Anda di halaman 1dari 10

Tugas Dasar-Dasar Sosiologi

A. Tugas untuk melihat pemahaman terhadap materi Pranata Sosial

1. Berikan pengertian pranata sosial menurut para ahli!


2. Jelaskan bentuk pranata sosial ynag hadir dalam kehidupan masyarakat!
3. Jelaskan fungsi dan peranan dengan hadirnya pranata sosial dalam masyarakat!
4. Berikan 3 (tiga) contoh pranaya sosial yang hadir dalam kehidupan sehari-hari!
5. Sebutkan 5 (lima) karakteristik yang ada di dalam pranata sosial!

B. Tugas untuk melihat pemahaman terhadap materi Kebudayaan (Desa Adat)

1. Jelaskan pengertian desa adat!


2. Sebutkan 5 (lima) ciri desa adat!
3. Sebutkan 10 desa adat di Indonesia ynag kalian ketahui!
4. Jelaskan keunikan yang dimiliki dari masing-masing kesepuluhdesa adat tesebut!
A. Pranata Sosial
1. Pengertian pranata sosial menutut para ahli

a. Harry M. Johnson
Pranata sosial adalah seperangkat aturan yang telah melembaga dan
memenuhi kriteria sebagai berikut.
1. Diterima oleh sebagian anggota masyarakat.
2. Diterima dan ditanggapi secara konsekuen.
3. Diwajibkan dan terdapt sanksi bagi pelanggarnya.
Setiap pranata sosial diciptakan untuk mengatur dan membatasi tingkah laku
anggota masyarakat agar dapat tertib, aman dan damai.

b. Robert Melver dan C.H. Page (Soekanto, 1984: 49),


Robert Melver dan C.H. Page mengartikan pranata sosial adalah lembaga
sosial sebagai proedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.

c. W.G. Sumner (Soekanto, 1984: 69)


W.G. Sumner melihat lembaga dari sudut pandang kebudayaan. Pranata sosial
adalah lembaga sosial yang merupakan perbuatan, cita-cita, sikap, dan
perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sikap kekal serta yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

d. Leopold Von Wiese dan Becker (Soekanto; 1984: 51),


Leopold Von Wiese dan Becker, lembaga sosial adalah jaringan proses
hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi memelihara
hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan
individu dan kelompoknya.

e. Koentjaraningrat (1980: 75)


Koentjaraningrat, dimana lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan
dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas
kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia.

f. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto mengatakan bahwa pranata sosial adalah himpunan norma
dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam
kehidupan masyarakat.

Dari pengertian di atas, maka pranata sosial adalah suatu tata aturan yang sudah
mengadat atau menjadi hal pokok dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat
dan bernegara ynag sesuai dengan norma-norma kemanusiaan.
2. Bentuk Pranata Sosial

Menurut J.L. Gillin dan J. P. Gillin (1954), bahwa pranata sosial itu diantaranya dapat
diklasifikasikan menurut:

Dari Sudut Perkembangan

o Crescive institutions, pranata sosial yang tidak disengaja tumbuh dari adat
istiadat masyarakat sehingga disebut juga pranata yang paling primer. Contoh :
pranata hak milik, perkawinan, dan agama.
o Enacted institutions, pranata sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Contoh : pranata utang-piutang dan pranata pendidikan.

Dari Sudut Sistem Nilai yang Diterima oleh Masyarakat

o Basic institutions, pranata sosial yang penting untuk memelihara dan


mempertahankan tata tertib dalam masyarakat, misalnya keluarga, sekolah, dan
Negara.
o Subsidiary institutions, pranata sosial yang berkaitan dengan hal yang dianggap
oleh masyarakat kurang penting, misalnya rekreasi.

Dari Sudut Penerimaan Masyarakat

o Aproved dan Sanctioned institutions, pranata sosial yang diterima oleh


masyarakat, seperti sekolah dan perdagangan.
o Unsantioned institutions, pranata sosial yang ditolak oleh masyarakat meskipun
masyarakat tidak mampu memberantasnya, misalnya pemerasan, kejahatan, dan
pencolongan.

