaran mencapai lebih dari 80%. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN A. Diskripsi Persiklus Siklus pertama Dari perencanaan yang sudah dibuat guru melaksanakan perbaikan pembelajaran dari
focus menerapkan metode demonstrasi dan eksperimen siswa terlibat lebih aktif, dalam mengikuti pembelajaran. Diharapakan dari menerapkan
metode demonstrasi dan eksperimen ini, tingkat prestasi belajar siswa menjadi lebih baik. Setiap pertanyaan guru dapat dijawab dengan benar leh
siswa. Setelah dilaksanakan penelitian pada tes akhir, tingakat ketuntasan belajar siswa bisa mencapai target 80% sesuai dengan harapan. Namun
dari proses perbaikan pmbelajaran siklus pertama, belum sepenuhnya harapan penulis tercapai sepenuhnya. Setiap kali penlis menyapaikan
pertanyaan kepada siswa belum bisa terjawab dengan benar. Setelah dberikan tes formatif pada perbaikan pembelajaran siklus pertamadiperoleh
data hasil penilaian hasil terhadap siswa yang mengejakan sola sebanyak 10 nomer dengan hasil sebagai berikut : Hasil Tes Formatif Perbaikan
pembelajaran IPA Siklus I No Nilai Jumlah Siswa Skor 1 4 4 16 2 5 3 15 3 6 3 18 4 7 3 21 5 8 2 16 Jumlah - 86 Rata-rata - 5,3 Demikian juga
hasil pengamat dari teman sejawat mengenai pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran siklus pertama yang dilaksanakan penulis. Berdasarkan
data observasi yang tertuang pada lembar pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel Pengamatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
IPA Siklus I Kemunculan Komentar No Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tidak 1 Apakah guru telah menyiapakan alat pelajaran? ya - Belum
maksimal 2 Apakah guru sudah mengguanakan alat peraga secara tepat? ya - Belum maksimal 3 Aapakah metode yang digunakan sudah sesuai
dengan materi? Ya - Perelu ditingkatkan 4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan anak? - Tidak Kurang 5 Apakah sudah membangkitkan
siswa dalam menjawab pertanyaan? - Tidak Kurang 6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal-hal yang belum paham? Ya - Cukup, perlu
ditingkatkan 7 Apakah guru dan siswa telah membuat kesimpulan daari mteri pelajaran? - tidak kurang 8 Apakah guru memberikan penilaian
pada akhir pembelajaran? Ya baik Berdasar tabel di atas ditemukan beberapa kekuatan dan kelemahan pada perbaikan pembelajaran siklus
pertama. Kekuatan yang muncul hanya sebagian siswa yang menjadi lebih aktif karena diberi kesempatan guru untuk mengutarakan pendapatnya.
Adapun yang menjadi kelemahan perbaikan pembelajaran siklus pertama adalah : a. Pada pelaksanaan demonstrasi, waktunya hanya sedikit. b.
demonstrasi hanya dilakukan oleh sebagaian siswa saja. c. Secara klasikal garu dan siswa tidak menyimpulkan hasil dari demonstrasi. 2.
Siklus Kedua. Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus kedua, penulis merencanakan untuk menambah metode eksperimen dalam
melaksanakan pembelajaran ,diharapaka dengan menggunakan metode demonstrasi dan eksprimen dengan melibatkan seluruh siswa,maka
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran akan lebih optimal. Diharapkan dari keterlibatan seluruh siswa dalam malakukan eksperimen
tersebut, tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran lebih dapat optimal, sehingga prosentase ketuntasan belajarnya bisa mencapai 80%
sesuai keinginan guru dan acuan ketuntasan belajar nasional. Hasil pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran siklus kedua, sungguh
memperoleh peningkatan belajar siswa lebig berhasil. Hal ini terbukti bisa menjawab 10 soal yang dilaksanakan pada tes formatif. Hasil Tes
Formatif Perbaikan pembelajaran IPA Siklus II No Nilai Jumlah Siswa Skor 1 4 1 4 2 6 2 12 3 7 1 7 4 8 6 48 5 9 4 36 6 10 1 16 Jumlah - 134
Rata-rata - 8,3 Demikian juga hasil pengamatan dari teman sejawat, mengenai pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus kedua bagi penulis,
dari tabel lembar pengamatan / observasi didapat hasil sebagai berikut. Tabel Pengamatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran IPA Siklus I
Kemunculan Komentar No Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tidak 1 Apakah guru telah menyiapakan alat pelajaran? Ya - Baik 2 Apakah
guru sudah mengguanakan alat peraga secara tepat? Ya - Baik 3 Aapakah metode yang digunakan sudah sesuai dengan materi? Ya - Baik 4
Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan anak? Ya - Baik 5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam menjawab pertanyaan? Ya - Baik 6
Apakah guru siswa untuk menayakan hal-hal yang belum paham? Ya - Baik 7 Apakah guru dan siswa telah membuat kesimpulan daari mteri
pelajaran? Ya - Baik 8 Apakah guru memberikan penilaian pada akhir pembelajaran? Ya - Baik Berdasarkan hasil pengamatan dari teman sejawat
mengenai proses perbaikan pembelajaran siklus kedua pada mata pelajaran IPA materi tata surya dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan,
ditemukan kekuatan hamper tidak ada kelemahan / kekurangan yang muncul. Kekutan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran siklus kedua ini
adalah: 1) Seluruh siswa terlibat aktif karena seluruh siswa mendapat kesempatan untuk melakukan percobaan dan pengatan atau
mendenstrasikan dan melakukan eksperimen 2) Masing-masing kelompok tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan percobaan dan
pengamatan 3) Setiap pertanyaan guru dapat dijawab dengan benar oleh siswa. 4) Tingkat penguasaan materi terhadap materi tata surya
lebih dari 80%. B. Pembahasan. Siklus Pertama Setelah diadakan peraikan pembelajaran yangmenfokuskan penerapan metode diskusi dan
Lembar Kerja Siswa untuk meningkatkan prestasi belajar, diperoleh hasil yang sdikit kemajuan tingkat pengusaan siswa terhadap materi
pelajaran. Dari pengamatan teman sejawat pada pelajaran sebelumnya, ketuntasan belajar siswa terhadap materai cahay 45 %, setelah diadakan
perbaikan pembelajarn ketuntasan belajar menjadi 59% kemajuan yang terjadi terhadap materi pelajaran, merukan hasil dari dari perbaikan
pembelajaran yang dilasankan dengan cara siswa diaktifkan dalam demostrasi dan eksperimen atau percobaan dan pengamatan. Namun kemajuan
yang terjadi belum seperti yang diharapkan yakni ketuntasn belajara 80%. Kelemahan proses perbaikan pembelajaran, terjadi karena tidak semua
siswa diberi kesempatan dalam melaksanakan demonstrasi, sehingga dalam pelaksanaan diskusi kelompok siswa menjadi ramai karena siswa
belum memahami masalah dengan jelas. Dengan demikian tingkat pengusaan siswa terhadap materipun menjadi rendah. Demikian juga dalam
hal perbaikan guru yang direkam oleh teman sejawat dalam lembar pengamatan, apa yang telah dirumuskan bersama antara penulis dan pengamat
belum sepenuhnya dilaksanakan guru dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran belum menunjukan kemajuan yang berarti.
Penulis belum melaksanakan hal-hal yang ditetapkan pada lembar pengamatan yang sudah dirumuskan antara penulis dan pengamat. Siklus
Kedua Kemajuan yang terjadi dalam tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, merupakan hasil dari perbaikan pembelajaran yang
dilaksanakan dengan tersedianya alat Bantu / media yang memadai, sehingga seluruh siswa dapat terlibat secara aktif dalam malakukan
percobaan dan pengamatan. Demikian juga tingkat penguasaan siswa terhadap materi cahaya menjadi optimal. Pendapat dari para ahli tentang
metode mengajar, penggunaan metode demonstrasi dan eksperimen telah diterapakan dalam perbaikan pembelajaran. Dalam hal prilaku guru
yang direkam oleh teman sejawat dalam lembar pengamatanpun menunjukan kemajuan yang berarti. Penulis sudah melaksanakan hal-hal yang
ditetapkan dalam lembar pengamatan yang sudah dirumuskan antara guru dan pengamat. Pada perbaikan pembelajaran kedui ini apa yang
menjadi tujuan semula dapat tercapai yaitu proses pembelajaran yang bermutu dan pemahaman siswa terhadap materi tata suryaa tercapai secara
optimal dari 53% menjadi 83%. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Melihat hasil perbaikan pembelajaran mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Penguasaan siswa terhadp mata pelajaran IPA
Kelas VI Tata surya dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode demonstrsai dan eksperimen. 2) Keterlibatan siswa secara aktif
dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen, membantu siswa dalam memecahkan dan
mengatasi kesulitan-kesulitan dalam menyikapi mata pelajaran yang dihadapi. 3) Dengan mengunakan metode demonstrasi dan eksperimen,
siswa lebih dapat meningkatkan prestasi belajarnya dalam menanggapi materi dan permasalahan belajarnya untuk mendapatkan hasil
lebih optimal. B. Saran. Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa hal yang masih perlu dilakukan oleh guru dalam upaya meningkatkan
kualitas pembelajaran pada umumnya dan khususnya terdapat tingkat penguasaan materi pelajaran adalah: 1. Merepakan metode yang tepat
dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa 2. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar, guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dan dengan memberikan penguatan –penguatan agar siswa termotivasi sehingga
prestasi belajar menjadi meningkat dan berhasil optimal. 3. Berdasarkan pengalaman penulis, bahwa dalam melaksanakan perbaikan
pembelajaran perlu kiranya diadakan kelompok kerja antar guru. Tujuannya adalah untuk selalu saling tukar pengalaman, menghidarkan
kesulitan-kesulitan berkaitan pada kesibukan tugas kerja yang menjadi tanggung jawabnya sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA BSNP 2008. Model
silabus kelas I, Jakarta Depdiknas Peraturan Mentri Pendidikan Nasional tentang standar isi kurikurum tingkat satuan pendidikan. Jakarta
Depdiknas Hamalik,Oemar. 1992 Psikolagi belajar mengajar Bandung Sinar baru Nana Sudjana 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Bandung Purwodarminto, WJS.1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN
Balai Pustaka. Warnadi, IGAK 2007. Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas Terbuka. Sradiman, A. M.1992. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Depdikbud 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar ( GBPP ). Jakarta Depdikbud Russeffendi,E. T 1997.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam I. Jakarta Universitas Terbuka Suryobroto, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali
Surakhmat. Winarto, Thomas Murroy. 1981. Metodologi Pengjaran. Jakarta Winkel.1984. Psikologi Pendidikan Evaulasi Belajar. Jakarta : PT
Gramedia. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SD Negeri Lebak Grabag Kelas : VI Mata
Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Semester : II (dua) I. A. Standar Kompetensi 9. Memahami Matahari sebagai
pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya. B. Kompetensi Dasar 9.2 Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, dan
revolusi bulan. II. Indikator • Menjelaskan peristiwa peristiwa rotasi dan revolusi bumi. • Menjelaskan akibat yang terjadi karena
rotasi dan revolusi bumi. • Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi bulan. • Menjelaskan akibat yang terjadi karena rotasi dan revolusi
bulan. • Mendemonstrasikan gerakan bumi mengelilingi matahari. III. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat : 1. Menjelaskan peristiwa
rotasi dan revolusi bumi. 2. Menjelaskan akibat yang terjadi karena rotasi dan revolusi bumi. 3. Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi
bulan. 4. Menjelaskan akibat rotasi dan revolusi bulan. 5. Memperagakan gerakan-gerakan Bumi dan Bulan mengelilingi matahari. 6.
Menjelaskan kenampakan Bulan dari Bumi sebagai akibat gerak revolusinya terhadap Bumi. IV. Materi Pembelajaran Gerakan Bumi dan Bulan
1. Gerakan Bumi Bumi melakukan 2 gerakan yaitu : a. bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi b. bumi berputar
mengelilingi matahari disebut revolusi bumi Akibat rotasi bumi : a. terjadinya siang dan malam b. terjadinya gerak semu harian
matahari c. terjadinya perbedaan waktu Akibat revolusi bumi : a. terjadinya gerak semu tahunan matahari b. terjadinya perubahan
musim 2. Gerakan bulan Bulan melakukan 3 gerakan yaitu : a. bulan berputar pada porosnya (berotasi) b. mengelilingi bumi
(berevolusi) c. bersama-sama bumi mengelilingi matahari Waktu rotasi bulan sama dengan waktu revolusinya, maka mengakibatkan
permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu sama. Revolusi bulan mengakibatkan terjadinya fase-fase bulan. Model Pembelajaran : a.
Direct Instructional (DI) b. Cooperative Learning (CL) Metode Pembelajaran : a. Tanya jawab b. Tugas c. Eksperimen d. Demonstrasi V.
Langkah-Langkah Kegiatan a. Kegiatan Pendahuluan 1) Motivasi: Benarkah Matahari bergerak mengelilingi Bumi? 2) Pengetahuan
prasyarat: Apakah yang menjadi pusat tata surya ? b. Kegiatan Inti 1) Guru menjelaskan tentang gerakan Bumi dan Bulan. 2) Guru
menanyakan gejala alam yang sering ditemui peserta didik terkait dengan gerakan Bumi dan Bulan. 3) Guru meminta peserta didik
mendeskripsikan gejala alam tersebut. 4) Guru memberi penjelasan gejala alam tersebut dikaitkan dengan gerakan Bumi dan Bulan. 5) Guru
mengadakan tanya jawab mengenai materi yang telah diberikan. 6) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya hal-hal yang
belum dipahami. c. Penutup 1) Guru membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman. VI. Sumber Belajar Sumber : 1. Buku IPA
Salingtemas Kelas VI SD/MI, Wigati Hadi Omegawati, dkk. 2. Sains SD Kls VI, Haryanto, Erlangga. Alat : 1. Plastisin 2. Lampu senter
3. Globe 4. Pensil VII. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian a. Tes Unjuk Kerja b. Tes Tertulis 2. Bentuk Instrumen a. Uji petik kerja
prosedur b. Uraian 3. Contoh Instrumen : Terlampir Grabag, 15 Februari.2010 Mengetahui Kepala Sekolah Guru Kelas VI Daftar Nilai Siklus I
DAFTAR NILAI TES AKHIR SIKLUS I NO Nama Nilai 1 Irkomar0din 4 2 Tri Kuncoro 5 3 Kurniawan 6 4 Prayogo 6 5 Partinah 4 6 Doni
Irawan 7 7 Siti Nasiroh 4 8 Ade 5 9 Nurur Widayati 4 10 Ismawati 7 11 Sartiyah 4 12 Nadzarodin Fahmi 7 13 Pupung Kridiyanto 6 14
Zukismiyati 8 15 Yogha Putra Romadhan 8 16 Iin Saputri 5 Jumlah 86 Rata-rata 5,3 Daftar Nilai Siklus II DAFTAR NILAI TES AKHIR
SIKLUS I NO Nama Nilai 1 Irkomar0din 9 2 Tri Kuncoro 8 3 Kurniawan 8 4 Prayogo 8 5 Partinah 8 6 Doni Irawan 10 7 Siti Nasiroh 6 8 Ade 4 9
Nurur Widayati 8 10 Ismawati 6 11 Sartiyah 7 12 Nadzarodin Fahmi 9 13 Pupung Kridiyanto 8 14 Zukismiyati 9 15 Yogha Putra Romadhan 9 16
Iin Saputri 9 Jumlah 134 Rata-rata 8,3 Diposting oleh Tego Suroso di 06.24 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke
Facebook Bagikan ke Pinterest Label: PTK IPA KELAS VI Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Posting Komentar (Atom)
Translate Widget Translate Widget by Google Translate This Blog Powered by Translate Total Tayangan Blog 161439 TIME CANDI NGAWEN
Candi Ngawen sekarang tinggal 1 candi yang masih berdiri, 2 candi lainnya baru pada tahan renovasi, Candi Ngawen terletak di Desa Ngawen
Kecamatan Muntilan kira-kira 1,5 km ke arah selatan dari pusat kota Muntilan, Melestarikan Budaya Sejak dini anak-anak perlu diperkenalkan
dengan Budaya Bangsanya untuk melestarikan budaya bangsanya Mengenai Saya Tego Suroso Lihat profil lengkapku Pengikut Arsip Blog ►
2014 (1) ► 2013 (10) ► 2012 (27) ▼ 2011 (40) ▼ November (13) PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) IPA KELAS VI
RINGKASAN MATEREI IPA BAGIAN 1 UAS BN 2012 KOMODO CONTOH SINOPSIS Tugas Karya Tulis SOAL LATIHAN KE 19
MATEMATIKA SOAL IPA SOAL B. INDONESIA PTK PKN KLS I LATIHAN MATEMATIKA PTK MATEMATIKA RPP B. INDONESIA
6.2 RPP B. INDONESIA 6.I ► Oktober (6) ► September (15) ► Agustus (4) ► Juli (1) ► Juni (1) Statistik Blog Terima Kasih Telah
Mengunjungi Blog Saya, Jangan Lupa Untuk Terus Kunjungi Blog Saya. Thank You Widget Animasi Script : Widget Animasi Script: Widget
Animasi Widget-Animasi Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger. Make Google view image button visible again:
https://goo.gl/DYGbub

Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub

Anda mungkin juga menyukai