Asp April
Asp April
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Teori Pelaporan Dalam Sektor Publik
Dalam organisani sektor publik, ada dua jenis pelaporan yang dikenal yakni
pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan. Pelaporan kinerja merupakan refleksi
kewajiban untuk mempresintasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas serta
sumber daya yang harus dipertanggungjawabkan. Pelaporan ini merupakan wujud
dari proses akuntabilitas. Sedangkan pelaporan keuangan adalah cerminan dari
posisi keuangan serta transaksi yang telah dilakukan suatu organisasi sektor publik
dalam kurun waktu tertentu.
Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :
Laporan posisi keuangan, atau disebut juga dengan neraca ataupun laporan
aktiva dan kewajiban adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva,
hutang dan modal pemilik pada satu saat tertentu. Sevara minimum, laporan posisi
keuangan harus memasukkan pos-pos yang menyajikan jumlah berikut :
1. Properti, pabrik dan peralatan
2. Aktiva-aktiva tak berwujud
5
3. Aktiva-aktiva financial
4. Investasi yang diperlukan dengan metode ekuitas
5. Persediaan
6. Pemulihan transaksi non pertukaran, termasuk pajak dan transfer
7. Piutang dari transaksi pertukaran
8. Kas dan setara kas
9. Hutrang pajak dan transfer
10. Hutang karana transaksi pertukaran
11. Cadangan (provision)
12. Kewajiban tidak lancer
13. Pertisipasi minoritas, dan
14. Aktiva/ekuitas neto
1. Pengakuan pendapatan
2. Prinsip-prinsip konsolidasi, termasuk entitas pengendalian
3. Investasi-investasi
4. Pengakuan depresiasi/amortisasi aktiva berwujud dan tak berwujud
5. Kapitalisasi biaya dan pengeluaran lain
6. Persediaan yang dimiliki untuk dijual
7. Aktiva bersyarat lain
8. Kontrak-kontrak kontruksi
9. Investasi property
10. Instrument financial dan investasi
11. Sewa guna usaha/lease
12. Biaya penelitian dan pengembangan
13. Persediaan untuk dikonsumsi
14. Penyisihan
15. Biaya manfaat pensun
16. Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai (hedging)
17. Devinisi segmen-segmen dan dasar alokasi biaya antar segmen
18. Akuntansi inflasi
19. Hibah pemerintah.
8
Analisis laporan keuangan dapat ditinjau dari ragam pelaporan yang ada, yaitu:
1. Tingkat kematian
2. Tingkat kematian bayi
3. Konsumsi kalori per kapita
4. Tingkat pendidikan dasar
5. Tingkat pendidikan menengah
Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik
sebagai berikut:
Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas keluar.
Akun keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan tidak
bisa dihasilkan apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban.. data yang ada
hanyalah perimbangan kas. Penjualan hanya dicatat saat kas diterima, sehingga
tidak ada pos piutang. Laporan arus kas banyak dipakai dalam akuntansi bisnis,
namun sebagai tambahan atas laporan pendapatan dan laporan posisi keuangan.
11
“Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dirumuskan atau
dimasukan bukan sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) dalam jumlah yang
sesuai satu sma lain, dapat di pertahankan atau dianggap benar dan berkaitan
dengan rekening laba dan rugi selama periode bersangkutan.
1. Transaksi 2. Analisis
bukti
transaksi
1. Transaksi
Adalah persetujuan jual beli antara satu pihak dengan pihak lain. Dalam hal
ini transaksi yang dimaksud adalah transaksi antara organisasi sector public
dan pihak lain.
Dalam setiap transaksi selalu disertai dengan bukti pendukung yang berisi
informasi tentang kegiatan transaksi tersebut.
Seperti telah dijelaskan diatas, dari analisis bukti transaksi tersebut akan
dilakukan pencatatan atas transaksi yang telah terjai. Pencatatan transaksi
dilakukan oleh bendahara dalam jurnal.
Dalam buku besar terdapat daftar nama kelompok akun yang ada pada suatu
organisasi. Berdasarkan nama akun yang ada, catatan akan transaksi
tersebut dikelompokan sesuai dengan namanya masing masing. Hal ini
disebut dengan posting
1) Tahap Pencatatan
Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti
transaksi dan bukti pencatatan.
Kegiatan pencatatan bukti transaksi dalam buku harian atau jurnal.
Memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau
jenisnya ke dalam akun buku besar.
2) Tahap Pengikhtisaran
Penyusunan neraca saldo berdasarkan akun buku besar
Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur
Pembuatan ayat jurnal penutup
Pembuatan neraca saldo setelah penutupan.
Pembuatan ayat jurnal pembalik
3) Tahap Pelaporan
Laporan pada unit kerja organisasi
Laporan konsolidasi organisasi
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA