Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami semua, makalah ini dapat diselesaikan sesuai
dengan waktunya yang diharapkan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Manajemen
Keuangan. Dalam penulisan makalah ini pembuat menyadari masih banyak kesalahan yang
perlu diperbaiki bersama, untuk itu kritik dan sarannya perlu untuk disampaikan kepada kami.
Agar penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus sebagai upaya perbaikan
dan penyempurnaan dimasa yang akan datang. Akhir kata kurang dan lebihnya kami ucapkan
terimakasih, penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri lebih-lebih kepada
seluruh pembaca pada umumnya. Bandung, 15 Mei 2018 Penyusun

DAFTAR ISI

KataPengantar............................................................................................................i

Daftar Isi…………………...……………………………………………………………………..ii

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………...………….......1

1.2. Perumusan Masalah ………………………………………….....………..………………......2 1.3.


Tujuan Penelitian …………………………………………………………..………………...2 BAB II
Pembahasan

2.1. Pengertian WACC………………………………………………………..………………..…4

2.2. Cara Menghitung WACC…………………………………………………………….....……4

2.3. Contoh Soal Perhitungan WACC…………………………………………………….............5 2.4.


Langkah-Langkah Menentukan WACC………………………………………………….…..8 BAB III
Penutup

3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………...................10 Daftar


Pustaka……………………………………………………………………………….....11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan tentu membutuhkan dana untuk membiayai proyek – proyek investasinya.
Perlu diketahui bahwa pendanaan investasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
dana internal perusahaan atau dapat didanai oleh dana eksternal perusahaan. Jika perusahaan
mendanai investasinya melalui dana internal perusahaan, maka perusahaan dapat mendanai
proyek investasinya melalui laba ditahan (retained earning) yang dimilikinya. Jika dari dana
eksternal, maka perusahaan dapat mendanainya melalui penerbitan saham baru, penerbitan
obligasi, meminjam kepada bank, dan lain – lain. Terdapat kemungkinan untuk mendanai
perusahaan sepenuhnya dengan saham biasa. Dalam situasi seperti ini, biaya modal yang
digunakan untuk menganalisis keputusan penganggaran modal seharusnya adalah tingkat
pengembalian atas ekuitas yang diminta. Namun, sebagian besar perusahaan mendapatkan
bagian yang yang substantial dari modal melalui utang, dan banyak juga yang menggunakan
saham preferen. Untuk setiap perusahaan, biaya modal harus mencerminkan biaya rata – rata
dari bermacam – macam sumber dana yang digunakan, tidak hanya biaya ekuitas saja. Dalam
hal ini, untuk mengetahui biaya modal, maka kita perlu menghitung besarnya WACC (weighted
average cost of capital), yaitu rata – rata tertimbangbiaya modal. Untuk menghitung WACC,
maka kita perlu memahami beberapa item yang terdapat di sebelah kanan neraca, yaitu
berbagai jenis pinjaman, saham preferen, dan saham biasa. Dalam hal ini, kita juga harus
memahami yang disebut dengan komponen modal. Ada pun pengertian dari komponen modal
adalah salah satu dari berbagai jenis modal yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghimpun dana. Biaya masing – masing komponen disebut biaya komponen dari jenis modal
tersebut. Dalam pembahasan kali ini, kita akan berkonsentrasi pada tiga komponen utama,
yaitu utang, saham preferen, dan ekuitas biasa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian WACC?

2. Bagaimana cara menghitung WACC?

3. Bagaimana contoh Soal Perhitungan WACC?

4. Bagaimana langkah-langkah menentukan WACC?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk memenuhi salah satu tugas Manajemen Keuangan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Weighted Average Cost Of Capital (WACC)

Weighted Average Cost Of Capital (WACC) adalah laba dari investasi baru dengan resiko
rata-rata yang peruasahaan harus harapkan untuk mempertahankan harga saham.

