Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah : Penyehatan Udara - B

Dosen : Mulyadi SKM, M.Kes

(MAKALAH)
“PROPOSAL PENCEMARAN UDARA INDOOR DAN OUTDOOR YANG
BERKAITAN DENGAN FAKTOR PENYEBAB CO PADA PASAR”

DI SUSUN OLEH
Reski Maulani

PO714221161059

D.IV/III.B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D-IV
2019
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala curahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan makalah (proposal) tentang
“PENCEMARAN UDARA INDOOR DAN OUTDOOR YANG BERKAITAN
DENGAN FAKTOR PENYEBAB CO PADA PASAR”dapat diselesaikan tepat
waktu yang ditetapkan. Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengajar yaitu Bapak Mulyadi SKM, M.Kes.,.yang telah membimbing saya
dalam penulisan makalah ini,. Penulis berharap, melalui makalah ini pembaca
akan mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan tentang pentingnya
kesehatan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari


kesempurnaan.Oleh karena itu, diharapkan adanya saran dan masukan dari
pembaca, baik menyangkut isi maupun teknik penulisan.Semoga makalah yang
sederhana ini dapat bermanfaat dan bernilai ibadah kepada semua pembaca,
Amin.

Makassar, 18 juni 2019

Reski Maulani
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang …………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………...5
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………5
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………..5
BAB II Kajian Pustaka
A. Pengertian Pencemaran Udara …………………………………………....6
B. Pencemaran Udara (indoor) ……………………………………………....7
C. Sumber Pencemar Udara...................................................................……
D. Jenis – Jenis Pencemaran Udara...............................................................
BAB III Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian ……………………….……………………………………
B. Populasi dan Sampel ……………………………………………………….
C. Tekhnik Pengumpulan Data…………………… …………………………..
D. Pengoahan dan Analisa Data…..……………………………………………
E. Variabel
Penelitian………………….……………………………………….
F. Definisi Operasioanl dan Kriteria Obyektif ………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Udara merupakan faktor yang penting dalam hidup dan kehidupan. Namun
pada era modern ini, sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan
pusat-pusat industri, serta berkembangnya transportasi, maka, kualitas udara pun
mengalami perubahan yang disebabkan oleh terjadinya pencemaran udara, atau,
sebagai berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan yang normal; yaitu
masuknya zat pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel kecil/aerosol) ke dalam
udara dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama, sehingga dapat
mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman (BPLH DKI Jakarta,
2013).Pencemaran udara sudah lama menjadi masalah kesehatan pada
masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan
kendaraan bermotor (Chandra, 2006). Sekitar 70% penduduk kota di dunia pernah
menghirup udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor. Kontribusi gas buang
kendaraan bermotor sebagai sumber pencemaran udara di kota-kota besar
mencapai 60-70%. Gas buangan dari cerobong asap industri berkisar antara 10-
15%, sedangkan sisanya berasal dari sumber pembakaran lain seperti pembakaran
sampah serta kebakaran hutan. Jarang disadari bahwa, penyebab utama
pencemaran udara terbesar adalah gas dan partikel yang diemisikan oleh
kendaraan bermotor (Anies, 2015).

Indonesia merupakan salah satu negara yang terus mengalami peningkatan


jumlah kendaraan bermotor untuk setiap tahunnya. Data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2012 menunjukkan bahwa, jumlah kendaraan yang terdapat di
Indonesia adalah sebanyak 94.373.324 unit, dan data terakhir tahun 2013 jumlah
kendaraan bermotor telah mencapai 104.118.969 unit. Hal ini menunjukkan,
secara tidak langsung pencemaran udara di Indonesia akan semakin meningkat
seiring dengan peningkatan. jumlah kendaraan bermotor tersebut (Badan Pusat
Statistik, 2015). Pencemaran udara banyak memberikan pengaruh terhadap
kehidupan manusia baik pada orang dewasa maupun anak-anak (Darmono, 2008).
Peningkatan emisi gas buang yang disebabkan kendaraan bermotor cukup
memberikan pengaruh pada lapisan ozon. Menipisnya ozon merupakan masalah
bersama masyarakat Bumi, bukan hanya msalah negara maju atau negara
berkembang karena masing-masing negara berada di Bumi yang sama, yang harus
dan wajib dilindungi dan dipelihara secar global. Bumi mungkin tidak akan
menderita akibat bencana tersebut, melainkan nasib enam milyar manusia serta
makhluk hidup lainnya yang dipertaruhkan. Oleh karena itu penulisan ini lebih
memfokuskan pada pencemaran udara dari asap kendaraan bermotor.

