Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 5 No.

2, September 2017 ISSN 2355-5785


http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

PENERAPAN MEDIA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)


TERHADAP KETERAMPILAN SISWA
Hasriani(1), Muh. Said L(2), Andi Ferawati Jafar

(1) Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Alauddin Makassar, Email:
Hasriani.physics@gmail.com
(2) Prodi Fisika, Fakultas Sains dan Tekhnologi, Universitas Alauddin Makassar, Email:
muhammadsaidlanto83@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan siswa setelah diterapkan media
(PLTA), dan pengaruh penerapan media (PLTA) terhadap keterampilan siswa. Instrumen
yang digunakan terdiri dari lembar observasi keterampilan siswa, angket respon siswa
terhadap media dan proses pembelajaran serta instrumen penilaian produk. Teknik analisis
data menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Hasil analisis skor keterampilan
eksperimen siswa mencapai nilai rata-rata 86,78. Rata-rata hasil keterampilan siswa
termasuk kategori tinggi melebihi standar KKM yakni 75. Analisis data respon siswa
terhadap media dan proses pembelajaran menunjukkan bahwa 87,07 % dan 88,27 % dari
jumlah keseluruhan siswa memberi respon positif dan sangat positif dengan menyatakan
senang dan sangat senang mengikuti proses pembelajaran. Hasil analisis data penilaian
produk menunjukkan bahwa 100 % observer dan guru-guru memberi respon yang sangat
positif dengan menyatakan sesuai dan sangat sesuai hasil produk dengan indikator-indikator
yang ditetapkan. Hal tersebut membuktikan bahwa media, proses pembelajaran dan hasil
produk sangat efektif karena berada pada penilaian > 80 %.

Kata kunci: Media, keterampilan, eksperimen

Pendahuluan Keterampilan adalah kemampuan melakukan


pola-pola tingkah laku yang kompleks dan
Pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan oleh tersusun rapi secara mulus dan sesuai keadaan
setiap individu. Pendidikan dapat diartikan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan
sebagai usaha sadar untuk menjadikan diri lebih bukan hanya meliputi gerak motorik melainkan
baik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga fungsi mental yang bersifat kognitif.
disebutkan bahwa pendidikan adalah proses Keterampilan gerak motorik seperti penerapan
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau media pembangkit listrik tenaga air terhadap
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan keterampilan siswa.
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan Pada dasarnya para pendidik atau guru-guru
sebagai usaha manusia untuk membina bidang studi IPA fisika kurang menyadari bahwa
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam perlakuan kegiatan eksperimen dalam proses
masyarakat dan kebudayaan (Departemen pembelajaran sangat berpengaruh terhadap
Pendidikan Nasional, 2008: 236). keterampilan siswa karena terkadang sebagaian
Selain itu pendidikan juga merupakan hubungan siswa yang lemah dalam hal teori memiliki
antarpibadi guru dan siswa. Dalam pergaulan kemampuan dalam bidang eksperimen. Mereka
terjadi kontak atau komunikasi antara masing- dapat menambah wawasan mereka dalam
masing pribadi. Hubungan ini jika meningkat ke kegiatan eksperimen hingga dapat membangun
taraf hubungan pendidikan, maka menjadi motivasi belajar mereka kemudian memacu
hubungan antara pribadi guru dan pribadi peserta kemapuan hasil belajar mereka.
didik, yang pada akhirnya melahirkan tanggung Sebagaimana telah dijelaskan oleh Sudjana (1989:
jawab pendidikan dan kewibawaan pendidikan. 162) bahwa perubahan sebagai hasil proses
Pembelajaran fisika ditekankan untuk dimasukkan belajar ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
aspek psikomotorik atau keterampilan. perubahan pengetahuan, penalaran, sikap dan

P a g e | 89
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 5 No. 2, September 2017 ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

tingkah laku, keterampilan dan kecakapan, keterampilan siswa SMP Negeri 1


kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain dalam Tinggimoncong Kabupaten Gowa.
diri individu yang belajar. Beberapa hal tersebut
Tinjauan Teoritis
dapat diperoleh dalam proses kegiatan eksperimen
yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang
Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan secara harfiah berarti tengah, perantara, atau
keterampilan, salah satunya dapat dilakukan pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media
dengan melakukan eksperimen pembuatan alat dalam proses belajar mengajar cenderung
peraga sederhana seperti eksperimen pembuatan diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
media pembangkit listrik tenaga air sederhana elektronik untuk menangkap, memproses, dan
atau kincir air yang merupakan salah satu alat menyusun kembali informasi visual atau verbal.
yang menghasilkan energi listrik. AECT (Association of Education and
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan Communication Technology, 1977) dalam Arsyad
salah satu pembangkit listrik yang menggunakan (2011: 3), memberi batasan tentang media sebagai
energi terbaru berupa air. Salah satu keunggulan segala bentuk dan saluran yang digunakan utnuk
dari pembangkit ini adalah responnya yang sangat menyampaikan pesan atau informasi. Ringkasnya,
cepat sehingga sangat sesuai dengan kondisi media adalah alat yang menyampaikan atau
beban puncak maupun saat terjadi gangguan. mengantarkan pesan-pesan pengajaran.
Selain kapasitas keluarannya yang sangat besar Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu
diantara energi terbarukan lainnya, pembangkit sistem atau proses membelajarkan subjek
listrik tenaga air sudah ada sejak dahulu kala. didik/pembelajar yang direncanakan atau
Sistem tenaga air mengubah energi dari air didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara
menjadi energi mekanik dan kemudian biasanya sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat
menjadi energi listrik. Air melalui kanal mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara
(penstock) melewati kincir air atau turbin di mana efektif dan efisien. Pembelajaran adalah kegiatan
air akan menabrak sudut-sudut yang belajar yang berlangsung di sekolah formal, di
menyebabkan kincir air ataupun turbin akan sengaja, direncanakan dengan bimbingan guru
berputar. Ketika digunakan untuk membangkitkan dan bantuan pendidik lainnya. Pembelajaran juga
listrik, perputaran turbin akan menyebabkan disebut cara seseorang mempengaruhi orang lain
perputaran poros rotor pada generator. Energi agar terjadi proses belajar. Pembelajaran adalah
yang dibangkitkan dapat digunakan secara proses, cara menjadikan orang atau mahluk hidup
langsung, disimpan dalam baterai maupun belajar (Sagala, 2005: 135).
digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik. Media pembelajaran ialah segala sesuatu yang
dapat menyampaikan dan mengeluarkan pesan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
masalah dari penelitian ini adalah: lingkungan belajar yang kondusif dimana
1. Bagaimana keterampilan siswa setelah penerimanya dapat melakukan proses
diterapkan media pembangkit listrik tenaga air pembelajaran secara efektif dan efisien. Media
pada kelas lX.2 SMP Negeri 1 pendidikan merupakan seperangkat alat bantu
Tinggimoncong Kabupaten Gowa? atau pelengkap yang digunakan guru atau
2. Apakah penerapan media pembangkit listrik pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan
tenaga air efektif terhadap keterampilan siswa peserta didik. Media pembelajaran secara umum
SMP Negeri 1 Tinggimoncong Kabupaten adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala
Gowa? sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
1. Mengetahui keterampilan siswa setelah kemampuan atau keterampilan pembelajaran
diterapkan media pembangkit listrik tenaga air sehingga dapat mendorong terjadinya proses
di kelas lX.2 SMP Negeri 1 Tinggimoncong belajar (Sudarman, 2008: 7).
Kabupaten Gowa. Energi merupakan kemampuan untuk melakukan
2. Mengetahui pengaruh penerapan media gerak. Air yang mengalir mempunyai energi
pembangkit listrik tenaga air terhadap untuk menggerakkan benda. Salah satu alat yang

P a g e | 90
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 5 No. 2, September 2017 ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

