OLEH :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah tugas dari mata kuliah Manajemen Bencana dengan judul
“Makalah Tempat Pengungsian Terjadinya Bencana”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
A. Defenisi ......................................................................................................................
B. Jenis-jenis pengungsi .................................................................................................
C. Pedoman penbanguna yang dipakai sebagai tempat sementara .................................
D. Pemilihan tempat bernaungan darurat .......................................................................
E. Syarat pemukiman darurat .........................................................................................
F. Perbedaan anatar pencari suaka dan migrant .............................................................
A. Kesimpilan .................................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengungsi adalah seseorang atau sekelompok orang yang meninggalkan suatu
wilayah guna menghindari suatu bencana atau musibah. Bencana ini dapat
berbentuk banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran, dan lain sebagainya yang
diakibatkan oleh alam.
pengungsi adalah sekelompok orang yang meninggalkan negaranya (melewati
batas negara) karena terpaksa yang disebabkan adanya rasa takut akan penganiayaan,
penyiksaan atau ancaman penyiksaan, pengusiran, adanya perlawanan politik atau
pemberontak dengan alasan ras, agama, kebangsaan, dan keanggotaannya dalam
kelompok sosial tertentu. (Malcom Proudfoot dan Pietro Verri)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan pengungsi?
2. Apa jenis-jenis pengungsi?
3. Bagaimana pedoman pembangunan yang dipakai sebagai tempat sementara?
4. Bagaimana pemilihan tempat bernaungan darurat?
5. Bagaimana syarat pemukiman darurat?
6. Bagaimana perbedaan antara pencari suaka dan migrant?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pengungsi
2. Untuk mengetahui jeni-jenis pengungsi
3. Untuk mengetahui pedoman pembangunan yang dipakai sebagai tempat sementara
4. Untuk mengetahui pemiliha tempat bernaungan darurat
5. Untuk mengetahui syarat pemukiman darurat
6. Untuk mengetahui perbedaan antara pencari suaka dan migrant
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa akar kata dari istilah
pengungsi adalah ungsi dan kata kerjanya adalah mengungsi, yaitu pergi mengungsi
(menyingkirkan) diri dari bahaya atau menyelamatkan diri (ke tempat yang memberikan
rasa aman), pengungsi adalah kata benda yang berarti orang yang mengungsi adalah
penduduk suatu negara yang pindah ke negara pengungsi politik lain karena aliran politik
yang bertentangan dengan politik penguasa negara asalnya
Pengungsi adalah seseorang atau sekelompok orang yang meninggalkan suatu
wilayah guna menghindari suatu bencana atau musibah. Bencana ini dapat
berbentuk banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran, dan lain sebagainya yang
diakibatkan oleh alam.
pengungsi adalah sekelompok orang yang meninggalkan negaranya (melewati
batas negara) karena terpaksa yang disebabkan adanya rasa takut akan penganiayaan,
penyiksaan atau ancaman penyiksaan, pengusiran, adanya perlawanan politik atau
pemberontak dengan alasan ras, agama, kebangsaan, dan keanggotaannya dalam
kelompok sosial tertentu. (Malcom Proudfoot dan Pietro Verri)
B. JENIS-JENIS PENGUNGSIAN
Latar belakang terjadinya pengungsi dapat dikelompokkan dalam dua jenis, Yaitu:
1. Pengungsian karena bencana alam (Natural Disaster).
Pengungsian ini pada prinsipnya masih dilindungi negaranya keluar untuk
menyelamatkan jiwanya, dan orang-orang ini masih dapat minta tolong pada negara
dari mana ia berasal.
2. Pengungsian karena bencana yang dibuat Manusia (Man Made Disaster).
Pengungsian ini pada prinsipnya pengungsi keluar dari negaranya karena
menghindari tuntutan (persekusi) dari negaranya. Biasannya pengungsi ini karena
lasan politik terpaksa meninggalkan negaranya, orang-orang ini tidak lagi mendapat
perlindungan dari pemerintah dimana ia berasal.
C. PEDOMAN PEMBANGUNAN YANG DIPAKAI SEBAGAI TEMPAT
SEMENTARA (WHO,2003)
1. Tempat tidur (ranjang atau tikar) minimum terletak di lantai seluas 3,5m2 atau ruang
10m2. Jika atap cukup tinggi dapat dipakai ranjang susun, Jarak antar ranjang atau
tikar minimum 0,75 m.
2. Ventilasi cukup, udara: 20-30 m2/orang. Dapat dengan bantuan ventilasi buatan.
7. Cukup akses air minum, air untuk memasak, higiene perseorangan dan domestik
8. Setiap 10 orang mendapat bak untuk mencuci, atau bak besar 4-5 m untuk setiap 100
orang.
10. Tersedia tong sampah 50-100 liter untuk setiap 12-15 orang. Tong sampah dengan
penutup jadwal pembuangan sampah.
2. Topografi lahan harus memungkinkan penyaluran air limbah yang mudah dan terletak
lebih tinggi
3. Tempat terlindungi secara alami dari kondisi cuaca yang tidak bersahabat
4. Hindarkan dengan tempat yang berdekatan dengan zona industri, perdagangan, bising,
pencemaran udara, dll
5. Terdapat lahan untuk pengelolaan sanitasi dan sampah yang cukup dekat dengan
pemukiman.
6. Area pemukiman menghadap berlawanan dengan arah angin agar terhindar dari bau
yang berasal dari jamban.
8. Tempat distribusi makanan harus diatur agar tercipta kondisi aman untuk orang
mengambil makanan dan membagikan makanan.
9. Kamp pengungsian jangan menampung lebih dari 10.000 – 12.000 orang lebih
baik dipecah menjadi 1000/unit menghindari terjadinya penularan penyakit
10. Saluran limbah digali di sekeliling tenda atau tempat bernaung. Alirkan jauh dari
tempat bernaung,juamban, pusat kesehatan dan gudang.
11. Pemukiman dilengkapi dengan 2 akses jalan demi keamanan dan mengurangi
kemungkinan terputusnya jalan karena banjir.
13. Tempat bernaung diatur berbaris atau berkelompok sebanyak 10-12 unit di kedua tepi
jalan (lebar minimal 10 m, supaya lalu lintas lancar dan dapat dilewati ambulan)
14. Pada daerah yang cukup dingin, sediakan kompor penghangat, ajarkan cara pemakai
untuk mencegah kebakaran.
15. Jika tidak ada tenaga listrik, gunakan lampu minyak atau baterai
Kedua motif pengungsian tersebut tidak diatur dalam Konvensi wina yang
dibahas dalam skripsi ini. Namun yang peneliti bahas adalah pengungsian yang
diakibatkan perang dan konflik bersenjata, yang memaksa seseorang dan atau
sekelompok orang terpaksa keluar dari negaranya sendiri untuk mendapatkan
perlindungan dari negara lain, untuk menyelamatkan hidupnya dan mencari kehidupan
yang lebih layak.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengungsi adalah seseorang atau sekelompok orang yang meninggalkan suatu
wilayah guna menghindari suatu bencana atau musibah. Bencana ini dapat
berbentuk banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran, dan lain sebagainya yang
diakibatkan oleh alam.
Jenis-jenis pengungsi ada dua yaitu pengunsi karena bencana Alam (natural
Disaster) dan pengunsi karena bencana yang di buat manusia (man Made disaster)
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?safe=strict&rlz=1C1CHBD_enID795ID795&sxsrf=ACYBGNQ
WKQdWXKH1NT5NPMXYS04vS5YuWA:1576636006354&q=pengertian+pengungsi+menurut
+para+ahli&sa=X&ved=2ahUKEwjJ6-
Tokr7mAhVKOisKHanwDl8Q1QIoA3oECAwQBA&biw=1366&bih=608
file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/Perlindungan-Pengungsi-Refugee-Menurut-
Hukum-Internasional.pdf
file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/fahmi%20bab%20II_2.pdf