Dari Sudut Penyebaran

o General institutions, pranata sosial yang dikenal oleh sebagian besar


masyarakat dunia. Misalnya : pranata agama, HAM.
o Restricted institutions, pranata sosial yang hanya dikenal oleh sebagian
masyarakat tertentu, misalnya pranata Agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu,
dll.

Dari Sudut Fungsi

o Operative institutions, pranata sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola


atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang
bersangkutan, misalnya pranata industri.
o Regulative institutions, pranata sosial yang bertujuan mengawasi adat istiadat
atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat, misalnya pranata hukum seperti
kejaksaan dan pengadilan.
Adapun Bentuk pranata sosial yang hadir dalam kehidupan masyarakat, antara lain;

Pranata Keluarga
Keluarga memiliki peran signifikan dalam memberikan perlindungan dan penanaman nilai
sosial setiap oang. Hal yang diberikan kepada keluarga kepada setiap individu untuk upaya
menjalankan fungsi-fungsi keluarga di masyarakat.

Pranata Agama
Pengertian pranata agama adalah serangkaian aturan yang diberikan kepada masyarakat dengan
berhubungan pada sisi ketuhanan. Pranata ini tidak dapat diukur keberadaannya akan tetapi
secara langsung akan dirasakan hasilnya oleh masyarakat.

Pranata Politik
Pengertian pranata politik adalah instiusi sosial dalam masyarakat yang memberikan perananan
dan sosilisiasi untuk mengenal aturan di dalam dunia perpolitikan. Pranata ini berhubungan
erat dengan sistem kekuasaan yang ada di dalam masyarakat.

Pranata Pendidikan
Jenis pranata sosial selanjutnya berhubungan dengan sistem pendidikan, yang dilakukan
masyarakat untuk memberikan jaminan akan pengetahuan yang dimilkinya. Dalam
menjalankan pranata pendidikan ini diperlukan jenjang khusus dengan disesuaikan pada
ekonomi dan usia setiap individu.

Pranata Ekonomi
Pemenuhan kebutuhan pokok tanpa menyisakan konflik dalam masyarakat merupakan salah
satu manfaat hadirnya pranata ekonomi dalam masyarakat. Pranata ini memiliki peranan yang
sangat penting, terkhusus memberikan regulasi pada tahapan lembaga ekonomi.

3. Fungsi dan Peranan Pranata Sosial

Fungsi Manifest
Fungsi pranata sosial berifat manifest artinya secara nyata keberadaannya sangat
dibutukan oleh setiap orang dalam proses pengenalan kepada lingkungan sosialnya.
Fungsi ini erat kaitannya dengan dasar-dasar kehidupan sebelum bertindak untuk
melakukan kegiatannya.
Contoh fungsi manifest dalam pranata sosial misalnya saja pranata pendidikan yang
berada di Lembaga Pendidikan. Dengan hadirnya pendidikan masyarakat akan
memperoleh pengetahuan dasar mengenai berbagai pengenalan kepada sistem
pendidikan, kurikulum, dan skill dalam menunjang kehidupannya.

Fungsi Laten
Peran pranata sosial bersifat laten adalah tidak nyata hadirnya dalam masyarakat,
kondisi ini menyebabkan pandangan bahkan tidak dibutuhkan oleh masyarakat
lantaran pengeruh yang ditumbulkan akan seperti dua sisi mata uang, yaitu
perugukan dan menguntungkan.
Contoh fungsi laten dalam pranata sosial sosial misalnya saja dalam ekonomi. Disisi
lain masyarakat membutuhkan untuk meperoleh barang-barang pokok dalam
menunjang kehidupan, akan tetapi disisi lainnya juga dianggap berbaha lantaran
akan menimbulkan kesenjangan sosial, berbagai jenis pengengguran, dan lain
sebaginya.

4. Contoh Pranata Sosial di masyarakat


o Keluarga
Keluarga menjadi salah satu ciri khas pranata sosial yang selalu memberikan
bimbingan dan aturan. Tindakan ini misalnya saja pola tata kelakuan
anngota keluarga yang memiliki kesepatakan tertentu dan berbeda satu sama
lainnya. Misalnya saja pranata sosial dalam keluarga adalah aturan bahwa
setiap anggota kelurga tidak diperbolehkan pergi setelah Jam 22;00. Maka
dengan keadaan itulah setiap anggota keluarga, baik ayah, ibu, ataupun anak
akan berusaha untuk menjalankannya.

o Pendidikan
Contoh pranata sosial dalam pendidikan dapat dilihat dari berbagai
peristiwa-peritiwa tentang adanya larangan untuk ribut di kelas saat mata
pelajaran, membolos, dan lain sebaginya. Tujuan tindakan tersebut di larang
lantaran dapat menghilangkan fungsi pendidikan di dalam memberikan
pengetahuan dan wawasan.

o Lingkungan Masyarakat
Contoh pranata sosial dalam lingkungan masyarakat dapat dilihat dari
serangkai adat-adat yang disepakati bersama. Misalnya saja tindakan
larangan berpacaran di malam hari, saling menjelekasan satu sama lainnya,
dan lain sebaginya

5. Karakteristik Pranata sosial

a. Memiliki Simbol
Setiap pranata sosial memiliki simbol tersendiri sebagai tanda atau ciri khas
khusus dari sebuah pranata. Dengan demikian, pranata sosial dapat memberi
label atau identitas tertentu bagi anggota masyarakat yang ada di dalamnya.
Contohnya adalah dalam pranata keluarga terdapat simbol cincin pernikahan;
dalam pranata politik terdapat simbol logo atau bendera.

b. Memiliki Tata Tertib dan Tradisi


Setiap pranata memiliki tata tertib dan tradisi, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis untuk dijadikan pedoman bagi anggota masyarakat yang ada di
dalamnya. Contohnya adalah dalam pranata agama, terdapat aturan bagaimana
melaksanakan ibadah dengan baik dan benar.
Contoh lainnya, dalam pranata kesehatan terdapat aturan tidak tertulis bahwa
untuk menjaga kesehatan maka terdapat aturan tidak tertulis bahwa untuk
menjaga kesehatan maka kita harus olahraga.
c. Memiliki Ideologi
Setiap pranata sosial memiliki ideologi tersendiri. Ideologi ini dimiliki secara
bersama-sama dan dianggap ideal bagi anggota masyarakat yang ada di
dalamnya. Sebagai contoh, bangsa Indonesia memiliki ideologi Pancasila.
Ideologi Pancasila merupakan pedoman hidup berbangsa dan bernegara di
Indonesia.

d. Memiliki Daya Tahan


Setiap pranata sosial ang terbentuk tidak akan hilang begitu saja. Contohnya
adalah dalam pranata pendidikan terdapat kurikulum yang mengatur
kompetensi minimal yang harus dicapai siswa pada mata pelajaran dan rentang
kelas tertentu. Contohnya adanya adat istiadat yang dijadikan pedoman
perilaku dalam kehidupan masyarakat. Adat istiadat tidak mudah hilang
karena selalu diwariskan secara turun-temurun

e. Memiliki Usia Lebih Lama


Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki usia yang lebih lama daripada
usia manusia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pranata sosial yang
diwariskan dari generasi ke generasi. Contohnya adalah pranata keluarga,
masih digunakan sistem pertunangan dan waris sejak zaman dahulu hingga
sekarang.

B. Desa Adat
1. Pengertian Desa Adat
Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, mengartikan
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Pengertian desa menurut para ahli


 Paul H. Landis
Menurut Paul H. Landis, desa adalah suatu daerah yang dimana hubungan
pergaulannya ditandai dengan derajat intensitas tinggi dengan jumlah
penduduk kurang dari 2500 jiwa.
 R. Bintarto
Menurut R. Bintarto, desa adalah sebuah perwujudan atau kesatuan
geografi, sosial, ekonomi, politik, serta kultural yang terdapat di suatu
daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah
lain
 Sutardjo Kartohadikusumo
Menurut Sutardjo Kartohadikusumo, desa adalah kesatuan hukum yang
didalamnya ditinggali oleh sekelompok masyarakat yang ebrkuasa
mengadakan pemerintahan sendiri.
 Rifhi Siddiq
Menurut Rifhi Siddiq, desa adalah wilayah yang memiliki tingkat kepadatan
rendah yang dihuni oleh penduduk dengan interaksi sosial yang bersifat
homogen, bermatapencaharian di bidang agraris serta mampu berinteraksi
dengan wilayah lain di sekitarnya.