memanfaatkan energi gerak air adalah kincir air. jaringan. Selain kapasitas daya keluarannya yang
Air merupakan sumber energi yang murah dan paling besar diantara energi terbarukan lainnya,
relatif mudah didapat, karena pada air tersimpan pembangkit listrik tenaga air ini juga telah ada
energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik sejak dahulu kala (Abdilah, 2015: 2).
(pada air mengalir). Tenaga air (hydropower) Berikut ini merupakan penjelasan singkat
adalah energi yang diperoleh dari air yang mengenai pembangkit listrik tenaga air serta
mengalir. Energi yang dimiliki air dapat keberadaan potensi energi air yang masih belum
dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi digunakan. PLTA merubah energi yang
mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan
energi air banyak dilakukan dengan menggunakan listrik. Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh
kincir air yang memanfaatkan adanya suatu air air ke dalam daya mekanik. Kemudian generator
terjun atau aliran air di sungai (Hendarto, 2012: mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin
5). ke dalam tenaga elektrik. Sistem tenaga air
Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu mengubah energi dari air yang mengalir menjadi
sumber air bergantung pada besarnya ketinggian energi mekanik dan kemudian biasanya menjadi
dan debit air. Dalam hubungan dengan reservoir energi listrik. Air mengalir melalui kanal
air maka ketinggian adalah beda ketinggian antara (penstock) melewati kincir air atau turbin dimana
muka air pada reservoir dengan muka air keluar air akan menabrak sudut-sudut yang
dari kincir air/turbin air. Total energi yang menyebabkan kincir air ataupun turbin berputar.
tersedia dari suatu reservoir air adalah merupakan Ketika digunakan untuk membangkitkan energi
energi potensial. Kincir air merupakan sarana listrik, perputaran turbin menyebabkan perputaran
untuk merubah energi air menjadi energi mekanik poros rotor pada generator. Energi yang
berupa torsi pada poros kincir (Hendarto, 2012: dibangkitkan dapat digunakan secara langsung,
5). disimpan dalam baterai ataupun digunakan untuk
Energi listrik adalah energi utama yang memperbaiki kualitas listrik pada jaringan.
dibutuhkan bagi peralatan listrik, energi yang Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada
tersimpan dalam arus listrik dengan satuan suatu pusat pembangkit listrik tenaga air
ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan tergantung pada ketinggian (h) dimana air jatuh
volt (V) dengan ketentuan kebutuhan komsumsi dan laju aliran airnya. Ketinggian (h) menentukan
daya listrik dengan satuan watt (W) untuk besarnya energi potensial (EP) pada pusat
menggerakkan motor, lampu penerangan, pembangkit (EP = m.g.h).
memanaskan, mendinginkan ataupun untuk Definisi dari keterampilan yaitu kemampuan
menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan
untuk menghasilkan bentuk energi yang lain. kreativitas dalam mengerjakan, mengubah
Energi yang dihasilkan dapat berasal dari ataupun membuat sesuatu menjadi lebih
berbagai sumber, seperti air, minyak, batu bara, bermakna sehngga menghasilkan sebuah nilai dari
angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya. hasil pekerjaan tersebut. Keterampilan/
Energi ini besarnya dari beberapa joule sampai kemampuan tersebut pada dasarnya akan lebih
ribuan hingga jutaan joule. baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan
Listrik merupakan hal mendasar dalam aktivitas kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau
kehidupan manusia, manusia tidak bisa terlepas menguasai dari salah satu bidang keterampilan
dari peran listrik. Listrik banyak kita gunakan yang ada.
didalam kehidupan sehari-hari seperti, untuk Di samping itu, menurut Reber (1988),
menyalakan televisi, kulkas, laptop atau komputer keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-
dan alat elektronik lainnya. pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan rapi secara mulus dan sesuai keadaan untuk
salah satu pembangkit listrik yang menggunakan mencapai hasil tertentu.Keterampilan bukan
energi terbarukan berupa air. Salah satu hanya meliputi gerak motorik melainkan juga
keunggulan dari pembangkit ini adalah responnya fungsi mental yang bersifat kognitif. Konotasinya
yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi pun luas sehingga sampai pada mempengaruhi
beban puncak maupun saat terjadi gangguan di atau mendayagunakan orang lain. Artinya orang

P a g e | 91
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 5 No. 2, September 2017 ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

yang dapat mendayagunakan orang lain secara sumber observasi oleh Salmiah guru bidang studi
tepat guna dianggap sebagai orang yang terampil IPA kelas IX, bahwa jumlah siswa kelas IX SMP
(Syah, 2004: 119). Negeri 1 Tinggimoncong berjumlah 158 siswa
Keterampilan adalah pola kegiatan yang yang dapat dilihat pada tabel 3.1:
memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi Tabel 3.1: Jumlah siswa kelas IX SMP Negeri 1
dipelajari, yang dapat dibedakan menjadi dua Tinggimoncong
macam, yakni (1) keterampilam psikomotor yaitu
merangkai, mengetik, menari, menggergaji dan No. Kelas Jumlah
sebagainya dan (2) keterampilan intelektual yaitu 1. lX. A 34
memecahkan soal perhitungan, melakukan 2. lX. B 31
penelitian, membuat kesimpulan dan sebagainya 3. lX. C 32
(Sudjana, 2008: 17). 4. lX. D 30
5. lX. E 31
Metode Penelitian Total 158
1. Jenis dan Desain Penelitian (Sumber: Bidang Kemahasiswaan, 3 Oktober
Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre 2016).
Eksperimen Design yaitu jenis penelitian b. Sampel
eksperimen yang tidak sungguh-sungguh karena Berdasarkan populasi penelitian di atas maka
masih banyak variabel luar yang masih ikut penulis mengambil sebagian sampel untuk
berpengaruh, hal ini diakibatkan karena pemilihan mewakili populasi yang ada untuk mempermudah
sampel tidak dilakukan secara random. Suatu dalam memperoleh data yang kongkrit dan
kelompok terkena eksperimen variabel dependen relevan dari sampel yang ada. Melalui purporsive
yang selanjutnya diobservasi (diukur) untuk sampling, sampel dipilih 1 kelas yaitu kelas IX.B
menilai efek dari eksperimen tersebut. Desain dengan jumlah siswa 31 orang, dengan alasan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah One bahwa kelas yang menjadi sampel penelitian
Shot Case Study Design. memiliki kemampuan hasil belajar yang sama dan
2. Definisi Operasional Variabel bersifat heterogen dari segi karakteristiknya.
Definisi operasional bertujuan untuk menghindari 4. Prosedur Pengambilan Data
terjadinya persepsi yang keliru dari pembaca Adapun tahap-tahap prosedur pengumpulan data
dalam memahami maksud yang terkandung dalam dalam penilitian adalah:
judul tersebut, maka beberapa variabel yang a. Tahap Persiapan
dipandang perlu untuk diberi pengertian, dalam Yaitu tahap awal dalam memulai suatu kegiatan
penelitian ini adalah: sebelum peneliti mengadakan penelitian langsung
a. Media Pembangkit Listrik Tenaga Air ke lapangan untuk mengumpulkan data, misalnya
(Variabel X) membaca studi literatur yang berkaitan dengan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupaka tema penelitian, mengurus surat izin untuk
media yang dibuat pada saat proses pembelajaran mengadakan penelitian kepada pihak-pihak yang
berlangsung yang menggunakan energi dalam bersangkutan. Tahap persiapan ini juga
bentuk kincir air sehingga dapat merubah energi merupakan tahap awal memulai suatu kegiatan di
gerak menjadi energi listrik. kelas yaitu menyiapkan alat dan bahan yang
b. Keterampilan Siswa (Variabel Y) digunakan dalam praktikum.
Keterampilan yang dimaksud oleh peneliti b. Tahap Penyusunan
merupakan skor kemampuan psikomotorik yang Tahap ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti
dicapai oleh peserta didik ketika melakukan mengetahui permasalahan yang tejadi di lapangan
eksperimen alat pembangkit listrik tenaga air sehingga mempermudah dalam pengumpulan
sederhana. data. Selain itu menyusun instrumen penelitian
3. Populasi dan Sampel Penelitian yang meliputi indikator keterampilan, lembar
a. Populasi observasi aspek psikomotorik dan lembar
Subyek populasi dalam penelitian ini adalah penilaian produk.
semua siswa kelas IX SMP Negeri 1 c. Tahap Pelaksanaan
Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Menurut

P a g e | 92
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 5 No. 2, September 2017 ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