A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Apa dan Bagaimana pencemaran indoor dan
outdoor yang disebabkan CO (karbon monoksida) pada pasar.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pencemaran udara
indoor dan outdoor yang berkaitan dengan faktor penyebab CO
(karbon Monoksida).
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi mahasiswa
Berguna untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
pencemaran udara indoor dan outdoor yang berkaitan dengan
factor penyebab CO (karbon monoksida).
2. Manfaat bagi khalayak umum
Dapat digunakan sebagai sumber atau dasar untuk digunakan
dalam penelitian yang selanjutnya.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pencemaran Udara Di Luar Ruangan

Udara ada di sekitar kita. Udara sangat penting bagi kehidupan. Kadang-
kadang, manusia dapat mencemari udara. Misalnya, melepaskan asap dan debu
dari pabrik-pabrik dan mobil dapat menyebabkan polusi udara. Polusi udara ini
disebabkan zat kimia dan partikel dilepaskan ke udara terutama oleh tindakan
manusia.Polusi ini mempengaruhi seluruh ekosistem di seluruh dunia. Polusi juga
dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan manusia, dan juga dapat
menyebabkan kematian. Polusi udara dapat ditemukan baik di luar maupun di
dalam ruangan.Polusi udara di luar ruangan terbuat dari partikel-partikel kimia.
Ketika asap atau polutan lain masuk udara, partikel-partikel yang ditemukan
dalam polusi bercampur dengan udara. Udara tercemar ketika mengandung
banyak partikel beracun yang besar. Polusi udara di luar ruangan mengubah
karakteristik alamiah dari atmosfer. Polutan primer ditambahkan langsung ke
atmosfer. Sebagian besar polusi udara dapat ditelusuri pada pembakaran bahan
bakar fosil. Bahan bakar fosil yang terbakar selama banyak proses, termasuk di
pembangkit listrik untuk menciptakan listrik, di pabrik-pabrik untuk membuat
mesin berjalan, pada kompor listrik dan tungku untuk pemanasan, dan fasilitas
limbah. Mungkin salah satu penggunaan terbesar dari bahan bakar fosil dalam
transportasi.

Bahan bakar fosil yang digunakan dalam mobil, kereta api, dan
pesawat.Polusi udara juga dapat disebabkan oleh pertanian, seperti peternakan
sapi dan penggunaan pupuk dan pestisida. Sumber-sumber lain dari polusi udara
meliputi produksi plastik, pendingin, dan aerosol, dalam tenaga nuklir dan
pertahanan, dari tempat pembuangan sampah dan pertambangan, dan dari senjata
biologis. Polusi udara disebabkan oleh zat kimia dan partikel dilepaskan ke udara,
terutama oleh aktivitas manusia.Penyebab utama dari polusi udara luar adalah
pembakaran bahan bakar fosil.Masalah yang disebabkan oleh pembakaran bahan
bakar fosil termasuk hujan asam dan pemanasan global.

B. Pencemaran Udara

Pengertian pencemaran udara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997


pasal 1 ayat 12 mengenai Pencemaran Lingkungan yaitu pencemaran yang
disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pencemaran yang berasal dari pabrik,
kendaraan bermotor, pembakaran sampah, sisa pertanian, dan peristiwa alam
seperti kebakaran hutan, letusan gunung api yang mengeluarkan debu, gas, dan
awan panas. Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau
dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh
kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Sedangkan
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002 tentang
Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah
masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. Selain itu,
pencemaran udara dapat pula diartikan adanya bahan-bahan atau zat asing di
dalam udara yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi udara dari
susunan atau keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing tersebut di
dalam udara dalam jumlah dan jangka waktu tertentu akan dapat menimbulkan
gangguan pada kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan (Wardhana, 2004).

C. Sumber Pencemar Udara

Menurut Harssema dalam Mulia (2005), pencemaran udara diawali oleh adanya
emisi. Emisi merupakan jumlah polutan atau pencemar yang dikeluarkan ke udara
dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan
manusia. Emisi akibat proses alam disebut biogenic emissions, contohnya yaitu
dekomposisi bahan organic oleh bakteri pengurai yang menghasilkan gas metan
(CH4). Emisi yang disebabkan kegiatan manusia disebut anthropogenic emissions
Contoh anthropogenic emissions yaitu hasil pembakaran bahan bakar fosil,
pemakaian zat kimia yang disemprotkan ke udara, dan sebagainya.

Nugroho (2005) menyebutkan sumber pencemaran udara dengan istilah faktor


internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi secara alamiah. Sedangkan
faktor eksternal merupakan pencemaran udara yang diakibatkan ulah manusia.
Sumber pencemaran udara dapat pula dibagi atas:

1. Sumber bergerak, seperti: kendaraan bermotor

2. Sumber tidak bergerak, seperti:

a. Sumber titik, contoh: cerobong asap

b. Sumber area, contoh: pembakaran terbuka di wilayah pemukiman (Soemirat,


2002)

D. Jenis-Jenis Pencemaran Udara

Ada beberapa jenis pencemaran udara, yaitu (Sunu, 2001):

1.Berdasarkan bentuk

a. Gas, adalah uap yang dihasilkan dari zat padat atau zat cair karena dipanaskan
atau menguap sendiri. Contohnya: CO2, CO, SOx, NOx.

b. Partikel, adalah suatu bentuk pencemaran udara yang berasal dari zarahzarah
kecil yang terdispersi ke udara, baik berupa padatan, cairan, maupun padatan dan
cairan secara bersama-sama. Contohnya: debu, asap, kabut, dan lain-lain.

2.Berdasarkan tempat
a.Pencemaran udara dalam ruang (indoor air pollution) yang disebut juga udara
tidak bebas seperti di rumah, pabrik, bioskop, sekolah, rumah sakit, dan bangunan
lainnya. Biasanya zat pencemarnya adalah asap rokok, asap yang terjadi di dapur
tradisional ketika memasak, dan lain-lain.

b. Pencemaran udara luar ruang (outdoor air pollution) yang disebut juga udara
bebas seperti asap asap dari industri maupun kendaraan bermotor.

3. Berdasarkan gangguan atau efeknya terhadap kesehatan

a.Irritansia, adalah zat pencemar yang dapat menimbulkan iritasi jaringan tubuh,
seperti SO2, Ozon, dan Nitrogen Oksida.

b.Aspeksia, adalah keadaan dimana darah kekurangan oksigen dan tidak mampu
melepas Karbon Dioksida. Gas penyebab tersebut seperti CO, H2S, NH3, dan
CH4.

c. Anestesia, adalah zat yang mempunyai efek membius dan biasanya merupakan
pencemaran udara dalam ruang. Contohnya; Formaldehide dan Alkohol.

d. Toksis, adalah zat pencemar yang menyebabkan keracunan. Zat penyebabnya


seperti Timbal, Cadmium, Fluor, dan Insektisida.

4. Berdasarkan susunan kimia

a.Anorganik, adalah zat pencemar yang tidak mengandung karbon seperti


asbestos, ammonia, asam sulfat, dan lain-lain.

b. Organik, adalah zat pencemar yang mengandung karbon seperti pestisida


herbisida, beberapa jenis alkohol, dan lain-lain.

5.Berdasarkan asalnya
a.Primer, adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan langsung ke udara yang
menyebabkan konsentrasinya meningkat dan membahayakan. Contohnya: CO2,
yang meningkat diatas konsentrasi normal.

b. Skunder, adalah senyawa kimia berbahaya yang timbul dari hasil reaksi

anatara zat polutan primer dengan komponen alamiah. Contohnya: PeroxyAcetil


Nitrat (PAN)

Karbon monoksida, karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak
berbau, diproduksi oleh segala proses pembakaran yang tidak sempurna dari
bahan-bahan yang mengandung karbon atau oleh pembakaran dibawah tekanan
dan temperatur tinggi seperti yang terjadi didalam mesin (internal combustion
engine). Karbon monoksida secara praktis diproduksi oleh proses-proses yang
artificial dan 80%-nya diduga berasal dari asap kendaraan bermotor. Konsentrasi
CO diudara perkotaan menunjukan korelasi yang positif dengan kepadata lalu-
lintas, dan korelasi yang negatif dengan kecepatan angin. Secara alamiah CO
diproduksi oleh (Hydrozoa siphonophores), suatu makhluk laut, juga oleh reaksi-
reaksi kimia yamg terjadi didalam atmosfir.