Pengertian Adat menutut Kamus Besar Bahasa Indonesia

 Adat adalah aturan (perbuatan dsb) yg lazim diturut atau dilakukan sejak
dahulu kala.

Dari pengertian-pengertian diatas maka desa adat adalah suatu wilayah dengan
penduduk (masyarakat adat) di mana kepemerintahannya sebagian menggunakan
tata aturan turun temurun yang berusaha di perjuangkan kelestariannya sebagai
identitas desa tersebut.

2. Ciri-ciri Desa Adat


Ciri desa adat sebagai berikut (Pitana, 1994:145) :
 Mempunyai batas – batas tertentu yang jelas. Umumnya berupa batas alam
seperti sungai, hutan, jurang, bukit atau pantai.
 Mempunyai anggota (krama yang jelas),dengan persyaratan tertentu
 Mempunyai kahyangan tiga atau kahyangan desa, atau pura lain yang
mempunyai fungsi dan pernanan sama dengan kahyangan tiga.
 Mempunyai otonomi, baik ke luar maupun ke dalam.
 Mempunyai suatu pemerintahan adat, dengan kepengurusan (prajuru adat)
sendiri.

3. Desa Adat yang ada di Indonesia

1) Desa Adat Praijing, Sumba


2) Desa Adat Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur
3) Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat
4) Kampung Adat Baduy, Banten, Jawa Barat
5) Desa Trunyan, Bali
6) Desa Adat Bena, Nusa Tenggara Timur
7) Desa Kete Kesu, Tana Toraja, Sulawesi selatan
8) Desa Penglipuran, Bali
9) Desa Adat Sijunjung, Sijunjung, Sumatera Barat
10) Desa Dayak Pampang, Samarinda, Kalimantan Timur
11) Suku Kajang Ammatoa, Bulukumba, Sulawesi Selatan
4. Keunikan Desa Adat yang ada di Indonesia

1) Desa Adat Praijing, Sumba


Keunikan :
Memiliki rumah adat bernama Uma Bokulu (rumah besar) dan rumah
Batangu (rumah menara). Rumah adat dengan atap rumbia ini memiliki
makna mendalam bagi masyarakat. Terdiri tiga tingkat, rumah tingkat
pertama berfungsi untuk memelihara hewan, tingkat kedua untuk dihuni.
Sedangkan, tingkat ketiga atau pada bagian atap yang menjulang ke atas
berfungsi sebagai penyimpanan bahan makanan atau hasil panen.
Selain rumah adat yang keren, masyarakat di Sumba juga masih
melestarikan keyakinan Marapu yang diwariskan dari nenek moyang
mereka. Liburan ke sini, wawasanmu bisa semakin bertambah.

2) Desa Adat Wae Rebo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur


Keunikan :
Merupakan satu-satunya desa adat yang tersisa di Manggarai, Nusa
Tenggara Timur. Mempunyai 7 rumah adat bernama Mbaru Niang
berbentuk kerucut yang memiliki tinggi 11 lantai yang sudah ada selama
19 generasi. Selain itu juga memiliki pemandangan alam yang masih asri
dan sangat memanjakan mata. Ditetapkan sebagai salah satu situs warisan
budaya oleh UNESCO.

3) Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat


Keunikan :
Penduduk sangat memegang erat adat istiadat leluhut yaitu adat sunda.
Menolak campur tangan pihak luar yang dapat merusak kelestarian tradisi
kampung tersebut. Tidak terdapat aliran listrik dan elektronik.

