Disusun Oleh:
KENANGA
DIKLATSAR XXV
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah pilihan
yang berjudul “Perdarahan dan Syok” ini. Untuk memenui salah satu
persyaratan untuk mengikuti pengukuhan DIKLATSAR XXV KSR-PMI Unit
107 Uin Alauddin Makassar.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang selalu
memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat
disusun dengan baik. Semoga makalah yang telah kami susun ini turut
memperkaya khazanah serta bisa menambah pengetahuan dan pengalaman
para pembaca.
Dengan kerja keras dan usaha yang telah kami lakukan semoga karya
ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan. Penulis juga akan
terus berupaya untuk memperbaiki karya ini.Selayaknya kalimat yang
menyatakan tidak ada sesuatu yang sempurna, maka dari itu apabila
ditemukan kekeliruan dalam pembuatan makalah ini, kami mengharapkan
saran dari pembaca sekalian demi penyusunan makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
2
3
DAFTAR ISI
A. Perdarahan ................................................................................................ 7
B. Syok ........................................................................................................ 11
BAB III PENUTUP ...............................................................................................13
A. Kesimpulan ............................................................................................. 13
B. Saran ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perdarahan
1. Pengertian Perdarahan
Perdarahan adalah suatu keadaan yang terjadi akibat rusaknya dinding
pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh ruda paksa (trauma) atau
penyakit.
Sistem peredaran darah yang terdiri dari 3 komponen utama yaitu jantung,
pembuluh darah dan darah. Dalam tubuh manusia darah relatif selalu berada
dalam pembuluh darah kecuali pada saat masuk dalam jaringan untuk
melakukan pertukaran bahan makanan dan oksigen dengan zat sisa
pembakaran tubuh dan karbondioksida.
a. Jantung
Bagian sebelah kiri menerima darah yang kaya dengan oksigen setelah
diproses dari paru paru untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. Bagian
sebelah kanan menerima darah dari tubuh dan meneruskan ke paru paru untuk
kembali diperkaya dengan oksigen.
b. Arteri/Pembuluh Nadi
Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah yang kaya dengan
oksigen ke seluruh tubuh. Darah yang keluar berwarna merah segar dan
memancar
c. Vena/Pembuluh Balik
Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari seluruh tubuh
kembali ke jantung. Darah yang keluar mengalir dan berwarna merah gelap
d. Kapiler/Pembuluh Rambut
Arteri akan terbagi bagi menjadi pembuluh yang lebih kecil sehingga
dapat mencapai hingga lebih dekat dengan kulit. Darah yang keluar sangat
sedikit dan kadang hanya berupa titik-titik perdarahan
e. Denyut
7
Dapat dirasakan dengan mudah pada daerah dimana Arteri/Pembuluh Nadi
berada dekat dengan kulit.
Lokasi pengecekan denyut yang paling mudah:
1. Radial Berada di pergelangan tangan
2. Carotid Berada di leher
3. Femoral Berada di lipatan paha
Setiap kali jantung berdetak, anda dapat merasakan denyutnya pada
sistem arteri.
f. Darah
Terdiri atas sel darah putih, sel darah merah, dan plasma darah.
2. Sumber Perdarahan
Perdarahan terjadi apabila darah keluar dari pembuluh darah oleh berbagai
sebab seperti cedera atau penyakit.tama / ModulV
Berdasarkan sumber perdarahan:
a. Perdarahan nadi
b. Perdarahan pembuluh balik
c. Perdarahan pembuluh rambut
3. Jenis Perdarahan
Perdarahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Perdarahan luar (terbuka), bila kulit juga cedera sehingga darah bisa
keluar dari tubuh dan terlihat ada di luar tubuh.
Untuk membantu memperkirakan berapa banyak darah yang telah
keluar dari tubuh penderita, hal yang dipakai adalah keluhan korban dan
tanda vital. Bila keluhan korban sudah mengarah ke gejala dan tanda syok
seperti yang dibahas dalam topik ini maka penolong wajib mencurigai
bahwa kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.
Perawatan untuk Perdarahan luar
a. Tekanan Langsung
b. Elevasi
c. Titik Tekan
d. Immobilisasi
8
Menggunakan Torniket
Torniket hanya digunakan dalam keadaan gawat darurat dimana tidak ada
cara lain untuk menghentikan perdarahan. Torniket diaplikasikan sedekat
mungkin dengan titik perdarahan.
b. Perdarahan dalam (tertutup), jika kulit tidak rusak sehingga darah tidak
bisa mengalir langsung keluar tubuh.