2.2 Cara Menghitung Weighted Average Cost Of Capital (WACC)

Perusahaan dalam membiayai proyek investasinya bisa hanya menggunakan modal sendiri,
sehingga cost of capital yang digunakan sebagai cut of rate sebesar biaya modal sendiri yang
bersangkutan. Tetapi seringkali suatu proyek investasi tidak hanya menggunakan satu sumber
dana, tetapi menggunakan berbagai sumber dana sekaligus. Misalnya selain menggunakan
saham biasa, juga menggunakan saham preferen dan hutang. Apabila perusahaan
menggunakan kombinasi beberapa jenis sumber dana, maka cost of capital yang perlu
diperhitungkan adalah keseluruhan biaya modal atau disebut sebagai weighted average cost of
capital atau biaya modal rata-rata tertimbang. Menghitung weighted average cost of capital atau
WACC dapat menggunakan rumus berikut ini wd, wp, ws didasarkan pada sasaran struktur
modal (capital structure) perusahaan yang dihitung dengan nilai pasar (market value)-nya.
Setiap perusahaan harus memiliki suatu struktur modal yang dapat meminimumkan biaya
modal sehingga dapat memaksimumkan harga saham.

2.3 Contoh Soal Perhitungan WACC

1. PT. ABC memiliki sasaran struktur permodalan yang terdiri atas 45% utang, 2% saham
preferen, dan 53% ekuitas biasa (saldo laba ditahan plus saham biasa). Biaya utang sebelum
pajak Kd adalah 10%, biaya utang setelah pajak = Kd(1-T) = 10%(0,6) = 6%, biaya saham
preferen, Kp = 10,3%, dan biaya ekuitas biasa adalah Ks = 13,4%. Tarif pajak marginal adalah
40%, dan seluruh ekuitas barunya akan berasal dari saldo laba ditahan. Maka kita dapat
menghitung rata – rata tertimbang baiaya modal atau WACC sebagai berikut: = 0,45(10%)(0,6)
+ 0,02(10,3%) + 0,53(13,4%) = 10,0% Dengan demikian, rata – rata tertimbang biaya modal
pada PT. ABC adalah 10%. Perlu diketahui bahwa perusahaan menargetkan struktur modal
yang tentu nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan.

2. Suatu perusahaan mempunyai struktur modal sebagai berikut : – Hutang jangka panjang Rp.
65.000.000,- – Saham Preferen Rp. 15.000.000,- – Saham Biasa Rp. Rp. 120.000.000,- Biaya
Masing – masing sumber dana : Hutang 6% (sebelum pajak), saham preferen 7%, saham biasa
10% & pajak perseroan 50%. Biaya modal rata – rata tertimbang perusahaan tersebut dapat
dihitung sebagai berikut : Cara I Sumber Dana Jumlah Proporsi b. modal setelah pajak B.
modal rata-rata Utang 65.000.000,- 32.50% 3% 0.975 S. Preferen 15.000.000,- 7.50% 7%
0.525 S. Biasa 120.000.000,- 60% 10% 6 WACC 7.5 % Note : cara menghitung proporsi untuk
utang = 65.000.000,-/200.000.000,- x 100% = 32.50% S. preferen = 15.000.000,-/200.000.000,-
x 100% = 7.50% S. biasa = 120.000.000,-/200.000.000,- x 100% = 60% cara menghitung modal
setelah pajak hutang = biaya sebelum pajak (1 – pajak perseroan) = 6% (1 – 50%) = 3% Cara II
Sumber Dana Jumlah b. modal setelah pajak Jumlah biaya Utang 65.000.000,- 3% 1.950.000,-
S. Preferen 15.000.000,- 7% 1.050.000,- S. Biasa 120.000.000,- 10% 12.000.000,-
200.000.000,- 15.000.000,- WACC = 15.000.000,-/200.000.000,- x 100% = 7.5%

3. Target struktur modal perusahaan adalah 30% hutang, 10% saham preferen dan 60% modal
sendiri (yang seluruhnya berasal dari laba ditahan). Biaya hutang adalah 12%, biaya saham
preferen 12,6% dan biaya laba ditahan 16,5%, pajak diketahui sebesar 40%. Berapa struktur
modal keseluruhannya?