4) Kampung Adat Baduy, Banten, Jawa Barat


Keunikan :
Pantang menggunakan alas kaki,tekhnologi modern dan transportasi
modern. Tinggal tanpa campur tangan pihak luar ynag dapat merusak
tradisi. Desa Adat ini dihuni kurang lebih 20 ribu Urang Kanekes, sebutan
untuk orang baduy. Indentik dengan baju berwarna putih dan biru tua,
Urang Kanekes masih memegang penuh kepercayaan leluhur. Kamu bisa
berlibur ke sini sambil belajar budaya mereka. Namun, ada beberapa hal
yang perlu kamu perhatian, seperti tidak boleh memotret dan mengambil
hasil alam tanpa izin.

5) Desa Trunyan, Bali


Keunikan :
Menguburkan jenazah mayat tidak dikuburkan, melainkan diletakkan di
bawah pohon Teru Menyan hingga menyatu dengan tanah. Meskipun
hanya dibiarkan dan tidak dikuburkan anmaun mayat tersebut tidak
menimbulkan bau karena terdapat pohin Taru Menyan yang dipercaya
dapat menetralisir bau tersebut.
6) Desa Adat Bena, Nusa Tenggara Timur
Kenunikan :
Memiliki 40 buah rumah ynag saling berhadap-hadapan, tubuh rumah
memanjang dari utara ke selatan. Pintu masuknya hanya melalui utara
sedangkan bagian selatan merupakan puncak dan tebing terjal.

7) Desa Kete Kesu, Tana Toraja, Sulawesi selatan


Keunikan :
Memiliki rumah tradisiobal bernama Tongkonan dengan atap berbentuk
perahu, dinding yang di beri hiasan ukiran dan tanduk kerbau menandakan
status pemilik rumah. Memiliki peninggalan purbakala yaitu kuburan batu
yang diperkirakan berusia 500 tahun lebih.

8) Desa Penglipuran, Bali


Keunikan :
Mendapatkan penghargaan Kalpataru dan pernah di nobatkan sebagai desa
terbersih nomer 3 di dunia. Memiliki arsitektur yang hampir sama persis di
seluruh desa. Penataan fisik desa yang sudah turun temurun dari leluhur.
Memegang teguh filsafat Bali, Falsafah Tri Hita Karana yang mengajarkan
keharmonisan manusia dengan alam, manusia dengan manusia, serta
manusia dengan Tuhan.

9) Desa Adat Sijunjung, Sijunjung, Sumatera Barat


Terdapat sekitar 76 rumah dengan bangunan khas adat Minangkabau. Dan
berbagai festival dan kegiatan adat yang digelar meriah. Misalnya pesta
pernikahan.

10) Desa Dayak Pampang, Samarinda, Kalimantan Timur


Terdapat kerajinan khas Suku Dayak, dan rumah tradisional yang dikenal
dengan kekayaan ukirannya yang penuh makna.

11) Suku Kajang Ammatoa, Bulukumba, Sulawesi Selatan


Desa Adat Suku Kajang Ammatoa di Desa Tana Toa, Bulukumba.
Memiliki adat istiadatnya yang sangat kental. Memasuki daerah adat
diharuskan menggunakan pakaian hitam dan tidak menggunakan alas kaki.
Memiliki kearifannya pun kaya akan filosofi leluhur.
http://dosensosiologi.com/pranata-sosial/
https://www.kompasiana.com/wayan17eka/59f2b2acb3f5ca4fb73d3be3/beda-
desa-dinas-desa-adat-desa-pekaraman-di-bali?page=2
https://sijai.com/pranata-sosial/
https://www.gurupendidikan.co.id/pranata-sosial/
https://artikbbi.com/adat/
https://www.sekolahan.co.id/pengertian-desa-klasifikasi-ciri-ciri-unsur-dan-
fungsi-desa/
http://papua.ws/undang-undang-desa/ciri-ciri-desa-adat-desa-otonom-desa-
administratif-dan-kelurahan.html
https://youtu.be/V0M04EhfXfg
Power point kelompok 2

Nama : Dinda Nurfianti Apriliana


NIM : 19416241031
Kelas : Pendidikan IPS B 2019

Anda mungkin juga menyukai