Anda di halaman 1dari 2

Sesi 5 : Mengontrol Halusinasi dengan patuh minum obat

Tujuan
1. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
2. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat

Setting
1. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat
1. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart
2. Jadwal kegiatan harian
3. Beberapa contoh obat

Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian

Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Terapis dank lien memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
menggunakan tiga cara yang telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri
dengan aktivitas terjadwal, dan bercakap-cakap dengan orang lain).
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh minum
obat
 Menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh karena
obat member perasaan tenang, dan memperlambat kambuh
b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu penyebab kambuh
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar di whiteboard.
d. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu minum obat,
benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat
e. Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat secara bergiliran
f. Berikan pujian pada klien yang benar
g. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di whiteboard)
h. Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di whiteboard)
i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi/kambuh.
j. Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat, yaitu kejadian
halusinasi/kambuh
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan kerugian tidak
patuh minum obat
l. Member pujian tiap kali klien benar
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelpompok
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik, melakukan kegiatan harian, bercakap-cakap, dan patuh minum obat
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis mengakhiri sesi TAK stimulus persepsi untuk mengontrol halusinasi
 Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien

Evaluasi dan dokumentasi


 Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan mengontrol halusinasi sesi 5, kemampuan klien yang
diharapkan adalah menyebutkan 5 benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan
akibat tidak patuh minum obat.
 Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Contoh : klien mengikuti sesi 5, TAK stimulus persepsi halusinasi. Klien mampu
menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh
minum obat (kambuh). Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.

Anda mungkin juga menyukai