Adapun cara yang dilakukan dalam tahap ini yaitu Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan
dengan melakukan penelitian lapangan untuk untuk mengumpulkan data. Adapun instrumen
mendapatkan data yang kongkrit dengan penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan
menggunakan instrumen penelitian serta data yaitu:
membaca referensi/literatur yang berkaitan a. Lembar Observasi Keterampilan Siswa
dengan pembahasan ini, baik dengan Lembar observasi merupakan teknik
menggunakan kutipan langsung ataupun kutipan pengumpulan data yang digunakan untuk
tidak langsung. Metode yang digunakan pada menghimpun data penelitian. Alat pengumpul
penelitian ini yaitu metode pembelajaran data yang dilakukan dengan mengamati
langsung. Sedangkan tahap pelaksanaan meliputi keterampilan eksperimen siswa yang merupakan
sebagai berikut: hasil perlakuan siswa secara aktif dan perhatian
a. Pembuatan Alat dan Bahan untuk menyadari adanya suatu rangsangan
1) Alat tertentu yang diinginkan. Dalam arti bahwa data
a) Gunting 1 tersebut dihimpun melalui pengamatan peneliti
buah dengan penggunaan pancaindera.
b) Spidol 1 Adapun indikator-indikator keterampilan
buah eksperimen siswa yang digunakan yaitu:
1) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
c) Penggaris 1 untuk membuat kincir air.
buah 2) Memotong karet sendal bekas mengunakan
d) Pisau 1 cutter menjadi segi enam beraturan.
buah 3) Mengeratkan masing-masing titik sudut karet
2) Bahan sendal agar sudut kincir dapat disisipkan.
a) Sendok makan plastik 8 4) Memotong gangang sendok plastik kurang
buah lebih 1/3 dari panjang sendok plastik.
b) Gird 2 5) Melubangi tengah-tengah potongan sendal
buah dengan lidi sebagai poros dari kincir.
c) Kabel tunggal 6) Menyisipkan sendok yang sudah dipotong ke
secukupnya sendal menggunakan lem agar tidak mudah
d) Dinamo 1 lepas.
buah 7) Membuat dudukan kincir air menggunakan
e) Papan rangkaian tripleks.
secukupnya 8) Menghubungkan kincir air dengan dinamo
f) LED 1 menggunakan gird-gird kecil, kemudian
buah menggabungkan kincir yang sudah dibuat
g) Lem/ perekat tadi, dengan dudukannya.
secukupnya 9) Menghubungkan dinamo dengan LED
h) Sendal bekas menggunakan kabel tunggal.
secukupnya
3) Rancangan Desain 10) Mencoba menjalankan kincir air yang telah
dibuat dengan mengalirkan air melalui kran
air.
b. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap
persiapan, proses pembuatan dan kualitas suatu
produk. Penilaian produk meliputi penilaian
kemampuan siswa dalam membuat produk-
produk teknologi dan seni, seperti: makanan,
pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan,
gambar), barang-barang terbuat dari kayu,
5. Instrumen Penelitian

P a g e | 93
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 5 No. 2, September 2017 ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

keramik, plastik, dan logam (Departemen pembangkit listrik tenaga air efektif terhadap
pendidikan Nasional, 2006). keterampilan siswa. Data yang terkumpul berupa
Penilaian produk adalah penilaian terhadap nilai pengamatan dan nilai yang diharapkan,
persiapan, proses pembuatan dan kualitas suatu kemudian membandingkan kedua nilai tersebut
produk. Namun, pada penilaian produk ini hanya dengan mengajukan pertanyaan bagaimana
memperhatikan produk jadi atau hasil karya yang keterampilan siswa setelah diterapkan media
dilakukan siswa saja karena tidak mengamati pembangkit listrik tenaga air di kelas IX.B SMP
secara langsung proses persiapan dan pembuatan Negeri 1 Tinggimoncong.
produk tersebut.
Hasil dan Pembahasan
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penilaian produk ini, yaitu: Tujuan utama analisis skor keterampilan
1) Bentuk produk eksperimen siswa adalah untuk mengetahui
2) Kualitas produk bagaimana pengaruh media terhadap keterampilan
3) Ukuran produk siswa. Hasil analisis keterampilan eksperimen
4) Kegunaan produk siswa dapat digambarkan dalam Tabel 4.1
5) Kerapian produk sebagai berikut:
c. Angket Respon Siswa Tabel 4.1: Daftar Hasil Keterampilan Siswa SMP
Angket respon siswa adalah angket yang Negeri 1 Tinggimoncong Kabupaten Gowa
dibagikan oleh peneliti kepada siswa mengenai Parameter Nilai
penerapan media pembangkit listrik tenaga air.
Demi tercapainya hasil yang diinginkan, denganNila Nilai Maksimun 96,67
meminta kesediaan semua siswa yang menjadi
sampel penelitian ini untuk berpartisipasi dengan Nilai Minimum 76,69
mengisi angket ini secara lengkap. Jawaban dari Rata-rata 86,78
semua sampel tidak ada yang dinilai benar atau
salah, sehingga semua sampel disuruh mengisi Standar Deviasi 5,737
angket sesuai dengan apa yang diketahui atau
dirasakan. Angket respon siswa ini terdiri dari Varians 32,92
angket respon siswa terhadap media pembelajaran
dan terhadap proses pembelajaran. Skala
pengukuran menggunakan skala Likert. 55.17%
6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 60.00% 44.83%
Menurut Patton (1980) dalam Misbahuddin dan
Persentase skor
keterampilan

