Kerusakan integritas jaringan kulit b.d. nekrosis lokal sekunder dari akumulasi pus pada jaringan
folikel rambut.
Tujuan: dalam waktu 5 x 24 jam integritas kulit membaik secara optimal.
Kriteria evaluasi:
1. Pertumbuhan jaringan meningkat, keadaan luka membaik, pengeluaran pus pada luka tidak ada
lagi, luka menutup.
intervensi Rasional
O: Observasi Menjadi data dasar untuk memberikan informasi
Kaji kerusakan jaringan lunak yang terjadi intervensi perawatan luka, alat apa yang akan dipakai
pada klien dan jenis larutan apa yang akan digunakan.
N: Nursing 1. Diet TKTP diperlukan untuk meningkatkan asupan
1. Tingkatkan asupan nutrisi. dari kebutuhab pertumbuhan jaringan.
2. Lakukan perawatan luka: 2. Rasional perawatan:
a. Lakukan perawatan luka dengan a. Perawatan luka dengan teknik steril dapat
teknik steril. mengurangi kontaminasi kuman langsung ke
b. Kaji keadaan luka dengan teknik area luka.
membuka balutan dengan b. Manajemen ke kasa membuka luka dengan
mengurangi stimulus nyeri, bila mengguyur larutan NaCl ke kasa dapat
melekat kuat kasa diguyur dengan mengurangi stimulus nyeri.
NaCl. c. Teknik membuang jaringan dan kuman di area
c. Lakukan pembilasan luka dari arah luka dan diharapkan keluar dari area luka.
dalam keluar dengan cairan NaCl. d. NaCl merupakan larutan fisiologis yang lebih
d. Tutup luka dengan kasa antimikroba mudah diabsorpsi oleh jaringan dibandingkan
steril dan dikompres dengan NaCl. dengan larutan antiseptic, serta dicampur
e. Lakukan nekrotomi. dengan antibiotic agar dapat mempercepat
f. Evaluasi kerusakan jaringan dan penyembuhan luka.
perkembangan pertumbuhan jaringan e. Jaringan nekrotik pada luka furunkel akan
memperlambat proses epitelisasi jaringan luka
sehingga memperlambat perbakan jaringan.
f. Apabila masih belum mencapai dari kriteria
evaluasi 15x24 jam, maka perlu dikaji ulang
faktor-faktor menghambat pertumbuhan luka.
E: Edukasi Apabila furunkel pecah, cairannya dapat menyebarkan
Anjurkan pasien untuk tidak memencet/ kuman ke sekitar kulit yang normal
menekan bisul
C: Kolaborasi
Kolaborasi dengan pemberian obat topikal