Perdarahan dalam dapat berkisar dari skala kecil hingga yang
mengancam jiwa penderita. Kehilangan darah tidak dapat diamati pada
perdarahan dalam.
Gejala dan Tanda
Beberapa tanda perdarahan dalam dapat diidentifikasi. Beberapa
adalah sbb.:
a. Batuk darah berwarna merah muda
b. Memuntahkan darah berwarna gelap (seperti ampas kopi)
c. Terdapat memar
d. Bagian Abdomen terasa lunak
Perawatan untuk Perdarahan dalam
Ingatlah untuk menggunakan standard universal, amankan lokasi kejadian
dan hubungi tenaga terlatih.
a. Jaga jalan napas tetap terbuka dan berikan oksigen sesuai peraturan
b. Pertahankan panas tubuh penderita, tapi jangan sampai kepanasan
c. Atasi Syok
d. Pindahkan penderita secepatnya
Bahaya lain pada perdarahan adalah kemungkinan terjadinya penularan
penyakit. Banyak kuman penyakit bertahan hidup di dalam darah manusia,
sehingga bila darah korban ini bisa masuk kedalam tubuh penolong maka
ada kemungkinan penolong dapat tertular penyakit.
Perdarahan dalam harus dicurigai pada beberapa keadaan seperti :
1. Riwayat benturan benda tumpul yang kuat
2. Memar
9
3. Batuk darah
4. Muntah darah
5. Buang air besar atau air kecil berdarah
6. Luka tusuk
7. Patah tulang tertutup
8. Nyeri tekan, kaku atau kejang dinding perut
Perawatan Perdarahan
1. Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan perdarahan :
a. Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban.
b. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu
memberi perawatan
c. Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
d. Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah
atau cairan tubuh korban.
2. Pada perdarahan besar:
a. Jangan buang waktu mencari penutup luka
b. Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung
tangan) atau dengan bahan lain.
c. Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut lebih tinggi dari
jantung (hanya pada alat gerak), bila masih belum berhenti maka
lakukan penekanan pada titik-titik tekan.
d. Pertahankan dan tekan cukup kuat.
e. Pasang pembalutan penekan
3. Pada perdarahan ringan atau terkendali :
a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
b. Tekan sampai perdarahan terkendali
c. Pertahankan penutup luka dan balut
d. Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama
4. Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam
a. Baringkan dan istirahatkan penderita
b. Buka jalan napas dan pertahankan
10
c. Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi
d. Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan menjadi syok
e. Jangan beri makan dan minum
f. Rawatlah cedera berat lainnya bila ada
g. Rujuk ke fasilitas kesehatan
B. Syok
1. Pengertian Syok
Syok terjadi bila sistem peredaran darah (sirkulasi) gagal mengirimkan
darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke alat tubuh yang penting
(terutama otak, jantung dan paru-paru).
2. Penyebab Syok
1. Kegagalan jantung memompa darah
2. Kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran ( dilatasi ) pembuluh darah yang luas, sehingga darah tidak
dapat mengisinya dengan baik
4. Kekurangan cairan tubuh yang banyak misalnya diare.
3. Gejala dan tanda syok
1. Nadi cepat dan lemah
2. Napas cepat dan dangkal
3. Kulit pucat,dingin dan lembab
4. Sering kebiruan pada bibir dan cuping telinga
5. Haus
6. Mual dan muntah
7. Lemah dan pusing
8. Merasa seperti mau kiamat, gelisah
4. Penanganan syok
1. Bawa penderita ke tempat teduh dan aman
2. Tidurkan telentang, tungkai ditinggikan 20 30 cm bila tidak ada
kecurigaan patah tulang belakang atau patah tungkai. Bila menggunakan
papan spinal atau tandu maka angkat bagian kaki.
11
3. Pakaian penderita dilonggarkan
4. Cegah kehilangan panas tubuh dengan beri selimut penutup
5. Tenangkan penderita
6. Pastikan jalan napas dan pernapasan baik.
7. Kontrol perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
8. Jangan beri makan dan minum.
9. Periksa berkala tanda vital secara berkala
10. Rujuk ke fasilitas kesehatan
Pertolongan Pertama / Modul V
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14