Anda di halaman 1dari 11

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KEBIJAKAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR


128/2004 DAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 75/2014 TENTANG PUSKESMAS
Shanti Pawitra Paramesthi

IKM B 2018 / 101811133142

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Abstrak

Di Indonesia, berbagai macam hal yang berhubungan dengan kesehatan diatur dalam
Undang-undang Dasar 1945, Keputusan Menteri, maupun Peraturan Menteri. Salah
satu sarana pelayanan kesehatan yang diatur dalam kebijakan-kebijakan pemerintah
adalah Puskesmas. Puskesmas yang merupakan penyelenggara layanan kesehatan
strata pertama dalam melakukan upaya promotif dan preventif tentu akan sangat
berkaitan dengan masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan tentang Puskesmas diatur
dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.128 tahun 2004 dan Peraturan Menteri
Kesehatan No. 75 tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kepustakaan atau kajian literature (literature review), dan manfaat dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang dua kebijakan pemerintah
yang membahas Puskesmas.

Kata kunci: Kepmenkes, Permenkes, Puskesmas


PENDAHULUAN

Di Indonesia, salah satu sarana pelayanan kesehatan yang paling penting adalah
Puskesmas. Puskesmas merupakan singkatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat yang
menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan pada tingkat pertama, dan diharapkan dapat
memberikan kegiatan-kegiatan pelayanan untuk masyarakat sesuai dengan tugas dan
wewenangnya. Agar dalam pelaksanaan tugasnya tidak terjadi kesalahan dan
ketidakserasian, maka di Indonesia telah dibuat suatu kebijakan yang mengatur tentang
Puskesmas. Kebijakan tersebut antara lain Keputusan Menteri Kesehatan No. 128
tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat dan Peraturan
Menteri Kesehatan No.75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan membandingkan


dua kebijakan yang dibuat oleh pemerintah mengenai Puskesmas serta untuk
mengenalnya lebih dalam lagi. Adapun isi dari penelitian ini antara lain persamaan dan
perbedaan kebijakan, pengertian Puskesmas, visi dan misi Puskesmas, tugas pokok dan
fungsi Puskesmas, pelayanan yang diberikan, Sistem Kesehatan Nasional, serta
organisasi yang senantiasa berkembang. Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk
menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan juga pembaca tentang dua kebijakan
yang mengatur tentang Puskesmas ini.

KAJIAN PUSTAKA

1. Keputusan Menteri Kesehatan No. 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan


Dasar Puskesmas
Kepmenkes No. 128 Tahun 2004 dibuat untuk mengoptimalkan fungsi
Puskesmas dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan
menuju Indonesia Sehat 2010. Kepmenkes ini berisi tentang kebijakan dan
langkah-langkah strategi yang digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan Puskesmas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Permenkes No. 75 Tahun 2014 dibuat dan ditetapkan atas pertimbangan
bahwa Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan. Selain itu, penyelenggaraan Puskesmas perlu ditata
ulang untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas
pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat serta menyukseskan
program jaminan sosial nasional.

METODE

Dalam penelitian ini menggunakan metode kepustakaan atau kajian literature


(literature review) yaitu merupakan penelitian dengan cara mengumpulkan data dan
menganalisis data yang berasal dari artikel, jurnal, skripsi, tesis, maupun penelitian
orang lain tentang topik yang dibahas oleh penulis. Fokus penelitian kepustakaan
adalah menemukan berbagai teori, hukum, prinsip, atau gagasan yang digunakan untuk
menganalisis dan memecahkan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Persamaan dan Perbedaan Kebijakan

Persamaan Keputusan Menteri Kesehatan No. 128 Tahun 2004 dan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 antara lain:

a. Tujuan terwujudnya pembangunan kesehatan di Puskesmas

Pada Kepmenkes No. 128 tahun 2004 dijelaskan pada Bab II B, sedangkan
pada Permenkes No. 75 tahun 2014 dijelaskan pada Pasal 2 ayat 2. Di kedua
kebijakan tersebut tertulis bahwa visi pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju
terwujudnya Indonesia Sehat.

b. Azas pertanggungjawaban wilayah puskesmas


Hal ini diatur pada Kepmenkes No. 128 tahun 2004 Bab IV B poin 1 dan
Permenkes No. 75 tahun 2014 Pasal 3 ayat 3. Azas pertanggungjawaban
wilayah puskesmas, artinya puskesmas bertanggungjawab meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

c. Kedudukan Puskesmas di wilayah kabupaten/kota

Hal ini diatur pada Kepmenkes No. 128 tahun 2004 Bab III A poin 2 dan
Permenkes No. 75 tahun 2014 Pasal 32. Dijelaskan bahwa kedudukan
puskesmas di wilayah kabupaten/kota adalah sebagai unit pelaksana teknis
dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.

d. Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

Hal ini diatur pada Kepmenkes No. 128 tahun 2004 Bab III A poin 1 dan
Permenkes No. 75 tahun 2014 Pasal 35 ayat 1. Menjelaskan bahwa puskesmas
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama.

e. Upaya kesehatan masyarakat wajib/esensial

Hal ini diatur pada Kepmenkes No. 128 tahun 2004 Bab IV A poin 1 dan
Permenkes No. 75 tahun 2014 Pasal 36 ayat 2. Upaya kesehatan wajib tersebut
adalah upaya promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan
anak serta keluarga berencana, perbaikan gizi, pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular, serta pengobatan.

f. Definisi upaya kesehatan masyarakat pengembangan

Hal ini diatur dalam Kepmenkes Nomor 128 tahun 2004 Bab IV A (2) dan
Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 36 ayat 4. Upaya kesehatan
masyarakat pengembangan Puskesmas adalah upaya yang di dalam
kegiatannya, diperlukan inovasi yang ditetapkan berdasarkan prioritas
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan
dengan kemampuan Puskesmas termasuk potensi sumber daya yang tersedia
di masing-masing Puskesmas.

g. Dasar hukum mengenai ketentuan pengelolaan dana di puskesmas

Hal ini diatur dalam Kepmenkes No.128 tahun 2004 Bab VI dan Permenkes
No. 75 tahun 2014 Pasal 42 ayat 2. Penggunaan dana sesuai dengan usulan
kegiatan yang telah disetujui dengan memperhatikan berbagai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perbedaan Kepmenkes No. 128 tahun 2004 dengan Permenkes No. 75 tahun 2014
antara lain:

a. Definisi Puskesmas

Pada Kepmenkes No.128 tahun 2004 Bab II A dijelaskan bahwa Puskesmas


adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Sedangkan pada Permenkes No. 75 tahun 2014 Pasal 1
dijelaskan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

b. Tujuan pembangunan kesehatan di Puskesmas

Hal ini diatur pada Kepmenkes No.128 tahun 2004 Bab II D bahwa tujuan
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajar
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.
Sedangkan pada Permenkes No.75 tahun 2014 tujuan pembangunan kesehatan
di puskesmas yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau
pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat, dan memiliki
derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.

c. Fungsi Puskesmas

Berdasar Kepmenkes No.128 tahun 2004 Bab II E dijelaskan bahwa fungsi


puskesmas yaitu: (1) pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;
(2) pusat pemberdayaan masyarakat; (3) pusat pelayanan kesehatan strata
pertama. Pada Permenkes No. 75 tahun 2014 pasal 5, fungsi puskesmas yaitu
sebagai penyelenggara UKM dan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

d. Prinsip / Azas penyelenggaraan Puskesmas

Pada Kepmenkes No.128 tahun 2004 Bab IV B disebutkan bahwa azas


penyelenggaraan puskesmas ada empat yaitu, azas pertanggungjawaban
wilayah, azas pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan, azas rujukan. Pada
Permenkes No.75 tahun 2014 pasal 3 ayat 1 dijelaskan bahwa prinsip
penyelenggaraan puskesmas meliputi: paradigma sehat, pertanggungjawaban
wilayah, kemandirian masyarakat, pemerataan, teknologi tepat guna,
keterpaduan dan kesinambungan.

e. Sumber pendanaan Puskesmas

Pada Kepmenkes No.128 tahun 2004 Bab IV dijelaskan bahwa beberapa


sumber pembiayaan puskesmas berasal dari pemerintah, pendapatan
puskesmas, dan sumber lain. Sedangkan pada Permenkes No.75 tahun 2014
pasal 42 ayat disebutkan bahwa pendanaan puskesmas bersumber dari APBD,
APBN, dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

f. Azas keterpaduan Puskesmas

Berdasarkan Kepmenkes No.128 tahun 2004 Bab IV poin 3, untuk mengatasi


keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal, maka
penyelenggaraan setiap upaya puskesmas harus secara terpadu sejak dari tahap
perencanaan jika mungkin. Sedangkan pada Permenkes No.75 tahun 2014 pasal
3 ayat 7, puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggara
UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan sistem
rujukan yang didukung dengan manajemen puskesmas.

g. Struktur organisasi Puskesmas

Berdasar Kepmenkes No.128 tahun 2004 Bab III poin 1, pola struktur
organisasi puskesmas terdiri atas Kepala Puskesmas, kemudian terdapat Unit
Tata Usaha yang bertanggungjawab membantuk Kepala puskesmas, Unit
Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas yang bertugas melakukan pembinaan
UKBM, serta jaringan pelayanan Puskesmas. Menurut Permenkes No. 75 tahun
2014 pasal 34 ayat 2, organisasi puskesmas paling sedikt terdiri atas kepala
puskesmas, kepala sub bagian tata usaha, penanggung jawab UKM dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat, penanggung jawab UKP, kefarmasian
dan laboratorium, dan penanggungjawab jaringan pelayanan puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.