4. PT.XYZ adalah perusahan yang bergerak dibidang perakitan komputer, membutuhkan modal
sebesar 100 miliar rupiah untuk meningkatkan kapasitas produksi dan melakukan ekspor ke
Eropa. Untuk memperoleh dana maka PT.XYZ menerbitkan 15 juta lembar saham yang akan
dijual dengan harga 5.000 rupiah per lembar. Para pemegang saham mengharapkan return
sebesar10%. PT.XYZ juga menerbitkan 1 juta lembar obligasi yang dijual seharga 25.000
rupiah tiap lembarnya untuk melengkapi kebutuhan modal. Para pemegang obligasi
mengharapkan return sebesar 6%. Maka weighted average cost of capital (WACC) dari
perusahaan XYZ dapat dihitung sebagai berikut: Re = 10% Rd = 6% E = 15 juta lembar x Rp.
5.000/lembar = 75 miliar rupiah D = 1 juta lembar x Rp. 25.000/lembar= 25 miliar rupiah WACC
= (25/100) 6% + (75/100) 10% = 9% Angka WACC 9% berarti bahwa setiap uang 10.000 rupiah
yang diinvestasikan, PT.XYZ minimal harus menghasilkan tingkat pengembalian 900 rupiah tiap
tahunnya.
Contoh diatas menggunakan dua opsi pilihan pendanaan yaitu obligasi dan saham. Dari tingkat
return yang diajukan, pendanaan melalui obligasi relatif lebih baik dibanding saham karena
menurunkan tingkat cost of capital. Meski begitu, pendanaan lewat saham lebih mudah menarik
investor karena likuiditas dan potensi tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibanding obligasi.
Dengan perhitungan yang akurat, cost of capital merupakan faktor penentu apakah suatu
proyek atau bisnis menguntungkan atau tidak.

2.4 Langkah-langkah Menentukan Weight Average Cost Of Capital (WACC) Berikut langkah-
langkah menenentukan Weight Average Cost Of Capital (WACC) adalah sebagai berikut:

1) Menghitung biaya utang setelah pajak (kD) kD = (1-t) kd Dimana : kD : Biaya utang setelah
pajak t : Tarif pajak perusahaan Kd : Biaya utang

2) Menghitung Biaya Modal kE = Rf + (Rm - Rf) β Dimana : Rf : Tingkat pengembalian atas


investasi bebas resiko, dimana umumnya merupakan suku bunga obligasi pemerintah atau
surat berharga pemerintah. Rm : Tingkat bunga investasi rata-rata seluruh pasar Β : Ukuran
tingkat resiko saham perusahaan

3) Menghitung Struktur Permodalan Struktur permodalan dapat dihitung dengan menggunakan


rumus sebagai berikut : Komposisi Utang (wD) : Total Utang Total Utang +Modal Komposisi
Modal (wE) : Total Modal Total Utang + Modal

4) Weight Average Cost Of Capital (WACC) X 100% X 100% 11 WACC = (wD x kD) + (wE x kE)
Dimana, kD : biaya utang setelah pajak kE : biaya modal wD: komposisi utang wE : komposisi
modal

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan WACC berfungsi sebagai reality check bagi investor.

Pada umumnya, investor tidak akan bersusah payah menghitung WACC karena
perhitungannya rumit dan memerlukan informasi yang rinci. Meskipun demikian hal ini bisa jadi
membantu investor memahami arti dari WACC dalam laporan analisis.

DAFTAR PUSTAKA

Imam Gunawan.2009.Analisa Capital Budgeting (online) ​http://ririnko.blogspot.com​ l


http://managementofpia.blogspot.com​ ​www.academia.edu​ Makalah Cost of Capital xx

Anda mungkin juga menyukai