Anda di halaman 1dari 3

THT 172

POLIP HIDUNG
 Defenisi : Massa yang lunak – putih atau kebiruan dalam rongga hidung, bertangkai – tersusun
seperti anggur. Umumnya multiple dan bilateral.
Mengakibatkan sumbatan pada hidung.
 Polip dari pembengkakan mukosa hidung yang banyak cairan interselluler  terdorong ke rongga
hidung oleh gaya berat.
 Dapat timbul dari tiap bagian mukosa hidung atau sinus paranasal  sering bilateral.

Polip
 Sering dari sinus ethmoid (multiple).
 Polip dari sinus maxilla (antrum) dapat keluar melalui ostium sinus maxilla  ke rongga hidung.
Dapat membesar ke koana dan nasofaring. Disebut Polip Koanal / Antrokoanal.
 Terutama pada dewasa, anak  jarang.
 Etiologi :
 Reaksi hipersensitif/alergi hidung yang kronis.
 Infeksi  pada hidung dan sinus paranasal sering bersamaan dengan polip.
 Pathogenesa :
 Mukosa oedem (terutama meatus media)
 Kemudian stroma terisi cairan interselluler  mukosa yang oedem  polipoid.
 Mukosa  >>  turun ke rongga hidung – membentuk tangkai  terbentuk polip.
 Polip serous : Cairan > Jaringan ikat
Polip fibrous : Jaringan ikat > Cairan
 Miskin pembuluh darah, saraf dan kelenjar.
Epitel torak berlapis semu.
 Bersifat residik  alergi.

Nasal polyps grow from the swollen lining of


the sinus cavities
Nasal polyps from
two different people

 Gejala :
 Keadaan umum : Hidung tersumbat.
Dapat  hiposmia atau anosmia
 Sekret : Cair – mucous – purulent.
 Dapat menutup ostium sinus paranasal  sinusitis  keluhan : sakit kepalam rinore.
 Bila penyebab alergi  keadaan umum : Bersin, iritasi hidung.

41
THT 172

Polyps blocking the airway in the nose

 Pemeriksaan :
Polip Konka Polipoid
 Bertangkai – dapat bergerak  Tidak bertangkai – sukar dibedakan
 Konsistensi : Lunak  Konsistensi : Keras
 Nyeri tekan (-)  Nyeri tekan (+)
 Tidak mudah berdarah  Mudah berdarah
 Dengan vasokonstriktor tidak mengecil  Vasokonstriktor  mengecil
 Putih atau kebiruan  Merah muda

 Pemeriksaan :
 Rinoskopi anterior
▫ Massa polip, bertangkai, putih kebiruan pada meatus/konka media.
▫ Bergerak bebas pada tangkainya.
▫ Multiple dan bilateral.
▫ Pada yang kronis, punggung hidung melebar : “Frog Nose” (hidung kodok).
 Rinkoskopi posterior
Polip (+) – pada koanal polip.

Antrochoanal polyps arise from


the maxillary sius

 Terapi :
 Ekstraksi polip (“Polipektomi”) dengan sinar polip dan forsep.
 Bila sudah terdapat sinusitis  drainase sinus.
 Sering kambuh  bila penyebab alergi, perlu terapi kausal.
 Polip sinus ethmoid  Etmoidektomi intra atau extra nasal.

CORPUS ALIENUM HIDUNG


 Defenisi :
 Benda asing dalam rongga hidung.
 Umumnya pada anak.
 Etiologi :
42
THT 172
 Hidup : Larva lalat (“Myasis nasi”)
Lintah / pacat.
 Mati : Manik, k.barus, busa, setip, kancing, biji-bijian, daun, dll.
 Gejala :
Sekret hidung : - Unilateral
- Berbau atau berdarah
 Diagnosa :
Rinoskopi anterior  corpus alienum (+)
 Terapi :
 Ekstraksi dengan : - Forsep hidung – alligator
- Instrumen bersudut
▫ Corpus : Bulat  jangan dengan pinset !
▫ Corpus : Binatang hidup  matikan dahulu dengan minyak, paraffin, alkohol.
 Antibiotik kalau perlu
 Tetes hidung

Rhinolith
 Suatu massa “calcareous” di hidung orang dewasa akibat
endapan garam calcium atau magnesium dari sekret
hidung.
 Etiologi : Garam terbentuk tanpa asal atau sekitar
corpus hidung.
 Gejala : Sama dengan corpus hidung, dengan sekret
 Diagnosa: Massa keras kecoklatan, bentuk “Mulberry”.
 Terapi : Ekstraksi seperti corpus hidung kalau besar 
pecahkan dulu  ekstraksi.

43

Anda mungkin juga menyukai