Hasan, (2013: 32) analisis data adalah proses 40.00%


mengatur urutan data, mengorganisasikannya
kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian 20.00%
dasar. 0.00%
a. Statistik Deskriptif 0.00%
Adalah statistik yang digunakan untuk 86-100 71-85 56-70
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul Skor Keterampilan Siswa
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau Gambar 4.2: Grafik Hasil Skor Keterampilan
generalisasi. Statistik deskriptif ini dimaksudkan Siswa
untuk melihat keterampilan eksperimen siswa Berdasarkan grafik di atas nampak bahwa tingkat
pada pembuatan kincir air sederhana sebagai keterampilan siswa dalam membuat media
pembangkit listrik tenaga air. pembangkit listrik tenaga air 100 % berhasil, data
b. Statistik Inferensial tersebut diperoleh dari hasil pengamatan observer
Statistik inferensial digunakan untuk menguji pada saat siswa melakukan kegiatan eksperimen
kebenaran dan menjawab rumusan masalah yang dikelas. Dengan rata-rata penilaian berada dalam
ada pada penelitian ini, apakah penerapan media kategori (sangat sesuai) atau berada pada

P a g e | 94
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 5 No. 2, September 2017 ISSN 2355-5785
http://journal.uin-alauddin.ac.id/indeks.php/PendidikanFisika

penilaian rata-rata 86,78 dengan standar deviasi tenaga air dapat mencapai ketuntasan belajar
5,74. Skor maksimum 96,67 dan skor minimum sesuai dengan standar KKM yaitu berada pada
76,67 sehingga rentang skornya 20. Rata-rata skor rata-rata 86,78.
hasil keterampilan siswa termasuk kategori tinggi 2. Penerapan media pembangkit listrik tenaga air
melebihi standar KKM yakni 75. Hal ini juga sangat efektif terhadap keterampilan siswa
diperkuat dengan hasil pengujian hipotesis yang SMP Negeri 1 Tinggimoncong Kabupaten
menunjukkan bahwa hasil keterampilan siswa Gowa.
kelas IX.B SMP Negeri 1 Tinggimoncong setelah
Daftar Pustaka
penerapan media pembangkit listrik tenaga air
secara signifikan mencapai standar KKM pada Abdilah, Hayatining Suci, Prosiding Seminar
taraf nyata α = 0,05. Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-
Hal ini menunjukkan bahwa proses penerapan prosiding/snf2015/
media pembangkit listrik tenaga air memberikan
pengaruh yang sangat positif terhadap hasil Arsyad, Azhar, 2011, Media Pembelajaran.
keterampilan siswa yang dicapai. Dengan Jakarta: Raja Grafindo Persada.
penerapan media pembangkit listrik tenaga air Departemen Pendidikan Nasioanal, 2008, Kamus
siswa memiliki rasa percaya diri dalam Besar Bahasa Indonesia Edisi III cet IV,
bereksperimen fisika, mereka dapat Jakarta: Balai Pustaka.
mengaplikasikan teori yang telah didapat dikelas
melalui praktikum. Hendarto, Aryo. Pemanfaatan Permandian
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu respon siswa Umum Untuk Pembangkit Tenaga Listrik
yang positif dan hasil keterampilan siswa yang Mikrohidro (Pltmh) Menggunakan Kincir
mampu mencapai standar KKM secara klasikal. Tipe Overshot. Surakarta: Universitas
Fakta empiris ini sesuai dengan pendapat Jonson Muhammadiyah Surakarta, 2012.
bahwa, untuk mengetahui kualitas suatu media Http://auliyadien.blogspot.kincir-air-
pembelajaran dapat dilihat dari dua aspek, yaitu sederhana.co.id.
aspek proses, dimana media pembelajaran mampu Sagala, Syaiful, 2005, Konsep dan Makna
membuat situasi belajar yang menyenangkan dan Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
aspek produk mampu meningkatkan sesuai
dengan kompetensi yang ditentukan. Respon Sudarman, Danim, 2008, Media Komunikasi
siswa yang positif menunjukkan bahwa siswa Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
mempunyai antusias yang baik pada saat Sudjana, Nana, 1989, Dasar-Dasar Proses
mengikuti pembelajaran. Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan Algensindo.
bahwa hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh
Sudjana, Nana, 2008, Dasar-Dasar Proses
dapat memenuhi standar keberhasilan suatu
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan
Algensindo.
rata-rata hasil siswa telah mencapai standar KKM
baik secara individu maupun secara klasikal. Syah, Muhibbin, 2003, Psikologi Belajar. Jakrta:
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Diknas Raja Grafindo Persada.
bahwa, pembelajaran dikatakan tuntas jika 85 %
dari jumlah siswa mencapai standar KKM.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penerapan media pembangkit listrik tenaga air
dapat membantu keterampilan siswa.
Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil keterampilan siswa setelah diajar
menggunakan media pembangkit listrik
P a g e | 95

Anda mungkin juga menyukai