Anda di halaman 1dari 2

Nyeri b.

d respons inflamasi lokal saraf perifer kulit


Tujuan: dalam waktu 1 x 24 jam nyeri berkurang/ hilang atau teradaptasi
Kriteria evaluasi:
1. Secara subjektif melaporkan nyri berkurang atau dapat diadaptasi. Skala nyeri 0-1 (0-4)
2. Dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
3. Pasien tidak gelisah
intervensi Rasional
O: Observasi Menjadi parameter dasar untuk mengetahui sejauh
Kaji nyeri dengan pendekatan PQRST mana intervensi yang diperlukan dan sebagai evaluasi
keberhasilan dari intervensi manajemen nyeri
keperawatan.
N: Nursing 1. Untuk mempercepat pematangan furunkel (bisul),
1. Beri kompres hangat kompres dengan kain basah dan hangat sekitar 20
2. Lakukan menajemen nyeri keperawatan: menit. lakukan 3 kali sehari.
a. Atur posisi fisiologis. 2. Rasional menajemen:
b. Istirahatkan klien a. Posisi fisiologis akan meningkatkan asupan O2
c. Menajemen lingkungan: lingkungan ke jaringan yang mengalami iskemia. Posisi
tenang dan batasi pengunjung. yang ideal adalah pada arah yang berlawanan
d. Ajarkan teknik relaksasi pernapasan dengan letak furunkel.
nafas dalam b. Istirahat diperlukan selama fase akut dan
e. Aarkan teknik distraksi pada saat setelah dilakukan ekstraksi pus dengan
nyeri. drainase. Kondisi ini akan meningkatkan suplai
f. Lakukan manajemen sentuhan. darah pada jaringan yang mengalami
peradangan.
c. Lingkungan tenang akan menurunkan stimulus
nyeri eksternal dan pembatasan pengunjung
akan membantu meningkatkan kondisi O2
diruangan
d. Meningkatkan asupan O2 sehingga akan
menurunkan nyeri sekunder dari peradangan.
e. Distraksi dapat menurunkan stimulus internal
dengan mekanisme peningkatan produksi
endorphin dan enkefalin yang dapat memblok
reseptor nyeri untuk tidak dikirimkan ke
korteks serebri sehingga menurunkan persepsi
nyeri.
f. Menajemen sentuhan pada saat nyeri berupa
sentuhan dukungan psikologis dapat
membantu suplai darah dan oksigen ke area
nyeri dan menurunkan persepsi nyeri.

E: Edukasi 1. Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan


1. Jelaskan dan bantu pasien dengan nonfarmakologi lainnya telah menunjukan
tindakan pereda nyeri n6nfarmakologi keefektifan dalam mengurangi nyeri.
dan noninvansif
C: Kolaborasi 1. Ekstraksi untuk mengevakuasi pus dengan tindakan
1. Kolaborasi untuk ekstraksi pus. insisi kecil dengan skapel akan mempercepat
2. Kolaborasi dengan dokter dalam kesembuhan karena tegangan akan berkurang dan
pemberian analgetik. evakuasi pus serta jaringan nekrotik yang lepas
terjadi secara langsung.
2. Analgetik memblok lintasan nyeri sehingga nyeri
akan berkurang.

Kerusakan integritas jaringan kulit b.d. nekrosis lokal sekunder dari akumulasi pus pada jaringan
folikel rambut.
Tujuan: dalam waktu 5 x 24 jam integritas kulit membaik secara optimal.
Kriteria evaluasi:
1. Pertumbuhan jaringan meningkat, keadaan luka membaik, pengeluaran pus pada luka tidak ada
lagi, luka menutup.
intervensi Rasional
O: Observasi Menjadi data dasar untuk memberikan informasi
Kaji kerusakan jaringan lunak yang terjadi intervensi perawatan luka, alat apa yang akan dipakai
pada klien dan jenis larutan apa yang akan digunakan.
N: Nursing 1. Diet TKTP diperlukan untuk meningkatkan asupan
1. Tingkatkan asupan nutrisi. dari kebutuhab pertumbuhan jaringan.
2. Lakukan perawatan luka: 2. Rasional perawatan:
a. Lakukan perawatan luka dengan a. Perawatan luka dengan teknik steril dapat
teknik steril. mengurangi kontaminasi kuman langsung ke
b. Kaji keadaan luka dengan teknik area luka.
membuka balutan dengan b. Manajemen ke kasa membuka luka dengan
mengurangi stimulus nyeri, bila mengguyur larutan NaCl ke kasa dapat
melekat kuat kasa diguyur dengan mengurangi stimulus nyeri.
NaCl. c. Teknik membuang jaringan dan kuman di area
c. Lakukan pembilasan luka dari arah luka dan diharapkan keluar dari area luka.
dalam keluar dengan cairan NaCl. d. NaCl merupakan larutan fisiologis yang lebih
d. Tutup luka dengan kasa antimikroba mudah diabsorpsi oleh jaringan dibandingkan
steril dan dikompres dengan NaCl. dengan larutan antiseptic, serta dicampur
e. Lakukan nekrotomi. dengan antibiotic agar dapat mempercepat
f. Evaluasi kerusakan jaringan dan penyembuhan luka.
perkembangan pertumbuhan jaringan e. Jaringan nekrotik pada luka furunkel akan
memperlambat proses epitelisasi jaringan luka
sehingga memperlambat perbakan jaringan.
f. Apabila masih belum mencapai dari kriteria
evaluasi 15x24 jam, maka perlu dikaji ulang
faktor-faktor menghambat pertumbuhan luka.
E: Edukasi Apabila furunkel pecah, cairannya dapat menyebarkan
Anjurkan pasien untuk tidak memencet/ kuman ke sekitar kulit yang normal
menekan bisul
C: Kolaborasi
Kolaborasi dengan pemberian obat topikal

Anda mungkin juga menyukai