Karakteristik biologik yang paling penting dari CO adalah kemampuannya


untuk berikatan dengan haemoglobin, pigmen sel darah merah yang mengangkut
oksigen ke seluruh tubuh. Sifat ini menghasilkan pembentukan
karboksihaemoglobin (HbCO) yang 200 kali lebih stabil dibandingkan
oksihaemoglobin (HbO2). Penguraian HbCO yang relatif lambat menyebabkan
terhambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya membawa
oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi seperti ini bisa berakibat serius, bahkan fatal,
karena dapat menyebabkan keracunan. Selain itu, metabolisme otot dan fungsi
enzim intra-seluler juga dapat terganggu dengan adanya ikatan CO yang stabil
tersebut. Dampak keracunan CO sangat berbahaya bagi orang yang telah
menderita gangguan pada otot jantung atau sirkulasi darah periferal yang parah
(Depkes).Namun, dampak dari CO juga bervasiasi tergantung dari status
kesehatan seseorang pada saat terpajan. Pada beberapa orang yang berbadan
gemuk dapat mentolerir pajanan CO sampai kadar HbCO dalam darahnya
mencapai 40% dalam waktu singkat. Tetapi seseorang yang menderita sakit
jantung atau paru-paru akan menjadi lebih parah apabila kadar HbCO dalam
darahnya sebesar 5–10%. CO juga bisa mempengaruhi janin. Pengaruh terhadap
janin pada prinsipnya adalah karena pajanan CO pada kadar tinggi dapat
menyebabkan kurangnya pasokan oksigen pada ibu hamil yang konsekuensinya
akan menurunkan tekanan oksigen di dalam plasenta dan juga pada janin dan
darah. Hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat
badan lebih rendah dibandingkan keadaan normal (Tugaswati).

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Obyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah Pencemaran
Udara Indoor dan Outdoor yang berkaitan dengan faktor penyebab
CO )Karbon Monoksida , Pasar yang berada di Kota Makassar.
B. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu salah satu pasar yang
berada Di Kota Makassar.
b. Sampel
Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah menggunakan
metode sampling yang berada diluar bagian pasar yang berada di Kota
Makassar.
C. Tekhnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data berdasarkan observasi lapangan dengan
mengambil sampel udara dengan menggunakan metode sampling.
Uji ini dapat dilakukan setelah dilakukan uji pendahuluan di
laboratorium,Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Kesehatan
Lingkungan, meliputi persiapan alat-alat, pelaksanaan dan
pengamatan.
D. Pengolahan dan Analisa Data
a. Pengolahan
Pengolahan meliputi pengambilan sampel pada salah satu pasar yang
berada di makassar dengan mengguakan alat digital yaitu : autocheck
974/5,untuk setiap pengukuran konsentrasi sampel gas CO dibutuhkan
yang relatif singkat yaitu selama 8 detik .

b. Analisis Data
Analsiis data berdasarkan Gas CO yang ditangkap dengan gas analyzer
dapat dianalisa secara langsung dan melihat hasil penurunan
konsentrasi yang ditampakkan pada layar monitor gas analyzer.
E. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Variable bebasnya adalah pencemaran udara baik indoor maupun
indoor
b. Variable Terikat
Variabel terikatnya adalah CO karbon monoksida yang ada di udara
F. Definisi Operasioanl dan Kriteria Obyektif
a. Definisi Operasional
Pengertian pencemaran udara berdasarkan Undang-Undang Nomor
23 tahun 1997 pasal 1 ayat 12 mengenai Pencemaran Lingkungan yaitu
pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti
pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan bermotor,
pembakaran sampah, sisa pertanian, dan peristiwa alam seperti
kebakaran hutan, letusan gunung api yang mengeluarkan debu, gas,
dan awan panas. Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun
1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, pencemaran udara
adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain
ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien
tidak dapat memenuhi fungsinya.

Karbon monoksida, karbon monoksida adalah gas yang tidak


berwarna dan tidak berbau, diproduksi oleh segala proses pembakaran
yang tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau
oleh pembakaran dibawah tekanan dan temperatur tinggi seperti yang
terjadi didalam mesin (internal combustion engine). Karbon
monoksida secara praktis diproduksi oleh proses-proses yang artificial
dan 80%-nya diduga berasal dari asap kendaraan bermotor

b. Kriteria Obyektif

1. Baik (tidak tercemar) : Apabila


2. Tidak baik (tercemar) : Apabila
DAFTAR PUSTAKA

Sugiana,Doni Dkk,2008.TINJAUAN TEKNIK PENGUKURAN DAN


ANALISIS EMISI PENCEMAR UDARA.Balai Besar Tekstil;Bandung.

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran


Udara

Suhadi, D. R. 2008. Penyusunan Petunjuk Teknis Perkiraan Beban Pencemaran


Udara dari Kendaraan Bermotor Di Indonesia. Kementrian Lingkungan Hidup
Elearning.usu.ac.id pencemaran udara

Saeni (1989),Kimia Lingkungan,PAU-IPB Bogor.

Anda mungkin juga menyukai