2. Pengertian Puskesmas (UPTD, Pembangunan Kesehatan, Kedudukan)

UPTD Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional


yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja. UPTD Puskesmas sebagai badan pelayanan kesehatan masyarakat memiliki
kedudukan secara administratif dan kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan.
Kedudukan administratif berarti UPTD Puskesmas merupakan perangkat
pemerintah daerah dan bertanggung jawab langsung baik teknis maupun
administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Kedudukan dalam
hirarki pelayanan kesehatan berarti UPTD Puskesmas berkedudukan pada tingkat
fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan SKN.

3. Visi dan Misi

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah


tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan
sehat merupakan gambaran masayarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan berperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Indikator utama kecamatan sehat yakni: lingkungan sehat,
perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu, derajat kesehatan
penduduk kecamatan.

Misi Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas yaitu:


menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya;
mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya; memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan; memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

4. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas


Tugas Pokok Puskesmas antara lain:
a. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan
serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan masyarakat
b. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan
kegiatan Puskesmas
c. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis
sesuai bidang tugasnya
d. Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat
e. Melaksanakan upaya kesehatan perorangan
f. Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/ kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga
Berencana, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pemberantasan penyakit, pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan
kesehatan masyarakat, usaha kesehatan sekolah, kesehatan olah raga, pengobatan
termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut,
laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja, kesehatan usia lanjut, upaya
kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya serta pembinaan
pengobatan tradisional
g. Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi
semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan
medik, pembantuan sarana dan pembinaan teknis kepada Puskesmas Pembantu,
unit pelayanan kesehatan swasta serta kader pembangunan kesehatan
h. Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader
pembangunan di bidang kesehatan dan pengembangan kegiatan swadaya
masyarakat di wilayah kerjanya
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka system informasi
kesehatan
j. Melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga UPT
k. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja UPTD
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Fungsi Puskesmas yang tertulis pada Kepmenkes No.128 Tahun 2004 adalah
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama (pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat)

5. Pelayanan yang Diberikan (UKP, UKM, UKE)

Pelayanan UKP meliputi : (1) pelayanan pemeriksaan umum, (2) pelayanan


kesehatan gigi dan mulut, (3) pelayanan gawat darurat, (4) pelayanan kefarmasian,
(5) pelayanan laboratorium. Pelayanan UKM meliputi : (1) pelayanan kesehatan
kerja, (2) pelayanan kesehatan indera, (3) pelayanan kesehatan tradisional
komplementer. Sedangkan untuk pelayanan UKE meliputi : (1) pelayanan
kesehatan jiwa, (2) pelayanan prolansi, (3) pelayanan kelas ibu hamil

6. Sistem Kesehatan Nasional

Puskesmas merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional dimana


kedudukannya adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama untuk
perorangan dan masyarakat. Di dalam SKN menyebutkan bahwa pengelolaan
kesehatan diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya karena mengacu paca
pembukaan UUD 1945.

7. Organisasi yang Senantiasa Berkembang

Puskesmas pertama kali tercetus karena terjadi masalah pada sistem


pelayanan kesehatan di Indonesia pada tahun 1968 saat diselenggarakannya
Rakernas di Jakarta. Awalnya Puskesmas dibedakan menjadi empat yaitu,
Puskesmas tingkat desa, kecamatan, kawedanan, dan kabupaten. Puskesmas terus
melakukan perubahan dan pembenahan dari tahun ke tahun untuk menangani
masalah kesehatan di Indonesia. Puskesmas merupakan organisasi yang
berkembang karena perubahan-perubahan yang dilakukan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas itu sendiri. Puskesmas juga tidak
hanya memberikan pelayanan yang preventif dan promotif saja, melainkan juga
memberikan pelayanan yang kuratif dan rehabilitatif walaupun hanya dalam skala
kecil, hal ini dapat dilihat dengan adanya layanan rawat inap di beberapa puskesmas.

KESIMPULAN

Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia memiliki


tugas dan wewenangnya dalam menjalankan kewajibannya. Pemerintah yang bertugas
menjamin kesehatan dan kesejahteraan masyarakat membuat suatu kebijakan
kesehatan. Dengan adanya Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 Tahun 2004 dan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014, Puskesmas dapat melakukan
tugasnya dengan kebih mudah dan terarah, selain itu masyarakat juga dapat mengetahui
dan mengenal bagaimana strategi Puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia.

REFERENSI
Fadhilah, Hani Ari. 2016. Persamaan dan Perbedaan Permenkes. Makalah.

Husen. 2012. Kedudukan, Tuas Pokok dan Fungsi di Puskesmas Onembute. Sulawesi
Tenggara

Novita, Putri, dkk. 2014. Manajemen Puskesmas. Makalah.

Keputusan Menteri Kesehatan No. 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai